HENDRICA JAFTORAN
LANGGUR
2021
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa penulisan Laporan Magang
dengan Judul Pembuatan Pengaraman Ikan Asin Di Laboratorium Pengolahan Politeknik
Perikanan Negeri Tual adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum perna diajukan
dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun semua sumber data dan informasi yang
berasal atau dikutip dari dalam daftar pustaka di bagian akhir Laporan Magang.
Apabilah dikemudian hari kedapatan saya melakukan Plagiat pada Laporan Magang
saya, maka saya bersedia mempertanggung jawabkannya .
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sadar dan penuh tanggung jawab.
Td
Hendrica jaftoran
NIRM : 225706119022
LEMBARAN PENGESAHAN
NIRM : 2257061190222
Disetujui oleh:
Pembimbing 1 Pembimbing ll
Diketahui oleh:
Tanggal Lulus:……………………………..
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Disuk pada tanggal 12 juli 199 dari pasangan Bapak Jufentus
Jaftoran dan Ibu Rosalina Setitit. Penulis merupakan anak ke empat dari 3
penulis di SMP Negeri 8 Kei Kecil Timur, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku
dan diselesaikan pada tahun 2016. Penulis melanjutkan pendidikan tingkat atas
pada tahun 2017 di SMA Saka Sanata Karya Langgur dan diselesaikan penulis
Pada tahun 2019. Pada tahun 2019 , penulis di terima di Program Studi Teknologi Hasil
Perikanan, Jurusan Teknologi Hasil Perikanan ,Politeknik Perikanan Negeri Tual melalu jalur
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pembuatan Pengaraman
Ikan Asin Di Laboratorium Pengolahan Politeknik Perikanan Negeri Tual, ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pembuatan Pengaraman Ikan
Asin, bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmia ini.
Saya menyadari, Laporan Praktikum yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan Karya
Tulis Ilmia ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………………
PERNYATAAN KEASLIAN……………………………………………………………………...
LEMBARAN PENGESAHAN…………………………………………………………………….
RIWAYAT HDUP………………………………………………………………………………….
PRAKATA………………………………………………………………………………………….
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang…………………………………………………………………………..
1.2 Tujuan…………………………………………………………………………………..
1.3 Manfaat Magang Kerja…………………………………………………………………
2. GAMBARAN UMUM LOKASIH MAGANG
2.1 Sejarah…………………………………………………………………………………..
2.2 Visi dan Misi……………………………………………………………………………
2.3 Struktur Organisasi……………………………………………………………………
2.4 Sumber Daya Manusia………………………………………………………………….
2.5 Sarana dan prasarana……………………………………………………………………
3. PELAKSAAN MAGANG KERJA
3.1 Waktu dan Tempat Lokasi Magang…………………………………………………….
3.2 Bahan dan Peralatan…………………………………………………………………….
3.3 Prosedur Kerja………………………………………………………………………….
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………..
4.2 Saran……………………………………………………………………………………
BAB l
PENDAHULUAN
Istilah penggaraman juga sering disebut pengasinan. Teknologi penggaraman biasanya tidak
digunakan sebagaimetode pengawetan tunggal, tetapi masih dilanjutkan dengan proses
pengawetan lain seperti pengeringan ataupun dengan perebusan. Proses lanjutan ini akan
menghasilkan tiga macam produk ikan asin yang berbeda, yaitu: ikan asin basah, ikan asin
kering dan ikan asin rebus (ikan pindang).
Metode pengawetan dengan garam merupakan metode yang paling sederhana dan banyak
dilakukan oleh pengolah ikan. Hampir 65% produk perikanan masih diolah dan diawetkan
dengan penggaraman. Hal ini menyebabkan produk ikan asin merupakan produk yang mudah
dijumpai di seluruh wilayah Indonesia. Ada beberapa alasan mengapa metode penggaraman
merupakan metode pengawetan ikan yang banyak dilakukan, antara lain:
a. Teknik penggaraman merupakan teknik yang sederhana dan dapat dilakukan oleh
semua orang.
b. Teknik penggaraman merupakan teknik yang murah dilihat dari segi biaya produksi.
c. Hasil olahan penggaraman yang dikombinasikan dengan pengeringan mempunyai
daya awet/daya tahan yang lama dan tidak memerlukan perlakuan khusus sehingga
pemasarannya sangat luas.
d. Produk ikan asin harganya murah sehingga dapat dijangkau oleh semua lapisan
masyarakat.
1.2 Tujuan
a. Agar kita dapat mengetahui cara pembuatan Ikan Asin yang baik dan benar.
b. Menambah Pengetahuan dan Wawasan.
c. Menambah pengalaman dalam dunia kerja.
2.1 Sejarah
Politeknik Perikanan Negeri Tual adalah sebuah perguruan tinggi Negeri yang terletak di
kepulauan kei, Maluku, bagian Timur Indonesia. Cikal bakal berdirinya politeknik ini adalah
sebuah Akademi Perikanan yang bernama Akademi Perikanan Larvul Ngabal yang didirikan
pada tahun 1997 yang dikelola oleh yayasan perguruan tinggi Larvul Ngabal yang merupakan
milik Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara. Pada tahun 2004, Akademi perikanan tersebut
beralih status menjadi sebuah perguruan tinggi negeri yang diberi nama Politeknik Perikanan
Negeri Tual dengan sebutan singkat Polikant yang merupakan satuan kerja Departemen
Pendidikan Nasional (Sekarang, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan). Politeknik
Perikanan Negeri Tual hingga saat ini masih merupakan satu-satunya politeknik negeri di
Indonesia yang mengkhususkan diri pada pendidikan tinggi kejuruan (vokasi) dalam bidang
perikanan dan dan kelautan. Polikant pada tahun pendiriannya hanya memiliki satu Jurusan
yaitu Jurusan Teknologi Hasil Perikanan, dengan hanya satu program jenjang D3 yaitu program
studi Teknologi Hasil Perikanan. Saat ini Polikant telah memiliki 5 program studi, dimana terdiri
dari 4 program studi diploma III dan 1 program studi Sarjana Terapan, dan pada tahun 2014
mendapat mandat dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk pendirian 5 program
studi sarjana terapan baru. Penyelenggaraan pendidikan tinggi di Polikant didukung oleh 17
laboratorium, dengan 84 tenaga dosen yang memiliki kualifikasi magister hingga doktor. Tenaga
teknisi laboratorium sebanyak 23 orang yang berkualifikasi Ahli madya hingga magister, serta
tenaga admistrasi lainnya.
Visi
Menjadi Politeknik unggul dalam bidang perikanan dan kelautan yang mampu beradaptasi
terhadap perkembangan global
Misi
1. Mengembangkan dan menghasilkan sumberdaya manusia yang profesional yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan yang maha esa
2. Meningkatkan keahlian dan ketrampilan yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi
terapan
4. Meningkatkan kemampuan inovasi dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi terapan yang
bermafaat bagi masyarakat dan bangsa Indonesia
Pimpinan Politeknik Perikanan Negeri Tual sampai dengan tahun 2009 adalah Ir.P
.Beruatwarin,M.Si (Direktur), Ir.O.Jamlaay,MT (ASDIRI),
Ir.BruriB.Tumiwa,M.Si (ASDIRII), Ir.A.M.Tapotubun, MP (ASDIR III) dan J.A.Rahayaan,
S.Pi (ASDIR IV).
Setelah itu, dari tahun 2009 sampai sekarang adalah DR.rere.nat. Ir.E.A.Renjaan,M.Sc
(Direktur), Ir.C.Waranma salembun, M.Si (ASDIR I), Ir.O.Jamlaay, MT (ASDIR II), Ir.Bruri
B.Tumiwa, M.Si (ASDIR III), dan Abd.Malik Serang, S.Pi., M.Si (ASDIR IV).
Manejemen Sumber Saya Manusia, saat ini bertugas menginventarisir data dosen maupun
pegawai untuk tujuan perekrutan staf dll.
Sarana dan prasarana POLIKANT diperoleh dari Pemerintah, masyarakat, dan bantuan luar
negeri.
BAB lll
Bahan
1. Garam
2. Ikan segar
Peralatan
1. Wadah yang harus disiapkan untuk proses penggaraman bisa terbuat dari semen,
kayu, fiber, atau plastik. Wadah haruslah kedap air kecuali untuk metode kench
saltingwadah yang diperlukan berupa keranjang bambu.
2. Penutup wadah yang dilengkapi dengan pemberat.
3. Pisau atau golok
4. Timbangane
5. Talenanf
6. Keranjangg
7. Tempat penjemuran atau para-para
Prosedur Kerja
1. Pakailah pakaian kerja (jas laboratorium, sarung tangan, penutup kepala dan masker).
2. Hati-hati dalam menggunakan peralatan yang tajam.
3. Lakukan tugas sesuai dengan prosedur atau langkah kerja yang telah ditentukan.
4. Bersihkan alat yang telah digunakan dan simpan kembali dengan rapi pada tempat
semula.
5. Bersihkan ruangan laboratorium apabila kegiatan praktek/tugas telah selesai dilakukan.
LangkahKerja
1. Ikan yang akan digarami dipilih dan disortir menurut jenis, ukuran, dan tingkat
kesegaran.
2. Ikan disiangi dan dicuci bersih di bawah air mengalir.
3. Ikan yang telah dicuci ditiriskan, kemudian ditimbang.
4. Timbang garam sebesar:
5. 20%-35% untuk ikan berukuran besar
6. 10%-15% untuk ikan berukuran sedang
7. 5%-9% untuk ikan berukuran kecil
8. Wadah penggaraman ikan disiapkan berupa wadah/bak yang kedap air.
9. Lapisi dasar wadah dengan kristal garam setebal 3 cm.
10. Susun ikan di dalam wadah secara teratur.
11. Taburkan kembali garam setebal +2 cm di atas lapisan ikan.
12. Susunlah lapisan ikan di atas lapisan garam. Demikian seterusnya sampai wadah terisi
penuh dengan lapisan ikan dan lapisan garam.
13. Lapisan paling atas diisi dengan lapisan garam setebal 5 cm.
14. Tutup wadah dan beri pemberat.
15. Proses penggaraman berlangsung 2-3 hari untuk ikan berukuran besar dan 1 hari atau
kurang untuk ikan berukuran sedang atau kecil.
16. Apabila proses penggaraman telah selesai, ikan dikeluarkan dari wadah dan dicuci
dengan air bersih.
17. Lakukan pengamatan terhadap karakter produk ikan yang sudah selesai mengalami
proses penggaraman.
18. Timbang berat ikan yang telah selesai digarami.
19. Jemur ikan yang telah digarami sampai kering.
20. Lakukan pengamatan kembali terhadap produk akhir yang dihasilkan.
21. Timbang berat ikan yang telah dijemur
22. Kemas ikan hasil penggaraman yang telah di kerigkan
BAB lV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penggaraman kering menghasilkan kualitas ikan yang lebih baik dari pada penggaraman
basah, karena menghasilkan ikan asin dengan kadar air, aktivitas air, dan angka lempeng
total bakteri yang lebih rendah.
Alat pengeringan menghasilkan kualitas ikan asin yang lebih baik.aktivitas air, dan
angka lempeng total bakteri pada ikan asin yang dihasilkan lebih rendah , tetapi dapat
menyebabkan kerusakan lemak pada sampel ikan asin dan juga membutuhkan waktu
pengeringan yang lebih lama, serta pengaturan suhu yang tidak terkontrol dan sangat
bergantung pada cuaca
Alat pengeringan menghasilkan ikan asin dengan waktu pengeringan yang lebih cepat,
dapat digunakan ketika cuaca mendung, dan suhu pengeringan yang terkontrol, juga
kadar lemak ikan lebih terjaga.
B. SARAN
Proses penggaraman berlangsung 2-3 hari untuk ikan berukuran besar dan 1 hari atau
kurang untuk ikan berukuran sedang atau kecil.
Lakukan pengamatan terhadap karakter produk ikan yang sudah selesai mengalami
proses penggaraman.