Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ULUMUL QUR’AN DAN SEJARAH

PERKEMBANGANYA

DOSEN PENGAMPU : Dr. Alrudi Yansah, M.Pd.I

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 1 :

1. NOPRIYANTO NIM : PA.07.223.0145


2. AMANDA ARI SETIAWATI NIM : PA.07.223.0135

PRODI : TADRIS IPA

YAYASAN NURUL ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) YASNI BUNGO

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PROGRAM STUDI TADRIS IPA

TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
“ULUMUL QUR’AN DAN PERKEMBANGANNYA” ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Shalawat dan salam tidak lupa pula kita
sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dan juga kami berterima kasih pada
Bapak Dr. Alrudi Yansah, M.Pd.I , selaku Dosen yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengetahui kurikulum pendidikan Islam. Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna.

Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.

Bungo,17 Maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..................................................................................................


KATA PENGANTAR .................................................................................................ii
DAFTAR ISI ...............................................................................................................iii
BAB I ..................................................................................... Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN ................................................................. Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang ................................................................... Error! Bookmark not defined.
B. Rumusan Masalah .............................................................. Error! Bookmark not defined.
C. Tujuan Penulisan ................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB II .................................................................................... Error! Bookmark not defined.
PEMBAHASAN .................................................................... Error! Bookmark not defined.
A. Pengertian Ulumul Qur'an ................................................. Error! Bookmark not defined.
B. Objek Pembahasan Ulumul Qur'an .......................................................................... 6
C. Sejarah Perkembangan Ulumul Qur'an .................................................................... 7
BAB III ....................................................................................................................... 14
PENUTUP .................................................................................................................. 14
A. Kesimpulan .............................................................................................................14
B. Saran ....................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Al-Qur’an merupakan sumber pertama dan utama dalam ajaran Islam, sebagai
panduan hidup umat islam, Al-Qur’an memiliki prinsip-prinsip ajaran yang sempurna
dan universal. Konsekuensi logis dari pengakuan dan keyakinan tersebut, pesan-pesan
yang terkandung di dalamnya berlaku dan relevan sepanjang zaman.
Al-Qur’an telah membuktikan sebagai sesuatu yang mampu menciptakan
peradaban dan tradisi menulis yang sangat tinggi. Dari Al-Qur’an telah dilahirkan
berbagai karya dan produk. Semua ini muncul karena adanya kebenaran dan
keyakinan bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah (kalamullah) dan kitab suci umat
Islam. Sejak pewahyuannya hingga kini, Al-Qur’an telah menuangkan keilmuan yang
teramat luas. Perjalanan tafsir dan ilmu tafsir yang diawali sejak penerimaan pesan
ketuhanan “Al-Qur’an oleh Nabi Muhammad SAW., kemudian penyampaiannya
kepada generasi pertama Islam yang telah menghapal dan merekamnya, hingga
stabilisasi teks dan bacaannya yang mencapai kemajuan signifikan pada abad ke-3
H/9 M dan pada abad ke-4 H/10 M.1
Dalam upaya memahami al-Qur’an baik secara tekstual atau kontekstualnya
diperlukan pemahaman tentang ulumul-Qur’an, apa hakikatnya, bagaimana
memahaminya, serta kapan sejarah penulisan ulumul-Qur’an itu mulai ada.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Ulumul Qur’an?
2. Bagaimana objek pembahasan Ulumul Qur’an?
3. Bagaimana sejarah perkembangan Ulumul Qur’an?

1
Mawardi Abdullah, Ulumul Qur’an (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), h. v.

1
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini
sebagai berikut.
1. Mengetahui pengertian dari Ulumul Qur’an.
2. Memahami objek pembahasan Ulumul Qur’an.
3. Mengetahui sejarah perkembangan Ulumul Qur’an.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ulumul Qur’an


Ulumul Qur’an terdiri atas dua kata: ulum dan al-Qur’an. Ulum (‫ )علوم‬adalah
jamak dari kata tunggal ilm (‫)علم‬, yang secara harfiah berarti ilmu. Sedangkan al-
Qur’an adalah nama bagi kitab Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw.
Dengan demikian, maka secara harfiah kata ‘ulumul qur’an’ dapat diartikan sebagai
ilmu-ilmu al-Qur’an.
1) Pengertian Ulum
Secara etimologi, kata Ulumul Qur’an berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari
dua kata, yaitu “Ulum” dan Al-Qur’an. Kata ulum adalah bentuk jamak dari kata
“ilmu” yang berarti ilmu-ilmu. Kata ulum yang disandarkan pada Al-Qur’an telah
memberikan pengertian bahwa ilmu ini merupakan kumpulan sejumlah ilmu yang
berhubungan dengan Al-Qur’an, baik dari segi keberadaannya sebagai Al-Qur’an
maupun dari segi pemahaman terhadap petunjuk yang terkandung di dalamnya.2
2) Pengertian Al-Qur’an
Secara etimologi kata al-Qur’an merupakan mashdar dari kata qaraa yang
maknanya sama dengan kata qiraah yang berarti bacaan, kemudian diberi makna
sebagai isim maful yaitu maqru yang artinya ‘yang dibaca’. Pemaknaan ini
sebagaimana diisyaratkan dari QS. al-‘Alaq yang merupakan perintah kepada umat
manusia untuk membaca (iqra), penamaannya termasuk katagori ‘tasmiyah al-maful
bil mashdar’ (penamaan isim maful dengan mashdar). Penamaan ini merujuk pada
QS al-Qiyamah (75) ayat 17-18 yang terjemahannya: 17. “Sesungguhnya atas
tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai)
membacanya”. 18. “Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah
bacaannya itu”

2
Fatmawati, Gusnawati, dkk, ‘Ulumul Qur’an (Gowa: Pusaka Almaida, 2014) h. 1.

3
Dari segi terminologinya al-Qur’an di definisikan para pakar ushul fiqih, fiqih
dan bahasa Arab adalah sebagai “Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Yang lapazh-lafazhnya mengandung mukjijat, membacanya
mempunyai nilai ibadah, yang diturunkan secara mutawatir, dan yang ditulis pada
mushaf, mulai dari surat al-Fatihah (1) sampai akhir surat an-Nas (114)”
Definisi al-Quran yang dikemukakan para ulama yang maknanya mampu
membedakan dengan definisi yang lain adalah :
‫القرآن هو الم ا المنزل على محمد عليه الالم الماعبد تالوته‬
Terjemahannya: “Quran adalah kalam atau firman Allah yang diturunkan kepada
Muhamad saw. Yang pembacanya merupakan suatu ibadah.”3

3) Pengertian Ulumul Qur’an


Kata u`lum jamak dari kata i`lmu. I`lmu berarti al-fahmu wal idrak “paham dan
menguasai”. Kemudian arti kata ini berubah menjadi permasalahan yang beraneka
ragam yang disusun secara ilmiah. Jadi, yang dimaksud dengan U`luumul Qu`ran
ialah ilmu yang membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan Al-Quran
dari segi asbabun nuzuul "sebab-sebab turunnya Al-Qur`an", pengumpulan dan
penertiban Qur`an, pengetahuan tentang surah-surah Mekah dan Madinah, An-Nasikh
wal mansukh, Al-Muhkam wal Mutasyaabih dan lain sebagainya yang berhubungan
dengan Qur`an. Terkadang ilmu ini dinamakan juga ushuulu tafsir (dasar-dasar tafsir)
karena yang dibahas berkaitan dengan beberapa masalah yang harus diketahui oleh
seorang Mufassir sebagai sandaran dalam menafsirkan Qur`an. 4

Secara istilah, para ulama telah merumuskan berbagai defenisi Ulumul Qur’an.

a) Al-Zarqani merumuskan pengertian Ulumul Qur’an sebagai: beberapa


pembahasan yang berhubungan dengan AL-Qur’an al-Karim, dari segi turunnya,
3
Zidny Fahma, http://Zidny Fahma Makalah-Ulum-al-Qur`an-dan-sejarah-
perkembangannya.html?m=1 (diakses pada 20 maret 2017)
4
Mawardi Abdullah, Ulumul Qur’an (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), h. 5.

4
urut-urutannya, pengumpulannya, penulisannya, bacaannya, penafsirannya,
kemukjizatannya, nasikh dan mansukhnya, penolakan hal-hal yang bisa
menimbulkan keraguan terhadapnya, dan sebagainya.5
b) Manna’ al- Qathan memberikan defenisi bahwa Ulumul Qur’an adalah ilmu
yang mencakup pembahasan-pembahasan yang berhubungan dengan Al-Qur’an,
dari segi pengetahuan tentang sebab-sebab turunnya, pengumpulan Al- Qur’an

dan urut-urutannya, pengetahuan tentang ayat-ayat Makkiyah dan Madaniyah,


hal –hal lain yang ada hubungannya dengan al-Qur’an.6
c) Menurut T.M Hasbi As-Shiddiqie: ‘Ulumul Qur’an ialah pembahasan-
pembahasan yang berhubungan dengan Al-Qur’an, dari segi nuzulnya, tertibnya,
mengumpulnya, menulisnya, membacanya dan menafsirkannya, I’jaznya, nasikh
mansukhnya, menolak syubhat-syubhat yang dihadapkan kepadanya.7
Jadi, dari definisi-definisi Ulumul Qur’an tersebut di atas, kita dapat megambil
kesimpulan bahwa Ulumul Qur’an adalah suatu ilmu yang lengkap dan mencakup
semua ilmu yang ada hubungannya dengan al-Qur’an baik berupa ilmu-ilmu agama,
seperti tafsir, maupun berupa ilmu-ilmu bahasa Arab seperti ilmu I’rab al-Qur’an.

5
Japar Sadiq Assaqaf, http://www.academia.edu/4084746/ulumul_quran_dan_perkembangannya
(diakses pada 20 maret 2017)
6
Ibid, (diakses pada 20 maret 2017)
7
Ibid, (diakses pada 20 maret 2017)

5
B. Ruang Lingkup Pembahasan Ulumul Qur’an
Hasby al-Shiddieqi berpendapat dari segala macam pembahasan Ulumul
Qur’an itu kembali ke beberapa pokok pembahasan saja seperti:

1) Persoalan Nuzul, ayat-ayat Makiyah atau Madaniyah, sebab turun ayat, yang
mula-mula turun dan yang terakhir turun, yang berulang-ulang turun, yang turun
terpisah pisah, dan yang turun sekaligus.
2) Persoalan sanad, meliputi hal-hal yang berhubungan dengan sanad yang
muthawatir, yang ahad, yang Syaz, bentuk-bentuk Qirat, para periwayat dan
penghafal Al-Qur’an dan cara tahammul ( penerimaan riwayatnya).
3) Persoalan adad Qiraat, masalah waqaf (berhenti), ibtida’ (cara memulai),
imalah( cara memanjangkan) takhfif Hazah (cara meringankan Hamzah), idgham
(memasukkan bunyi huruf nun mati ke dalam huruf sesudahnya).
4) Persoalan yang menyangkut lafal Al-Qur’an yaitu Gharib (pelik), Mu’rab
(menerima perubahan akhir kata), majaz (metafora), musytarak, muradif
(sinonim), isti’arah (metaphor), tasybih (penyerupaan).
5) Persoalan makna al-Qur’an yang berhubungan dengan hukum yaitu ayat yang
bermakna umum yang dikhususkan oleh sunnah, yang nash, yang zhahir, yang

mujmal (global), yang munfashal (yang terinci), yang manthuq (makna yang
berdasarkan pengutaraan), nasikh mansukh, mutlaq (tidak terbatas) dan
muqayyad (terbatas) dan lain sebagainya.
6) Persoalan makna Al-Qur’an yang berhubungan dengan lafal fashl (pisah), washal
(berhubungan), ijaz (singkat), ithnab (panjang) musawah (sama) dan qashr
(pendek).8

8
Fatmawati, Gusnawati, dkk, ‘Ulumul Qur’an (Gowa: Pusaka Almaida, 2014) h. 6-7.

6
C. Sejarah Perkembangan Ulumul Qur’an
Sebagai ilmu yang terdiri dari berbagai cabang dan macamnya, ‘Ulumul Qur’an
tidak lahir sekaligus. Ulumul Qur’an menjelma menjadi suatu cabang disiplin ilmu
setelah melalui proses pertumbuhan dan perkembangannya.
Sejarah perkembangan ulumul quran dimulai menjadi beberapa fase, dimana
tiap-tiap fase menjadi dasar bagi perkembangan menuju fase selanjutnya, hingga
ulumul quran menjadi sebuah ilmu khusus yang dipelajari dan dibahas secara khusus
pula. Berikut beberapa fase / tahapan perkembangan Ulumul quran.

1) Ulumul Qur’an pada masa Rasulullah SAW


Ulumul qur’an itu sendiri bermula dari Rasulullah SAW., sebagai penafsir
utama dan pertama Al-Qur’an. Allah menurunkan Al-Qur’an kepadanya dan
mengajarkan segala sesuatu yang belum diketahuinya. Penulisan tentang tafsir dan
ilmu Al-Qur’an belum dibutuhkan selama Rasululllah dan para sahabat utamanya
masih ada. Ada beberapa alasan kenapa para sahabat ketika Nabi masih ada dan
beberapa saat sepeninggal beliau tidak menulis apa yang mereka terima dari Nabi
Muhammad SAW., yang berkenaan dengan Ulumul Qur’an. Sebagai upaya menjaga
kemurnian AlQuran.
Dari Abu Saad al- Khudri, bahwa Rasulullah SAW berkata: Janganlah kamu tulis dari
aku; barang siapa menuliskan aku selain qur'an, hendaklah dihapus. Dan ceritakan
apa yang dariku, dan itu tiada halangan baginya, dan barang siapa sengaja berdusta
atas namaku, ia akan menempati tempatnya di api neraka." (HR Muslim)9

2) Ulumul Qur’an pada masa Khilafah


Pada masa khalifah, tahapan perkembangan awal (embrio) ulumul quran
mulai berkembang pesat, diantaranya dengan kebijakan-kebijakan para khalifah
sebagaimana berikut:

9
Mawardi Abdullah, Ulumul Qur’an (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), h. 5-6.

7
 Khalifah Abu Bakar : Dengan Kebijakan Pengumpulan/Penulisan Al-Quran yg
pertama yang diprakarsai oleh Umar bin Khottob dan dipegang oleh Zaid bin
Tsabit.
 Kekhalifahan Usman Ra : Dengan kebijakan menyatukan kaum muslimin pada
satu mushaf, dan hal itupun terlaksana. Mushaf itu disebut mushaf Imam.
Salinan-salinan mushaf ini juga dikirimkan ke beberapa propinsi. Penulisan
mushaf tersebut dinamakan ar-Rosmul 'Usmani yaitu dinisbahkan kepada Usman,
dan ini dianggap sebagai permulaan dari ilmu Rasmil Qur'an.
 Kekalifahan Ali Ra : Dengan kebijakan perintahnya kepada Abu 'aswad Ad-
Du'ali meletakkan kaidah-kaidah nahwu, cara pengucapan yang tepat dan baku
dan memberikan ketentuan harakat pada qur'an. Ini juga disebut sebagai
permulaan Ilmu I'rabil Qur'an.10
3) Ulumul Qur’an pada masa sahabat dan tabi’in
 Peranan Sahabat dalam Penafsiran Al-Quran & Tokoh-tokohnya.
Para sahabat senantiasa melanjutkan usaha mereka dalam menyampaikan
makna-makna al-qur'an dan penafsiran ayat-ayat yang berbeda diantara mereka,
sesuai dengan kemampuan mereka yang berbeda-beda dalam memahami dan karena
adanya perbedaan lama dan tidaknya mereka hidup bersama Rasulullah SAW , hal
demikian diteruskan oleh murid-murid mereka , yaitu para tabi'in.
Diantara para Musafir yang termashur dari para sahabat adalah:
1.Empat orang Khalifah ( Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali ).
2.Ibnu Masud.
3.Ibnu Abbas.
4.Ubai bin Kaab.
5. Zaid bin sabit.
6. Abu Musa al-Asy'ari dan.
7. Abdullah bin Zubair.

10
Rahman Wangsyah, http://www.rwblog.id/2015/05/makalah-ulumul-quran-dan-sejarah-html?m=1
(diakses pada 20 maret 2017)

8
Banyak riwayat mengenai tafsir yang diambil dari Abdullah bin Abbas,
Abdullah bin Masud dan Ubai bin Kaab, dan apa yang diriwayatkan dari mereka
tidak berarti merupakan sudah tafsir Quran yang sempurna. Tetapi terbatas hanya
pada makna beberapa ayat dengan penafsiran apa yang masih samar dan penjelasan
apa yang masih global.

 Peranan Tabi'in dalam penafsiran Al-Quran & Tokoh-tokohnya


Mengenai para tabi'in, diantara mereka ada satu kelompok terkenal yang
mengambil ilmu ini dari para sahabat disamping mereka sendiri bersungguh-sungguh
atau melakukan ijtihad dalam menafsirkan ayat. Yang terkenal di antara mereka ,
masing-masing sebagai berikut :
a) Murid Ibnu Abbas di Mekah yang terkenal ialah, Sa'id bin Jubair, Mujahid,
'iKrimah bekas sahaya ( maula ) Ibnu Abbas, Tawus bin kisan al Yamani dan
'Ata' bin abu Rabah.
b) Murid Ubai bin Kaab, di Madinah : Zaid bin Aslam, abul Aliyah, dan
Muhammad bin Ka'b al Qurazi.
c) Abdullah bin Masud di Iraq yang terkenal : 'Alqamah bin Qais, Masruq al Aswad
bin Yazid, 'Amir as Sya'bi, Hasan Al Basyri dan Qatadah bin Di'amah as Sadusi.
Dan yang diriwayatkan mereka itu semua meliputi ilmu tafsir, ilmu Gharibil
Qur'an, ilmu Asbabun Nuzul, ilmu Makki Wal madani dan imu Nasikh dan Mansukh,
tetapi semua ini tetap didasarkan pada riwayat dengan cara didiktekan.11
4) Periode masa pembukuan (tadwin)
Perkembangan selanjutnya dalam ulumul-Quran adalah masa pembukuan
ulumul- Quran, pembukuan ini melewati beberapa perkembangan sebagai berikut :
 Pembukuan tafsir Al-Quran menurut riwayat dari hadits, Sahabat dan tabi'in
Pada abad kedua hijriah tiba masa pembukuan ( tadwin ) yang dumulai
dengan pembukuan hadist denga segala babnya yang bermacam-macam, dan itu juga

11
Rahman Wangsyah, http://www.rwblog.id/2015/05/makalah-ulumul-quran-dan-sejarah-html?m=1
(diakses pada 20 maret 2017)

9
menyangkut hal yang berhubungan dengan tafsir. Maka sebagian ulama membukukan
tafsir al-Qur'an yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW dari para sahabat atau dari
para tabi'in.
Diantara mereka yang terkenal adalah Yazid bin Harun as Sulami, ( wafat 117
H ), Syu'bah bin Hajjaj ( wafat 160 H ), Waqi' bin Jarrah ( wafat 197 H ), Sufyan bin
'uyainah ( wafat 198 H), dan Aburrazaq bin Hammam ( wafat 112 H ).
Mereka semua adalah para ahli hadits, sedangkan tafsir yang mereka susun
merupakan salah satu bagiannya, namun tafsir mereka yang tertulis tidak ada yang
sampai ketangan kita.
 Pembukuan tafsir berdasarkan susunan ayat
Kemudian langkah mereka itu diikuti oleh para ulama'. Mereka menyusun tafsir
Qur'an yang lebih sempurna berdasarkan susunan ayat. Dan yang terkenal diantara
mereka ada Ibn Jarir at Tabari ( wafat 310 H ).
Demikianlah tafsir pada awal permulaanya dinukil (dipindahkan) melalui
penerimaan (dari mulut ke mulut) melalui riwatyat, kemudian dibukukan sebagai
salah satu bagian hadits, selanjutnya ditulis secara bebas dan mandiri. Maka
berlangsunglah proses kelahiran at-Tafsir bil Ma'tsur (berdasarkan riwayat), lalu
diikuti oleh at-Tafsir bir Ra'yi (berdasarkan penalaran ).12

5) Munculnya pembahasan cabang-cabang ulumul-Quran selain tafsir


Disamping ilmu tafsir, lahir pula karangan yang berdiri sendiri mengenai
pokok-pokok pembahasan tertentu yang berhubungan dengan al-Quran, dan hal ini
sangat diperlukan oleh seorang mufasir, di antaranya :
 Ulama abad ke-3 Hijriah
a) Ali bin al Madini (wafat 234 H) guru Bukhari, menyusun karangannya mengenai
asbabun nuzul

12
Zidny Fahma, http://Zidny Fahma Makalah-Ulum-al-Qur`an-dan-sejarah-
perkembangannya.html?m=1 (diakses pada 20 maret 2017)

10
b) Abu 'Ubaid al Qasim bin Salam (wafat 224 H) menulis tentang Nasikh Mansukh
dan qira'at.
c) Ibn Qutaibah (wafat 276 H) menyusun tentang problematika al-Quran
(musykilatul quran).
 Ulama Abad Ke-4 Hijriah
a) Muhammad bin Khalaf bin Marzaban (wafat 309 H) menyusun al- Hawi fa
'Ulumil Qur'an.
b) Abu muhammad bin Qasim al Anbari (wafat 751 H) juga menulis tentang ilmu-
ilmu al-Qur'an.
c) Abu Bakar As Sijistani (wafat 330 H) menyusun Garibul Qur'an.
d) Muhammad bin Ali bin al-Adfawi (wafat 388 H) menyusun al Istigna' fi 'Ulumil
Qur'an.
 Ulama Abad Ke-5 dan setelahnya
a) Abu Bakar al Baqalani (wafat 403 H) menyusun i'jazul-Qur'an,
b) Ali bin Ibrahim bin Sa'id al Hufi (wafat 430 H) menulis mengenai i'rabul-Qur'an.
c) Al Mawardi (wafat 450 H) menegenai tamsil-tamsil dalam al-Qur'an (amsalul-
Qur'an).
d) Al Izz bin Abdussalam ( wafat 660 H ) tentang majaz dalam al-Qur'an.
e) Alamuddin Askhawi ( wafat 643 H ) menulis mengenai ilmu qra'at (cara
membaca al-Qur'an ) dan aqsamul-Qur'an.
 Mulai pembukuan secara khusus ulumul-Quran dengan mengumpulkan cabang-
cabangnya.
Pada masa sebelumnya, ilmu-ilmu al-Quran dengan berbagai pembahasannya
di tulis secara khusus dan terserak, masing-masing dengan judul kitab tersendiri,
kemudian, mulailah masa pengumpulan dan penulisan ilmu-ilmu tersebut dalam
pembahasan khusus yang lengkap, yang dikenal kemudian dengan ulumul-Qur'an. Di
antara ulama-ulama yang menyusun secara khusus ulumul-Quran adalah sebagai
berikut :

11
a) Ali bin Ibrohim Said (330 H) yang dikenal dengan al Hufi dianggap sebagai
orang pertama yang membukukan ulumul-Qur'an.
b) Ibnul Jauzi (wafat 597 H) mengikutinya dengan menulis sebuah kitab berjudul
fununul Afnan fi 'Aja'ibi 'ulumil Qur'an.
c) Badruddin az-Zarkasyi (wafat 794 H) menulis sebuah kitab lengkap dengan judul
Al-Burhan fii ulumilQur`an .
d) Jalaluddin Al-Balqini (wafat 824 H) memberikan beberapa tambahan atas Al-
Burhan di dalam kitabnya Mawaaqi`ul u`luum min mawaaqi`innujuum.
e) Jalaluddin As-Suyuti (wafat 911 H) juga kemudian menyusun sebuah kitab yang
terkenal al-itqaan fii u`luumil qur`an.
Kitab Al-Burhan (Zarkasyi) dan Al-Itqon (As-Suyuti) hingga hari ini masih
dikenal sebagai referensi induk / terlengkap dalam masalah ulumul-Qur'an. Tidak ada
peneliti tentang ulumul-Quran, kecuali pasti akan banyak menyandarkan tulisannya
pada kedua kitab tersebut.13
6) Ulumul Qur’an pada masa modern/kontemporer
 Sebagaimana pada periode sebelumnya, perkembangan ulumul quran pada masa
kontemporer ini juga berlanjut seputar penulisan sebuah metode atau cabang ilmu
Al-Quran secara khusus dan terpisah, sebagaimana ada pula yang kembali
membali menyusun atau menyatukan cabang-cabang ulumul quran dalam kitab
tersendiri dengan penulisan yang lebih sederhana dan sistematis dari kitab-kitab
klasik terdahulu.
Kitab yang terbit membahas khusus tentang cabang-cabang ilmu Quran atau
pembahasan khusus tentang metode penafsiran Al-Quran di antaranya :

a. Kitab i`jaazul quran yang ditulis oleh Musthafa Shadiq Ar-Rafi`i,


b. Kitab At-Tashwirul fanni fiil qu`an dan masyaahidul qiyaamah fil qur`an oleh
Sayyid Qutb.

13
Zidny Fahma, http://Zidny Fahma Makalah-Ulum-al-Qur`an-dan-sejarah-
perkembangannya.html?m=1 (diakses pada 20 maret 2017)

12
c. Tarjamatul qur`an oleh syaikh Muhammad Musthafa Al-Maraghi yang salah satu
pembahasannya ditulis oleh Muhibuddin al-hatib
d. Masalatu tarjamatil qur`an Musthafa Sabri,
e. An-naba`ul adziim oleh DR Muhammad Abdullah Daraz dan
f. Muqaddimah tafsir Mahaasilu ta`wil oleh Jamaluddin Al-qasimi.

 Kitab yang membahas secara umum ulumul quran dengan sistematis,


diantaranya: :

a. Syaikh Thahir Al-jazaairy menyusun sebuah kitab dengan judul At-tibyaan fii
u`luumil qur`an
b. Syaikh Muhammad Ali Salamah menulis pula Manhajul furqan fii u`luumil
qur`an yang berisi pembahasan yang sudah ditentukan untuk fakultas ushuluddin
di Mesir dengan spesialisasi da`wah dan bimbingan masyarakat dan diikuti oleh
muridnya,
c. Muhammad Abdul a`dzim az-zarqani yang menyusun Manaahilul i`rfaan fii
u`lumul qur`an.
d. Syaikh Ahmad Ali menulis muzakkiraat u`lumil qur`an yang disampaikan
kepada mahasiswanya di fakultas ushuluddin jurusan dakwah dan bimbingan
masyarakat.
e. Kitab Mahaabisu fii u`lumil qur`an oleh DR Subhi As-Shalih.
Pembahasan tersebut dikenal dengan sebutan u`luumul qur`an, dan kata ini kini telah
menjadi istilah atau nama khusus bagi ilmu-ilmu tersebut.14

14
Rahman Wangsyah, http://www.rwblog.id/2015/05/makalah-ulumul-quran-dan-sejarah-html?m=1
(diakses pada 20 maret 2017)

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ulumul Qur’an adalah suatu ilmu yang lengkap dan mencakup semua ilmu
yang ada hubungannya dengan al-Qur’an baik berupa ilmu-ilmu agama, seperti tafsir,
maupun berupa ilmu-ilmu bahasa Arab seperti ilmu I’rab al-Qur’an.
Hasby al-Shiddieqi berpendapat dari segala macam pembahasan Ulumul
Qur’an itu kembali ke beberapa pokok pembahasan saja seperti: Persoalan Nuzul,
Persoalan sanad, Persoalan adad Qiraat, Persoalan yang menyangkut lafal Al-Qur’an,
dan Persoalan makna al-Qur’an.
Sejarah perkembangan ulumul quran dimulai menjadi beberapa fase, dimana
tiap-tiap fase menjadi dasar bagi perkembangan menuju fase selanjutnya, hingga
ulumul quran menjadi sebuah ilmu khusus yang dipelajari dan dibahas secara khusus
pula. Berikut beberapa fase / tahapan perkembangan Ulumul quran: Ulumul Qur’an
pada masa Rasulullah SAW, Ulumul Qur’an pada masa Khilafah, Ulumul Qur’an
pada masa sahabat dan tabi’in, Periode masa pembukuan (tadwin), dan Ulumul
Qur’an pada masa modern/kontemporer.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khusus pada penulis.
Dan bagi pemakalah selanjutnya agar menambahkan referensi dari penulis yang
kurang dalam hal referensi. Sekian penutup dari penulis semoga dapat diterima di hati
dan penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mawardi. 2014. Ulumul Qur’an. Yogyakarta: Pustaka Pelajar


Fatmawati, Gusnawati, dkk. 2014. ‘Ulumul Qur’an. Gowa: Pusaka Almaida
Zidny Fahma, http://Zidny Fahma Makalah-Ulum-al-Qur`an-dan-sejarah-
perkembangannya.html?m=1 (diakses pada 20 maret 2017)

Rahman Wangsyah, http://www.rwblog.id/2015/05/makalah-ulumul-quran-dan-


sejarah-html?m=1 (diakses pada 20 maret 2017)
Zidny Fahma, http://Zidny Fahma Makalah-Ulum-al-Qur`an-dan-sejarah-
perkembangannya.html?m=1 (diakses pada 20 maret 2017)

15

Anda mungkin juga menyukai