Anda di halaman 1dari 24

PEMANFAATAN IKAN TENGGIRI SEBAGAI ASET

PERTUMBUHAN EKONOMI MASYARAKAT MENUJU


NEGARA BAHARI

Oleh
Tuti Syarach Dita

SMA Negeri 5 Palembang

BAB I
PENDAHULUAN

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Kerangka
Karya Tulis

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP

ABSTR
AK

Tenggiri merupakan salah satu jenis ikan yang dapat


dimanfaatkan untuk kebutuhan komersial dan
rekreasional. Ikan tenggiri paling banyak di ekspor
dari pantai barat. Penangkapan ikan tenggiri di
Indonesia
sebagian
besar
dilakukan
secara
sederhana dan tradisional. Populasi ikan tenggiri
yang tinggi di Indonesia berpeluang memperbaiki
kesejahteraan para nelayan sekaligus menjadi aset
bagi perikanan dan perairan di Indonesia.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Indonesia adalah salah satu negara maritim terkaya di
dunia. Sebagian besar wilayah negara ini merupakan
hamparan laut dengan segala potensi yang ada di
dalamnya. Luas laut yang dimiliki Indonesia menjadi
sebuah aset yang sangat berharga dan berguna bagi
masa depan bangsa. Pengelolaan laut secara terpadu
dan sistematis adalah suatu hal yang mutlak dilakukan.

Konon, dari total luas laut yang dimiliki,


Indonesia baru bisa memanfaatkan sebagian
kecilnya saja. Laut bagaikan sebuah kotak harta
karun yang terkunci rapat, ilmu pengetahuan
adalah kunci untuk membuka harta karun itu.
Bagi masyarakat Indonesia, pengetahuan tentang
komoditas-komoditas perikanan laut penting
untuk dimiliki. Pengetahuan itu akan menciptakan
rasa memiliki yang tinggi dan motivasi kuat untuk
memanfaatkan. Salah satu komoditas perikanan
laut yang perlu diketahui dan dimanfaatkan
potensinya adalah ikan tenggiri.

an
s
u
m
u
R
2
1.
Masalah
Adapun
yang
menjadi
rumusan
masalah dalam pembuatan makalah ini
adalah :
1. Apa itu Ikan Tenggiri ?
2. Apa saja potensi dari Ikan Tenggiri ?
3. Mengapa Ikan Tenggiri menjadi aset
pertumbuhan ekonomi bagi kehidupan
masyarakat ?

n
1.3 Tujua
Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan saya membuat
makalah ini adalah :
1. Masyarakat mengetahui bagaimana sebenarnya
ikan tenggiri itu.
2. Memahami lebih luas mengenai ikan tenggiri
yang menjadi aset pertumbuhan ekonomi menuju
negara bahari.
3. Mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai
potensi dan pertumbuhan ekonomi Ikan Tenggiri.

t
a
a
f
n
a
M
4
1.
Penulisan
1. Menginformasikan kepada masyarakat apa
sebenarnya ikan tenggiri.
2. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat
bahwa ikan tenggiri itu memiliki banyak potensi.
3. Dapat membuka wawasan kita dengan lebih luas
mengenai hubungan ikan tenggiri dengan
kehidupan ekonomi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Guna
a
y
a
D
T
P
Operasi
Sia
Direktur
Fransis
)
S
G
D
T
(P
Samudera
otor besar
m
l
a
p
a
k
tu
a
s
an,
sekitar
mengungkapk
ta
a
-r
ta
a
r
n
a
kap ik
, nilai
dapat menang
n
is
a
s
r
F
t
u
r
u
n
lan. Me
20 ton per bu
rmacame
b
i
r
e
g
e
n
r
a
sar lu
Salah
jual ikan ke pa
.
n
a
y
is
n
je
tergantung
macam
ar AS per
ll
o
d
,2
i
1
ir
g
g
ten
satunya ikan
kg.

Erdmann
dan
Pet-Soede
mengungkapkan, perdagangan
dipicu oleh permintaan (demand)
dari Hongkong, Singapura, Taiwan,

(1996)
ikan laut
yang tinggi
dan Cina.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan studi
pustaka melalui media elektronik.

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengertian Ikan Tenggiri
Ikan tenggiri (Scomberomorus commerson)
adalah ikan laut yang termasuk dalam
famili scombridae. Ikan tenggiri dikenal
pula dengan nama spanish mackerel,
namun nama tersebut berbeda-beda di
setiap daerah. Orang India menyebutnya
ikan anjai, di Filipina lebih dikenal dengan
nama ikan dilis, dan di Thailand akrab
dengan istilah ikan thu insi. Ukuran ikan
tenggiri dapat mencapai panjang 240 cm
dengan berat 70 kg. Usia dewasa tercapai
setelah 2 tahun atau ketika memiliki
panjang tubuh 81-82 cm. Ikan tenggiri
betina ukurannya lebih besar dan usianya
lebih panjang dibanding jantan. Ikan
tenggiri betina dapat hidup selama 11
tahun.

Iklim yang paling cocok untuk ikan tenggiri adalah iklim tropis.
Perairan laut yang dimiliki Indonesia merupakan surga bagi ikan
tenggiri. Selain di Indonesia, ikan tenggiri dapat ditemukan pula di
bagian utara Cina dan Jepang, bagian tenggara Australia, bahkan Laut
Merah. Kedalaman laut yang cocok bagi tenggiri adalah sekitar 10-70
m dari permukaan laut. Di beberapa negara, ikan tenggiri menjadi
komoditas perikanan laut yang paling utama karena memiliki nilai
komersial tinggi.
Ikan tenggiri mempunyai morfologi tubuh yang cukup unik. Di bagian
samping tubuhnya terdapat garis lateral yang memanjang dari insang
hingga akhir sirip dorsal kedua, sedangkan pada punggungnya
terdapat warna biru kehijauan. Garis pada bagian samping menjadi
ciri khas ikan tenggiri yang berbeda dengan ikan sejenis.

Ikan tenggiri memiliki sifat


rakus (voracious) ketika makan
dan mencari makan seorang
diri
(solitary).
Jenis
makanannya adalah ikan-ikan
kecil karena ikan tenggiri
tergolong ke dalam hewan
karnivora. Ikan kecil jenis
anchovy
(semacam
ikan
haring) merupakan salah satu
makanan utama bagi ikan
tenggiri,
khususnya
ikan
tenggiri muda. Selain itu, ikan
tenggiri
juga
memakan
beberapa
jenis
cumi-cumi
(squid) dan udang.

4.2 Potensi Ikan Tenggiri


Ikan tenggiri dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan komersial
dan rekreasional. Dalam situs web Food and Agriculture
Organization (FAO), jumlah penangkapan ikan tenggiri
terbesar di dunia pernah tercatat di Indonesia, diikuti Filipina,
Sri Langka, Yaman, dan Pakistan. Ikan tenggiri biasanya
dipasarkan dalam keadaan segar atau beku. Sejumlah negara
maju lebih menyukai ikan tenggiri yang dipasarkan dalam
bentuk potongan tipis (fillet) atau tanpa tulang (boneless).

Beberapa negara telah mengolah ikan tenggiri


untuk dikemas dalam kaleng (canned) seperti ikan
sarden. Ikan tenggiri mengandung gizi yang cukup
tinggi. Kebutuhan protein hewani dapat dipenuhi
dengan mengonsumsi ikan ini. Filipina dan Jepang
merupakan negara yang penduduknya paling banyak
mengonsumsi ikan. Indonesia dengan segenap potensi
sumber daya maritim yang dimiliki seharusnya
mengikuti langkah serupa.

Untuk keperluan kuliner, ikan tenggiri dapat


dimasak dengan berbagai cara tergantung selera. Ikan
tenggiri pun dapat diolah menjadi bentuk makanan
lain, tidak selalu dimakan dalam bentuk ikan utuh.
Cara pemasakan seperti memanggang (broiling),
menggoreng (frying), membakar (baking), dan
pengasapan
merupakan
metode
umum
yang
digunakan untuk mengolah ikan tenggiri.

Penangkapan ikan tenggiri di Indonesia sebagian besar


dilakukan secara sederhana dan tradisional (artisanal).
Artinya, ikan tenggiri menjadi komoditas andalan para
nelayan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Populasi
ikan tenggiri yang tinggi di Indonesia berpeluang
memperbaiki kesejahteraan para nelayan. Menurut
Erdmann dan Pet-Soede (1996), perdagangan ikan laut
dipicu oleh permintaan (demand) yang tinggi dari
Hongkong, Singapura, Taiwan, dan Cina. Negara-negara
tersebut memberikan harga mahal untuk ikan yang
memiliki kesegaran (freshness), rasa (flavour), dan gizi
(health-promoting) yang baik.

4.3
Ikan
Tenggiri
Pertumbuhan Ekonomi
Masyarakat

sebagai
Aset
Bagi Kehidupan

Laut Indonesia memiliki luas


kurang
lebih
5,8
juta
kilometer
persegi
dengan
potensi
sumber
daya
perikanan laut yang besar,
baik
dari
segi
kuantitas
maupun diversitas. Potensi
lestari sumber daya ikan laut
Indonesia
diperkirakan
sebesar 6,26 juta ton per
tahun.
Dari
jumlah
itu,
potensi di perairan wilayah
Indonesia sekitar 4,40 juta
ton per tahun dan di perairan
Zona
Ekonomi
Eksklusif
Indonesia (ZEEI) sebesar 1,86
juta ton per tahun.

Sebagai contoh, Direktur Operasi


PT Daya Guna Samudera (PT
DGS) Fransis Sia mengungkapkan,
satu kapal motor besar dapat
menangkap ikan rata-rata sekitar
20 ton per bulan. Menurut Fransis,
nilai jual ikan ke pasar luar negeri
bermacam-macam
tergantung
jenisnya. Salah satunya ikan
tenggiri 1,2 dollar AS per kg.
Dengan
demikian,
dapat
diperkirakan rata-rata nilai ekspor
untuk ikan yang dapat diperoleh,
yaitu sekitar dua juta dollar AS
per bulan. Nilai ekspor itu belum
termasuk udang yang memiliki
pasar ekspor yang juga tinggi.

Harta karun laut yang berupa ikan tenggiri ini, tidak hanya
diburu oleh perusahaan-perusahaan perikanan nasional, tetapi
juga ditunggu nelayan-nelayan asing. Mereka yakin bahwa
sumber kekayaan hayati laut Indonesia mampu memberikan
masa depan yang baik bagi bisnis mereka. Bahkan, dalam
jumlah yang tak terbatas, karena pasar untuk komoditas
tersebut terbuka luas di berbagai dunia. Selama komoditas itu
mampu dikelola secara baik, agar tetap segar dan terjaga dari
kemungkinan kontaminasi antibiotik maupun pestisida.

BAB V
PENUTUP
5.1
l an
u
p
Sim
Laut yang dimiliki Indonesia menjadi aset yang
sangat berharga dan berperan untuk masa depan.
Pemerintah dan masyarakat harus mengelolanya
dengan sistematis. Di dalam laut, terdapat
komoditas-komoditas yang perlu diketahui dan
dimanfaatkan karena memiliki banyak potensi, salah
satunya yaitu ikan tenggiri. Semoga dengan upaya
pemanfaatan ikan tenggiri yang optimal dapat
meningkatkan pendapatan ekonomi negara.

5.2 Saran
Melalui pembuatan karya tulis ini, penulis ingin
memberikan saran, antara lain :
1. Kepada Pemerintah, agar lebih mendukung program
pemanfaatan Ikan Tenggiri dalam upaya meningkatkan
pendapatan negara.
2. Kepada Dinas Perikanan dan Kelautan, agar
mensosialisasikan lebih luas spesifik Ikan Tenggiri.
3. Kepada siswa-siswi, agar lebih memahami potensi dan
pertumbuhan ekonomi Ikan Tenggiri.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai