Makalah
Kelas C
JURUSAN TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2019
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur ke hadirat Allah swt.Atas izin-Nya makalah
yang berjudul “Sumber Ajaran Islam” ini dapat diselesaikan. Sholawat serta
salam semoga tercurah kepada baginda Nabi Agung Muhammad saw.,
sahabatnya, keluarganya, serta umatnya hingga akhir zaman.
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas Struktur Aljabar. Makalah ini
menjelaskan tentang sumber-sumber ajaran islam, Al-Qur’an sebagai sumber
dasar nilai dan norma dalam Islam, Al-Sunnah sebagai sumber dasar nilai dan
norma dalam Islam, dan Ijtihad sebagai sumber dasar nilai dan norma dalam
Islam.
Selamat membaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
4. Bagaimana Ijtihad sebagai Sumber Dasar Nilai dan Norma dalam Islam ? ........... 1
C. Tujuan Penulisan Makalah ...................................................................................... 1
4. Dapat Mengetahui dan memahami tentang Ijtihad sebagai Sumber Dasar Nilai dan
Norma dalam Islam. ........................................................................................................ 1
BAB II................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 2
A. Sumber Ajaran Islam .............................................................................................. 2
B. Al-Qur’an sebagai Sumber Dasar Nilai dan Norma dalam Islam ........................... 6
C. Al-Sunnah sebagai Dasar Operasional Nilai dan Norma dalam Islam ................... 9
D. Ijtihad sebagai Sumber Dasar Nilai dan Norma dalam Islam ............................... 12
BAB III ............................................................................................................................. 13
PENUTUP ........................................................................................................................ 13
A. Simpulan ............................................................................................................... 13
B. Saran ..................................................................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam merupakan nama agama yang berasal dari Allah SWT.
Sumber ajaran Islam yang utama adalah Al-Qur’an, sedangkan As-Sunnah
sebagai sumber hukum kedua adalah pada tingkatan sumber hukum
dibawah Al-Qur’an. Ketentuan ini sesuai dengan agama Islam sebagai
wahyu yang berasal dari Allah SWT yang penjabarannya dilakukan oleh
Nabi Muhammad SAW., sedangkan ra’yu atau akal pikiran sebagai alat
untuk memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sumber Ajaran Islam?
2. Bagaimana Al-Qur’an sebagai Sumber Dasar Nilai dan Norma dalam
Islam ?
3. Bagaimana Al-Sunnah sebagai Dasar Operasional Nilai dan Norma
dalam Islam ?
4. Bagaimana Ijtihad sebagai Sumber Dasar Nilai dan Norma dalam
Islam ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sumber Ajaran Islam
1. Pengertian Sumber Ajaran Islam
Sumber dapat diartikan sebagai tempat yang darinya dapat
diperoleh bahan-bahan yang diperlukkan untuk membuat sesuatu.
Dalam bahasa Indonesia, sumber diartikan mata air, perigi. Dalam
bahasa arab, sumber disebut mashdar yang jamaknya mashdir, yang
dapat diartikan starting point (titik tolak), point of origin (sumber asli),
origin (asli), infinitive (tidak terbatas), verbal nounce (kalimat kata
kerja), dan absolute or internal object (mutlak atau tujuan yang bersifat
internal).
Islam sebagai bangunan atau kontruksi yang didalamnya terdapat
nilai-nilai, ajaran, petunjuk hidup, dan sebagainya membutuhkan
sumber darinya diambil bahan-bahan yang diperlukkan guna
mengkontruksi ajaran islam.1
Dikalangan ulama terdapt kesepakatan bahwa sumber ajaran islam
yang utama adalah Al-Quran, dan As-Sunnah, sedangkan penalaran
atau akal pikiran sebagai alat untuk memahami Al-Quran dan As-
Sunnah. Ketentuan ini sesuai dengan agama islam itu sendiri sebagai
wahyu yang berasal dari Allah SWT. Yang penjabarannya dilakukan
oleh Nabi Muhammad SAW. Didalam Al-Quran surah An-Nisa ayat
156 kita dianjurkan agar menaati Allah dan Rasul-Nya serta ulil amri.
Ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya ini mengandung konsekuensi
ketaatan kepada ketentuan-Nya yang terdapat di dalam Al-Quran, dan
ketentuan Nabi Muhammad SAW. Yang terdapat dalam haditsnya.
Selanjutnya ketaatan kepada ulil amri atau pemimpin sifatnya
kondisional atau tidak mutlak, karena betapapun hebatnya ulul amri
1
Abudin Nata, Studi Islam Komprehensif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2011), hlm.25.
2
itu, ia tetap manusia yang memiliki kekurangan dan tidak dapat
dikultuskan. Atas dasar inilah mentaati ulul amri bersifat kondisional.
Jika produk dari ulil amri sesuai dengan ketentuan Allah dan rasul-Nya
maka wajib diikuti. Sedangkan jika produk dari ulul amri tersebut
bertentangan dengan kehendak Tuhan, maka tidak wajib menaatinya.2
2
Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2014),
hlm.66-67.
3
secara tulisan maupunlisan. Ia terpelihara dari perubahan dan
pergantian.
Definisi tentang Al-Quran sebagaimana disebutkan
sebelumnya mengandung penjelasan tentang :
1) Isi Al-Quran, yaitu seluruhnya firman Allah SWT yang mutlak
dan pasti benar.
2) Cara diturunkannya, yaitu dari Allah kepada Nabi Muhammad
saw melalui Malaikat jibril.
3) Orang yang dipercaya untuk menjelaskan kandungan Al-Quran
kepada umat manusia, yaitu Nabi Muhammad yang keagungan
akhlaknya diakui oleh Allah swt.
4) Fungsinya, antara lain sebagai dalil, petunjuk, dan bukti yang
kuat atas kerasulan Nabi Muhammad saw.
5) Susunannya terdiri dari ayat dan surat-surat yang disusun
berdasarkan taufiqy ( ketetapan petunjuk Rasulullah), dimulai
dari surat Al-Fatihan dan diakhiri dengan surat an-Naas.
6) Penyampaiannya dilakukan secara mutawatir, yakni
disampaikan oleh sejumlah orang yang semuanya dapat
dipercayabdan sepakat bahwa ia benar-benar wahyu Allah,
terpelihara dari berbagai perubahan dan pergantian.3
b. Al-Sunah
Menurut bahasa, Al-Sunah berarti jalan hidup yang dilalui
atau dijalani, atau sesuatu yang sudah dibiasakan, baik jalan hidup
atau yang sudah dibiasakan itu hal-hal yang bersifat bauk atau
buruk.
Adapun pengertian Al-Sunah menurut istilah antara lain
dikemukakan oleh ahli hadis, ahli usul fiqih, dan ahli fiqih. Sunah
dalam pengertian para ahli Hadis ialah sesuatu yang didapatkan
dari Nabi Muhammad saw yang terdiri dari ucapan, perbuatan,
3
Abudin Nata, Op.Cit., hlm.26-29.
4
persetujuan, sifat fisik atau budi, atau biografi, baik pada masa
sebelum kenabian atau setelah kenabian. Pengertian sunah yang
demikian ini sama dengan hadis.
Sunnah menurut para ahli ushuliyyin, ialah sesuatu yang
diambil dari Nabi Muhammad sa, yang terdiri dari ucapan,
perbuatan, dan persetujuannya. Adapun ulama ushul fiqih
mengatakan bahwa sunah adalah segala sesuatu yang berasal dari
Nabi saw selain Al-Quran, baik dalam bentuk ucapan,perbuatan,
maupun taqrir yang layak dijadikan dalil bagi hukum syara’.
Selanjutnya, Sunah menurut para ahli fiqih adalah salah
satu bentuk hukum syara’ yang lima yaitu perbuatan yang apabila
dikerjakan mendapatkan pahala, sedangkan apabila ditinggalkan
tidak disiksa.
Dan dilihat dari segi bentuknya, sunah ada yang berbentuk
perkataan, perbuatan, dan persetujuan. Sunah dalam bentuk
perkataan ialah sabda Nabi yang diucapkan dalam berbagai
kesempatan, yang berkaitan dengan penetapan hukum. Adapun
sunah dalam bentuk perbuatan ialah tindakan-tindakan Nabi
Muhammad saw dalam berbagai urusan, baik yang berkaitan
dengan ibadah atau yang lainnya. Sunnah dalam bentuk taqrir ialah
sikap atau respon Rasulullah terhadap berbagai perbuatan yang
dilakukan sebagian sahabat dengan cara tidak melarang atau
memerintahkannya, disertai indikasi adanya kerelaan, atau
memperlihatkan pujian dan dukungan.4
c. Ijtihad
Secara bahasa, ijtihad berasal dari kata jahada. Kata ini
beserta seluruh variasinya menunjukkan pekerjaan yang dilakukan
lebih dari biasa, sulit dilaksanakan, atau yang tidak disenangi. Kata
ini pun berarti kesanggupan (al-wus’), kekuatan (al-thaqah), dan
4
Abudin Nata, Studi Islam Komprehensif..........hlm.36-37..
5
berat (al-masyaqqah) (Ahmad bin Ahmad bin ‘Ali al-Muqri al-
Fayumi. Pengertian ijtihad secara istilah muncul belakangan, yaitu
pada masa tasyri’ dan masa sahabat. 5
6
umum dalam norma-normanya. Norma-norma itulah yang sekurang-
kurangnya harus menjadi hukum dalam masyarakat manusia.
Jadi bukan suatu dasar maksimum yang umum dalam arti tidak
boleh ada lagi hukum-hukum yang lain yang mengatur tata tertib
masyarakat umat manusia selain hukum Al-Qur’an. Hanya saja norma-
norma hukum Al-Qur’an harus menjadi ukuran tentang baik-buruknya
hukum yang lain itu.
7
akidah/keimanan. Hukum ini tercermin dalam rukun iman. Ilmu
yang mempelajarinya disebut ilmu tauhid, ilmu ushuluddin, atau
ilmu kalam.
2. Hukum amaliah yaitu hukum yang mengatur secara lahiriah hubungn
manusia dengan Allah SWT., manusia dengan sesama manusia, serta
manusia dengan lingkungan sekitar. Hukum amaliah ini tercermin
dalam rukun islam dan disebut hukum syara’/syari’at. Ilmu yang
mempelajainya disebut ilmu fiqh.
3. Hukum khuluqiyah, yaitu hukum yang berkaitan dengan perilaku
normal manusia dalam kehidupan, sebagai makhluk individual atau
makhluk sosial. Hukum ini tercermin dalam konsep ihsan. Ilmu yang
mempelajarinya disebut ilmu akhlaq atau tasawuf.
Secara khusus hukum syara’ dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
7
Koko Abdul Qodir, Metodologi Studi Islam, (Bandung : pustaka setia Bandung), hlm.
50-52.
8
C. Al-Sunnah sebagai Dasar Operasional Nilai dan Norma dalam Islam
من سن في اإلسالم سنة حسنة كان له أجرها وأجرمن عمل بها من بعده من من
غيرأن ينتقص من أجورهم شيء ومن سن في اإلسالم سنة سيءة كان عليه وزرها
ּووزرمن عمل بها منبعده من غيرأن ينتقص من أوزارهم شيء
9
Sedangkan al-Hadist berarti al-jadid (yang baru), lawan dari al-
qadim (yang dahulu). Atau bearti al-qarib (yang dekat) dan al-kahabar
(berita).
Umat Islam telah mengakui bahwa Hadist Nabi SAW. Itu dipakai
sebagai pedoman hidup yang utama setelah Al-Quran. Ajaran-ajaran Islam
yang tidak ditegaskan ketentuan hukumnya, tidak dirinci menurut petunjuk
dalil yang masih utuh, tidak diterangkan cara pengalamannya dan atau
tidak dikhususkan menurut petunjuk ayat yang masih mutlak dalam Al-
Qur’an, maka hendaknya dicarikan ayat yang masih mutlak dalam Al-
Quran, maka hendaknya dicarikan penyelesaiannyadalam as-
Sunnah/Hadits. Seandainya usaha ini mengalami kegagalan, disebabkan
8
Muhaimin, dkk, Studi Islam Dalam Ragam Dimensi dan Pendekatan, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2014), hlm 123-125.
10
karena ketentuan hokum dan cara pengalamannya itu benar-benar terjadi
di masa Nabi SAW., sehingga memerlukan ijtihad baru untuk menghindari
kekosongan (kevakuman) hokum dan kebekuan beramal, maka baru
dialihkan untuk mencari pedoman ynag lain yang dibenarkan oleh syariat,
baik berupa ijtihad peperangan maupun kelompok yang terwujud dalam
bentuk ijma’ ulama atau pedoman lainnya, sepanjang tidak bertentangan
dengn jiwa syariat.
11
Mengapa tingkatan/kedudukan as-Sunah/Hadis berada dibawah Al-Quran?
Dalam hal ini Al-Syathihi memberikan argumentasinya, bahwa:
9
Ibid., hlm. 129-131.
12
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, Atang Abd dan Jaih Mubarok. 1999. Metodologi Studi Islam. Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya.
Muhaimin, dkk. 2014. Studi Islam Dalam Ragam Dimensi dan Pendekatan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Nata, Abudin. 2011. Studi Islam Komprehensif. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Nata, Abudin. 2014. Metodologi Studi Islam. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Qodir, Koko Abdul. Metodologi Studi Islam. Bandung : Pustaka Setia Bandung.
14