DOSEN PENGAMPU :
Dr. GASIM YAMANI, M.Ag
DISUSUN OLEH:
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan
mata kuliah Studi Qur”an yang berjudul “Ulum Al-Qur’an dan Perkembangannya.”
Ucapan terima kasih kepada Bapak Dr. Gasim Yamani, M.Ag., selaku dosen
mata kuliah Studi Qur’an, yang telah membimbing kami dalam penyelesaian dan
kekurangan dan kesalahan, untuk itu kami memohon adanya kritik, saran, serta
masukan, agar dalam penyusunan makalah berikutnya dapat lebih baik lagi.
Penyusun,
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
C. TUJUAN ...................................................................................................... 2
A. KESIMPULAN .......................................................................................... 23
B. SARAN ...................................................................................................... 24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
harus tahu bahwa sumber utama dan pertama ajaran agama yang dianutnya yaitu
Islam ialah Al-Qur’an. Baru kemudian diikuti dengan Hadits dan Sunnah. Sebagai
sumber penting kedua agama Islam. Beberapa hari menjelang wafatnya, Nabi
Muhammad SAW berwasiat kepada umatnya supaya berpegang teguh dengan kedua
dan keislaman yang tumbuh dan berkembang dewasa ini, semangat untuk
B. RUMUSAN MASALAH
1
C. TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kata ulum Qur’an tersusun dari dua kata secara idhofi, yaitu terdiri
dari mudhof dan mudhofilaih, Kata ulum diidhofahkan pada Al-Qur’an. Dari dua
unsur kata tersebut maka didapat makna ulum dan Al-Qur’an dan menjadi
Kata ulum secara etimologi adalah merupakan jamak dari ilmu, kata
ilmu itu sendiri adalah mashdar yang mempunyai arti pengetahuan atau
pemahaman.
kata Qaraa yang maknanya sama dengan kata Qiraah yang berarti bacaan,
kemudian diberi makna sebagai isim maful yaitu maqru yang artinya “yang
3
Artinya :
18. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.
fiqih, fiqih dan bahasa Arab adalah sebagai : ‘Kalam Allah yang diturunkan
mutawatir, dan yang ditulis pada mushaf, mulai dari Suratal-Fatihah (1)
ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻫﻮ ﻡﻼﻛ ﷲ ﺍﻟﻤﻨﺰﻝ ﻋﻠﻰ ﻣﺤﻤﺪ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺴ ﻡﻼ ﺍﻟﻤﺘﻌﺒﺪ ﻼﺑﺘ ﻭﺗﻪ
Artinya : Qur’an adalah kalam atau firman Allah yang diturunkan kepada
4
a. Definisi “kalam” (ucapan) merupakan kelompok jenis yang meliputi
Allah (kalamullah) berarti tidak semua masuk dalam kalam manusia, jin
dan malaikat.
Artinya :
qudsi.
kalam Lafzhi. Kalam Nafsi adalah kalam dalam pengertian abstrak, ada pada
5
Zat (Diri) Allah, bersifat qadim dan azali tidak berubah oleh adanya
berupa Al-Qur’an yang biasa dibaca sehari-hari oleh kaum muslimin, dengan
Artinya :
21. Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al-Quran yang mulia.
berangsur-angsur.
luar biasa, redaksinya indah dan akurat, banyak memberitakan hal ghaib dan
6
3) Arti Ulumul Qur’an
Kata u’lum jamak dari kata I’lmu. I’lmu berarti al-fahmu wal
idraak (faham dan menguasai). Kemudian arti kata ini berubah menjadi
karena yang dibahas berkaitan dengan beberapa masalah yang harus diketahui
7
B. Ruang Lingkup dan Objek Ulumul Qur’an
pembahasan yang sangat luas. Ulumul Qur’an meliputi semua ilmu yang ada
kaitanya dengan Al-Qur’an, baik berupa ilmu-ilmu agama, seperti ilmu tafsir
maupun ilmu-ilmu bahasa Arab, seperti ilmu balaghah dan ilmu I’rab Al-Qur’an.
Disamping itu, masih banyak lagi ilmu-ilmu yang tercakup di dalamnya. Dalam
cabang terdapat beberapa macam cabang ilmu lagi. Kemudian dia mengutip Abu
Bakar Ibnu Al-Araby yang mengatakan bahwa ulumul Qur’an terdiri dari 77.450
ilmu. Hal ini didasarkan kepada jumlah kata yang terdapat dalam Al-Qur’an
dengan dikalikan empat. Sebab, setiap kata dalam Al-Qur’an mengandung makna
dzohir, batin, terbatas, dan tidak terbatas. Perhitungan ini masih dilihat dari sudut
bukunya “Al Itqan fi” Ulum Al-Qur’an, menguraikan sebanyak 80 cabang, dan
setiap cabang masih dapat diperinci lagi menjadi beragam cabang lagi. Menurut
8
Dr. M. Quraish Shihab, materi-materi cakupan Ulum fsirt Al-Qur’an dapat dibagi
2) Kaidah-kaidah tafsir
3) Metode-metode tafsir
Sejarah Al-Qur’an; (b) Rasm Al-Qur’an; (c) I’jaz Al-Qur’an; (d) Munasabah Al-
Qur’an; (e) Qushah Al-Qur’an; (f) Jadal Al-Qur’an; (g) Aqsam Al-Qur’an; (h)
Amtsal Al-Qur’an; (i) Nasikh dan Mansukh; (j) Muhkam dan Mutasyabih; (k)
patokan khusus yang membantu pemahaman ayat-ayat Al-Qur’an, baik dari ilmu-
ilmu bantu, seperti bahasa dan ushul fiqhi, maupun yang ditarik langsung dari
berikut : (a) Kaidah ism dan fi’il; (b) Kaidah ta’rif dan tankir; (c)
la’alla, in, iza ; dan lain-lain; (e) Kaidah su’al dan jawab; (f) Kaidah
9
pengulangan; (g) Kaidah perintah sesudah larangan; (h) Kaidah penyebutan nama
dalam kishah; (j) Kaidah penggunaan kata dan uslub Al-Qur’an, dan lain-lain.
maudhu’iy.
pembahasan tentang kitab-kitab tafsir baik yang lama maupun yang baru, yang
bahasan yang sangatluas, antara lain ilmu nuzul Al-Qur’an, asbab Al-nuzul,
qiraat, ilmu an-nasikh wa al-mansukh dan ilmu fawatih as-suwar serta masih
banyak yang lainnya. Karena begitu luasnya cakupan kajian “Ulumul Qur’an”,
maka para ulama harus mengakhiri definisi yang mereka buat dengan ungkapan
“dan lain-lain”. Ungkapan ini menunjukkan, kajian ulumul quran tidak hanya
hal-hal yang disebutkan dalam definisi itu saja, tetapi banyak hal yang secara
keseluruhan tidak mungkin disebutkan dalam definisi. Ibnu Arabi (w 544 H),
10
seperti yang dikutip oleh Az-Zarkasyi, menyebutkan, Ulumul Qur’an mencakup
77.450 ilmu sesuai dengan bilangan kata-katanya. Hal itu sesuai dengan pendapat
sebagian kaum salaf, yang melihat bahwa setiap kata dalam Al-Quran
mempunyai makna lahir dan bathin, selain itu terdapat pula hubungan-hubungan
corak atau aliran tafsir yang selama ini dikenal, seperti corak : Fiqhi, sufi; ‘ilmi,
Objek ulumul Al-Qur’an adalah Al-Qur’an itu sendiri dari seluruh segi-
segi kitab tersebut yang meliputi persoalan turunnya, sanad, qiraat penafsirannya
bagian besar :
11
Meliputi : Makna Quran, Karakteristik Al-Quran, Nama-nama Al-Quran,
dst.
Mansukh, dst.
mana tiap-tiap fase menjadi dasar bagi perkembangan menuju fase selanjutnya,
hingga ulumul Qur’an menjadi sebuah ilmu khusus yang dipelajari dan dibahas
Embrio awal ulumul qur’an pada masa ini berupa penafsiran ayat Al-Qur’an
langsung dari Rasulullah SAW kepada para sahabat, begitu pula dengan
12
Dari Uqbah bin Amiria berkata : “aku pernah mendengar Rasulullah
Affan dan Abdullah bin Mas'ud serta yang lain menceritakan, bahwa
mereka bila belajar dari Nabi sepuluh ayat mereka tidak melanjutkannya,
kamu tulis dari aku; barangsiapa menuliskan aku selain qur’an, hendaklah
dihapus. Dan ceritakan apa yang dariku, dan itu tiada halangan baginya,
13
Pada masa khalifah, tahapan perkembangan awal (embrio) ulumul
Quran yang pertama yang diprakarsai oleh Umar bin Khottob dan
pada satu mushaf, dan hal itupun terlaksana. Mushaf itu disebut mushaf
dan baku dan memberikan ketentuan harakat pada qur’an. Ini juga disebut
14
beda dalam memahami dan karena adanya perbedaan lama dan tidaknya
mereka hidup bersama Rasulullah SAW, hal demikian diteruskan oleh murid-
1) Ibnu Masud,
2) Ibnu Abbas,
Abbas, Abdullah bin Masud dan Ubai bin Kaab, dan apa yang diriwayatkan
dari mereka tidak berarti merupakan sudah tafsir Al-Quran yang sempurna.
Tetapi terbatas hanya pada makna beberapa ayat dengan penafsiran apa yang
yang mengambil ilmu ini dari para sahabat disamping mereka sendiri
15
1) Murid Ibnu Abbas di Mekah yang terkenal ialah, Sa'id bin Jubair,
Mujahid, 'iKrimah bekas sahaya (maula) Ibnu Abbas, Tawus bin kisan al
2) Murid Ubai bin Kaab, di Madinah : Zaid bin Aslam, abul Aliyah, dan
3) Abdullah bin Masud di Iraq yang terkenal : 'Alqamah bin Qais, Masruq al
Aswad bin Yazid, 'Amiras Sya'bi, Hasan Al Basyri dan Qatadah bin
Di'amah as Sadusi.
Dan yang diriwayatkan mereka itu semua meliputi ilmu tafsir, ilmu
Gharibil Qur'an, ilmu Asbabun Nuzul, ilmu Makki wal madani dan ilmu
Nasikh dan Mansukh, tetapi semua ini tetap didasarkan pada riwayat dengan
sebagai berikut :
tabi'in.
16
dengan tafsir. Maka sebagian ulama membukukan tafsiral-Qur'an yang
diriwayatkan dari Rasulullah SAW dari para sahabat atau dari para tabi'in.
(wafat 117 H), Syu'bah bin Hajjaj (wafat 160 H), Waqi' bin Jarrah (wafat
197 H), Sufyan bin 'uyainah (wafat 198 H), dan Aburrazaq bin Hammam
mereka susun merupakan salah satu bagiannya, namun tafsir mereka yang
Dan yang terkenal diantara mereka ada Ibn Jarirat Tabari (wafat 310 H).
17
Di samping ilmu tafsir, lahir pula karangan yang berdiri sendiri
Al-Quran, dan hal ini sangat diperlukan oleh seorang mufasir, diantaranya
18
b) Ali bin Ibrahim bin Sa'id al Hufi (wafat 430 H) menulis
Qur'an.
mengumpulkan cabang-cabangnya.
sebagai berikut :
Qur'an.
19
b) Ibnul Jauzi (wafat 597 H) mengikutinya dengan menulis sebuah
minmawaaqi`innujuum.
klasik terdahulu.
20
a) Kitab yang terbit membahas khusus tentang cabang-cabang ilmu
Quran diantaranya :
Rafi`i,
Muhibuddin al-hatib,
qasimi.
sistematis, diantaranya :
21
spesialisasi da`wah dan bimbingan masyarakat dan diikuti oleh
muridnya,
dan kata ini kini telah menjadi istilah atau nama khusus bagi ilmu-
Tengah dan Dunia Islam pada umumnya. Kitab ini juga dijadikan
22
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kata u`lum jamak dari kata i`lmu. I`lmu berarti al-fahmu wal
idraak (faham dan menguasai). Kemudian arti kata ini berubah menjadi
setiap cabang masih dapat diperinci lagi menjadi beragam cabang lagi. Menurut
2. Kaidah-kaidah tafsir
3. Metode-metode tafsir
23
dipelajari dan dibahas secara khusus pula. Berikut beberapa fase/tahapan
perkembangan ulumul-Quran.
B. SARAN
kekuragan. Untuk itu, kami mengharapkan adanya kritik, saran, dan masukan agar
24
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qattan dan Khalil, M. (2000). Studi Ilmu-Ilmu Qur’an. Jakarta : Litera Antar
Nusa.
25