Oleh : Kelompok 2
Ketua Kelompok : Yandi Rahman (19136106)
Anggota :
Jundi’ah Muti’ah ( 22136020) Arga Danuarta (22136045)
Sofia Fatmayani (22136082) Ilham Hidayat (22136103)
Eca Pradeska (22136013) Mutia Syafitri (22136025)
Sonia Br Sitorus ( 22136034) Bima Rahman (22136009)
Lira Hurul ‘Ain N.(22136062 Larassanti (19136152)
Muhammad Faras A.(22136066) Efna Ayu Awalia S. (20136095)
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan
hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Praktikum Uji Kualitas
Air” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Hidrologi. Selain itu, laporan ini bertujuan agar penulis dan pembaca memahami
bagaimana cara menguji kualitas dan pengelolaan dan infrastuktur dengan memperhatikan dimensi
lingkungan secara kontinu serta mengikutsertakan peran aktif masyarakat sekitar aliran sungai
sehingga perairan Sungai dapat bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat sekitar dimasa sekarang
dan akan datang.
Tak lupa ucapan terima kasih kepada Bapak Dipo Caesario ST., MT yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
penulis tekuni. Kemudian, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan. Akhir
kata penulis ucapkan terima kasih dan selamat membaca.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
PENUTUP..................................................................................................................................... 22
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................................... 22
5.2 Saran .................................................................................................................................... 22
iii
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 23
LAMPIRAN .................................................................................................................................. 24
6.1 Dokumentasi........................................................................................................................ 24
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
Air merupakan sumber daya alam yang vital, dan kualitasnya perlu dipantau secara
teratur. Air sungai memiliki pentingnya yang sangat terpenting bagi kehidupan masyarakat
dan ekosistem. Kualitas air sungai harus segera diperhatikan dan dipertimbangkan untuk
menjaga kesehatan masyarakat dan lingkungan. Praktikum uji kualitas air sungai di
beberapa titik melibatkan sejumlah parameter penting, termasuk pH, kond (days antar arus
listrik), DO (kadar oksigen terlarut), turbulensi, suhu (temperatur), dan salt (kandungan
garam).
Uji pH digunakan untuk mengukur tingkat keasaman atau kebasaan air, sementara
kond (days antar arus listrik) mengindikasikan konduktivitas listrik yang berkaitan dengan
kandungan garam. DO mengukur ketersediaan oksigen bagi organisme akuatik, sedangkan
suhu dan turbulensi memengaruhi sifat fisik dan kimia air. Kandungan garam juga
memengaruhi kualitas air, termasuk ketersediaan oksigen terlarut
Dari hasil uji parameter-parameter ini, dapat diketahui tingkat kualitas air sungai
pada berbagai titik. Hal ini penting mengingat berbagai aktivitas manusia dapat
mempengaruhi kualitas air sungai. Data yang diperoleh dari praktikum ini dapat
memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat, serta menjadi dasar untuk
pengambilan keputusan terkait pengelolaan sumber daya air dan perlindungan lingkungan
1
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Manfaat dari Praktikum Uji Kualitas Air Sungai di Beberapa Titik meliputi:
2
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Air
Sungai merupakan suatu bentuk perairan yang dicirikan arus mengalir dari hulu ke
hilir hingga muara. Sungai juga merupakan suatu bentuk ekosistem aquatik yang
mempunyai peran penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai daerah tangkapan
air (catchementarea) bagi daerah disekitar. Oleh manusia sungai menjadi tempat
melakukan berbagai aktifitas dan sumber kehidupan seperti air minum, pengairan
pertanian, perkolaman dan kegiatan lainnya. (Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan
Informatika, 2017 : Kudus, 25 Juli 2017, t.t.)
Air telah memberikan manfaat bagi manusia, baik untuk air minum maupun untuk
kebutuhan indusri. Banyaknya industri ini tentunya menimbulkan dampak positif dan juga
negatif. Disatu sisi, dampak positif akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan
serapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan daerah, tetapi disisi lain juga akan
menimbulkan masalah lingkungan yaitu terjadinya pencemaran, terutama pencemaran air.
Untuk menentukan pencermaran air dan air yang bermanfaat bagi manusia
diperlukan parameter atau ukuran yang dapat menentukan kualitas air. Parameter kualitas
air antara lain misalnya oksigen terlarut, (DO), pH air, kandungan organik total, temperatur
air, kandungan ion-ion terlarut dan lain-lain.
Zat Padat Terlarut (TDS) merupakan konsentrasi jumlah ion kation (bermuatan
positif) dan anion (bermuatan negatif) di dalam air. Oleh karena itu. analisa total padatan
terlarut menyediakan pengukuran kualitatif dari jumlah ion terlarut, tetapi tidak
menjelaskan pada sifat atau hubungan ion. Salah satu parameter Temperature atau suhu
3
merupakan informasi yang sangat penting untuk diketahui dalam penentuan kualitas air
dalam dunia industri.
Untuk menentukan pencermaran air dan air yang bermanfaat bagi manusia
diperlukan parameter atau ukuran yang dapat menentukan kualitas air. Parameter kualitas
air antara lain misalnya oksigen terlarut, (DO), pH air, kandungan organik total, temperatur
air, kandungan ion-ion terlarut dan lain-lain. Penelitian bertujuan mengetahui kualitas
perairan dan potensi pemanfaatan untuk perikanan. Penentuan status kualitas air
berdasarkan standar National Sanitation Foundation Water Quality Index (NSF-WQI).
(Indra, t.t.)
Keterangan :
Lij : Kualitas parameter kualitas air dalam baku mutu peruntukan air (j)
4
Adapun hubungan nilai indek pencemaran dengan kriteria status mutu yang dibagi
menjadi 4 kriteria berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 115
Tahun 2003, adalah sebagai berikut:
2.4 NSF-WQI
Metode ini memiliki parameter unik yaitu, oksigen terlarut, coliform fecal, ph,
permintaan oksigen biokimia, nitrat, total fosfat, perubahan suhu, kekeruhan, total padatan
yang merupakan parameter dasar yang sudah ditingkatkan dan dipakai di dunia (Noori,
et.al, 2019). Metode ini memiliki nilai kualitas (Q) yang akan dikonversi ke grafik hasil
data di lapangan. Nilai Q dikali dengan weigh faktor dalam menentukan kualitas air secara
keseluruhan. Metode ini secara lebih mudah dapat diketahui dengan menggunakan
kalkulator wqi untuk mengetahui kualitas airnya (Water-Research.Net) (Ichwana et al.,
2016)( Tabel 2).
5
Hasil laboratorium parameter air kemudian untuk mendapatkan hasil bobot (Wi)
setiap parameter dengan cara dikali dengan skor yang diperoleh dari kurva sub-indeks (Li)
dengan cara membuka link www.waterresearch.net/watrqualindex/waterqualityindex.htm
dengan bantuan kalkulator online NSF-WQI (Muhammad, 2017) (Effendi et al., 2015).
Selanjutnya skor semua parameter disimpulkan menggunakan rumus dibawah ini:
NSF-WQI = Ʃ Wi x Li
Keterangan :
Wi : Berat
6
Gambar 2.1 Kurva sub indeks DO
7
Gambar 2 3 Kurva Sub Indeks BOD
8
Gambar 2 5 Kurva Sub Indeks Total Phosphate
9
Gambar 2.7 Kurva Sub Indeks Turbidity
10
11
BAB III
METODE PRAKTIKUM
12
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan sederhana yang diperlukan dalam menguji kualitas air
adalah sebagai berikut:
1. Kertas pH meter
2. Digital TDS meter
3. Water Quality
4. Gelas Beaker
5. Larutan Aquadest
6. Sampel air
b) Water Quality
1. Masukan air kedalam gelas beaker sebanyak 500 ml
2. Celupkan alat water quality kedalam larutan air sampai alat sensor terendam
air
3. Lalu tekan tombol segitiga pojok kanan bawah pada tampilan pertama
menunjukkan angka PH/tingkat keasaman
4. Kemudian tekan kembali tombol tersebut dan akan menunjukkan salt/ kadar
garam
5. Kemudian tekan kembali tombol yang sama dan akan menunjukkan
temperature
6. Tekan kembali tombol tersebut dan akan menunjukkan turbility/ kekeruhan
7. Tekan kembali tombol yang sama maka akan menunjukkan angka
conductivity
8. Kemudian tekan tombol yang sama untuk yang terakhir akan menunjukkan
disave oxygen / oksigen terlarut dalam air
13
c) Kertas Ph Meter
1. Masukan air kedalam gelas beaker sebanyak 500 ml
2. Sebelum menggunakan alat, sebaiknya alat dibilas sama larutan aquadest
untuk mensterilkan kembali alat tersebut.
3. Celupkan kertas PH meter kedalam larutan air
4. Kemudian angkat kertas tersebut lalu diamkan beberapa detik sampai
warnanya berubah
5. Cek kertas tersebut, dan cari kesamaan warna sesuai tingkat pada kotak kertas
PH
6. Kemudian catatlah hasil pengujian
14
BAB IV
4.2 Perhitungan
4.2.1 PI
1. Titik Sample 1
15
2. Titik Sample 2
Parameter Cij (hasil Analisa Lij (Kelas III) Cij/Lij Cij/Lij baru
laboratorium)
pH 7.36 6-9 0.981333333 0.95908
Salt 1.2 20 0.06 -5.10924
Temp 29.8 1000 0.0298 -6.62892
Turb 0 0.002 0 0
Cond 0.235 0.05 4.7 4.36049
DO 1.48 3 0.493333333 -0.53430
Ci/Li Rata-rata 4.3605
Ci/Li Max -1.1588
IP 0.6931
Status Kondisi Baik
3. Titik Sample 3
Parameter Cij (hasil Analisa Lij (Kelas III) Cij/Lij Cij/Lij baru
laboratorium)
pH 7.26 6-9 0.968 0.92938
Salt 1.1 20 0.055 -5.29819
Temp 29.8 1000 0.0298 -6.62892
Turb 0 0.002 0 0
Cond 0.221 0.05 4.42 4.22711
DO 1.93 3 0.643333333 0.04218
Ci/Li Rata-rata 4.2271
Ci/Li Max -1.1214
IP 0.8084
Status KualitasBai
16
4. Titik Sample 4
Parameter Cij (hasil Analisa Lij (Kelas III) Cij/Lij Cij/Lij baru
laboratorium)
pH 7.53 6-9 1.004 1.00867
Salt 0.4 20 0.02 -7.49485
Temp 29.8 1000 0.0298 -6.62892
Turb 0 0.002 0 0
Cond 96.7 0.05 1934 17.4323
DO 1.58 3 0.526666667 -0.3923
Ci/Li Rata-rata 17.4323
Ci/Li Max 0.6541
IP 0.7215
Status Kondisi Baik
5. Titik Sample 5
Parameter Cij (hasil Analisa Lij (Kelas III) Cij/Lij Cij/Lij baru
laboratorium)
pH 7.53 6-9 1.004 1.00867
Salt 0.8 20 0.04 -5.98970
Temp 29.4 1000 0.0294 -6.65826
Turb 0 0.002 0 0
Cond 3.84 0.05 76.8 10.4268
DO 3.16 3 1.053333333 1.11283
Ci/Li Rata-rata 10.4268
Ci/Li Max -0.0166
IP 1.0226
Status Cemar Ringan
17
6. Titik Sample 6
Parameter Cij (hasil Analisa Lij (Kelas III) Cij/Lij Cij/Lij baru
laboratorium)
pH 7.53 6-9 1.004 1.0087
Salt 0.8 20 0.04 -5.9897
Temp 29.4 1000 0.0294 -6.6583
Turb 0 0.002 0 0
Cond 3.84 0.05 76.8 10.4268
DO 3.16 3 1.053333333 1.11283
Ci/Li Rata-rata 10.4268
Ci/Li Max -0.0166
IP
1.0226
Status Cemar Ringan
7. Titik Sample 7
Parameter Cij (hasil Analisa Lij (Kelas III) Cij/Lij Cij/Lij baru
laboratorium)
pH 7.76 6-9 1.034666667 1.0740
Salt 24.1 20 1.205 1.4049
Temp 29.8 1000 0.0298 -6.6289
Turb 0 0.002 0 0
Cond 3.84 0.05 76.8 10.4268
DO 3.09 3 1.03 1.06419
Ci/Li Rata-rata 10.4268
Ci/Li Max 1.2235
IP 1.0128
Status Cemar Ringan
18
8. Titik Sample 8
Parameter Cij (hasil Analisa Lij (Kelas III) Cij/Lij Cij/Lij baru
laboratorium)
pH 7.53 6-9 1.004 1.0087
Salt 0.4 20 0.02 -7.4949
Temp 29.8 1000 0.0298 -6.6289
Turb 0 0.002 0 0
Cond 96.7 0.05 1934 17.4323
DO 1.58 3 0.526666667 -0.3923
Ci/Li Rata-rata 17.4323
Ci/Li Max 0.6541
IP 0.7215
Status Kondisi Baik
9. Titik Sample 9
Parameter Cij (hasil Analisa Lij (Kelas III) Cij/Lij Cij/Lij baru
laboratorium)
pH 7.98 6-9 1.064 1.1347
Salt 27.3 20 1.365 1.6757
Temp 29 1000 0.029 -6.6880
Turb 0 0.002 0 0
Cond 0.42 0.05 8.4 5.6214
DO 4.21 3 1.403333333 1.7358
Ci/Li Rata-rata 5.6214
Ci/Li Max 0.5799
IP 1.1472
Status Cemar Ringan
19
4.2.2 NSF WQI
Nilai suhu di titik sampling berkisar antara 32,3°C – 29,5°C. Nilai suhu yang tinggi
di titik sampling dapat disebabkan oleh vegetasi reparian yang minim dan mengakibatkan
tingginya intensitas cahaya matahari yang masuk ke dalam air, sehingga dapat
mempengaruhi reaksi kimia air dan menurunkan kualitas air (Faza, 2015). Nilai kekeruhan
pada semua titik sampling berkisar antara 0 NTU. Nilai kekeruhan dipengaruhi oleh
perbedaan kecepatan arus air sungai di setiap stasiun. Pengaruh arus yang lambat akan
menyebabkan akumulasi materi-materi padatan tersuspensi semakin besar (Faza, 2015).
Nilai pH pada semua stasiun berkisar antara 7,26–8,17. Nilai pH tinggi dapat
diperkirakan karena suhu, fotosintesis, respirasi, DO, dan keberadaan ion-ion (Izzati,
2008). Nilai pH untuk biota akuatik dapat hidup di perairan berkisar 7– 8,5 bersifat netral
dan alkali. Nilai DO pada semua stasiun berkisar antara 1,42 mg/l–4,21 mg/l. Nilai DO
dapat dipengaruhi dari proses fotosintesis, suhu, dan agitasi.
20
Tabel 15. Status Mutu Kualitas Air Berdasarkan NSF-WQI
21
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kedua metode tersebut sama-sama dapat menentukan kualitas air, namun perlu
diperhatikan untuk menggunakannya supaya sesuai dengan data penelitian yang dimiliki.
Jika ingin meneliti kualitas air pada saat itu juga maka menggunakan Indeks Pencemar (IP)
karna hanya membutuhkan single data. Sedangkan Metode NSF WQI baik digunakan jika
menilai parameter spesifik yang terdiri dari 9 parameter yakni dissolve oxygen (DO), BOD,
Nitrat, kekeruhan, suhu dari 1 mil hulu, fosfat, Ph, TDS, dan fecal coliform bakteri.
5.2 Saran
22
DAFTAR PUSTAKA
Alifya Hadinah, D., Haribowo, R., & Yuliani, E. (2023). Analisis Kualitas Air Menggunakan
Metode Indeks Pencemaran, CCME-WQI, dan NSF-WQI di Sungai Surabaya, Jawa Timur.
Jurnal Teknologi Dan Rekayasa Sumber Daya Air, 3(2), 251–260.
https://doi.org/10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.022
Asnawi, I., Industri, P., & Morowali, L. (n.d.). Parameter Kualitas Air.
https://www.researchgate.net/publication/374118371
Chidiac, S., el Najjar, P., Ouaini, N., el Rayess, Y., & el Azzi, D. (2023). A comprehensive review
of water quality indices (WQIs): history, models, attempts and perspectives. In Reviews in
Environmental Science and Biotechnology (Vol. 22, Issue 2, pp. 349–395). Springer
Science and Business Media B.V. https://doi.org/10.1007/s11157-023-09650-7
Effendi, H. (n.d.). Simulasi Penentuan Indeks Pencemaran dan Indeks Kualitas Air (NSF-WQI).
Hisbulloh, R., Sayekti, R. W., & Yuliani, E. (2022). Studi Penentuan Sebaran Kualitas Air dengan
Menggunakan Metode DWQI (Dinius Water Quality Index), NSF-WQI, Indeks
Pencemaran (IP), dan OIP(Overall Index Of Pollution) di Waduk Sutami Kabupaten
Malang. In Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (Vol. 2, Issue 1).
https://jtresda.ub.ac.id/
Lenty Hoya, A., Yuliastuti, N., Sudarno, S., Penulis, ), & Korespondensi, U. (2020). Prosiding
Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-8 Tahun 2020. In Review.
Mazenda, G., Soebroto, A. A., & Dewi, C. (N.D.). Implementasi Fuzzy Inference System (Fis)
Metode Tsukamoto Pada Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Kualitas Air
Sungai. Http://Jeest.Ub.Ac.Id
Novita, E., Firmansyah, J. W., & Pradana, H. A. (2023). Penentuan Indeks Kualitas Air Sungai
Bedadung Kabupaten Jember Menggunakan Metode IP dan NSF-WQI. Jurnal Ilmu
Lingkungan, 21(3), 495–502. https://doi.org/10.14710/jil.21.3.495-502
Putri, A., & Dewata, I. (n.d.). Kelompok 2: Pengendalian Pencemaran Dan Teknik Pengelolaan
Lingkungan Seminar Nasional Pelestarian Lingkungan (SENPLING).
http://www.wateresearch.net/watrqualindex/index.htm
Romdania, Y., Herison, A., Susilo, G. E., & Novilyansa, E. (n.d.). Kajian Penggunaan Metode Ip,
Storet, Dan Ccme Wqi Dalam Menentukan Status Kualitas Air.
23
LAMPIRAN
6.1 Dokumentasi
24