Anda di halaman 1dari 6

NAMA : Muhammad Cagar Ssmita

NIM : 223412047
KELAS : 1 MEF-2

MANGROVE
Mangrove adalah ekosistem hutan bakau yang tumbuh di wilayah pesisir
yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Mangrove tumbuh di antara daratan
dan lautan, dan seringkali dianggap sebagai sumber daya alam yang paling tidak
biasa dan berharga di dunia.
a) KONSEP EKOLOGI KAWASAN MANGROVE
Hutan mangrove memiliki fungsi ekologis, yaitu sebagai daerah
pemijahan, pengasuhan, dan tempat mencari makan sebagian besar jenis biota
laut. Dilansir dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, peningkatan luas hutan
mangrove akan diikuti dengan peningkatan produksi ikan baik ikan budidaya
maupun nonbudidaya. Contoh hewan yang banyak berkembang biak di hutan
mangrove adalah udang, ikan, dan kepiting. Tumbuhan bakau di hutan
mangrove mampu memperkaya berbagai bahan organik yang diperlukan oleh
berbagai biota laut untuk hidup, contohnya sebagai sumber makanan. Selain itu,
hutan mangrove memiliki fungsi ekologis yang kedua, yaitu sebagai pelindung
pantai. Akar tumbuhan bakau memiliki karakter yang unik sehingga mampu
berdiri kokoh di atas pasir. Tumbuhan inilah yang berfungsi sebagai pelindung
pantai. Tumbuhan bakau akan menahan kuatnya gelombang laut sehingga
mengurangi risiko abrasi pantai. Begitu juga sebaliknya, tumbuhan bakau
berfungsi menahan benda asing yang terbawa dari darat jika terjadi banjir atau
longsor agar tidak mencemari laut.
b) EKOSISTEM YANG MELIPUTI KAWASAN MANGROVE

Ekosistem mangrove adalah ekosistem pantai yang disusun oleh berbagai


jenis vegetasi yang mempunyai bentuk adaptasi biologis dan fisiologis secara
spesifik terhadap kondisi lingkungan yang cukup bervariasi. Ekosistem
mangrove umumnya didominasi oleh beberapa  spesies mangrove khusus antara
lain Rhizophora sp, Avicennia sp, Bruguiera sp, dan Sonneratia sp. Spesies ini
dapat tumbuh dengan baik pada ekosistem perairan dangkal karena adanya
bentuk perakaran yang dapat membantu untuk beradaptasi terhadap lingkungan
perairan. Ekosistem mangrove tergolong satu jenis ekosistem yang khas dan
otentik. Hal itu karena adanya beberapa ciri khusus yang tidak dapat dijumpai
pada ekosistem lainnya. Ciri utama hutan atau ekosistem mangrove yang tidak
dimiliki ekosistem lainnya antara lain: abrasi tanah yang jarang terjadi, salinitas
tanah yang tinggi, tidak banyak tumbuhan yang bisa bertumbuh, mengalami
daur penggenangan akibat pasang surut air laut dan adanya tumbuhan spesial
yang tumbuh dengan kemampuan evolusi dan adaptasi tinggi.

c) MANFAAT MANGROVE TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA


1. Mencegah Erosi Pantai

Hutan mangrove menjadi salah satu tempat yang bisa menjaga perbatasan antara
kawasan darah dan laut. Erosi pantai akan terus menggerus permukaan bumi
sehingga mengancam lingkungan manusia. Bahkan kondisi serius bisa menjadi
bencana alam yang besar. Hutan mangrove menjadi salah satu sarana yang
sangat penting untuk menyematkan garis pantai dari perairan laut.

2. Menjadi Katalis Tanah dari Air Laut

Tanah bisa masuk ke dalam air laut secara terus menerus karena bagian tanah
yang bersentuhan secara langsung dengan air laut. Untuk mencegah hal ini
maka manfaat hutan mangrove secara ekologis menjadi sumber yang sangat
jelas untuk melindungi tanah disekitar laut. Tanah akan menjadi lapisan yang
lebih padat dan langkah ini menyelamatkan tanah agar tidak terus tergerus oleh
air laut.

3. Habitat Perikanan

Kawasan hutan mangrove adalah salah satu tempat yang paling nyaman untuk
beberapa jenis mahluk hidup dan organisme. Beberapa spesies seperti udang,
ikan dan kepiting banyak berkembang di kawasan hutan mangrove. Sementara
manusia membutuhkan beberapa mahluk hidup tersebut sebagai sumber nutrisi
dan bahan makanan yang penting untuk kesehatan.

4. Memberikan Dampak Ekonomi yang Luas

Pohon mangrove yang banyak ditanam pada hutan mangrove bisa dipanen
seperti jenis tumbuhan lain. Manfaat hutang mangrove bagi manusia berguna
untuk diolah menjadi berbagai benda hiasan atau kerajinan. Upaya ini sangat
penting untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan meningkatkan standar
ekonomi pada daerah tertentu.

5. Sumber Pakan Ternak


Pohon mangrove juga bisa dijadikan sebagai alternatif pengganti makanan
ternak. Pohon mangrove yang telah dihancurkan dan digiling menjadi bubuk
pakan ternak mengandung nutrisi yang sangat baik untuk pertumbuhan ternak
seperti sapi, kambing atau unggas.

Nutris seperti mineral, protein dan kalori akan meningkatkan perkembangan


ternak. Selain itu pohon mangrove juga mengandung tanin dan bahan alami
lain.

6. Mencegah Pemanasan Global

Pemanasan global memang menjadi ancaman yang sangat serius untuk alam dan
manusia. Salah satu cara untuk mencegah atau mengurangi dampak pemanasan
global adalah dengan mengembangkan kawasan hutan mangrove. Tanaman
mangrove menjadi salah satu penopang pemanasan dari perairan laut. Selain itu
mangrove juga berperan untuk mengatasi masalah banjir pada kawasan pesisir.

7. Sumber Pendapatan Bagi Nelayan Pantai

Masyarakat yang tinggal dikawasan pantai biasanya banyak bekerja menjadi


nelayan. Mereka mencari ikan dan berbagai sumber daya untuk menopang
ekonomi keluarga. Manfaat kawasan hutan mangrove menjadi tempat yang
paling sesuai untuk pembibitan ikan, udang dan berbagai potensi habitat laut
lainnya. Kawasan hutan mangrove telah membantu menjaga ketersediaan
sumber daya ikan di laut yang tidak akan habis.

8. Menjaga Kualitas Air dan Udara

Kawasan hutan mangrove juga membantu manusia dalam mendapatkan air


bersih dan udara yang segar. Kawasan hutan mangrove memiliki fungsi untuk
menyerap semua kotoran yang berasal dari sampah manusia maupun kapal yang
berlayar di laut. Manfaat hutan mangrove bagi kehidupan akan menyerap semua
jenis logam berbahaya dan membuat kualitas air menjadi lebih bersih. Selain itu
mangrove juga membantu alam dalam mendapatkan kualitas udara yang lebih
baik dan bersih.

9. Pengembangan Kawasan Pariwisata

Kawasan hutan mangrove bisa dikembangkan menjadi salah satu objek wisata.
Dengan cara ini maka hutan mangrove akan menjadi tujuan wisata dari berbagai
daerah maupun mancanegara. Pariwisata akan memberikan dampak ekonomi
yang sangat baik untuk masyarakat di sekitarnya dan negara secara khusus.

10. Menyediakan Sumber Kayu Bakar


Hutan mangrove sangat bermanfaat untuk penduduk yang tinggal di kawasan
sekitar hutan mangrove. Pohon dan kayu mangrove yang sudah kering dan
membusuk bisa dimanfaatkan sebagai kayu bakar. Dengan cara ini maka secara
tidak langsung sudah mengurangi kebutuhan gas atau bahan bakar bagi sebuah
negara. Selain itu, bagi masyarakat di sekitar hutan mangrove juga bisa
memakai kayu mangrove untuk bahan bangunan atau kontruksi rumah.

11. Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Hutan mangrove menjadi salah satu tempat untuk mengembangkan berbagai


jenis ilmu pengetahuan dalam bidang kelautan, perikanan dan kimia. Banyak
peneliti yang membutuhkan hutan mangrove dan dijadikan berbagai sumber
penelitian. Hutan mangrove akan meningkatkan berbagai jenis penemuan yang
bisa disebarkan ke seluruh dunia. Bahkan banyak peneliti asing yang di
negaranya tidak memiliki hutan mangrove dan harus datang ke Indonesia.
Harapan untuk menemukan manfaat yang lebih besar dari hutan Mangrove bisa
dilakukan dengan metode ini.

12. Menjaga Iklim dan Cuaca

Perubahan iklim dan cuaca bisa terjadi karena berbagai macam faktor, salah
satunya adalah kerusakan sistem dalam alam. Hutan mangrove menjadi sumber
yang sangat jelas untuk menjaga ekosistem perairan antara laut, pantai dan
darat. Selain itu, manfaat hutan mangrove juga akan membantu manusia dalam
mendapatkan iklim dan cuaca yang paling nyaman yang menghindarkan diri
dari bencana alam.

d) PERILAKU MANUSIA YANG MENGGANGGU MANGROVE

Adapun kegiatan manusia yang menyebabkan terjadinya kerusakan ekosistem


mangrove:

1. Hutan mangrove yang diubah menjadi tambak ikan dan bahan


bangunan.

Dampak yang diberikan adalah terjadinya permasalahan dalan regenerasi


mangrove dan menyebabkan terhambatnya proses pertumbuhan hutan
mangrove.Hal ini dapat menyebabkan terjadi abrasi pantai dan hilangnya
beberapa ekosistem pulau.
2. Pemakaian plastik,kaleng dan bahan bakar untuk aktivitas yang
dilakukan masyarakat.

Limbah-limbah dapat diuraikan dalam waktu yang lama di dalam air laut. Hal
ini akan berpengaruh pada kelestarian laut yang semakin terancam.

3. Eksploitasi SDA yang berlebihan.

Banyak nelayan yang menggunakan bahan peledak demi mendapatkan hasil


laut atau hasil perikanan dan memakai alat tangkap yang dapat
merusak lingkungan ekosistem mangrove atau kerusakan habitat biota laut.

4. Hutang Mangrove yang Diubah untuk Kegiatan Pertambangan.

Dengan dijadikannya hutan mangrove sebagai pertambangan dapat


menyebabkan terhambatnya pertukaran air, udara dan zat hara dalam substrat,
selanjutnya kondisi seperti ini akan menyebabkan kematian tumbuhan
mangrove, terutama anakan mangrove.  

5. Hutan mangrove diubah sebagai tempat pemukiman.

Terbatasnya lahan untuk pemukiman khususnya di wilayah padat penduduk.


Masyarakat pun mencari alternatif lain untuk dijadikan lahan pemukiman
seperti hutan mangrove. Dampak yang akan terjadi adalah hutan mangrove akan
terganggu dan sumber daya tersebut kemungkinan akan hilang atau rusak.

6. Terancamnya regenerasi biota laut di perairan lepas pantai.

Banyak biota laut yang menjadikan hutan mangrove sebagai habitatnya. Apabila
habitatnya rusak, maka akan berdampak dengan penurunan jenis biota laut yang
hidup di sekitaran mangrove. Hal ini dapat terjadi karena hutan mangrove
sebagai tempat pertumbuhan biota laut rusak dan tidak dapat mendukung
terjadinya regenerasi. Hal ini akan berdampak pada para nelayan karena
semakin berkurangnya hasil tangkapan.

7. Reklamasi hutan mangrove

Reklamasi adalah pembuatan daratan untuk menutupi laut di wilayah pesisir.


Kegiatan tersebut dapat merusak hutan mangrove karena lahan yang dibuat
untuk daratan adalah lahan mangrove. Sehingga populasi hutan mangrove pun
berkurang dan biota laut yang di sekitarnya mengalami penurunan atau bisa
punah.

e) KONDISI MANGROVE SAAT INI


Berdasarkan Peta Mangrove Nasional yang dirilis oleh KementerianLingkungan
Hidup dan Kehutanan pada tahun 2021, total luas mangrove diIndonesia adalah
3.364.076 Ha. Namun, Indonesia mengalami kehilanganmangrove yang
signifikan setiap tahunnya. Sebagian besar kehilangan didorong oleh alih fungsi
lahan untuk budi daya perairan, misalnya untuk udang, diKalimantan dan
Sulawesi. Sebab lainnya adalah untuk alih fungsi ke perkebunankelapa sawit
dan pengembangan pesisir untuk perluasan wilayah perkotaan.Sementara itu,
menurut data dari Global Mangrove Watch, luas totalekosistem mangrove di
dunia adalah 152.030 Km atau sekitar 1% dari total luaslautan

Anda mungkin juga menyukai