Anda di halaman 1dari 6

MANGROVE 🌱

A. Definisi Mangrove

Secara pengertian, beberapa ahli mendefiniskan "mangrove" secara berbeda-beda. Namun


pada dasarnya merujuk pada hal yang sama. Pada tahun 1983, Saenger, dkk. mendefinisikan
mangrove sebagai formasi tumbuhan daerah litoral yang khas di pantai daerah tropis dan sub
tropis yang terlindung. Sedangkan menurut Soerianegara (1987) mendefinisikan hutan
mangrove sebagai hutan yang terutama tumbuh pada tanah lumpur aluvial di daerah pantai
dan muara sungai yang dipengaruhi pasang surut air laut, dan terdiri atas jenis-jenis pohon
Avicennia, Sonneratia, Rhizophora, Bruguiera, Ceriops, Lumnitzera, Excoecaria, Xylocarpus,
Aegiceras, Scyphyphora dan Nypa.

Mangrove adalah jenis tanaman dikotil yang hidup di habitat air payau dan air laut. Mangrove
merupakan tanaman hasil dari kegiatan budidaya atau diambil dari alam. Tanaman mangrove
tidak dilindungi/dilarang untuk memanfaatkan bagian-bagian tanaman tersebut, misalnya
dimanfaatkan untuk dijadikan bahan baku kosmetik/farmasi atau bahan tambahan tekstil

B. Jenis Mangrove

Pada ekosistem mangrove dikenal jenis-jenis tumbuhan yang dinamakan dengan mangrove
sejati utama (mayor), mangrove sejati tambahan (minor), dan mangrove ikutan. Mangrove
sejati utama (mayor) adalah tumbuhan yang tumbuh pada wilayah pasang surut dan
membentuk tegakan murni. Mangrove jenis ini jarang bergabung dengan tanaman darat.
Mangrove sejati minor (tambahan) adalah bukan komponen penting dari mangrove dan
biasanya ditemukan di daerah tepi dan jarang membentuk tegakan, sedangkan mangrove
ikutan adalah tumbuhan yang tidak pernah tumbuh di komunitas mangrove sejati dan biasanya
tumbuh bergabung dengan tumbuhan daratan. Pengenalan sederhana untuk dapat mengenal
jenis-jenis mangrove sejati untuk tujuan rehabilitasi difokuskan pada jenis-jenis yang
membentuk tegakan murni.
Jenis mangrove dapat dibedakan dari struktur perakarannya, bentuk daun serta bentuk
buahnya. Berikut merupakan pengenalan jenis mangrove yaitu: Lumnitzera, Excoaria,
Xylocarpus, Aegiceras, Scyphiphora dan Nypa. Dan yang biasa ditemukan di Indonesia, yaitu:
Avicennia, Bruguiera, Ceriops, Rhizhopora, Sonneratia.

Jumlah jenis mengrove Indonesia tercatat sebanyak 202 jenis, dimana 89 jenis pohon, 5 jenis
pemanjat, 44 jenis herba tanah, 44 jenis epifit, dan 1 jenis paku. Dari 202 jenis 43 jenis
dikategorikan sebagai mangrove sejati (true mangrove) sementara sisanya dikategorikan
sebagai magnrove ikutan (asociate). Sebaran jenis sesuai dengan pulau di Indonesia, di Jawa
dijumpai 166 jenis, 157 jenis di Sumatera, 150 jenis di Kalimantan, 142 jenis di Irian, 135 jenis di
Sulawesi, 133 jenis di Maluku, 120 jenis di Lesser Sunda

C. Manfaat mangrove

a. Mencegah Erosi Pantai

Hutan mangrove menjadi salah satu tempat yang bisa menjaga perbatasan antara kawasan
darat dan laut. Erosi pantai akan terus menggerus permukaan bumi sehingga mengancam
lingkungan manusia. Bahkan kondisi serius bisa menjadi bencana alam yang besar. Hutan
mangrove menjadi salah satu sarana yang sangat penting untuk menyelamatkan garis pantai
dari perairan laut.

b. Menjadi Katalis Tanah dari Air Laut

Tanah bisa masuk ke dalam air laut secara terus menerus, karena bagian tanah tersebut
bersentuhan secara langsung dengan air laut. Untuk mencegah hal ini maka manfaat hutan
mangrove secara ekologis menjadi sumber yang sangat jelas untuk melindungi tanah disekitar
laut. Tanah akan menjadi lapisan yang lebih padat dengan adanya pohon mangrove, sehingga
hal ini akan menyelamatkan tanah agar tidak terus tergerus oleh air laut.

c. Habitat Perikanan

Kawasan hutan mangrove adalah salah satu tempat yang paling nyaman untuk beberapa
jenis mahluk hidup dan organisme. Beberapa spesies seperti udang, ikan dan kepiting banyak
berkembang biak di kawasan hutan mangrove. Sementara manusia membutuhkan beberapa
mahluk hidup tersebut sebagai sumber nutrisi dan bahan makanan yang penting untuk
kesehatan.

d. Memberikan Dampak Ekonomi yang Luas

Pohon mangrove yang banyak ditanam pada hutan mangrove bisa dipanen seperti jenis
tumbuhan lain. Manfaat hutang mangrove bagi manusia berguna untuk diolah menjadi
berbagai benda hiasan atau kerajinan. Upaya ini sangat penting untuk meningkatkan ekonomi
masyarakat dan meningkatkan standar ekonomi pada daerah tersebut.

e. Sumber Pakan Ternak

Pohon mangrove juga bisa dijadikan sebagai alternatif pengganti makanan ternak. Pohon
mangrove yang telah dihancurkan dan digiling menjadi bubuk pakan ternak yang mengandung
nutrisi sangat baik untuk pertumbuhan ternak seperti sapi, kambing atau unggas. Nutrisi seperti
mineral, protein dan kalori akan meningkatkan perkembangan ternak. Selain itu pohon
mangrove juga mengandung tanin dan bahan alami lainnya.

f. Mencegah Pemanasan Global

Pemanasan global memang menjadi ancaman yang sangat serius untuk alam dan manusia.
Salah satu cara untuk mencegah atau mengurangi dampak pemanasan global adalah dengan
mengembangkan kawasan hutan mangrove. Tanaman mangrove menjadi salah satu penopang
pemanasan dari perairan laut. Selain itu mangrove juga berperan untuk mengatasi masalah
banjir pada kawasan pesisir.

g. Sumber Pendapatan Bagi Nelayan Pantai

Masyarakat yang tinggal di kawasan pantai biasanya banyak bekerja sebagai nelayan. Mereka
mencari ikan dan berbagai sumber daya untuk menopang ekonomi keluarga. Manfaat kawasan
hutan mangrove menjadi tempat yang paling sesuai untuk pembibitan ikan, udang dan berbagai
potensi habitat laut lainnya. Kawasan hutan mangrove telah membantu menjaga ketersediaan
sumber daya ikan di laut yang tidak akan habis. Sumber daya tersebut dapat dimanfaatkan oleh
nelayan sebagai sumber mata pencahariannya.

h. Menjaga Kualitas Air dan Udara

Kawasan hutan mangrove juga membantu manusia dalam mendapatkan air bersih dan udara
yang segar. Kawasan hutan mangrove memiliki fungsi untuk menyerap semua kotoran yang
berasal dari sampah manusia maupun kapal yang berlayar di laut. Manfaat hutan mangrove
bagi kehidupan adalah akan menyerap semua jenis logam berbahaya dan membuat kualitas air
menjadi lebih bersih. Selain itu mangrove juga membantu alam dalam mendapatkan kualitas
udara yang lebih baik dan bersih.

i. Pengembangan Kawasan Pariwisata

Kawasan hutan mangrove bisa dikembangkan menjadi salah satu objek wisata. Dengan cara ini
maka hutan mangrove akan menjadi tujuan wisata dari berbagai daerah maupun mancanegara.
Pariwisata akan memberikan dampak ekonomi yang sangat baik untuk masyarakat di sekitarnya
dan negara secara khusus.

j. Menyediakan Sumber Kayu Bakar

Hutan mangrove sangat bermanfaat untuk penduduk yang tinggal di kawasan sekitar hutan
mangrove. Pohon dan kayu mangrove yang sudah kering dan membusuk bisa dimanfaatkan
sebagai kayu bakar. Dengan cara ini maka secara tidak langsung sudah mengurangi kebutuhan
gas atau bahan bakar bagi sebuah negara.

Selain itu, bagi masyarakat di sekitar hutan mangrove juga bisa memakai kayu mangrove untuk
bahan bangunan atau kontruksi rumah.

D. Ciri ciri Hutan Mangrove

Setiap jenis hutan tentulah berbeda antara satu dengan yang lainnya. Jika suatu hutan tidak
berbeda satu dengan yang lainnya, tentu tidak akan ada jenis- jenis hutan. Setiap hutan pasti
mempunyai karakteristik atau ciri-cirinya masing- masing, begitu pula dengan hutan mangrove
ini. Hutan mangrove mempunyai karakteristik atau ciri- ciri tertentu. Beberapa karakteristik
atau ciri- ciri yang dimiliki oleh hutan mangrove ini antara lain adalah sebagai berikut:

Didominasi oleh tumbuhan mangrove atau tumbuhan bakau, yakni tumbuhan yang mempunyai
akar mencuat ke permukaan Tumbuh di kawasan perairan payau, yakni perairan yang terdiri
atas campuran air tawar dan air asin Sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut.
Keberadaannya terutama di daerah yang mengalami pelumpuran dan juga terjadi akumulasi
bahan organik Itulah beberapa karakteristik atau ciri- ciri yang dimiliki oleh hutan mangrove ini.
Ciri- ciri yang telah disebutkan di atas merupakan ciri khusus yang hanya dimiliki oleh hutan ini
saja, sehingga hanya disebutkan beberapa saja.

E. Ekosistem Hutan Mangrove

Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa di Bumi ini makhluk hidup akan bersosialisasi
atau berinteraksi dengan lingkungan yang berada di sekitarnya, dan juga dengan komponen-
komponen yang ada di dalamnya (baik komponen biotik maupun abiotik). Proses interaksi
antara keduanya ini disebut dengan ekosistem (baca ekosistem darat dan ekosistem air).
Ekosistem ini ada di setiap tempat di Bumi, dimana setiap tempat di Bumi atau disetiap habitat
mempunyai ekosistemnya masing- masing. Termasuk juga dengan hutan mangrove ini adalah
sebuah ekosistem tersendiri.

Ekosistem hutan (baca: ekosistem hutan hujan tropis) mangrove ini bisa dikatakan sebagai jenis
ekosistem yang khas. Mengapa dikatakan khas? Hal ini karena ada sesuatu yang membedakan
antara yang dimiliki oleh ekosistem hutan mangrove ini dan tidak dimiliki oleh ekosistem hutan
yang lainnya. Beberapa ke khasan yang dimiliki oleh ekosistem hutan mangrove ini antara lain
adalah adanya pelumpuran yeng mengakibatkan hal – hal sebagai berikut:

1. Kurangnya abrasi tanah

2. Salinitas tanah yang tinggi

3. Mengalami daur penggenangan oleh pasang surut air laut

4. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang dapat hidup


5. Jenis tumbuhan yang dapat tumbuh bersifat khas karena telah melewati proses adaptasi dan
juga evolusi

Itulah beberapa ke khasan yang dimiliki oleh ekosistem hutan bakau ini. Ekosistem hutan
bakau ini merupakan ekosistem yang sangat unik. Ekosistem hutan mangrove ini sangat perlu
dipelihara dan dilestarikan, Hal ini karena ekosistem hutan mangrove ini sangat bermanfaat dan
mengandung fungsi yang banyak.

Anda mungkin juga menyukai