Anda di halaman 1dari 16

EKOSIST

EM
MANGRO
VE
OLEH :
KELOMPOK 1
ANGGOTA
KELOMPOK
• Zerah Sania Lindo A25121001
• Ahmad Arifin A25121053
• Haswati A25121066
• Sakti Setiawan A25121059
DESKRIPSI
Kata mangrove mempunyai dua arti, pertama sebagai komunitas, yaitu komunitas atau masyarakat
MANGROVE
tumbuhan atau hutan yang tahan terhadap kadar garam/salinitas (pasang surut air laut); dan kedua
sebagai individu spesies (Macnae, 1968 dalam Supriharyono, 2000).
Mangrove merupakan ekosistem yang berada pada wilayah intertidal, dimana pada wilayah tersebut
terjadi interaksi yang kuat antara perairan laut, payau, sungai, dan terestrial. Dengan adanya interaksi
ini menjadikan ekosistem mangrove mempunyai keanekaragam yang tinggi berupa flora dan fauna
laut, tawar, dan spesies daratan (Macintosh & Ashton 2002).
Ekosistem mangrove adalah suatu sistem di alam tempat berlangsungnya kehidupan yang
mencerminkan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan diantara
makhluk hidup itu sendiri, terdapat pada wilayah pesisir, terpengaruh pasang surut air laut, dan
didominasi oleh spesies pohon atau semak yang khas dan mampu tumbuh dalam perairan
asin/payau.
MAKHLUK YANG HIDUP
DISEKITAR MANGROVE
Ekosistem mangrove merupakan mata rantai
utama yang berperan sebagai produsen dalam
jaring makanan ekosistem pantai. Ekosistem ini
memiliki produktivitas yang tinggi dengan
menyediakan makanan berlimpah bagi berbagai
jenis hewan laut dan menyediakan tempat
berkembang biak, memijah, dan membesarkan
anak bagi beberapa jenis ikan, kerang, kepiting,
dan udang. Berbagai jenis ikan baik yang bersifat
herbivora, omnivora maupun karnivora hidup
mencari makan di sekitar mangrove terutama
pada waktu air pasang (Gunarto 2004)
GAMBAR DIAGRAM RANTAI
MAKANAN PADA EKOSISTEM
MANGROVE
PERANAN EKOSISTEM
MANGROVE
Peranan fungsi fisik mangrove mampu mengendalikan abrasi dan penyusupan air
laut (intrusi) ke wilayah daratan, serta mampu menahan sampah yang bersumber
dari daratan, yang dikendalikan melalui sistem perakarannya. Jasa biologis
mangrove sebagai sempadan pantai, berperan sebagai penahan gelombang,
memperlambat arus pasang surut, menahan serta menjebak besaran laju
sedimentasi dari wilayah atasnya. Selain itu komunitas mangrove juga merupakan
sumber unsur hara bagi kehidupan hayati (biota perairan) laut, serta sumber pakan
bagi kehidupan biota darat seperti burung, mamalia dan jenis reptil.Sedangkan jasa
mangrove lainnya juga mampu menghasilkan jumlah oksigen lebih besar dibanding
dengan tumbuh- tumbuhan darat.
PENYEBAB KERUSAKAN PADA
Kerusakan ekosistem mangrove EKOSISTEM MANGROVE
lebih disebabkan oleh akibat kegiatan manusia (antropogenik) baik secara langsung
maupun tidak langsung. Kawasan mangrove umumnya berada pada pesisir dan keberadaannya terancam oleh kebutuhan
masyarakat yang berada di sekitarnya. Ada beberapa dampak yang akan muncul sebagai akibat aktivitas manusia pada
atau sekitar wilayah mangrove antara lain yaitu:
• Tebang habis berdampak terhadap berubahnya komposisi tumbuhan
• Pengalihan aliran air tawar misalnya pada pembangunan irigasi berdampak pada peningkatan salinitas dan
penurunan kesuburan mangrove
• Konversi lahan menjadi pertanian, perikanan dan pemukiman dapat mengancam regenerasi stok ikan udang di
perairan lepas pantai, terjadinya pencemaran laut oleh pencemar yang sebelumnya diikat oleh substrat mangrove.
Terjadi pendangkalan pantai, abrasi, dan inutrisi air laut
• Pembuangan sampah cair berdampak pada penurunan kandungan oksigen,munculnya gas H2S
• Pembuangan sampah padat memungkinkan tertutupnya pneumatopor yang berakibat kematian mangrove dan
perembesan bahan-bahan pencemar dalam sampah padat
• Pencemaran dengan tumpahan minyak menyebabkan kematian mangrove
• Penambangan dan ekstraksi mineral baik dalam hutan maupun daerah sekitar hutan menyebabkan kerusakan total
ekosistem mangrove
CARA MELESTARIKAN EKOSISTEM
Ekosistem mangrove yang rusak dapatMANGROVE
dipulihkan dengan cara restorasi atau rehabilitasi. Restorasi
dipahami sebgai usaha mengembalikan kondisi lingkungan kepada kondisi semula secara alami. Campur
tangan manusia diusahakan sekecil mungkin terutama dalam memaksakan keinginan untuk
menumbuhkan jenis mangrove tertentu menurut yang dipahami/diingini manusia. Dengan demikian usaha
restorasi semestinya mengandung makna memberi jalan/peluang terhadap alam untuk
mengatur/memulihkan dirinya sendiri Secara umum habitat bakau dapat memperbaiki kondisinya secara
alami dalam waktu 15-20 tahun jika :
1.Kondisi normal hidrologi tidak terganggu
2.Ketersediaan biji dan habitat serta jaraknya tidak terganggu atau terhalangi.
Jika kondisi hidrologi adalah normal atau mendekati normal tetapi biji bakau tidak dapat mendekati
daerah restorasi, maka dapat direstorasi dengan cara penanaman. Oleh karena itu, habitat bakau dapat
diperbaiki tanpa penanaman, maka rencana restorasi harus terlebih dahulu melihat potensi aliran air laut
yang terhalangi atau tekanan-tekanan lain yang mungkin menghambat perkembangan bakau.
NILAI EKONOMI
MANGROVE
Manfaat ekonomis mangrove, juga cukup memegang peranan penting bagi
masyarakat, karena merupakan wahana dan sumber penghasilan seperti ikan,
ketam, kerang dan udang, serta buah beberapa jenis mangrove dapat
dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Manfaat lainnya merupakan sumber
pendapatan masyarakat melalui budidaya tambak, kulit mangrove bermanfaat
dalam industri penyamak kulit, industri batik, patal dan pewarna jaring, serta
sebagai wahana wisata alam.
REFERENSI
Bengen, D. G. 2000. Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir. Pusat Kajian Sumberdaya
Pesisir dan Lautan IPB
Khazali, M. 1999. Panduan Teknis Penanaman Mangrove Bersama Masyarakat. Wetland
International – Indonesia Programme. Bogor, Indonesia.
Macintosh DJ & Ashton EC. 2002. A Review of Mangrove Biodiversity Conservation and
Management. Centre for Tropical Ecosystems Research (center Aarhus).
Nybaken. J.W. 1992. Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologis. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Santoso, N. 2000. Pola Pengawasan Ekosistem Mangrove. Makalah disampaikan pada Lokakarya
Nasional Pengembangan Sistem Pengawasan Ekosistem Laut Tahun 2000. Jakarta, Indonesia.
Supriharyono. 2000. Pelestarian dan Pengelolaan Sumber Daya Alam di Wilayah Pesisir Tropis. PT
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, Indonesia.
HASIL DISKUSI
Pertanyaan Teguh Sukriawan (A25121028) :
1.Apakah mangrove berfungsi untuk menambah oksigen dan Apakah mangrove dapat menyerap
karbon?
Jawaban :
Ya, mangrove dapat menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida. Mangrove
menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis, yang sama dengan proses yang dilakukan
oleh tumbuhan lainnya. mangrove adalah salah satu tumbuhan yang mempunyai fungsi
menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen. hutan mangrove juga dapat menjadi
penyerap gas karbon dioksida dan penghasil oksigen. Mangrove menghasilkan gas oksigen
melalui proses fotosintesis. Mangrove melalui proses hidupnya menghasilkan oksigen yang
berguna bagi makhluk hidup. Oleh karena itu, mangrove sangatlah berperan dalam mengurangi
perubahan iklim di zaman sekarang serta dapat membantu mengurangi pemanasan global karena
dapat mengurangi jumlah karbon dioksida.
Penjawab : Ahmad Arifin A25121053
HASIL DISKUSI
Pertanyaan Teguh Sukriawan :
2 Apakah ada produk-produk yang dapat dihasilkan dari dikembangkannya hutan
mangrove?
Jawab :
Mangrove dapat diolah menjadi berbagai produk, baik kayu maupun non-kayu. Beberapa
produk olahan non-kayu dari mangrove meliputi sabun, keripik/kue kering, sirup,
dawet/cendol, kopi, pewarna batik. Produk dari pohon mangrove dapat berupa kayu bakar,
kayu bangunan, kerajinan tangan dari kayu mangrove, dan dodol dari buah api-api. Selain
itu, hutan mangrove juga dapat menghasilkan produk non-kayu seperti the, sirup,
handsanitizer, dan desinfektan. Kulit dari pohon mangrove kaya akan tanin yang dapat
digunakan sebagai bahan dasar pembuat warna dalam industri tekstil, seperti batik
mangrove yang memiliki ragam motif.
Penjawab : Ahmad Arifin A25121053
HASIL DISKUSI
Pertanyaan Nyepianti Pakambanan (A25121041) :
Apakah ada pengaruh ekosistem mangrove terhadap ekosistem lainnya?
Jawab :
Ekosistem mangrove memiliki berbagai pengaruh terhadap ekosistem lainnya. Berikut adalah beberapa
pengaruh ekosistem mangrove terhadap ekosistem lainnya yaitu menjaga keseimbangan ekosistem ikan laut,
kerusakan mangrove dapat mengakibatkan penggundulan ikan laut, yang mengancam keseimbangan ekosistem
ikan laut. Habitat burung: Mangrove merupakan habitat penting bagi berbagai jenis burung dan mendukung
keberlangsungan hidup mahluk hidup di sekitar pesisir. Pengaruh pada biota laut: Kerusakan mangrove dapat
menyebabkan penurunan populasi plankton dan ikan berbagai jenis, yang mengakibatkan pengaruh pada
ekosistem lainnya. Pengaruh pada penurunan lahan hijau: Kerusakan mangrove dapat mengakibatkan
pengurangan lahan hijau, yang penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan menyediakan sumber daya
untuk kehidupan hidup. Secara keseluruhan, ekosistem mangrove memiliki peran penting dalam menjaga
keseimbangan ekosistem dan menyediakan sumber daya bagi kehidupan hidup di sekitar pesisir.
Penjawab : Ahmad Arifin A25121053
HASIL DISKUSI
Pertanyaan Yuliana Muchtar Illa (A25121040) :
1.Apa yang membantu mangrove dapat bertahan dalam lingkungan intertidal?
Jawab :
Mangrove dapat bertahan dalam lingkungan intertidal karena memiliki adaptasi khusus, seperti
sistem akar yang kuat dan kompleks yang mampu menahan erosi tanah akibat gelombang dan arus
laut yang kuat, serta kemampuan untuk bertahan dengan konsentrasi garam yang tinggi. Selain itu,
mangrove juga memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan faktor fisik
lingkungan, seperti gelombang dan arus, iklim, salinitas, oksigen terlarut, tanah, dan hara. Dengan
adaptasi khusus ini, mangrove mampu bertahan dan berperan penting dalam menjaga keseimbangan
ekosistem pesisir dan keanekaragaman hayati di lingkungan intertidal
Penjawab : Zerah Sania Lindo (A25121001)
HASIL DISKUSI
2. Apa nilai ekonomi dalam lingkup kimia?
Jawab :
Nilai ekonomi hutan mangrove dalam bidang kimia dapat dilihat dari berbagai aspek, termasuk
pemanfaatan langsung dan tidak langsung. Beberapa manfaat ekonomis langsung dari hutan
mangrove meliputi penunjang kegiatan perekonomian di bidang perikanan, tempat penghasil
tambak, pembuatan garam, dan penyumbang ekspor negara melalui hasil kayu pohon mangrove.
Dalam bidang kimia, buah mangrove, terutama Sonneratia alba, digunakan dalam produksi
sabun. Mangrove, seperti jenis Rhizophora, digunakan sebagai bahan dasar pewarna batik.
Namun, nilai ekonomi hutan mangrove dalam bidang kimia mungkin lebih terkait dengan
manfaat tidak langsung, seperti filterisasi intrusi air laut dari limbah industri logam, yang dapat
mengganggu kehidupan makhluk hidup.
Penjawab : Ahmad Arifin A25121053
HASIL DISKUSI
3. Apa dampak hutan mangrove dan ekosistemnya jika terjadi perubahan iklim
secara terus menerus dan bagaimana solusinya?
Jawab :
Hutan mangrove adalah hutan yang terdapat di daerah pantai yang selalu atau
secara teratur tergenang air laut dan terpengaruh oleh pasang surut air laut tetapi
tidak terpengaruh oleh iklim. Menurut Nybakken (1992), hutan mangrove adalah
sebutan umum yang digunakan untuk menggambarkan suatu varietas komunitas
pantai tropik yang didominasi oleh beberapa spesies pohon-pohon yang khas atau
semak-semak yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh dalam perairan asin.
Hutan mangrove meliputi pohon-pohon dan semak (Bengen, 2000).
Penjawab : Ahmad Arifin A25121053
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai