Anda di halaman 1dari 7

“Ekosistem mangrove”

KELOMPOK 6

Zahra A22120136
Nanda sudin djafar A22120159

Dosen pengampu : Moh. Sabran, S.Pd.,M.Pd


Pengertian Ekosistem mangrove

Ekosistem mangrove adalah suatu lingkungan yang mempunyai ciri khusus karena
lantai hutannya secara teratur digenangi oleh air yang dipengaruhi oleh salinitas serta
fluktuasi ketinggian permukaan air karena adanya pasang surut air laut.

Menurut Kusmana dkk., (2005) hutan mangrove adalah suatu tipe hutanyang
tumbuh di daerah pasang surut (terutama di pantai yang terlindung, laguna,muara
sungai) yang tergenang waktu air laut pasang dan bebas dari genangan pada saat air
laut surut, yang komunitas tumbuhannya toleran terhadap garam. Adapun ekosistem
mangrove merupakan suatu sistem yang terdiri atas organisme yang berinteraksi
dengan faktor lingkungan di dalam suatu habitat mangrove.
Peranan ekosistem mangrove
Peranan fungsi fisik mangrove mampu mengendalikan abrasi dan penyusupan air laut (intrusi) ke
wilayah daratan, serta mampu menahan sampahyang bersumber dari daratan, yang dikendalikan
melalui sistem perakarannya.Jasa biologis mangrove sebagai sempadan pantai, berperan sebagai
penahangelombang, memperlambat arus pasang surut, menahan serta menjebak besaranlaju
sedimentasi dari wilayah atasnya. Selain itu komunitas mangrove jugamerupakan sumber unsur hara
bagi kehidupan hayati (biota perairan) laut, sertasumber pakan bagi kehidupan biota darat seperti
burung, mamalia dan jenis reptil. Sedangkan jasa mangrove lainnya juga mampu menghasilkan jumlah
oksigen lebih besar dibanding dengan tetumbuhan darat.

Selain itu, peranan fungsi ekologis kawasan mangrove yang merupakan tempat pemijahan, asuhan
dan mencari makan bagi kehidupan berbagai jenis biota perairan laut, di sisi lain kawasan mangrove
juga merupakan wahana sangtuari berbagai jenis satwa liar, seperti unggas (burung), reptil dan mamalia
terbang,serta merupakan sumber pelestarian plasma nutfah.Manfaat ekonomis mangrove, juga cukup
memegang peranan penting bagimasyarakat, karena merupakan wahana dan sumber penghasilan seperti
ikan,ketam, kerang dan udang, serta buah beberapa jenis mangrove dapat dimanfaatkan sebagai bahan
makanan.
Kerusakan Ekosistem Mangrove
Kerusakan ekosistem mangrove lebih disebabkan oleh akibat kegiatan manusia (antropogenik) baik
secara langsung maupun tidak langsung. Kawasan mangrove umumnya berada pada pesisir dan
keberadaannya terancam olehkebutuhan masyarakat yang berada di sekitarnya. Kebutuhan itu dapat
berupa pemanfaatan lahan untuk pemukiman, sebagai lahan kegiatan ekonomi seperti industry
maupun pertambakan, dan kebutuhan bahan bakar non-migas.

Kebutuhan-kebutuhan itu memaksa masyarakat untuk melakukan banyak hal yang dapat merusak
hutan mangrove seperti membuka dan menkonversi lahan serta penebangan liar.Kerusakan-kerusakan
dapat menurunkan fungsi-fungsi mangrove baik secara bio-ekologis berupa rusaknya sistem maupun
fungsi ekonomis berupa penurunan produksi. Kesalahan manajemen hutan mangrove juga berpotensi
besar terhadap degradasi fungsi mangrove.
Beberapa dampak yang akan muncul sebagai akibat aktivitas manusia pada atau sekitar
wilayah mangrove antara lain :

1.Tebang habis berdampak terhadap berubahnya komposisi tumbuhan, pohon-pohon mangrove akan
digantikan oleh spesies-spesies yang nilai komersialnya rendah.
2. Pengalihan aliran air tawar misalnya pada pembangunan irigasi berdampak pada peningkatan salinitas dan
penurunan kesuburan mangrove.
3. Konversi lahan menjadi pertanian, perikanan dan pemukiman dapat mengancam regenerasi stok ikan
udang di perairan lepas pantai, terjadinya pencemaran laut oleh pencemar yang sebelumnya diikat oleh
substrat mangrove.
4. Pembuangan sampah cair berdampak pada penurunan kandungan oksigen,munculnya gas H2S.
5. Pembuangan sampah padat memungkinkan tertutupnya pneumatopor yang berakibat kematian mangrove
dan perembesan bahan-bahan pencemardalam sampah padat.
6. Pencemaran dengan tumpahan minyak menyebabkan kematian mangrove.
7. Penambangan dan ekstraksi mineral baik dalam hutan maupun daerah sekitar hutan menyebabkan
kerusakan total ekosistem mangrove sehingga menghancurkan fungsi bio-ekologis mangrove dan terjadinya
pengendapan sedimen yang berlebihan yang menyebabkan kematian mangrove.
Melestarikan ekosistem mangrove
Kerusakan alami merupakan akibat lanjut dari kerusakan akibat kegiatanan tropogenik. Terpaan ombak
yang terus-menerus akan merusak ekosistem mangrove. Akan tetapi, hal ini tidak akan terjadi apabila tidak
terjadi penurunan fungsi mangrove sebagai penahan gelombang akibat kegiatan manusia Ekosistem
mangrove yang rusak dapat dipulihkan dengan cara restorasi atau rehabilitasi. Restorasi dipahami sebgai
usaha mengembalikan kondisi lingkungan kepada kondisi semula secara alami. Campur tangan manusia di
usahankan sekecil mungkin terutama dalam memaksakan keinginan untuk menumbuhkan jenismangrove
tertentu menurut yang dipahami/diingini manusia.

Dengan demikian usaha restorasi semestinya mengandung makna member jalan/peluang terhadap alam
untuk mengatur/memulihkan dirinya sendiri. Kita manusia sebagai pelaku mencoba membuka jalan dan
peluang serta mempercepat proses pemulihan terutama karena dalam beberapa kondisi, kegiatan restorasi
secra fisik kan lebihmurah dibandingkan kita memaksakan penanaman mangrove secara
langsung .Restorasi perlu dipertimbangkan ketika suatu system telah berubah dalam tingkat tertentu
sehingga tidak dapat lagi memperbaiki atau memperbaharui diri secara alami.
Ter im a
kasih !

Anda mungkin juga menyukai