Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

AL-QUR’AN DAN KEDUDUKANNYA SEBAGAI SUMBER AJARAN


ISLAM YANG PERTAMA

KELAS D

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3

1. NISSA APRILIA (23410187)


2. NOPIA SARI (23410188)
3. RAHMA DONA (23410205)
4. RAHMA NURAISYAH (23410206)
5. RAHMAH DWI ANJANI (23410207)
6. RESTI FADILA (23410212)
7. SALSABILA (23410221)
8. SILVA RIZKA MALINDA (23410236)
9. SITI MALA PARIDA (23410239)

DOSEN PENGAMPU : SUTIKNO, S.Pd.I., M.Pd.I

UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

TAHUN AJARAN 2023/2024

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 3


BAB 1 ..................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
1.3 Tujuan Pembahasan ...................................................................................... 5
BAB II ..................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Al-Quran secara Istilah ............................................................... 6
2.2 Fungsi Al- Qur’an ......................................................................................... 9
2.3 Isi Kandungan Al- Qur’an ........................................................................... 10
2.4 Sejarah Turun nya Al-Qur’an ..................................................................... 11
2.5 Al- Qur’an Sebagai Sumber Ajaran Islam Yang Pertama .......................... 13
BAB III ................................................................................................................. 14
PENUTUP ............................................................................................................. 14
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 14
3.2 Saran ............................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

2
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah Subhanahu Wa
Ta’ala berkat Ridho-Nya kami mampu merampungkan makalah ini dengan tepat
waktu. Tidak lupa juga kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi
Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam, beserta keluarganya, para sahabatnya
dan semua ummatnya yang selalu istiqomah sampai.
Penulisan makalah ini memiliki tujuan untuk memenuhi tugas kelompok
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan tema Meneladani Akhlak Para
Nabi. Yang mana di dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai kisah-kisah
para nabi beserta mengulas pesan moral dari akhlak para nabi agar umat islam dapat
meneladaninya.
Namun, kami sadar bahwa makalah ini penuh dengan kekurangan. Oleh
karena itu, kami sangat berharap kritik dan saran konstruktif demi penyempurnaan
makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat serta mampu
memenuhi harapan berbagai pihah. Aamiin.

3
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Al-Qur’an adalah kalam Allah yang mu’jiz, yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW.Melalui perantaraan malaikat jibril, yang tertulis dalam mushhaf
mulai dari surat al-Fatihah sampai dengan surat an-Nas, disampaikan oleh
Rasulullah secara mutawatir dan membacanya bernilai ibadah.Al-Qur’an
mempunyai sekian banyak fungsi, diantaranya adalah menjadi bukti kebenaran
Nabi Muhammad SAW. Walaupun al-Qur’an menjadi bukti kebenaran Nabi
Muhammad, tetapi fungsi utamanya adalah menjadi petunjuk untuk seluruh umat
manusia. Al-Qur’an memang sebagai hidayah (petunjuk) bagi manusia dalam
mengelola hidupnya di dunia secara baik, dan merupakan rahmat untuk alam
semesta, di samping pembeda antara yang haq dan yang bathil, juga sebagai
penjelas pengetahuan, sumber ide dan sebagai landasan bagi prinsip manusia dalam
menatap masa depannya.Dalam menggunakan akal tidak hanya menggali fenomena
alam, tetapi juga menggali hasil dari ciptaan Tuhan yang berlimpah ruah jenis dan
macamnya, seperti tumbuhan yang dapat menghasilkan buah dan memberi manfaat
bagi kehidupan manusia, khususnya untuk kebutuhan manusia akan makan dan
pemenuhan gizi yang baik.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka


rumusan masalah dari makalah ini sebagai berikut:
1. Bagaimana pengertian Al-Qur’an?
2. Bagaimana sejarah turunnya Al-Qur’an?
3. Bagaimana isi kandungan Al-Qur’an?
4. Bagaimana fungsi Al- Qur’an?
5. Bagaimana Al- Qur’an sebagai sumber ajaran Islam yang pertama?

4
1.3 Tujuan Pembahasan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan


pembahasan makalah ini, sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian Al-Qur’an
2. Menjelaskan sejarah turunnya Al-Qur’an
3. Menjelaskan isi kandungan Al-Qur’an
4. Menjelaskan fungsi Al-Qur’an
5. Al-Qur’an sebagai sumber ajaran Islam yang pertama

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Al-Quran secara Istilah

Para ulama menyebutkan definisi Quran yang mendekati makananya dan


membedakannya dari yang lain dengan menyebutkan bahwa:
‫القرآن هو كالم هللا المنزل على محمد عليه السالم المتعبد بتالوته‬
Artinya : Quran adalah kalam atau firman Allah yang diturunkan kepada Muhamad
saw. Yang pembacanya merupakan suatu ibadah.
Secara harfiyah, Al Qur`an yang berasal dari bahasa Arab, yang kata
kerjanya adalah qara`a - yaqra`u, yang berarti membaca. Jadi qur`an berarti bacaan.
Pengertian tersebut sesuai dengan firman Allah pada surah Al Qiyamah, ayat 17
dan 18 sebagai berikut, Artinya: Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah
mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila
Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.
Sejalan dengan pengertian di atas, Cyril Glasse dalam Ensiklopedi Islam
menyebutkan bahwa pada suatu malam di akhir Ramadhan tahun 610 Masehi saat
itu, Jibril datang kepada Nabi Muhammad saw menyampaikan wahyu pertama,
yakni awal surat Al `Alaq ayat 1 sampai dengan 5 sebagai berikut:

Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha
Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.
Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Al Qur`an
disamping merupakan dasar dan sumber utama ajaran dalam Islam selain al
hadits/sunnah Nabi Muhammad saw, juga memberikan barakah baik bagi mereka
yang membaca maupun bagi pihak yang mendengarkannya.

6
Menurut Saidus Syahar, Al Qur`an secara tehnis (fiqh) berarti: ”Kitab Suci Islam
berasal dari wayu Tuhan yang disampaikan kepada Nabi Muhammad saw semasa
kenabiannya”.
Sedangkan Nasruddin Razak mengatakan bahwa Al Qur`an itu adalah:
”Kalam Allah swt yang diwahyukan kepada Nabi dan Rasul terakhir Muhammad
saw., sebagai mu`jizat, membacanya adalah ibadah”7 Kemudian Dr. H.A.
Athaillah, M.Ag dalam bukunya Sejarah Al Qur`an, mengutip pendapatnya Salim
Muhsin dalam Tarikh Al Qur`an Al Karim, Al Qur`an ialah:

2.1.1 Definisi Al-Qur’an


Secara etimologi al-Qur’an berasal dari kata qara-a, yaqra-u,qira’atanatau
qur-anan yang berarti mengumpulkan (al-jam’u) dan menghimpun (al-dhammo)
huruf-huruf serta kata-kata dari satu bagian ke bagian lain secara teratur. Dikatakan
al-Qur’an karena ia berisikan intisari semua kitabullah dan intisari dari ilmu
pengetahuan. Sementara itu para ulama memberikan pendapat yang berbeda-beda
mengenai asal kata al-Qur’an.Sebagian ulama yang lain juga berpendapat bahwa
lafazh al-Qur’an bukanlah musytak dari qara’a melainkan isim alam (nama sesuatu)
bagi kitab yang mulia, sebagaimana halnya nama Taurat dan Injil. Penamaan ini
dikhususkan menjadi nama bagi Kitab Suci yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad Saw.
Menurut gramatika bahasa Arab bahwa kata “Alqur’an” adalah bentuk
mashdar dari kata qara’a yang maknanya muradif (sinomin) dengan kata qira’ah,
artinya bacaan tampaknya tidak menyalahi aturan, karena mengingat pemakaian
yang dipergunakan al-Qur’an dalam berbagai tempat dan ayat.
Misalnya Q.S. Al-Qiyamah ayat 17-18. Artinya: “Sesungguhnya atas tanggungan
Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.
Apabila kamu telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu”.
Sedangkan di dalam (Muhammad Yasir, Dkk, 2016:3)1 pengertian al-
Qur’an menurut istilah (terminologi), para ulama berbeda pendapat dalam
memberikan definisi, sesuai dengan segi pandangan dan keahlian masing-masing.

1
Muhammad Yasir, dkk, Studi Al- Qur’an, Riau: Asa Riau, 2016, hal 3

7
Berikut dicamtumkan beberapa definisi al-Qur’an yang dikemukakan para ulama,
antara lain:
1. Menurut Imam Jalaluddin al-Suyuthy seorang ahli Tafsir dan Ilmu Tafsir di
dalam bukunya “Itmam al-Dirayah” menyebutkan: Al-Qur’an ialah firman
Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw untuk melemahkan
pihak-pihak yang menantangnya, walaupun hanya dengan satusurat saja
dari padanya”
2. Muhammad Ali al-Shabuni menyebutkan pula sebagai berikut: Al-Qur’an
adalah Kalam Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi
Muhammad Saw. penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan
malaikat Jibril A.S dan ditulis pada mushaf mushaf yang kemudian
disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan
mempelajarinya merupakan suatu ibadah, yang dimulai dengan surat al-
Fatihah dan ditutup dengan surat an-Nas.
3. As-Syekh Muhammad al-Khudhary Beik dalam bukunya “Ushul al-Fiqh”
Al-Kitab itu ialah al-Qur’an, yaitu firman Allah Swt. yang berbahasa Arab,
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. untuk dipahami isinya,
untuk diingat selalu, yang disampaikan kepada kita dengan jalan mutawatir,
dan telah tertulis didalam suatu mushaf antara kedua kulitnya dimulai
dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Nas”.
Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa Al-Qur’an adalah
firman Allah yang diturunkan kepada selain Nabi Muhammad Saw. bukanlah
dikatakan Al-Qur’an. Demikian juga ucapan Nabi Muhammad yang dikenal hadits
atau wahyu-wayhu yang beliau terima diluar cara penyampaian Alquran oleh
Malaikat Jibril (seperti hadits Qudsi) juga bukanlah Alquran, walaupun hadits-
hadits itu sebenarnya juga berasal dari wahyu Allah, sebagaimana disebutkan Allah
dalam firman-Nya surat an-Najm ayat 3.

“Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur’an) menurut hawa nafsunya. Fungsi
Al-Qur’an sebagai wahyu Allah SWT,

8
2.2 Fungsi Al- Qur’an
Al-Qur’an memiliki fungsi antara lain:
1. Al-Quran adalah Wahyu Allah yang berfungsi sebagai mukjizat bagi
Rasulullah Muhammad Saw. Sebagai mukjizat, Al-Quran telah menjadi
salah satu sebab penting bagi masuknya orang-orang Arab di zaman
Rasulullah ke dalam agama Islam, dan menjadi sebab penting pula bagi
masuknya orang-orang sekarang, dan pada masa-masa yang akan
datang.Ayat-ayat yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dapat
meyakinkan bahwa Al-Quran adalah firman-firman Allah, tidak mungkin
ciptaan manusia apalagi ciptaan Nabi Muhammad saw yang ummi, yang
hidup pada awal abad ke enam Masehi. Demikian juga ayat-ayat yang
berhubungan dengan sejarah seperti tentang kekuasaan di Mesir, Negeri
Saba’, Tsamud, Ad, Yusuf, Sulaiman, Dawud, Adam, Musa dan lain-lain
dapat memberikan keyakinan bahwa Al-Qur’an adalah wahyu Allah bukan
ciptaan manusia (Ajahari, 2018:10).2
2. Al-Qur’an sebagai pedoman hidup bagi setiap muslim. Sebagai pedoman
hidup, al-Qur’an banyak mengemukakan pokok pokok serta prinsif-prinsif
umum pengaturan hidup dalam hubungan antara manusia dengan Allah dan
makhluk lainnya. Di dalamnya terdapat peraturan-peraturan seperti
beribadah langsung kepada Allah, berkeluarga, bermasyarakat, berdagang,
utang-piutang, kewarisan, pendidikan dan pengajaran, pidana, dan
aspekaspek kehidupan lainnya yang oleh Allah dijamin dapat berlaku dan
dapat sesuai pada setiap tempat dan setiap waktu. Setiap Muslim
diperintahkan untuk melakukan seluruh tata nilai tersebut dalam
kehidupannya (Miftah Faridh, dkk, 19-20)3.
3. Al-Qur’an sebagai korektor. Sebagai korektor Al-Qur’an banyak
mengungkapkan persoalan-persoalan yang dibahas oleh kitabkitab Taurat,
Injil, dan lain-lain yang dinilai Al-Qur’an tidak sesuai dengan ajaran Allah
yang sebenarnya. Baik menyangkut segi sejarah orang-orang tertentu,

2
Ajahari, “Ulumul Qur’an (Ilmu-Ilmu Al-Qur’an)”, Yogyakarta; Aswaja Pressindo, 2018, hal 10
3
Miftah Faridh, dkk, Al-Quran Sumber Hukum Islam Yang Pertama

9
hukum-hukum, prinsifprinsif ketuhanan dan lain sebagainya (Abdul Djalal,
2000:46)4
4. Hakim terhadap apa yang diperselisihkan oleh manusia.
5. Menghapus syariat kitab-kitab terdahulu. Sebagai wahyu tertinggi dan
penutup para nabi, al-Qur’an telah me-nasakh hukum kitab-kitab suci yang
turun terlebih dulu. Syariat yang dibawa oleh kitab-kitab suci yang turun
kepada nabi sebelumnya bersifat terbatas regional (lokalitas sempit) dan
untuk bangsa tertentu (Ahmad Izami, 2005:51).5

2.3 Isi Kandungan Al- Qur’an

Al Qur'an diturunkan oleh Allah swt kepada Nabi Muhammad saw adalah
untuk pegangan hidup bagi umat manusia, karena di dalamnya terkandung
petunjuk-petunjuk untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Al
Qur'an diturunkan bukan hanya untuk satu umat atau dalam tempat dan. masa
tertentu saja, melainkan ia diturun kan untuk seluruh umat manusia dan untuk
sepanjang masa.
Ajaran-ajarannya bersifat universal ditujukan kepada se-lurun umat
manusia dalan perikehidupan yang bagaimanapun juga, kepada kaum yang mash
primitip maupun kepada kaum yang telah mencapai peradaban dan kebudayaan
yang tinggi.
Allah telah memberikan keterangan-keterangan dalam Al Qur' an tentang
segala sesuatu yang diperlukan manusia baik mengenai urusan dunia maupun
urusan akhirat, untuk semua umat manusia dalam waktu kapan dan dimana saja
mereka berada, karena hukum Al Qur'an tetap berlaku fleksibel dan elastis untuk
segala masa dan tempat.

4
Abdul Djalal, Ulumul Quran, Surabaya: Dunia Ilmu, 2000, hal 46 cet 2
5
Ahmad Izami, Ulumul Qur’an: Telaah Tekstualitas dan kontekstualitas Al- Qur’an, Bandung:
Tafakkur, 2005, hal 51

10
Firman Allah SWT dalam Al- Qur’an yang berbunyi:

‫ث ف ِ ي ك ُ ِل أ ُ َّم ة شَ ِه ي دًا عَ ل َ يْ ِه ْم ِم ْن أ َنْ ف ُ ِس ِه ْم ۖ َو ِج ئ ْ ن َا‬ ُ َ ‫َو ي َ ْو َم ن َ بْ ع‬


‫َاب ت ِ بْ ي َ ا ن ً ا لِ كُ ِل‬ َ ْ‫ك شَ ِه ي دًا عَ ل َ َٰى َٰهَ ُؤ ََل ِء ۖ َو ن ََّز لْ ن َا عَ ل َ ي‬
َ ‫ك الْ ِك ت‬ َ ِ‫ب‬
ْ ‫ش َر َٰى لِ لْ ُم‬
‫س لِ ِم ي َن‬ ْ ُ ‫ي ء َو ه ُ دًى َو َر ْح َم ة ً َو ب‬
ْ َ‫ش‬
Artinya: (Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat
seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu
(Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan
kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk
serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. (An Nahl: 89)

2.4 Sejarah Turun nya Al-Qur’an


Manna menerangkan dalam bukunya Allah menurunkan Al-Quran kepada
Rasul kita Muhammad untuk memberi petunjuk kepada manusia. Turunnya
AlQuran merupakan peristiwa besar yang sekaligus menyatakan kedudukannya
bagi penghuni langit dan bumi. Turunnya Al-Quran pada malam lailatul qadar
merupakan pemberitahuan kepada alam tingkat tinggi yang terdiri dari
malaikatmalaikat akan kemuliaan ummat Nabi Muhammad. Umat ini ini telah
dimuliakan oleh Allah dengan risalah baru agar menjadi umat paling baik yang
dikeluarkan bagi manusia.Al-Quran diturunkan dalam tempo 22 tahun 2 bulan 22
hari, yaitu mulai malam 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran nabi, sampai 9
Dzulhijjah Haji wada’ tahun 63 dari kelahiran Nabi atau tahun 10 H. Proses
turunnya Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW. Adalah melalui tiga tahapan,
yaitu :
1. Tahap pertama Al-Quran turun secara sekaligus dari Allah ke lauh
almahfuzh, yaitu suatu tempat yang merupakan catatan tentang segala
ketentuan dan kepastian Allah.
2. Tahap kedua Al-Quran diturunkan dari lauh al-mahfuzh itu ke bait alizzah
(tempat yang berada dilangit dunia)

11
3. Tahap ketiga Al-Quran diturunkan dari bait al-izzah kedalam hati Nabi
dengan jalan berangsur-anggsur sesuai dengan kebutuhan. Ada kalanya satu
ayat,dua ayat, dan bahkan kadang-kadang satu surat.

Di samping banyak hikmah yang terkandung dalam hal diturunkannya


AlQuran secara berangsur-angsur, antara lain sebagai berikut:
1. Memantapkan hati NabiKetika menyampaikan dakwah, Nabi sering
berhadapan dengan para penentang. Turunnya wahyu yang berangsur-
angsur itu merupakn dorongan tersendiri bagi Nabi untuk terus
menyampaikan dakwah.
2. Menentang dan melemahkan para penantang Al-Quran Nabi sering
berhadapan dengan pernyataan-pernyataan sulit yang dilontarkan orang-
orang musyrik dengan tujuan melemahkan Nabi. Turunnya wayu yang
berangsur-angsur itu tidak saja menjawab pertanyaan itu, bahkan
menentang mereka untuk membuat sesuatu yang serupa dengan Al-Quran.
Dan ketika memenuhi tantangan itu, hal itu sekaligus merupakan mukjizat
Al-Quran.
3. Memudahkan untuk dihapal dan dipahamiAl-Quran pertama kali turun di
tengah-tengah masyarakat Arab yang ummi, yakni yang tidak memiliki
pengetahuan tentang bacaan dan tulisan. Turunnya secara berangsur-angsur
memudahkan mereka untuk memahami dan menghapalkannya
4. Mengikuti setiap kejadian (yang karenanya ayat-ayat Al-Quran turun) dan
melakukan penahapan dalam penetapan syari’at.
5. Membuktikan dengan pasti bahwa Al-Quran turun dari Allah yang
mahabijaksana (Rosihan Anwar, 2002, 34-37)6. Surah-Surah Dan Ayat-
Ayat Al-QuranUngkapan bahwa Rasulullah saw, menerima Quran yang
diturunkan kepadanya itu mengesankan suatu kekuatan yang dipegang
seseorang dalam menggambarkan segala yang turun dari tempat yang lebih
tinggi. Hal itu karena tingginya kedudukan Quran dan agungnya ajaran-
ajarannya yang dapat mengubah perjalanan hidup umat manusia.

6
Rosihan Anwar, Ulum Al-Quran, Bandung: Pustaka Setia, 2002, hal 34-37

12
2.5 Al- Qur’an Sebagai Sumber Ajaran Islam Yang Pertama
Al-Qur'an adalah sumber ajaran Islam yang pertama, memuat kumpulan
wahyu Allah swt.Yang disampaikan kepada nabi Muhammad SAW. Di antara
kandungan isinya ialah peraturan hidup untuk mengatur kehidupan manusia,dan
hubungannya dengan alam serta makhluk-nya Mengingat pentingnya mempelajari
Al-Qur'an maka pengenalan Al-Qur'an itu bukan hanya diketahui dari segi fisik dan
aspek sejarah sementara, namun yang lebih penting adalah bagaimana mampu
membaca sekaligus bisa memahami makna yang terkandung dalam ayat demi ayat
dalam Al-Qur'an Membaca Al-Qur'an hendaknya dibaca dengan tartil (pelan) dan
fasih. Maka aspek kemampuan baca Al-Qur'an merupakan hal pokok yang
semestinya diketahui oleh setiap muslim, baik manusia pada umumnya dan juga
kalangan peserta Didi k pada khususnya. Adapun yang berkaitan dengan hikmah
mempelajari Al-Qur'an ada di hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh imam Al-
Bukhari dengan terjemahannya "Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari
Alquran dan mengajarkannya kepada orang lain" (HR.Bukhari).

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Al-Qur’an adalah firman Allah yang diturunkan kepada selain Nabi
Muhammad Saw. bukanlah dikatakan Al-Qur’an. Al-Qur’an diturunkan dengantiga
tahapan, Al-Qur’an sendiri befungsi sebagai wahyu, pedoman, korektor, penjaga
kitab sebelumnya, hakim, dan sebagai penghapus syariat sebelumnya. Adapun nama
lain dari Al-Qur’an yaitu: Al- Kitab, Al- Furqan, Adz-dzikra, Al-Quran dan Al-
Hukmu. Ayat Al-Quran yang pertama kali diturunkan yaitu “Iqra” pada Surah Al-
alaq namun banyak yang berbeda pendapat mengenai surah yang terakhir diturunkan
akan tetapi kebanyakan ulama berpendapat bahwa surah yang terakhir diturunkan
yaitu surah Al-Maidah ayat 3. Jumlah surah Al-Quran ada seratus empat belas surah.
Dan dikatakan pula ada seratus tiga belas surah, karena surah aal-Anfal dan al-
Bara’ah dianggap satu surah. Adapun jumlah ayatnya sebanyak 6.200 lebih namun
kelebihan ini masih diperselisihkan. Ayat terpanjang adalah ayat tentang utang-
piutang, sedangkan surah terpanjang adalah surah al-aqarah. Pembagian seperti ini
dapat mempermudah orang menghapalnya,mendorong mereka untuk mengkaji dan
mengingatkan pembaca surah bahwa ia telah mengambil bagian yang cukup jumlah
yang memadai dari pokok-pokok agama dan hukum-hukum syariat

3.2 Saran
Setelah mempelajari dan menganalisis terhadap metode dan penafsiran al
Qur'an makaa saran saran yang akan diberikan sebagai berikut:
1. Semua metode yang telah ada dan berkembang sekarang ini, bukanlah akhir dari
perkembangannya. Sehingga diharapkan generasi yang akan datang bisa mengkaji
al-Qur’an. Sehingga tidak menutup kemungkinan akan muncul metode baru yang
sesuai dengan kondisi, situasi dan perkembangan ilmu pengetahuan.
2. Al-Qur’an merupakan Kitabullah yang memiliki cakupan keilmuan yang sangat
tinggi sehingga masih banyak ayat-ayat al-Qur’an yang belum mampu diungkapkan

14
maknanya. Sehingga diharapkan kepada generasi yang akan datang memiliki tekad
yang kuat, sehingga kajian mengenai kitab suci ini selalu mengalami perkembangan
yang bisa membuktikan bahwa segala persoalan dan kejadian yang ada adalah
selalu terhimpun di dalam al-Qur’an. Sehingga al-Qur’anlah solusi dari segala
aspek kehidupan dunia dan akhirat.

15
DAFTAR PUSTAKA

AJahari. 2018. Ulumul Qur’an (Ilmu-Ilmu Al-Qur’an). Yogyakarta: Aswaja


Pressindo.
Al-Qattan Manna’ 2007. Khalil. Studi Ilmu-Ilmu Quran. Bogor: Pustaka Litera
Antar Nusa,
Anwar Rosihan. 2002. Ulum Al-Quran, Bandung: Pustaka Setia.
Djalal H. Abdul. 2000. Ulumul Quran, Cet. 2. Surabaya: Dunia Ilmu.
Faridh Miftah. Dkk. Al-Quran Sumber Hukum Islam Yang Pertama
Izami Ahmad. 2005. Ulumul Qur’an : Telaah Tekstualitas dan Kontekstualitas
Alqur’an. cet.I. Bandung: Tafakkur
T. M. Hasbi Ash- Shiddieqy, 1980, Sejarah dan pengantar Ilmu Al-Quran/Tafsir,
Jakarta: Bulan Bintang.
Yasir Muhammad. 2016. Ade Jamaruddin, Studi Al-Qur’an. Riau: Asa Riau

16

Anda mungkin juga menyukai