Anda di halaman 1dari 11

MENCETAK GENERASI MUDA YANG BERJIWA MARITIM

SEBAGAI TONGGAK DALAM MEWUJUDKAN POROS


MARITIM DUNIA

(MANGROVE)

Universitas Negeri Padang

Disusun Untuk Mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional

5th Biology Fun Competition 2023

Disusun Oleh:

(Jundi’ah Muti’ah, 22136020, Geografi)

(Bunga Putri Dewi, 22004121, Teknologi Pendidikan)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


P
PERAN GEN Z DAN CIRI KHASNYA DALAM UPAYA
PELESTARIAN HUTAN MANGROVE SEBAGAI IRON STOCK
SERTA MEWUJUDKAN POROS MARITIM DUNIA

Kawasan maritim dan pesisir pantai adalah salah satu lingkungan yang paling
produktif dan beragam di planet ini. Mereka menyediakan rumah bagi sebagian besar
kehidupan laut, menjadi sumber daya ekonomi yang penting, dan menjalankan peran
penting dalam menjaga keseimbangan ekologi global. Dalam keragaman ekosistem yang
terdapat di wilayah ini, ekosistem hutan mangrove menduduki posisi istimewa sebagai
pilar penting dalam menjaga integritas dan keberlanjutan kawasan maritim dan pesisir.
Di antara berbagai elemen yang membangun keragaman luar biasa di kawasan ini, hutan
mangrove menonjol sebagai salah satu komponen yang sangat penting. Hutan mangrove,
yang tumbuh di antara daratan dan perairan, menghadirkan dampak besar dalam menjaga
keseimbangan ekosistem maritim dan melindungi pesisir pantai dari dampak negatif.

Hijau dan menyegarkan adalah keinginan besar dari biota laut dan dengan melihat
pada apa yang diinginkan kawasan pesisir. Kawasan pesisir yang menjadi tempat
tinggalnya para pohon penyandar perahu namun menjadi bagian penting diantara
kehidupan manusia dengan kehidupan laut. Menjaga laut dari serapan dan menjaga
manusia dari terjangan dahsyat sang penguasa laut; ombak dan pasang surutnya.
Mangrove yang menjadi peralihan diantara dua bagian dari daratan dan juga lautan
dengan batas ke arah darat yang mana meliputi bagian daratan baik kawasan kering
maupun kawasan yang terendam air yang kemudian masih dapat untuk dipengaruhi oleh
sifat-sifat lautnya semacam debur tak karuan hingga hal ini ditandai sebagai adanya
vegetasi dari mangrove. Secara umum dapat diketahui di kawasan pesisir tropika ini
terkesan relatif terlindungi dari hempasan tak karuan ombak, teluk dan pulau kecil adalah
saksi yang menjadi bagian dari kawasan pesisirnya Indonesia yang kemudian memiliki
ekosistem pesisir yang jauh lebih kompleks dan konkret dengan diantaranya terdiri dari
hutan mangrove, terumbu karang yang bernafas dengan lega dan padang lamun.
Mangrove bukan sekedar pohon tapi sebagai penentu hidup dan matinya keadaan laut
dengan pohon yang hidup di sepanjang garis pantai tropis, dari akar dan berakar pada
sedimen asin seringkali berada di bawah air. Lamun dan bakau merupakan tumbuhan
berbunganya namun tidaklah sama dengan lamun yang hidup di atas air. Struktur ini
adalah penciptaan jaringan habitat yang memang sulit dan rumit bagi banyak hewan
amfibi dan laut.

Mangrove menjadi satu-satunya tumbuhan pesisir yang dapat hidup dengan gagah
dan perkasa di air asin jangan lupakan kala kondisinya mendukung mangrove akan
menutupi garis pantai dalam petak-petak padatnya yang kita kenal dengan bakau ataupun
rawa. Kondisi iklim yang hangat basah ini terbatas pada daerah tropis yang iklimnya
hangat di seluruh dunia. Indonesia, Thailand dan Meksiko adalah negara dengan kawasan
hutan bakaunya yang sangat sangat ruas melimpah luas. Akan tetapi, nikmat Tuhan ini
sering dieksploitasi sehingga banyak hutan mangrove yang semakin hari semakin
berkurang jumlahnya. Kebanyakan hutan mangrove dieksploitasi untuk dijadikan
kawasan pertanian atau kawasan penduduk. Jumlah hutan mangrove di Indonesia berkisar
2% dari total wilayah Indonesia. Padahal di era pemanasan global sekarang ini sangat
banyak CO2 yang tersebar di udara. Mangrove mampu menyimpan emisi karbon tersebut
di dalam tubuhnya. Sehingga, mangrove bisa membantu mengurangi bahkan
memberantas pemanasan global yang ada di muka bumi ini. Kontribusi hutan mangrove
dianggap sebagai solusi berbasis alam yang dapat membantu mengurangi dampak
perubahan iklim yang terjadi di bumi. Kita boleh membuat teknologi yang canggih, kita
boleh membangun pembangunan yang tinggi tetapi jangan kita habisi hutan-hutan yang
ada di bumi ini seperti hutan mangrove. Urbanisasi besar-besaran menyebabkan banyak
penggundulan hutan yang akan dijadikan kawasan penduduk. Kawasan penduduk
tersebut pastilah banyak dibuat fasilitas-fasilitas pendukungnya hal ini tentu bisa
menyebabkan masalah seperti erosi, polusi dan intrusi air laut. Pada kenyataannya banyak
masyarakat yang menebang pohon hutan mangrove karena tidak adanya lapangan
pekerjaan yang memadai. Sebenarnya masyarakat tahu bahwa mangrove itu banyak sekali
manfaatnya akan tetapi karena keadaan ekonomi dan kurangnya tingkat pendidikan
membuat masyarakat banyak yang berprofesi sebagai petani arang di kawasan hutan
mangrove . Seperti yang terjadi di Desa Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan
Barat. Dengan demikian, perlu adanya sosialisasi dan rehabilitasi secara langsung dari
pemerintah. Selain itu, ramainya kapal tangker yang lewat di pesisir pantai tidak jarang
menyebabkan terjadinya kebocoran minyak ke laut. Zat kimia yang tumpah ke laut
tersebut akan menyebabkan hutan mangrove mati dan lama kelamaan ekosistem
mangrove bisa punah. Banyak spesies-spesies laut yang hidup dan berkembang di
kawasan hutan mangrove seperti kepiting, udang ikan, kucing, burung, monyet, kura-
kura, kadal, buaya dan masih banyak lagi. Sayangnya spesies-spesies biota laut tersebut
terancam punah bahkan sudah ada yang punah akibat dari pencemaran dan penggundulan
hutan di atas. Selain itu proses rehabilitasi hutan mangrove bisa dikatakan “gampang-
gampang susah” karena biasanya penanaman hutan mangrove hanya marak terjadi ketika
proses penanam saja tanpa adanya proses pengawasan pertumbuhan bibit-bibit mangrove.
Dengan ini perlu adanya sosialisasi yang masif dan aktif secara langsung dari pemerintah
dan LSM sebagai pembantunya agar hutan mangrove sejuta manfaat ini tidak hilang di
telan kemajuan zaman.

Hutan mangrove menonjol sebagai salah satu komponen yang paling vital. Hutan
mangrove adalah ekosistem hutan yang tumbuh di daerah intertidal, di antara daratan dan
perairan laut, yang memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan,
mendukung kehidupan laut, dan melindungi pantai dari dampak negatif seperti erosi dan
intrusi air laut. Meskipun begitu pentingnya hutan mangrove pesisir pantai seringkali
menjadi tempat munculnya sejumlah permasalahan serius yang mengancam
keberlanjutan ekosistem ini. Urbanisasi yang cepat, perubahan iklim, eksploitasi sumber
daya alam, pencemaran lingkungan dan kurangnya kesadaran masyarakat sering menjadi
akar dari permasalahan ini. Oleh karena itu, dalam essay ini kami Gen-Z akan menjelajahi
peran ekosistem hutan mangrove dalam kawasan pesisir, mengidentifikasi ancaman yang
dihadapinya, dan menggambarkan pentingnya pelestarian serta upaya yang dapat
dilakukan untuk melestarikannya. Dalam essay ini, kita akan menjelajahi peran kritis
hutan mangrove dalam kawasan maritim dan pesisir pantai. Kita akan memahami
bagaimana ekosistem mangrove memberikan manfaat yang tak ternilai bagi
keseimbangan ekologi, kehidupan laut dan keberlanjutan pesisir. Selain itu, kita akan
mengidentifikasi tantangan dan ancaman yang dihadapi oleh hutan mangrove di kawasan
ini seperti urbanisasi, perubahan iklim dan aktivitas manusia yang merusak. Sementara
itu, kita akan menggambarkan bagaimana hutan mangrove tidak hanya memengaruhi
ekologi, tetapi juga memiliki dampak langsung pada kehidupan manusia yang tinggal di
pesisir pantai. Kita akan membahas bagaimana hutan mangrove berperan dalam
melindungi pantai dari erosi dan intrusi air laut, serta menyediakan sumber daya alam
yang berharga untuk masyarakat setempat. Dengan kata lain, hutan mangrove adalah
"pelindung" alami dan penyokong ekonomi yang krusial. Namun, kita juga akan
menyoroti permasalahan yang muncul akibat berbagai ancaman yang dihadapi oleh hutan
mangrove. Pembangunan tanpa perencanaan, penebangan hutan, dan pencemaran laut
adalah beberapa contoh permasalahan yang mengancam keberlanjutan hutan mangrove.
Oleh karena itu, essay ini bertujuan untuk memahami pentingnya melestarikan hutan
mangrove di kawasan maritim dan pesisir pantai serta untuk merangkul tindakan yang
dibutuhkan untuk melindunginya demi kebaikan lingkungan, ekonomi, dan sosial.

Generasi muda adalah pilar masa depan dunia. Mereka memiliki potensi besar
untuk membentuk perubahan positif dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk
pelestarian lingkungan. Ketika berbicara tentang generasi muda yang memiliki jiwa
maritim, kita berbicara tentang kelompok individu yang memahami dan menghargai
keterkaitan mendalam antara manusia dan laut, khususnya dalam konteks ekosistem hutan
mangrove yang ada di kawasan pesisir pantai. Generasi muda yang berjiwa maritim
memahami bahwa hutan mangrove bukan hanya sekedar rangkaian pohon di sepanjang
pantai. Kami menyadari bahwa hutan ini adalah penopang ekologi laut yang kaya, yang
mendukung kehidupan beragam spesies ikan, burung, dan makhluk lainnya. Selain itu,
hutan mangrove adalah barisan pertahanan alami yang melindungi pesisir pantai dari
erosi, gelombang pasang, dan intrusi air laut, yang semakin penting dalam era perubahan
iklim yang sedang berlangsung. Namun, kami juga menyadari bahwa hutan mangrove di
seluruh dunia menghadapi ancaman serius, termasuk penggundulan lahan, pencemaran
lingkungan, dan urbanisasi yang merusak. Oleh karena itu, generasi muda berjiwa
maritim memiliki peran penting dalam mempromosikan kesadaran, advokasi, dan
tindakan konkret untuk melindungi dan memulihkan hutan mangrove ini. Selanjutnya,
kita akan mendalami peran teknologi dan media sosial dalam memperkuat suara generasi
muda yang berjiwa maritim, yang memungkinkan kami untuk berbagi cerita dan
pemahaman mereka tentang hutan mangrove dengan dunia secara luas.
Generasi muda berjiwa maritim di seluruh dunia telah membuktikan diri sebagai
pionir dalam upaya pelestarian hutan mangrove di kawasan pesisir pantai. Generasi muda
yang berjiwa maritim telah aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya
hutan mangrove. Kami telah mengorganisir seminar, lokakarya, dan kampanye kesadaran
lingkungan yang menjangkau sekolah-sekolah, komunitas, dan media sosial. Melalui
upaya ini, kami juga telah berhasil menggugah kesadaran masyarakat tentang peran hutan
mangrove dalam menjaga keseimbangan ekologi dan mendorong tindakan pelestarian.
Salah satu tindakan nyata yang dilakukan oleh kami generasi muda berjiwa maritim
adalah program penanaman mangrove aktif. Terlibat dalam kegiatan penanaman pohon
mangrove di daerah yang terdampak penggundulan hutan seperti Komunitas Sedekah
Terbuka Yayasan Senyum Insan Nusantara Bersama Ikatan Remaja Peduli melakukan
penanaman bibit mangrove di Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang,
Kota Banten. Program ini bukan hanya membantu memulihkan hutan mangrove yang
rusak, tetapi juga melibatkan komunitas lokal dalam pelestarian lingkungan. Generasi
muda yang berjiwa maritim telah memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk
menyebarkan pesan pelestarian hutan mangrove secara lebih luas dengan konten edukatif
dan menggugah semangat di platform online, menciptakan kampanye viral yang berhasil
menyatukan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat. Sejumlah generasi muda
berjiwa maritim juga terlibat dalam penelitian ilmiah dan konservasi hutan mangrove.
Pada beberapa kawasan pesisir, generasi muda telah mendirikan organisasi lingkungan
yang fokus pada pelestarian hutan mangrove. Organisasi ini melakukan pemantauan,
pemulihan, dan advokasi untuk melindungi ekosistem ini dari ancaman.

Dampak positif dari peran generasi muda berjiwa maritim dalam pelestarian hutan
mangrove tidak hanya terasa secara lokal, tetapi juga memiliki dampak global. Melalui
kerja keras dan semangat mereka, hutan mangrove di berbagai kawasan pesisir pantai
telah mendapatkan perlindungan yang lebih baik dan perlahan pulih dari kerusakan.
Mereka juga telah mengilhami generasi muda lainnya untuk berpartisipasi dalam upaya
pelestarian alam. Namun, tantangan yang dihadapi generasi muda ini tetap besar. Upaya
pelestarian hutan mangrove memerlukan kerja keras, sumber daya, dan kesabaran. Oleh
karena itu, perlu dukungan dari berbagai pihak termasuk pemerintah, LSM, dan
komunitas global sangat penting. Generasi muda berjiwa maritim di seluruh dunia telah
memainkan peran yang sangat penting dalam pelestarian hutan mangrove di kawasan
pesisir pantai. Melalui semangat, pemahaman, dan tindakan konkret kesadaran tentang
peran ekosistem ini dalam menjaga keseimbangan lingkungan semakin meningkat.
Mengambil langkah nyata dalam melestarikan hutan mangrove, termasuk program
penanaman pohon mangrove dan kegiatan pelestarian lainnya. Penggunaan teknologi dan
media sosial telah memungkinkan untuk menggalang dukungan dan menyebarkan pesan
pelestarian hutan mangrove secara global. Di beberapa wilayah, mereka telah membentuk
organisasi lingkungan yang fokus pada pelestarian hutan mangrove, mengoordinasikan
upaya pelestarian dan advokasi.

Kesinambungan upaya dalam memastikan keselarasan itu sendiri maka


diperlukan saran daripada kritikan yang sekiranya dapat untuk diambil ; Pemerintah,
LSM, dan masyarakat secara keseluruhan harus memberikan dukungan yang lebih besar
kepada generasi muda dalam upaya pelestarian hutan mangrove. Hal ini dapat berupa
bantuan finansial, fasilitas, dan pelatihan. Program-program pendidikan formal dan non-
formal harus mendorong pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya ekosistem
pesisir. Mitra dan kolaborasi adalah gumpalan yang mesti diberikan dengan pelestarian
pada basisnya ialah masyarakat dengan keberlanjutan jangka panjang tentu generasi muda
harus memiliki sudut pandang dengan generasi muda berjiwa maritim adalah tonggak
perubahan yang menginspirasi dalam pelestarian hutan mangrove.
DAFTAR PUSTAKA
Akira Komiyama, J. E. (2008). Allometry, Biomass, and Productivity of Mangrove
Forest : A Review. Aquatic Botany, 128-137.
Alogi, D. M. (2015). The Impact of Climate Change on Mangrove Forest. Curr Clim
Change Rep Spinger.
Elvin T Choong, S. W. (1990). Mangrove Forest Resources In Indonesia. Forest
Ecology and Management, 45-57. Retrieved Oktober 3, 2023
Jati, A. R. (2022). 10 Hewan-hewan di Hutan Bakau dan Mangrove. lindungihutan.
Retrieved Oktober 3, 2023, from https://lindungihutan.com/blog/10-hewan-
yang-tinggal-di-hutan-mangrove/
Keita Furukawa, E. W. (1996). Sedimentation in Mangrove Forest. Curr Clim Change
Rep, 3-10.
Lubis, R. E. (2023). Hutan Mangrove Terancam Hilang Di Kalimantan - Delima
Masyarakat Kubu Raya Antara Lingkungan Dan Minimnya Lapangan Kerja.
Retrieved Oktober 3, 2023, from https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-
66269380
Mangrove Science Database. (2005). Retrieved Oktober 3, 2023, from
https://mangroves.elaw.org/node/91
Mollins, J. (2020). Hutan Mangrove Papua Dapat Membantu Mencapai Target Iklim.
Retrieved Oktober 3, 2023, from forestsnews.cifor.org/64908/hutan-mangrove-
papua-dapat-membantu-indonesia-mencapai-target-
iklim?fnl=id&gclid=CjwKCAjw9-
6oBhBaEiwAHv1QvP2TJE435BGNlMqoPS7_82cY3UUnBJz_aeIxHHYvF9pu
c2O1VktenRoCFE8QAvD_BwE
Novit Pratiwi, W. N. (2021). Indeks Kepekaan Lingkungan Ekosistem Mangrove
Terhadap Tumpahan Minyak : Studi Kasus Di Pesisir Subang, Jawa Barat.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 1-17. Retrieved Oktober 3, 2023
Pratiwi, N. P. (2023). Kolaborasi Anak Muda Jakarta dan Bali di Konservasi Mangrove.
Retrieved Oktober 3, 2023, from https://balebengong.id/kolaborasi-anak-muda-
jakarta-dan-bali-di-konservasi-mangrove/
Suryana, M. (2023). Retrieved Oktober 3, 2023, from
https://www.antaranews.com/berita/3353013/komunitas-sedekah-terbuka-tanam-
mangrove-di-pulau-cangkir-tangerang
BIODATA DIRI
Nama Ketua Kelompok : Jundi’ah Muti’ah

Tempat/tanggal lahir : Dabo Singkep/3 Januari 2004

Semester : 3 (tiga)

Prestasi yang diraih :-

Nama Anggota 1 : Bunga Putri Dewi

Tempat/tanggal lahir : Tanjung Balai Karimun/15


September 2003
Semester : 3 (tiga)

Prestasi yang diraih : Juara 1 Lomba Pidato Bahasa


Inggris Tingkat Provinsi
Juara 1 Lomba Debat Bahasa Inggris
Tingkat Provinsi
Juara 1 Lomba Cerdas Cermat
Tingkat Kabupaten
Juara 3 Olimpiade Matematika
Tingkat Kabupaten
Juara 3 Olimpiade Kimia Tingkat
Kabupaten
Juara 2 Lomba Monolog Tingkat
Provinsi
Juara 1 Lomba Cipta Puisi Tingkat
Provinsi
Juara 3 Lomba Buletin Sekolah
Tingkat Kabupaten
Juara 2 Lomba Baca Puisi Tingkat
Kabupaten
Juara 2 Lomba Pidato Bahasa
Indonesia Tingkat Provinsi
Juara 2 Lomba Syahril Qur’an
Juara 3 Lomba Ceramah Tingkat
Kabupaten
Juara 1 Lomba Seni Drama Teater
Tingkat Provinsi.

Anda mungkin juga menyukai