Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

AL-QUR’AN (SUMBER AJARAN ISLAM PERTAMA)

DOSEN MATA KULIAH


Nur Ahmad Soim S.Fil,I,MM.

DISUSUN OLEH :
Muhammad Rasy Ramdhani 2206421029
Ahmad Farhansyah 2206421031

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


JURUSAN TEKNIK GRAFIKA PENERBITAN
PROGRAM STUDI DESAIN GRAFIS
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang masih memberikan kesehatan dan kesempatan- Nya
kepada kita semua, terutama kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.
Berikut ini, penulis mempersembahkan sebuah makalah (karya tulis) yang
berjudul “Al Qur’an Sebagai Sumber Ajaran Agama Islam” Penulis mengharapkan
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua, terutama bagi penulis sendiri.
Kepada pembaca yang budiman, jika terdapat kekurangan atau kekeliruandalam
makalah ini, penulis mohon maaf, karena penulis sendiri dalam tahap belajar.
Dengan demikian, tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada para pembaca.
Semoga Allah memberkahi makalah ini sehinga benar-benar bermanfaat.

Depok, 29 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 3
A. Al Qur’an ....................................................................................................... 3
B. Peranan dan Fungsi Al Qur’an .......................................................................
5
C. Pendekatan Memahami Al Qur’an................................................................. 8
BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 13
A. Kesimpulan..................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 14
iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara tentang Al Qur’an, takkan pernah ada habisnya. Al Qur’an mengandung
berbagai kisah dari sejarah zaman lampau hingga masa yang akandatang, termuat juga
hukum-hukum islam, rahasia alam semesta, serta masih banyak lagi.
Al-Qur’an menjadi salah satu mukjizat besar Nabi Muhammad SAW, sebab
turunnya Al Qur’an melalui perantara beliau, Al Qur’an mempunyai peranan yang sangat
penting untuk keberlangsungan umat manusia di Dunia.Betapa tidak, semua persoalan
manusia di dunia sebagian besar dapat ditemukan jawabannya pada Al Qur’an. Oleh
karenannya kemudian Al Qur’an di yakinisebagai firman Allah yang menjadi sumber
hukum Islam pertama sebelum Hadistserta menjadi sumber ajaran bagi Agama Islam.
Kewajiban manusia untuk mengimani, membaca, menelaah, menghayati,dan
mengamalkan ajaran Al Quran secara keseluruhan, serta mendakwahkannya(Q.S.
Al-'Ashr:1-3). Jika kita memang benar-benar beriman kepada Allah SWTatau mengaku
Muslim. Membacanya saja sudah berpahala, bahkan kata Nabi Sawsatu huruf
mengandung 10 pahala, apalagi jika mengamalkannya.
Dikalangan ulama terdapat kesepakatan bahwa sumber ajaran yang utama
adalah Al Qur’an dan As Sunnah. Sedangkan penalaran atau akal pikiran sebagaialat
untuk memahami Al Qur’an dan As Sunnah. Ketentuan ini sesuai dengan Agama Islam
itu sendiri sebagai wahyu dari allah SWT yang penjabarannya dilakukan oleh nabi
Muhammad SAW. Di dalam Al Qur’an (QS an nisa :156) kita dianjurkan agar menaati
Allah dan rosulNya, serta ulil amri(pemimpin).Ketaatan kepada Allah dan rosulNya ini
mengandung konsekuensi ketaatan kepada ketentuanNya yang terdapat di dalam Al
Qur’an, dan ketentuan nabi Muhammad SAW yang terdapat di dalam HaditsNya.
1
B. Rumusan Masalah
1.Apa makna Al Qur’an?
2.Apa makna Agama Islam?
3.Bagaimana peranan dan fungsi Al Qur’an dalam kehidupan?
4.Bagaimana pemahaman dalam pendekatan Al Qur’an?

C. Tujuan Penulisan
1.Mengetahui makna Al Qur’an
2.Mengetahui makna Agama Islam
3.Mengetahui peranan dan fungsi Al Qur’an
4.Mengetahui pemahaman dalam pendekatan Al Qur’an
2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Al Qur’an
Al Qur’an adalah sumber ajaran Islam yang utama. Al-Qur’an adalah wahyu Allah
yang diturunkan kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an dijaga dan
dipelihara oleh Allah SWT, sesuai dengan firmannya sebagai berikut:
”Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an dan sesungguhnya Kami
benar-benar memeliharanya.” (QS 15:9)”
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an. Kalau sekiranya Al-Qur’an
itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapatkan pertentanganyang banyak di
dalamnya.” (QS 4:82)
Al Qur’an menyajikan tingkat tertinggi dari segi kehidupan manusia.Sangat
mengagumkan bukan saja bagi orang mukmin, melainkan juga bagi orang-orang kafir. Al
Qur’an pertama kali diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan(Nuzulul Qur’an). Wahyu
yang perta kali turun tersebut adalah Surat Alaq, ayat1-5
Pokok-pokok keimanan (tauhid) kepada Allah, keimanan kepada malaikat,rasul-
rasul, kitab-kitab, hari akhir, qodlo qodar, dan sebagainya. Prinsip-prinsip syari’ah
sebagai dasar pijakan manusia dalam hidup agar tidak salah jalan dan tetap dalam
koridor yang benar bagaima namenjalin hubungan kepada Allah (hablun minallah,
ibadah) dan kepada manusia (hablun minannas, mu’amalah).
Janji atau kabar gembira kepada yang berbuat baik (basyir) dan ancamansiksa
bagi yang berbuat dosa (nadzir). Kisah-kisah sejarah, seperti kisah paranabi, para kaum
masyarakat terdahulu, baik yang berbuat benar maupun yangdurhaka kepada Tuhan.
Dasar-dasar dan isyarat-isyarat ilmu pengetahuan antaralain : astronomi, fisika, kimia,
ilmu hukum, ilmu bumi, ekonomi, pertanian,kesehatan, teknologi, sastra, budaya,
sosiologi, psikologi, dan sebagainya.
3
Keutamaan Al Qur’an ditegaskan dalam Sabda Rasullullah, antara lain:
Sebaik-baik orang di antara kamu, ialah orang yang mempelajari AlQur’an dan
mengajarkannya
Umatku yang paling mulia adalah Huffaz (penghafal) Al Qur’an (HR.Turmudzi),
Orang-orang yang mahir dengan Al Qur’an adalah beserta malaikat-malaikat yang suci
dan mulia, sedangkan orang membaca Al Qur’an dan kurang fasih lidahnya berat dan
sulit membetulkannya maka baginya dapat dua pahala(HR. Muslim).
Sesungguhnya Al Qur’an ini adalah hidangan Allah, maka pelajarilah hidangan
Allah tersebut dengan kemampuanmu (HR. Bukhari-Muslim).
Bacalah Al Qur’an sebab di hari Kiamat nanti akan datang Al Qur’an sebagai
penolong bagai pembacanya (HR. Turmuzi).
Adapun pengertian al qur’an dari segi istilah dapat dikemukakan berbagai
pendapat berikut ini:
Mana’ alqaththan, secara ringkas mengutip pendapat para ulama pada umumnya yang
menyatakan bahwa al quran adalah firman allah yang diturunkankepada nabi
Muhammad S.A.W dan dinilai ibadah bagi pembacanya. Kemudian Al-Zarqon
iberpendapat bahwa al qur’an adalah lafat yang diturunkan kepada nabi Muhammad
S.A.W mulai dari surat al-fatikhah sampai an-nas. KemudianAl-Wahhab Al-
Khallafberpendapat menurutnya, al qur’an adalah firman allah S.W.T yang diturunkan
kepada hati rosulullah S.A.W.
Dari beberapa kutipan tersebut dapat diketahui bahwa al qur’an adalah kitab suci
yang isinya mengandung firman allah, turunnya bertahap, melaluimalaikat
jibril,susunannya dimulai dari surat al-fatikhah dan diakhiri dengansurat an-nas serta
bagi yang membacanya bernilai ibadah, fungsinya antara lainmenjadi hujjah yang kuat
atas kerosulan nabi Muhammad SAW.
Berkenaan dengan definisi tersebut maka berkembanglah studi tentang AlQur’an
baik dari segi kandungan ajarannya, maupun metode penafsirannya. Olehsebab itu di
kalangan ulama berpendapat bahwa Al Qur’an lah sumber utama ajaran Agama Islam.
4
B. Peranan dan Fungsi Al Qur’an
Berikut ini beberapa fungsi al qur’an dan peranannya dari segi
kandunganajarannyaa
a) Al-Qur’an sebagai Kalamullah
Kalam (perkataan) Allah SWT yang diwahyukan kepada NabiMuhammad SAW
melalui Malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya. Al-Qur’an sebagai kitab Allah
menempati posisi sebagai sumber pertama danutama dari seluruh ajaran Islam dan
berfungsi sebagai petunjuk atau pedoman bagi umat manusia dalam mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Sebagai Kalamullah, Al-Qur’an dalam bentuk aslinya berada dalam induk Al-Kitab
(Lauh Mahfuzh) dalam lindungan Tuhan. Lalu diturunkankepada Nabi dalam bahasa
kaumnya (bahasa Arab).
Wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada nabi-nabi-Nya adalahsuatu ilmu yang
dikhususkan untuk mereka. Kumpulan wahyu yangditurunkan kepada Nabi Muhammad
SAW disebut al Qur’an, yang merupakan pembawa rahmat bagi alam semesta dan
petunjuk bagi manusiadalam hidup dan kehidupannya.
Wahyu turun dalam berbagai cara seperti ; Malaikat Jibril langsungatau
menyerupai manusia, berupa suara atau gemuruh, atau lonceng.
b) Al-Qur’an sebagai Sumber Hukum Islam
Sumber hukum ajaran Islam ada tiga. Yakni; Al Quran, As-Sunnah,dan Ijtihad. Al-
Qur’an adalah firman Allah, dan hadist merupakan sabda Rasulullah Muhammad
SAW.Sedangkan ijtihad didapatkan dari hasil pemikiran para ulama mujtahid (yang
berijtihad), dengan tetap mengacukepada Al Quran dan As-Sunnah.
Isi Al Quran meliputi segala hal, mulai soal keimanan atau akidahhingga
fenomena alam. Al Quran mengajari manusia bersikap ilmiah atau berdasarkan ilmu
(Q.S. Al-Isro’:36), mendorong manusia melakukan penelitian untuk menyibak tabir alam
(Q.S.Yunus:101), menaklukkan angkasaluar (Q.S. Ar-Rahman:33), mengabarkan prediksi
ilmiah tentang rahim ibu.
5
(Q.S. Az-Zumar:6), gaya berat atau gravitasi (Q.S. Ar-Rahman:7), pemuaianalam semesta
(Q.S. Adz-Dzariyat:47, Q.S Al-Anbiya: 104,Q.S Yasin:38),tentang ruang hampa di angkasa
luar (Q.S. Al-An’am:125), tentang geologi, gerak rotasi, dan revolusi planet bumi (Q.S.
An-Naml:88) dan masih sangat banyak lagi.
c) Al-Qur’an sebagai Mukjizat
Dalam Bahasa Arabmuk jizat berasal dari kata ‘ajz yang berarti lemah,kebalikan
dari qudrah(kuasa) sedangkan i’jaz berarti membuktikankelemahan. Mu’jizadalah
sesuatu yang melemahkan atau membuat yang lain menjadi lemah, tidak berdaya.
Setiap mukzijat biasanya turun untuk memberikan tantangan bagi situasi zaman itu.
Ketika pada zaman Nabi Musa para tukang sihir sangat berkuasa dan mereka mencapai
puncakkemampuannya dalam ilmu sihir, Nabi Musa datang dengan membawamukjizat
yang mampu melumpuhkan tipu daya para tukang sihir tersebut.Rasulullah SAW. pun
hadir pada suatu zaman ketika sastra Arab mencapai puncak ketinggiannya. Beliau
datang dengan Al-Quran yang memiliki gaya bahasa tingkat tinggi yang mampu
melumpuhkan seluruh penyair yang ada pada zaman itu.
Selain keindahan gaya bahasanya, ada petunjuk-petujuk sangat jelaslainnya yang
memperlihatkan bahwa Al-Quran datang dari Allah Swt. dengansegala kemukjizatannya.
Ayat-ayat yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan misalnya, dapat meyakinkan
setiap orang yang mau berpikir bahwa Al-Quran adalah firman-firman Allah Swt., tidak
mungkin ciptaan manusia apalagi ciptaan Nabi Muhammad saw. yang ummi (QS 7:158)
yanghidup pada awal abad keenam Masehi (571-632 M). Di antara ayat-ayat tersebut
umpamanya: QS 39:6; QS 6:125; QS 23:12,13,14; QS 51:49; QS41:11-41; QS 21:30-33;
QS 51:7,49, dan lain-lain.
Ada pula ayat-ayat yang berhubungan dengan sejarah seperti tentang kekuasaan
di Mesir, Negeri Saba’. Tsamud, ’Aad, Nabi Adam, Nabi Yusuf,Nabi Dawud, Nabi
Sulaiman, Nabi Musa, dan sebagainya. Ayat-ayat ini dapat memberikan keyakinan
kepada kita bahwa Al Qur’an adalah wahyu Allah bukan ciptaan manusia. Ayat-ayat yang
berhubungan dengan ramalan ramalan khusus yang kemudian dibuktikan oleh sejarah
seperti tentang bangsa Romawi, berpecah belahnya Kristen, dan lain-lain juga menjadi
bukti lagi kepada kita bahwa Al- Qur’an adalah wahyu dari Allah SWT. Yang disampaikan
melalui lisan tulisannya.
6
d) Al Quran sebagai Pedoman Hidup
Sebagai pedoman hidup, Al Qur’an banyak mengemukakan pokok - pokok serta
prinsip-prinsip umum pengaturan hidup dalam hubungan antaramanusia dengan Allah
dan mahluk lainnya. Di dalamnya terdapat peraturan- peraturan seperti:beribadah
langsung kepada Allah Swt, berkeluarga, bermasyarakat, berdagang,utang-piutang,
kewarisan, pendidikan dan pengajaran, pidana, dan aspek-aspek kehidupan lainnya yang
oleh Allah Swt.Dijamin dapat berlaku dan dapat sesuai pada setiap tempat dan setiap
waktu.
Setiap Muslim diperintahkan untuk melakukan seluruh tata nilaitersebut dalam
kehidupannya. Sikap memilih sebagian dan menolak sebagiantata nilai itu dipandang Al
Quran sebagai bentuk pelanggaran dan dosa.Melaksanakannya dinilai ibadah,
memperjuangkannya dinilai sebagai perjuangan suci, mati karenanya dinilai sebagai
mati syahid, hijrah karenamemperjuangkannya dinilai sebagai pengabdian yang tinggi,
dan tidak maumelaksanakannya dinilai sebagai zalim, fasiq, dan kafir.
e) Al-Quran sebagai Korektor
Sebagai korektor, Al-Quran banyak mengungkapkan persoalan- persoalan yang
dibahas oleh kitab-kitab suci sebelumnya, semacam Tauratdan Injil yang dinilai tidak lagi
sesuai dengan ajaran yang telah diturunkanoleh Allah Swt. Ketidaksesuaian tersebut
menyangkut sejarah orang-orangtertentu, hukum-hukum, prinsip-prinsip ketuhanan,
dan sebagainya
Ada beberapa contoh koreksian yang diungkapkan oleh Al-Quranterhadap kitab-
kitab terdahulu tersebut, antara lain:
1)Tentang ajaran Trinitas (QS 5:73)
2)Tentang Nabi Isa (QS 3:49,59; QS 5:72,76)
3)Tentang peristiwa penyaliban Nabi Isa (4:157-158)
4)Tentang Nabi Luth (QS 29:28-30; QS 7:80-84)
5)Tentang Nabi Harun (QS 20:90-94)
6)Tentang Nabi Sulaiman (QS 2:102; QS 27:15-44) dan sebagainya.
7
C. Pendekatan Memahami Al Qur’an
Dalam upaya menggali dan memahami maksud dari ayat-ayat Al Qur’an,
terdapat dua term atau istilah, yakni Tafsir dan Takwil. Imam al-Alusi
berpendapat, bahwa menurutnya tafsir adalah pejelasan makna Al Qur’an yang
zahir (nyata), sedangkan takwil adalah penjelasan para ulama dari ayat yangmaknanya
tersirat, serta rahasia-rahasia ketuhanan yang terkandung dalam ayat AlQur’an. Dapat
juga dipahami bahwa Takwil mempunyai beberapa arti yangmendalam, yaitu berupa
pengertian-pengertian tersirat yang di istinbathkan(diproses) dari ayat-ayat Al Qur’an,
yang memerlukan perenungan dan pemikiran serta merupakan sarana membuka tabir.
Apabila mendapati ayat yang mempunyaikemungkinan beberapa pengertian, para
mufassir menentukan pengertian yanglebih kuat, lebih jelas dan gamblang. Namun, hal
tersebut sifatnya tidak pasti,sebab kalau makna atau arti tersebut dipastikan berarti
mufasir tersebut telah menguasai Al Qur’an, sedangkan hal tesebut tidak dibenarkan
sebagaimana dijelaskan dalam Al Qur;an (Q.S Ali Imran : 7).
Secara garis besar istilah antara tafsir dengan takwil tidak terdapat perbedaan
yang mendasar, kedua-duannya mempunyai semangat untuk menggali,mengkaji dan
memahami maksud dari ayat-ayat Al Qur’an guna dijadikan sebagai pedoman dan
rujukan umat Islam tatkala mengalami berbagai macam persoalandalam kehidupan di
dunia.
Sebagai upaya untuk menjelaskan maksud dari ayat Al Qur’an, Obyek yang
dijadikan kajian dalam menafsirkan Al Qur’an adalah kalam Allah, maka dalam konteks
ini tidak perlu diragukan dan diperdebatkan kembali mengenaikemuliaannya.
Kandungannya meliputi aqidah-aqidah yang benar, hukum-hukum syara’ dan lain-lain.
Tujuan akhirnya adalah dapat diperolehnya tali yang amatkuat dan tidak akan putus
serta akan memperoleh kebahagiaan baik di duniaataupun di akhirat. Dan oleh
karenanya, ilmu tafsir merupakan pokok dari segala ilmu agama, sebab ia diambil dari Al
Qur’an, maka ia menjadi ilmu yang sangatdibutuhkan oleh manusia.
8
Metodologi tafsir adalah ilmu tentang metode menafisirkan AlQur’an dan
pembahasan ilmiah tentang metode-metode penafsiran Al Qur’an, pembahasan yang
berkaitan dengan cara penerapan metode terhadap ayat-ayat AlQur’an disebut
Metodik, sedangkan cara menyajikan atau memformulasikan tafsirtersebut dinamakan
teknik atau seni penafsiran. Metode penafsiran Al Qur’an, secara garis besar dibagi
dalam empat macam metode, namun hal tersebuttergantung pada sudut pandang
tertentu :
1)Metode Penafsiran ditinjau dari sumber penafsirannya.
2)Metode penafsiran ditinjau dari cara penjelasannya.
3)Motede penafsiran ditinjau dari keleluasan penjelasan.
4)Metode penafsiran ditinjau dari aspek sasaran dan sistematika ayat-ayat
yangditafsirkan.
Ayat-ayat Al Qur’an yang sangat banyak ini sejatinya dapat menjawab semua
persoalan yang terjadi pada masyarakat. Namun kesan yang ada pada saatini seakan-
akan ayat Al Qur’an masih mengandung misteri, sehingga belum mampu menjawab
semua persoalan yang ada. Kesan dan pemahaman yang keliru ini adalah akibat dari
”miskin”nya cara, metode dan pendekatan dalam memahamidan menafsirkan ayat Al
Qur’an. Metodologi tafsir Al Qur’an adalah salah satu cara untuk mengkaji, memahami
dan menguak lebih jauh maksud dan kandungandari ayat-ayat Al Qur’an. Metode tafsir
yang adapun sangat beragam model,bentuk dan pendekatannya.
Suatu hal yang sangat penting bagi kita untuk mengetahui dan memahami
macam-macam metode tafsir ayat Al Qur’an yang ada dengan berbagai macam 10
pendekatannya, jika hal ini telah kita ketahui, maka ayat- ayat Al Qur’an semakin hidup
dan mampu untuk menjawab segala persoalan masyarakat yang berkembang begitu
cepat. Hal ini semakin mempertegas bahwa Al Qur’an adalah wahyu Allah yang menjadi
rujukan dan sumber utama ajaran semua umat Islam.
9
D. Ulumul Qur’an
Secara etimologi, kata Ulumul Qur’an berasal dari bahasa Arab yangterdiri dari
dua kata, yaitu “ulum” dan “AlQur’an”. Kata ulum adalah bentuk jama’ dari kata “ilmu”
yang berarti ilmu-ilmu. Kata ulum yang disandarkan kepada kata Al Qur’an telah
memberikan pengertian bahwa ilmu ini merupakan kumpulan sejumlah ilmu yang
berhubungan dengan Al Qur’an, baik dari segikeberadaanya sebagai Al Qur’an maupun
dari segi pemahaman terhadap petunjukyang terkandung di dalamnya.
Ulumul Qur’an menurut Assuyuthi dalam kitab itmamu al-Dirayah :
“Ilmu yang membahas tentang keadaan Al-Qur’an dari segi turunya,sanadnya, adabnya
makna-maknanya, baik yang berhubungan lafadz-lafadznyamaupun yang berhubungan
dengan hukum-hukumnya, dan sebagainya”.
Ulumul Qur’an merupakan suatu ilmu yang mempunyai ruang lingkup
pembahasan yang luas. Ulumul Qur’an meliputi semua ilmu yang ada kaitanya dengan
Al-Qur’an, baik berupa ilmu-ilmu agama, seperti ilmu tafsir maupunilmu-ilmu bahasa
Arab. Disamping itu, masih banyak lagi ilmu-ilmu yangtercakup di dalamnya.
Secara garis besar Ilmu alQur’an terbagi dua pokok bahasan yaitu :
a) Ilmu yang berhubungan dengan riwayat semata-mata, seperti ilmu
yangmembahas tentang macam-macam qira’at, tempat turun ayat-ayat Al-Qur’an,
waktu-waktu turunnya dan sebab-sebabnya.
b) Ilmu yang berhubungan dengan dirayah, yakni ilmu yang diperoleh dengan jalan
penelaahan secara mendalam seperti memahami lafadz yang ghorib(asing) serta
mengetahui makna ayat-ayat yang berhubungan dengan hukum. Pertumbuhan dan
perkembangan Ulumul Qur’an menjelma menjadi suatu disiplin ilmu melalui proses
secara bertahap dan sesuai dengan kebutuhan dan kesempatan untuk membenahi Al-
Qur’an dari segi keberadaannya dan segi pemahamannya.
10
E. Tafsir Al-Qur'an
Tafsir Al Qur’an Adalah ilmu pengetahuan untuk memahami dan menafsirkan
yang bersangkutan dengan Al Qur'an dan isinya. Berfungsi sebagai mubayyin,
menjelaskan tentang arti dan kandungan Al Qur’an, khususnya menyangkut ayat-ayat
yang tidak dipahami dan samar artinya. Tafsir berasal darikata al-fusru yang mempunyai
arti al-ibanah wa al-kasyf (menjelaskan danmenyingkap sesuatu). Menurut pengertian
terminologi, seperti dinukil oleh Al-Hafizh As-Suyuthi dari Al-Imam Az-Zarkasyi ialah ilmu
untuk memahami kitabAllah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW,
menjelaskan makna-maknanya, menyimpulkan hikmah dan hukum-hukumnya.
1) Perkembangan ilmu Tafsir
Ilmu tafsir Al Qur'an terus mengalami perkembangan sesuai dengantuntutan
zaman. Perkembangan ini merupakan suatu keharusan agar Al Qur'andapat bermakna
bagi umat Islam. Pada perkembangan terbaru mulai diadopsimetode-metode baru guna
memenuhi tujuan tersebut. Dengan mengambil beberapa metode dalam ilmu filsafat
yang digunakan untuk membaca teks AlQur'an maka dihasilkanlah cara-cara baru dalam
memaknai Al Qur'an. Diantara metode-metode tersebut yang cukup populer antara lain
adalah MetodeTafsir Hermeneutika dan Metode Tafsir Semiotika.
2) Ilmu yang terkait dengan Ilmu Tafsir
Lughat (fitologi), yaitu ilmu untuk mengetahui setiap arti kataAlQur'an. Mujahid
rah.a., berkata, "Barangsiapa beriman kepada Allah danhari akhirat, ia tidak layak
berkomentar tentang ayat-ayat Al Qur'an tanpamengetahui ilmu lughat. Sedikit
pengetahuan tentang ilmu lughat tidak cukupkarena kadangkala satu kata mengandung
berbagai arti. Jadi hanyamengetahui satu atau dua arti, tidaklah cukup. Dapat terjadi,
yang dimaksudkata tersebut adalah arti yang berbeda.
11
Nahwu (tata Bahasa) sangat penting mengetahui ilmu nahwu, karena sedikit saja
I’rab (bacaan akhir kata) berubah akan megubah arti kata tersebut. Sedangkan
pengetahuan tentang i’rab hanya dapat dalam ilmu nahwu.
Sharaf (perubahan bentuk kata) sama halnya dengan ilmu nahwu, ilmusharaf pun
juga penting, karena sedikit saja beda hurufnya maka akaan dapatmengubah arti,
karenanya ilmu sharaf dan ilmu nahwu sangat berkaitan erat.Asbabun Nuzul adalah
sebuah ilmu yang menerangkan tentang latar belakang turunnya suatu ayat. Atau bisa
juga keterangan yang menjelaskantentang keadaan atau kejadian pada saat suatu ayat
diturunkan, meski tidakada kaitan langsung dengan turunnya ayat. Tetapi ada
konsideran dan benangmerah antara keduanya. Seringkali peristiwa yang terkait dengan
turunnyasuatu ayat bukan hanya satu, bisa saja ada beberapa peristiwa sekaligus
yangmenyertai turunnya suatu ayat. Atau bisa juga ada ayat-ayat tertentu yangturun
beberapa kali, dengan motivasi kejadian yang berbeda. Dan masih banyak lagi ilmu-ilmu
yang lainnya.

12
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Al Qur’an adalah sumber ajaran Islam yang utama. Al-Qur’an adalah wahyu Allah
yang diturunkan kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad SAW. AlQur’an menyajikan tingkat
tertinggi dari segi kehidupan manusia. Sangat mengagumkan bukan saja bagi orang
mukmin, melainkan juga bagi orang-orang kafir. Al Qur’an pertama kali diturunkan pada
tanggal 17 Ramadhan (NuzululQur’an). Wahyu yang perta kali turun tersebut adalah
Surat Alaq, ayat 1-5.
Didalam al qur’an di jelaskan bahwa islam merupakan nama bagi agamaaallah
yang disampaikan oleh para nabi dan juga rosulullah SAW (QS al maidah :3) islam
merupakan hakekat agama allah (QS ali imron : 19).Fungsi atau peranan Al Quran yang
sangat penting untuk dipahami seorang Muslim, Yakni Al Qur’an berfungsi sebagai
mukjizat bagi RasulullahMuhammad saw, sebagai Kalamullah,sebagai Sumber Hukum
Islam, sebagai pedoman hidup bagi setiap Muslim, serta sebagai korekter atau
penyempurnaterhadap kitab-kitab yang pernah Allah Swt. bernilai abadi atau berlaku
sepanjangzaman.
Sedangkan pendekatan untuk memahami al qur’an yakni dengan ulumulqur’an
dan tafsir al qur’an yang didalamnya berisi tentang sumber utama ajaran agama islam.

13
DAFTAR PUSTAKA
Al-Khallaf Al-Wahhab, Ilmu Ushul Al-Fiqh Jakarta: Al-Majelis Al-A’la Al-Indonesia
Li Al Da’wah Al-Islamiyah, 1972
Al-Qaththan Manna’, Mabahits Fi ‘Ulum AlQur’anMesir: Mensyurat Al‘Ashr
AlHadis T.T
Al-Wahhab Al-Khallaf, Ilmu Ushul Al-Fiqh(Jakarta: Al-Majelis Al-A’la AlIndonesia Li
Al Da’wah Al-Islamiyah, 1972) H
Al-Zarqoni, Manahil Al-Arfan Fi ‘Ulum AlQur’an (Mesir: Isa Al-Baby, T.T.,)Hal.21
Al-Zarqoni, Manahil Al-Arfan Fi ‘Ulum AlQur’anMesir: Isa Al-Baby, T.T
Dr. Kaelany HD., MA , Islam Agama Universal (Edisi Revisi), (MIDADA
RAHMAPRESS, 2009), Hal.131-150
Kaelany HD , Islam Agama Universal (Edisi Revisi), Midada Rahma Press, 2009
Manna’ AlQaththan, Mabahits Fi ‘Ulum AlQur’an (Mesir: Mensyurat Al‘Ashr
AlHadis T.T) Hal.21
Nata Abuddin, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004

14

Anda mungkin juga menyukai