Anda di halaman 1dari 2

UPAYA PELESTARIAN DAN MONITORING PERDAGANGAN KUDA LAUT

DI ALOR NTT

Perairan Alor merupakan perairan laut di Indonesia yang kaya akan berbagai
sumberdaya ikan, Kuda laut adalah salah satu potensi ikan hias yg terdapat di perairan
pantai Alor NTT. Kuda laut adalah salah satu jenis ikan karang yang memiliki potensi
besar di bidang perikanan Alor, saat ini Kuda laut pengelolaannya secara umum
dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, namun kuda laut juga sebagai
satwa/ikan yang termasuk dalam daftar apendiks CITES, maka melalui PP no 60 tahun
2007 tentang konservasi Sumber Daya Ikan kedepannya KKP akan ditetapkan sebagai
MA CITES untuk jenis ikan. Dalam rangka pelaksanaan mandat sebagai MA CITES
jenis ikan, KKP telah menerbitkan aturan pelaksanaannya melalui Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan No 61 tahun 2018 tentang Pemanfaatan Jenis Ikan yang
Dilindungi dan/atau yang tercantum dalam Appendiks CITES.

Ketentuan ekspor kuda laut juga diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan
No.122 tahun 2018 tentang Ketentuan Ekspor Tumbuhan Alam dan Satwa Liar yang
Tidak Dilindungi oleh Undang-Undang dan Termasuk dalam Daftar CITES. Terdapat
lima jenis kuda laut yang masuk dalam daftar ekspor tersebut yaitu Hippocampus
barbouri, H. comes, H. histrix, H. kelloggi, H. kuda, dan H. Spinosissimus. Selain
pengaturan tentang kuota, LIPI selaku Scientific Authority sudah tidak mengeluarkan
rekomendasi penangkapan kuda laut dari habitat alam untuk tujuan perdagangan.
Ekspor kuda laut hanya diperbolehkan dari hasil pengembangbiakan untuk 2 (dua)
spesies yaitu H. kuda dan H. comes, dan hanya diperbolehkan dalam kondisi hidup
untuk tujuan ornamental akuarium.

Mengingatkan bahwa pada saat ini, perdagangan kuda laut di Alor masih
mengandalkan hasil tangkapan dari alam. Hal tersebut juga dibenarkan oleh “Saleh
Goro” KCD DKP (Dinas Kelautan dan Perikanan), Alor. Kondisi ini jika dilakukan
terus menerus akan mengancam keseimbangan stok yang ada "Oleh karena itu, meski
Indonesia belum menetapkan status perlindungannya, namun berdasarkan CITES
status kuda laut masuk daftar appendix II Cites yang artinya pada perdagangan
internasional harus dilakukan secara terbatas," papar “Suprabadevi A.S” Dosen
FPKP Undana, yang juga meneliti ttg Kuda Laut berpendapat bahwa keberhasilan
budidaya ke depannya dipastikan akan mengurangi ketergantungan dari alam sehingga
merupakan indikasi yang baik untuk ekspor, meski status perdagangan
internasionalnya masuk Appendix II Cites. Jumlah spesies kuda laut yakni sebanyak 33
jenis masuk daftar Appendix II Cites artinya perdagangan internasional kuda laut harus
memenuhi ketentuan perdagangan melalui pembatasan kuota,ditegaskan oleh Direktur
Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut KKP

Di Indonesia kuda laut dikenal dengan sebutan tangkur kuda yang merupakan salah satu jenis ikan laut
kecil yang sangat berbeda dengan jenis ikan lainnya yaitu kepala kuda laut. mempunyai semacam
mahkota, tubuh agak pipih dan melengkung, seluruh tubuh terbungkus oleh baju baja yang terdiri atas
lempengan - lempengan tulang atau cincin - cincin, mata kecil dan sama lebar, mempunyai moncong,
ekor lebih panjang dari kepala dan tubuh serta dapat memegang, sirip dada pendek dan lebar, sirip
punggung cukup besar, sedang sirip anal kecil dan sirip ekor tidak ada (Nontji 1993),Bentuk tubuh kuda
laut yang unik membuat hewan ini menjadi menarik untuk dilihat.

Anda mungkin juga menyukai