Anda di halaman 1dari 6

` MATA KULIAH BIOEKOLOGI PESISIR DAN LAUT TROPIS

A1 PERBEDAAN ANTARA BIOEKOLOGI PESISIR-LAUT TROPIS DAN BUKAN


TROPIS1

DIJAWAB OLEH :

MSPA

CHRISTIN MISSA 2113020027

FAKULTAS PETERNAKAN, KELAUTAN, DAN PERIKANAN

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIARAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

GENAP 2023
SOAL

1. Jelaskan pengertian Bioekologi Pesisir-Laut Tropis dan Bukan Tropis!


2. Apa perbedaan Laut Tropis dan Subtropis berdasarkan karakteristiknya?
3. Jelaskan masa pemijahan ikan di daerah tropis dan subtropis!
4. Jelaskan penyebab kehilangan padang lamun didaerah tropis dan subtropis!
5. Jelaskan parameter fisika-kimia laut tropis,subtropics dan kutub!

JAWAB

1. Pengertian Bioekologi Pesisir-Laut Tropis dan Bukan Tropis


 Bioekologi Pesisir-Laut Tropis adalah studi atau ilmu yang mempelajari
mengenai interaksi antara organisme dengan lingkungan laut di daerah tropis.
 Sedangkan Bio-Ekologi Laut Bukan Tropis adalah hubungan proses
organisme yang berkaitan dengan lingkungannya yang berada didaerah buakan
tropis yakni subtropis maupun kutub.
2. Perbedaan laut tropis dan subtropis dapat dilihat dari beberapa karakteristiknya, antara
lain:
1) Suhu air : Laut tropis memiliki suhu air yang lebih tinggi dibandingkan laut
subtropis. Suhu air laut tropis berkisar antara 25-30 derajat Celsius, sedangkan
laut subtropis berkisar antara 15-25 derajat Celsius.
2) Keberagaman hayati: Laut tropis memiliki keberagaman hayati yang lebih tinggi
dibandingkan laut subtropis. Hal ini disebabkan oleh kondisi lingkungan yang
lebih stabil dan kaya nutrisi.
3) Curah hujan: Laut tropis memiliki curah hujan yang lebih tinggi dibandingkan laut
subtropis. Hal ini disebabkan oleh adanya siklus musim hujan dan kemarau yang
lebih jelas di daerah tropis.
4) Kedalaman laut: Laut subtropis cenderung lebih dalam dibandingkan laut tropis.
Hal ini disebabkan oleh adanya proses pengendapan sedimen yang lebih lambat di
laut subtropis.
3. Masa pemijahan ikan di daerah tropis dan subtropics
Proses pemijahan ikan di daerah tropis dan subtropis sangat dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan yang ada di sekitar perairan tersebut. Biasanya, masa pemijahan ikan di
daerah tropis dan subtropis terjadi pada musim hujan, musim semula maupun awal
musim panas yang disertai dengan naiknya suhu air dan peningkatan ketersediaan
makanan di perairan.
Berikut adalah tahapan-tahapan dalam proses pemijahan ikan di daerah tropis dan
subtropis:
1. Pra-mijah: ini adalah fase persiapan dimana ikan mempersiapkan tubuh dan
kelenjar gonad untuk menghasilkan sel telur dan sperma yang berkualitas. Fase ini
dimulai sebelum musim pemijahan tiba.
2. Mijah: pada fase ini, ikan mulai melakukan perkawinan dengan pasangan yang
telah dipilih dan biasanya menempatkan telurnya pada tempat yng telah disiapkan
sebelumnya.
3. Pemeliharaan Telur: dalam tahap ini, ikan akan menjaga telur yang telah ditetaskan
agar tetap aman dan selalu memperhatikan kondisi telur tersebut. Pemeliharaan telur
ini dilakukan dengan ketat karena kegagalan dalam menjaga kondisi telur dapat
mengakibatkan kematian pada telur tersebut.
4. Larva: setelah telur menetas, ikan baru menjadi larva yang kondisinya masih sangat
lemah dan memerlukan perhatian dan pengawasan yang intensif. Larva akan tetap
berada di perairan selama beberapa waktu untuk berkembang biak sebelum kembali
ke habitat semula.
4. Penyebab kehilangan padang lamun didaerah tropis dan subtropis
Penyebab kehilangan padang lamun di daerah tropis dan subtropis antara lain
adanya pencemaran dan kerusakan habitat, perubahan kondisi fisika-kimia air
laut, penangkapan ikan secara tidak kontrol, perubahan iklim, pembalakan
hutan di daratan,penebangan mangrove, pemukiman penduduk dan banjir dari
daratan.
5. Parameter fisika-kimia laut tropis,subtropics dan kutub
1. Laut Tropis
a. Suhu Air
Suhu air laut di daerah tropis cenderung lebih tinggi dibandingkan daerah
lainnya, yaitu sekitar 25-30℃.
b. Salinitas
Salinitas air laut di daerah tropis cenderung lebih rendah dibandingkan
daerah lainnya, yaitu sekitar 32-35 ppt.
c. Kedalaman
Daerah laut tropis cenderung dangkal atau dalamnya tidak melebihi 200
meter.

2. Laut Subtropis

a. Suhu Air
Suhu air laut di daerah subtropis cenderung lebih hangat dibandingkan daerah
kutub dan dingin pada musim dingin, yaitu sekitar 12-25℃.
b. Salinitas
Salinitas air laut di daerah subtropis cenderung lebih tinggi dibandingkan
daerah lainnya, yaitu sekitar 34-37 ppt.
c. Kedalaman
Daerah laut subtropis cenderung mencapai kedalaman lebih dari 300 meter.

3. Laut Kutub

a. Suhu Air
Suhu air laut di daerah kutub cenderung sangat dingin, yaitu di bawah 0℃
pada musim dingin dan di atas 0℃ pada musim panas.
b. Salinitas
Salinitas air laut di daerah kutub cenderung lebih rendah dibandingkan daerah
lainnya, yaitu sekitar 30-34 ppt.
c. Kedalaman
Daerah laut kutub cenderung cukup dalam, dengan kedalaman mencapai lebih
dari 1000 meter.
Daftar Pustaka

Pertanyaan 1

Suminto. (2016). Konsep Bioekologi Pesisir. Jakarta: IPB Press.

Pertanyaan 2

Setiawan, A., & Adiwilaga, A. (2019). Perbedaan Karakteristik Laut Tropis dan Subtropis.
Jurnal Ilmu Kelautan, 24(2), 79-88.

Hadi, T. A., & Purnomo, H. (2018). Perbedaan Karakteristik Laut Tropis dan Subtropis di
Indonesia. Jurnal Kelautan Nasional, 13(1), 1-10.

Suryono, A. (2017). Perbedaan Karakteristik Laut Tropis dan Subtropis serta Dampaknya
terhadap Sumberdaya Ikan. Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan, 7(1), 1-11.

Pertanyaan 3

M.Syafiuddin, et.al. 2020. Masa Pemijahan Ikan: Teori dan Praktik. Bogor: IPB Press.

Pudjianto, et.al. 2019. Kesiapan Induk Ikan dalam Memasuki Masa Pemijahan. Surabaya:
Universitas Airlangga.
Slater, M.J. 2016. Reproduction and Development of Tropical Fishes. London: CRC Press.

Pertanyaan 4

Fihartini, R. (2020). Kerusakan Terumbu Karang dan Padang Lamun di


Wilayah Pesisir Indonesia serta Penanggulangannya. Jurnal Ilmiah Ilmu Kelautan, 15(2),
187-193.

Pertanyaan 5

Oceanography and Marine Biology: An Annual Review, R.N. Gibson, R.J.A. Atkinson,
J.D.M. Gordon (2017)

Oseanografi Fisika, Widodo Setiyo Pranowo (2018)

Anda mungkin juga menyukai