EKOLOGI KEPULAUAN
OLEH :
LANDA FARIGIA
201967015
A. LATAR BELAKANG
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungantimbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisadikatakan juga suatu
tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenapunsur lingkungan hidup
yang saling mempengaruhi. Pembahasan ekologi tidaklepas dari pembahasan
ekosistemdengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotikdan biotik.
Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor
biotik adalah makhluk hidup yang terdiri darimanusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba.
Ekologi juga berhubungan erat dengantingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup,
yaitu populasi, komunitas, danekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu
sistem yangmenunjukkan kesatuan (Anonim, 2011 dalam www.wikipedia.com)Sebagai
salah satu ekosistem pesisir adalah ekosistem mangrove. Hutanmangrove merupakan
ekosistem yang unik dan rawan. Ekosistem ini mempunyaifungsi ekologis dan ekonomis.
Fungsi ekologis hutan mangrove antara lain :pelindung garis pantai, mencegah intrusi air
laut, habitat (tempat tinggal), tempatmencari makan (feeding ground), tempat asuhan dan
pembesaran (nurseryground), tempat pemijahan (spawning ground) bagi aneka biota
perairan, sertasebagai pengatur iklim mikro. Sedangkan fungsi ekonominya antara
lainpenghasil keperluan rumah tangga, penghasil keperluan industri, dan penghasil bibit
(Rochana, 2011).
3Hutan mangrove adalah hutan yang terdapat di daerah pantai yang selaluatau secara
teratur tergenang air laut dan terpengaruh oleh pasang surut air laut tetapi tidak
terpengaruh oleh iklim. Sedangkan daerah pantai adalah daratan yangterletak di bagian
hilir Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berbatasan dengan lautdan masih dipengaruhi
oleh pasang surut, dengan kelerengan kurang dari 8%(Santoso, 2000 Dalam Rochana,
2011).Menurut Nybakken (1992), hutan mangrove adalah sebutan umum yangdigunakan
untuk menggambarkan suatu varietas komunitas pantai tropik yangdidominasi oleh
beberapa spesies pohon-pohon yang khas atau semak-semakyang mempunyai
kemampuan untuk tumbuh dalam perairan asin. Dari penjelasantersebut, maka penting
untuk mengetahui jenis dan struktur dari ekosistemmangrove melalui pelaksanaan
praktikum.
Kegunaan praktek kali ini adalah kita dapat mengetahui dan strukturkomunitas
tumbuhan mangrove, dapat mengetahui zonasi yang terbentuk dalamstruktur
komunitas mangrove, dan juga dapat mengetahui berbagai organismeintertidal yang
berasosiasi dalam ekosistem mangrove.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. EKOSISTEM MAGROVE
Hutan mangrove merupakan suatu tipe hutan yang tumbuh di daerahpasang surut,
terutama di pantai yang terlindung, laguna dan muara sungai yangtergenang pada saat
pasang dan bebas dari genangan pada saat surut yangkomunitas tumbuhannya
bertoleransi terhadap garam (Kusuma et al, 2003).Menurut FAO, Hutan Mangrove
adalah Komunitas tumbuhan yang tumbuh didaerah pasang surut. Kata mangrove
merupakan kombinasi antara bahasa
Portugis ”Mangue” dan bahasa Inggris ”grove” (Macnae, 1968). Dalam Bahasa
Inggris kata mangrove digunakan baik untuk komunitas tumbuhan yang tumbuhdi daerah
jangkauan pasang surut maupun untuk individu-individu jenis tumbuhanyang menyusun
komunitas tersebut. Hutan mangrove dikenal juga dengan istilahtidal forest, coastal
woodland, vloedbosschen dan hutan payau (bahasaIndonesia). Selain itu, hutan
mangrove oleh masyarakat Indonesia dan negaraAsia Tenggara lainnya yang berbahasa
Melayu sering disebut dengan hutanbakau. Penggunaan istilah hutan bakau untuk hutan
mangrove sebenarnya kurangtepat dan rancu, karena bakau hanyalah nama lokal dari
marga Rhizophora,sementara hutan mangrove disusun dan ditumbuhi oleh banyak marga
dan jenistumbuhan lainnya. Oleh karena itu, penyebutan hutan mangrove dengan
hutanbakau sebaiknya dihindari (Kusmana et al, 2003 Dalam Irwanto, 2008).
B. ZONASI MAGROVE
Vegetasi ekosistem mangrove umumnya terdiri dari jenis-jenis yang selalu hijau
(evergreen plant) dari beberapa family. Vegetasi yang terdapat padaekosistem mangrove
dapat meliputi tanaman seperti api-api (Avicennia spp),bakau (Rhizophora spp),cengal
(Ceriops spp).Pada umumnya tipe dan zonasi diIndonesia tidak terlalu berada antara satu
tempat dengan tempat lainnya. Sebagaicotoh diambil zonasi mangrove dari Tanjung
Bugin, Sumatera Selatan. Dari arahlaut berturut-turut Avicennia alba, Rhizopora
apiculata, Bruguiera parviflora, Bruguiera gymnorhiza, Nypa fruticans, Xylocarpus
granatum, Excoecariaagallocha, Pandanus furentus, Bruguiera cylindrical(Pratikto,
2006).
Adapun pembagian kawasanmangrove berdasarkan perbedaan penggenangan adalah
sebagai berikut:a.
A. Zona Proksimal,
yaitu kawasan (zona) yang terdekat dengan laut. Pada zonaini biasanya akan ditemukan
jenis-jenis R. apiculata, R. mucronata,Dan S.alba.
B. Zona middle,
yaitu kawasan (zona) yang terletak di antara laut dan darat,pada zona ini biasanya akan
ditemukan jenis-jenis S. caseolaris, R. alba, B.gymnorrhiza, A. marina,A. officinalis,
Dan Ceriops tagal.
C. Zona distal,
yaitu zona yang terjauh dari laut. Pada zona ini biasanya akanditemukan jenis-jenis
Heritiera litoralis, Pongamia, Pandanus spp.,Dan Hibiscus tiliaceus.
C. ORGANISME INTERDIAL
Salah satu bagian dari pembagian ekosistem di kawasan pesisir dan lautadalah
kawasan intertidal (intertidal zone). Wilayah pesisir atau coastal adalahsalah satu sistim
lingkungan yang ada, dimana zona intertidal atau lebih dikenaldengan zona pasang surut
adalah merupakan daerah yang terkecil dari semuadaerah yang terdapat di samudera
dunia, merupakan pinggiran yang sempit sekali – hanya beberapa meter luasnya –terletak
di antara air tinggi (high water ) dan airrendah (low water ). Zona ini merupakan bagian
laut yang paling dikenal dan paling dekat dengan kegiatan kita apalagi dalam melakukan
berbagai macamaktivitas, hanya di daerah inilah penelitian dapat langsung kita
laksanakan secaralangsung selama perioda air surut, tanpa memerlukan peralatan
khusus(Romadhon, 2009).
ALAT :
BAHAN :
- Mangrove
- Sedimen
- organisme
IV. PEMBAHASAN
pencemaran dan kerusakan ekosistem laut akibat ulah manusia itu sendiri sungguh sangat
merugikan banyak pihak. Banyak hal yang menyebabkan pencemaran itu terjadi contohnya
saja penggunaan bahan peledak dalam menangkap ikan, limbah hasil industri, pengeboran
minyak di lepas pantai, dan juga membuang sampah di pantai yang berikibat sampah tersebut
bermuara ke laut lepas. Pencemaran ini dapat diartikan sebagai adanya kotoran ataupun
limbah yang masuk kedaerah laut dan mencemari lingkungan ekosistem laut tersebut.
Pengaruh dengan tercemarnya ekosistem laut ini sangat berakibat fatal. Bahkan, nyawa kita
sebagai manusia bisa ikut terancam bila pencemaran ini dilakukan secara terus menerus.
Padahal, lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak bagi semua warga negara
Indonesia. Indonesia berada diposisi yang sangat rentan terhadap dampak dari kerusakan
ekosistem laut. Pencemaran dan kerusakan ekosistem laut perlu dikendalikan karena dengan
adanya pencemaran air laut dapat mengurangi pemanfaatan air tersebut. Jumlah limbah di
Indonesia ini semakin lama kian bertambah dan membesar. Selain dampak estetikanya yang
sudah jelas kita lihat didepan mata, dampak lain yang dapat merugikan semua makhluk hidup
juga kian mengancam kita bila pencemaran ini dilakukan secara terus menerus. Karena, akhir-
akhir ini muncul berbagai kasus yang terkait dengan dampak buruk apabila kita terus
melakukan pencemaran dan pengerusakan ekosistem laut kita. Oleh karena itu, kita sebagai
warga negara yang baik beserta pemerintah berkewajiban untuk melakukan perlindungan dan
pengelolan lingkungan hidup kita khususnya menjaga dan melindungi ekosistem laut karena
Indonesia sendiri merupakan negara maritim terbesar di dunia yang memilki wilayah perairan
laut yang sangat luas dibandingkan negara-negara lain yang berada di dunia ini.
B. MAGROVE
Mangrove adalah suatu kelompok jenis tumbuhan berkayu yang tumbuh disepanjang garis pantai
tropika dan subtropika yang terlindung dan memilikisemacam bentuk lahan pantai dengan tipe tanah
anaerob. Hutan mangrove adalahhutan dengan vegetasi yang hidup dari muara sungai, daerah pasang
surut, dantepi laut (Baehaqi dan Indrawan, 1993dalamArief, 2003). Menurut Arief (2001)bahwa
Hutan Mangrove terdapat di pantai rendah dan tenang, berlumpur atausedikit berpasir yang mendapat
pengaruh pasang aurut air laut, di mana tidak adaombak keras. Hutan ini disebut juga hutan bakau
karena tegaknya jenis bakau ataudisebut hutan payau karena hidup di lokasi payau akibat buangan air
sungai atautanah.Sekumpulan mangrove yang terdapat di wilayah tertentu dimana didalamnya
terdapat banyak tumbuhan dan organsime lain serta adanya berbagaifaktor abiotik yang menunjang
kelangsungan hidup organisme disebut sebagaiEkosistem Mangorve. Menurut Santoso (2000) bahwa
Ekosistem mangroveadalah suatu sistem di alam tempat berlangsungnya kehidupan
yangmencerminkan hubungan timbal balik antara makhluk hidup denganlingkungannya dan diantara
makhluk hidup itu sendiri, terdapat pada wilayahpesisir, terpengaruh pasang surut air laut, dan
didominasi oleh spesies pohon atausemak yang khas dan mampu tumbuh dalam perairan
asin/payau.Dari data yang diperoleh dilapangan, menunjukkan adanya zona vegetasiekosistem
mangrove. Dalam transek yang memotong topografi dari arah lautkearah darat (tegak lurus garis
pantai sepanjang zonasi hutan mangrove) di daerah 17intertidal. Terdapat struktur ekosistem
mangrove berturut-turut hanyalah jenis SonneratiaSpp. dengan substrat lumpur berpasir. Semakin
kearah darat lumpursemakin berkurang. Zona seperti ini tergolong dalam zona Avicennia yangdimana
didalamnya terdapat banyak jenis Sonneratia spp.
Menurut Arief (2003)Zonasi Avicennia, terletak pada lapisan paling luar dari hutan mangrove.
Padazona ini, tanah berlumpur lembek dan berkadar garam tinggi. Jenis Avicenniabanyak ditemui
berasosiasi dengan Sonneratiaspp Karena tumbuh di bibir laut, jenis-jenis ini memiliki perakaran yang
sangat kuat yang dapat bertahan darihempasan ombak laut.
C. KERANG BIAH
Kerang biah (Anadara granosa) adalah sejenis kerang yang biasa dimakan oleh warga Asia Timur
dan Asia Tenggara. Anggota suku Arcidae ini disebut kerang darah karena ia menghasilkan
hemoglobin dalam cairan merah yang dihasilkannya.
Kerang ini menghuni kawasan Indo-Pasifik dan tersebar dari pantai Afrika timur sampai ke
Polinesia. Hewan ini gemar memendam dirinya ke dalam pasir atau lumpur dan tinggal di
mintakat pasang surut. Dewasanya berukuran 5 sampai 6 cm panjang dan 4 sampai 5 cm lebar.
Budidaya kerang biah sudah dilakukan dan ia memiliki nilai ekonomi yang baik. Meskipun
biasanya direbus atau dikukus, kerang ini dapat pula digoreng atau dijadikan satai dan makanan
kering ringan. Ada pula yang memakannya mentah.
Seperti kerang pada umumnya, kerang biah merupakan jenis bivalvia yang hidup pada dasar
perairan dan mempunyai ciri khas yaitu ditutupi oleh dua keping cangkang (valve) yang dapat
dibuka dan ditutup karena terdapat sebuah persendian berupa engsel elastis yang merupakan
penghubung kedua valve tersebut.
V. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai beriku:
2.Zonasi yang terbentuk berdasarkan hasil pengamatan adalah zonasiSoneratia yang ukuran
diameternya semakin bertambah kearah laut.
4.Ukuran dan jenis organisme intertidal semakin kearah laut semakin bertambah.
5.penumpukan sampah yang banyak pada tepi pantai dapat merusak bahkan membunuh
semua ekosistem yang ada disitu.
DAFTAR PUSTAKA