Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional Automation Week (AW) 2018
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
OLEH
BOYOLALI
2018
i
HALAMAN PENGESAHAN
ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa karya tulis ilmiah
dengan judul yang tersebut di atas memang benar merupakan karya orisinal yang
dibuat oleh penulis dan belum pernah dipublikasikan dan atau dilombakan di luar
kegiatan “Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional AW 2018” yang diselenggarakan
oleh Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya. Demikian pernyataan ini kami buat
dengan sebenarnya, dan apabila terbukti terdapat pelanggaran di dalamnya, maka
kami siap untuk di diskualifikasi dari kompetisi ini sebagai bentuk pertanggung
jawaban kami.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji senantiasa penulis haturkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala yang
telah melimpahkan rahmat dan HidayahNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis berjudul “STRATEGI PEMANFAATAN TINTA
CUMI CUMI MENJADI DALAM PEMBUATAN ES KRIM ANTI
KANKER MELALUI MODEL TRIPLE BOTTOM LINE UNTUK
MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT”
Karya tulis ini dapat diselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu
ucapan terima kasih diberikan kepada:
1. Guru pembimbing Karya Ilmiah Remaja SMAN 1 Banyudono
2. Ayah dan ibu yang selalu memberi dukungan materi dan spirit dalam
menjalani pendidikan di sekolah ini.
3. Sahabat-sahabat seperjuangan, baik sahabat karib maupun sahabat di
organisasi yang secara langsung dan tidak langsung telah mendukung
penyelesaian karya tulis ini.
Mungkin karya tulis ini masih memiliki kekurangan, untuk itu penulis
sangat menghargai kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan di
masa mendatang. Akhir kata, penulis berharap karya tulis ini dapat berguna bagi
pembaca pada khususnya, masyarakat pada umumnya dan sebagai sumbangsih
untuk bangsa.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.. i
HALAMAN PENGESAHAN ii
LEMBAR ORISINALITAS iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR vii
ABSTRAK viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penulisan 3
1.4 Manfaat Penulisan 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Cumi-cumi 5
2.2 Tinta Cumi-cumi 6
2.3 Zat Antikanker 7
2.4 Es Krim 8
2.5 Model Triple Bottom Line 8
2.6 Kerangka Berpikir 9
BAB III METODE PENULISAN
3.1 Pendekatan Penulisan 10
3.2 Teknik Pengumpulan Data 10
3.3 Teknik Pengolahan Data 10
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pemanfaatan Limbah Cumi-cumi dalam Pembuatan Es Krim 11
4.2 Implementasi Konsep Triple Bottom Line sebagai Strategi
Pemberdayaan Masyarakat 15
4.3 Peluang dan Tantangan Usaha 18
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan 21
v
5.2 Saran 21
DAFTAR PUSTAKA 22
LAMPIRAN 23
vi
STRATEGI PEMANFAATAN TINTA CUMI CUMI MENJADI DALAM
PEMBUATAN ES KRIM ANTI KANKER MELALUI MODEL TRIPLE
BOTTOM LINE UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN
MASYARAKAT
ABSTRAK
Cumi-cumi adalah salah satu komoditas perikanan yang potensial di
Indonesia. Setiap tahunnya, Indonesia memproduksi cumi-cumi sejumlah 50.000
ton. Cumi-cumi memiliki kantong tinta hitam di tubuhnya. Biasanya akan
dikeluarkan jika sedang tertekan atau sedang diserang oleh musuh. Saat dimasak
tinta ini juga sering keluar, bahkan bisa menghitamkan seluruh bagian kulit cumi
ataupun kuahnya. Oleh sebab itu banyak orang yang membuang tinta cumi-cumi
secara percuma. Padahal tinta cumi-cumi memiliki banyak sekali khasiat bagi
tubuh kita. Tinta hitam cumi dapat membantu melawan sel kanker. Menurut studi
yang dilakukan CellsNew, tinta cumi bersifat anti-angiogenic yang dapat
mencegah pertumbuhan sel-sel tumor. Termasuk mencegah pertumbuhan
pembuluh darah baru yang menyebabkan tumor dan sel kanker baru. Hal serupa
juga ditemukan dalam sebuah penelitian di tahun 2008 yang dilakukan di
Handong University's School of Ocean Sciences. Ternyata kandungan zat pada
tinta cumi dapat memperlambat pertumbuhan sel tumor. Cairan tinta cumi-cumi
umumnya mengandung pigmen melanin yang secara alami terdapat dalam bentuk
melanoprotein dengan kandungan melanin 90%, protein 5,8% dan karbohidrat
0,8% (Mimmura et al., 1982).Tinta cumi-cumi tersebut dapat berfungsi sebagai
pewarna alami makanan.
Penulis menggagas salah satu upaya alternatif untuk memanfaatkan cairan
tinta cumi-cumi sebagai zat pewarna alami dalam es krim supaya masyarakat di
sekitar pesisir dapat meningkatkan nilai ekonomis tinta cumi menjadi produk
pangan yang sangat diminati masyarakat semua kalangan. Es krim ini disebut
sebagai Es krim anti-kanker sebab dalam tinta cumi-cumi mengandung zat anti-
kanker. Melalui konsep Triple Botton Line, usaha ini dapat dilaksanakan dengan
memadukan 3 unsur yaitu: ‘People, Planet and Profit’. Makna ‘people’ yaitu
pemberdayaan masyarakat, kemudian ‘planet’ sebagai suatu usaha yang ramah
lingkungan karena memanfaatkan limbah, dan ‘profit’ yang mana keuntungan
yang didapat besar karena bahan baku dan proses produksi murah. Dari konsep
tersebut dapat ditarik suatu model usaha pemberdayaan masyarakat dalam
pengolahan limbah yang memiliki nilai ekonomis rendah, menjadi suatu produk
kreatif yang memiliki nilai guna dan nilai ekonomis yang tinggi. Tujuan dari
karya tulis ini adalah memberikan alternatif usaha bagi masyarakat pesisir melalui
pemanfaatan limbah dari cairan tinta cumi-cumi melalui produk pangan berupa es
krim.
Keyword : Tinta Cumi-cumi, Es Krim, Anti-kanker, Triple Bottom Line,
Perekonomian.
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
yang terdapat pada tinta cumi-cumi. Pada tahun 2013 , salah satu penelitian
dalam Jurnal International Aguatic Research menemukan tinta cumi cumi
kaya akan antioksida, bahkan setelah melanin, kandungan yang
memproduksi warna hitam, dihilangkan. Dalam studi vitro, penelitian juga
menemukan antioksida dalam tinta cumi. Selain itu kandungan tinta cumi
dapat memperlambat tumor. Umumnya mengandung melani 90%, (Mimmura
et al. 1982) . Cairan berwarna hitam ini juga ternyata kaya akan zat besi. Hal
ini dibuktikan dalam Jurnal Of Food Science tahun 2008, cairan tinta cumi-
cumi ini berwarna gelap yang mengandung butir-butir melanin atau pigmen
hitam (Delianis Pringgenies et al. 2013). Melanin alami ini adalah
melanoprotein yang mengandung 10-15 persen protein. Melanin ini mengikat
protein melalui asam amino yang mengandung sulfur, misalnya sistein yang
bisa mengikat sel darah putih dan dan berguna untuk mencegah antikanker
(Hajime, 1997).
Penelitian antikanker dari tinta cumi-cumi masih relatif sedikit oleh
karena kurangnya informasi tentang pentingnya tinta cumi-cumi sebagai
antikanker. Pada kelas Cephalopoda diketahui memiliki potensi bioaktif
terhadap berbagai mikroorganisme pathogen (Mochizuki, 1979). Dilaporkan
bahwa tinta dari Sepioteuthis lessonium menunjukan efek antiseptik terhadap
bakteri Staphylococuss aureus, sedangkan tinta dari Men argentimus
dilaporkan memiliki potensi sebagai antitumor (Takaya et al., 1994). Di
Jepang tinta cumi-cumi banyak dicampurkan dalam setiap masakan karena
memberikan citarasa yang khas, dalam kaitanya secara fisiologis tinta cumi-
cumi dapat melawan sel tumor dan sel kanker (Naraoka et aL, 2000). Tinta
cumi-cumi memiliki cakupan yang luas dan mempunyai peranan biologis
yaitu menambah daya tahan tubuh yang bisa menghambat sel kanker (Xie,
2002 dalam Zhong et al., 2009).
Banyaknya manfaat dari tinta cumi-cumi ini perlu dimanfaatkan
dalam olahan pangan yang disukai masyarakat. Es krim merupakan salah satu
makanan dingin yang disukai oleh berbagai kalangan. Es krim adalah sejenis
makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim atau
campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula, dan dengan atau tanpa
2
bahan makanan lain yang diizinkan (Cholifatus Zahro et al. 2015). Oleh sebab
itu penulis menggagas terciptanya inovasi es krim antikanker menggunakan
tinta cumi-cumi ini. Selain menghasilkan suatu produk pangan yang sehat,
upaya ini juga dapat meningkatkan nilai ekonomi tinta cumi-cumi sehingga
dapat menambah perekonomian di wilayah pesisir pantai.
1.3 Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan karya tulis ini adalah sebagai
berikut:
1. Menjelaskan permasalahan limbah cumi-cumi yang dihasilkan menjadi
sebuah produk es krim anti kanker yang memiliki nilai ekonomis yang
lebih tinggi.
2. Menjelaskan strategi pemberdayaan masyarakat dan peningkatan taraf
perekonomian masyarakat melalui model Triple Bottom Up.
3. Memaparkan peluang dan tantangan produk yang dihasilkan dari
pemanfaatan limbah tinta cumi-cumi menjadi es krim anti kanker.
3
1.4 Manfaat Penulisan
Maanfaat yang dicapai dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan nilai guna dan nilai ekonomis limbah tinta cumi-cumi
menjadi produk pangan sehat inovatif.
2. Meningkatkan taraf perekonomian masyarakat pesisir melalui inovasi
produk es krim yang disukai masyarakat umum.
3. Menciptakan gagasan inovasi produk anti kanker yang bermanfaat bagi
masyarakat umum.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Cumi-cumi
Moluska merupakan invertebrata laut yang bertubuh lunak, ada yang
bercangkang dan tidak bercangkang. Cangkangnya berfungsi untuk
melindungi tubuhnya yang lunak, sedangkan yang tidak bercangkang seperti
kelinci laut nudibranchia, dan cumi- cumi dapat dengan mudah diserang
oleh predator. Oleh karena itu moluska genus ini mempunyai mekanisme
pertahanan diri secara kimiawi, yaitu dengan cara menghasilkan senyawa
bioaktif. Senyawa bioaktif tersebut dikeluarkan dari tubuhnya berupa tinta
pekat sebagai alat pertahanan untuk melindungi diri dari serangan predator
(Miyamoto dkk., 1995 dalam Vairappan dkk., 2009). Cumi memiliki bagian
yang disebut sepio melanin atau kantung tinta. Kantung tinta cumi ini
menampung tinta cumi yang mengandung melanoprotein yaitu melanin
90%, protein 5.8% dan karbohidrat 0.8% Tinta cumi-cumi juga bersifat
alkaloid, sehingga tidak disukai oleh predator, terutama ikan. Beberapa
alkaloid dilaporkan ada yang memiliki manfaat dalam pengobatan
(Mukholik, 1995 dalam Agusandi et al, 2013: 22). Cumi-cumi merupakan
salah satu jenis dari kelas Cephalopoda, yaitu salah satu kelompok hewan
lunak yang tidak memiliki tulang belakang(Mujiono,2009).
5
tersebut disebutkan juga bahwa melanin dalam tinta cumi-cumi juga berperan
sebagai antioksidan (Lei et al. 2007a), anti-radiasi (Lei et al. 2007b ).
Cairan tinta cumi-cumi ini berwarna gelap yang mengandung butir-
butir melanin atau pigmen hitam. Melanin alami ini adalah melanoprotein
yang mengandung 10-15 persen protein. Melanin ini mengikat protein
melalui asam amino yang mengandung sulfur, misalnya sistein yang bisa
mengikat sel darah putih dan dan berguna untuk mencegah antikanker
(Hajime, 1997).
Cairan tinta cumi-cumi ini berwarna gelap yang mengandung butir-
butir melanin atau pigmen hitam. Melanin alami ini adalah melanoprotein
yang mengandung 10-15 persen protein. Melanin ini mengikat protein
melalui asam amino yang mengandung sulfur, misalnya sistein yang bisa
mengikat sel darah putih dan dan berguna untuk mencegah antikanker
(Hajime, 1997).
Penelitian antikanker dari tinta cumi-cumi masih relatif sedikit oleh
karena kurangnya informasi tentang pentingnya tinta cumi-cumi sebagai
antikanker. Pada kelas Cephalopoda diketahui memiliki potensi bioaktif
terhadap berbagai mikroorganisme pathogen (Mochizuki, 1979). Dilaporkan
bahwa tinta dari Sepioteuthis lessonium menunjukan efek antiseptik terhadap
bakteri Staphylococuss aureus, sedangkan tinta dari Men argentimus
dilaporkan memiliki potensi sebagai antitumor (Takaya et al., 1994). Di
Jepang tinta cumi-cumi banyak dicampurkan dalam setiap masakan karena
memberikan citarasa yang khas, dalam kaitanya secara fisiologis tinta cumi-
cumi dapat melawan sel tumor dan sel kanker (Naraoka et aL, 2000). Tinta
cumi-cumi memiliki cakupan yang luas dan mempunyai peranan biologis
yaitu menambah daya tahan tubuh yang bisa menghambat sel kanker (Xie,
2002 dalam Zhong et al., 2009).
2.3 Zat Anti Kanker
Uji fitokimia menunjukan bahwa tinta cumi-cumi mengandung
senyawa kimia golongan triterpenoid. Park et al, (2001) mengemukakan
bahwa triterpenoid mempunyai aktifitas biologis terhadap kanker. Sebagai
tambahan, triterpenoid secara alami dan biologis mempunyai aktifitas
6
farmakologis seperti antitumor/antikanker, antiperadangan (Gauthier et al.,
2010).
Dalam tinta cumi-cumi juga terdapat senyawa saponin. senyawa
saponin pada tinta cumi menunjukkan bahwa tinta cumi mengandung saponin
karena membentuk busa setinggi ±1 cm selama 10 menit (Lestari, AN dkk:
2015). Senyawa saponin juga salah satu senyawa bioaktif yang berfungsi
sebagai zat antikanker.
2.4 Es Krim
Es krim merupakan produk makanan beku. Hasil campuran beberapa
bahan baku seperti susu, gula, penstabil, pengemulsi serta bahan tambahan
lainnya melalui proses pemanasan dan homogenisasi. Bahan tambahan seperti
buah-buahan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas es krim.
Subtitusi buah dengan konsentrasi yang tepat mampu meningkatkan
kekentalan, tekstur serta daya suka konsumen. Kekentalan dan tekstur yang
akan menentukan kualitas organoleptik es krim (Aisiyah dkk., 2010).
Es krim merupakan produk olahan dari susu, dipadukan dengan
komposisi bahan-bahan pembentuk es krim yang biasa disebut campuran
bahan es krim (Ice Cream Mix) seperti krim, skim, penstabil, pengemulsi,
pemanis, dan penambahan cita rasa (flavor), sehingga dihasilkan produk es
krim yang lembut, beraroma, dan memiliki citarasa yang unik (Hakim, 2012).
Bahan utama pembuatan es krim antara lain lemak, bahan kering
tanpa lemak (BKTL), bahan pemanis, bahan penstabil, dan bahan pengemulsi.
Lemak susu berfungsi membantu memberikan bentuk dan kepadatan, serta
memberikan sifat meleleh yang baik. Bahan Kering Tanpa Lemak berfungsi
untuk menstabilkan emulsi lemak setelah proses homogenisasi, meningkatkan
dan menstabilkan daya ikat air yang berpengaruh pada kekentalan dan tekstur
es krim serta meningkatkan nilai overrun es krim. Sumber BKTL antara lain
susu skim, susu kental manis, dan bubuk whey (Padaga dan Sawitri, 2005).
7
2.5 Model Triple Bottom Line
John Elkington tahun 1988 memperkenalkan konsep Triple Bottom
Line (TBL atau 3BL). Atau juga 3P – People, Planet and Profit.
8
2.5 Kerangka Berpikir
9
BAB III
METODE PENULISAN
10
BAB IV
PEMBAHASAN
11
pewarna, makanan tersebut menjadi berwarna keabu-abuan. Jika sebagai
perasa rasa dari makanan tersebut akan lebih gurih secara alami. Namun
dalam penggunaan tinta cumi-cumi diberikan sedikit saja agar tidak amis.
Dalam produk ini kita bisa menutupi bau amis dengan cara diberikan vanili
dan juga susu bubuk. Dari segi kemasan es krim anti kanker dikemas dalam
bentuk cup dengan desain yang menarik minat konsumen
1. Komposisi
tinta cumi
susu segar
gula
vanili
maizena
hunkwe
garam
susu bubuk
kompor
panci
pengaduk/mixer
pisau
mangkok
cup es krim
baskom
3. Proses Pembuatan
12
c. Berikan vanili dan juga gula, campur hingga merata
d. Tuangkan air panas ke dalam adonan secara perlahan-lahan
hingga adonan mengental
e. Campurkan susu bubuk dengan susu segar dalam wadah lain,
campurkan hingga larut
f. Lalu tuangkan tinta cumi-cumi ke dalam larutan susu tadi,
aduk hingga merata
g. Masukkan dan saring campuran susu tadi ke dalam adonan
tepung tadi secara perlahan
h. Aduk hingga merata agar adonan tidak menggumpal dan beri
sedikit garam
i. Masukkan adonan tadi ke dalam freezer
j. Setiap 10-15 menit adonan diaduk agar cepat mengental dan
mendapatkan hasil yang
a. lembut
k. Lakukan beberapa kali
l. Masukkan adonan tadi ke dalam cup es krim
m. Masukkan cup es krim tadi ke dalam freezer
n. Diamkan selama semalaman untuk menghasilkan es krim yang
a. sempurna
o. Lalu sajikan atau berikan topping agar lebih menarik
13
Gambar 4.1. Proses Pembuatan Es Krim
4. Analisis BEP
Fixed Cost
Jenis Biaya Volume Satuan Harga Jumlah
Dan Uraian
Variable Cost
Jenis Biaya Volume Satuan Harga Jumlah
Dan Uraian
14
Chico chips 2 bungkus 7.500 15.000
15
cluster atau pengelompokan. Masyarakat yang mengikuti
program pemberdayaan masyarakat ini dapat dibentuk ke dalam
kelompok-kelompok yang akan menjalankan tugas yang berbeda
dalam proses pembuatan. Misalnya dibagi menjadi kelompok
bapak-bapak, ibu-ibu rumah tangga, dan pemuda yang masih
pengangguran. Tugas mereka dapat dibagi misalnya bapak-bapak
yang bertugas dalam proses pengumpulan tinta cumi-cumi; ibu-
ibu rumah tangga dapat bertugas sebagai pengolahan ; sedangkan
remaja atau pemuda bisa bertugas sebagai distributor atai
pemasaran. Pembentukan kelompok-kelompok tersebut
diharapkan supaya tugas dapat terbagi secara merata di semua
kalangan, dan meningkatkan koordinasi antar masing-masing
kelompok, sehingga dengan ada proyek sedemikian rupa sehingga
masyarakat menjadi semakin akrab satu sama lain.
2. Environtment (Planet)
Cumi-cumi memiliki kantong tinta hitam di tubuhnya. Biasanya
akan dikeluarkan jika sedang tertekan atau sedang diserang oleh
musuh. Saat dimasak tinta ini juga sering keluar, bahkan bisa
menghitamkan seluruh bagian kulit cumi ataupun kuahnya. Oleh
sebab itu banyak orang yang membuang tinta cumi-cumi secara
percuma. Dalam karya tulis ini, penulis membuat inovasi
pengolahan produk supaya tinta cumi-cumi tidak dibuang sia-sia.
3. Economic (Profit)
Secara perhitungan ekonomi, pemanfaatan tinta cumi-cumi
menjadi produk es krim dapat meningkatkan nilai ekonomis dari
tinta tersebut. Pembuatan produk es krim dinilai sebagai produk
yang tepat, sebab es krim banyak disukai masyarakat dari
berbagai kalangan.
16
Gambar 4.2 Konsep Triple Bottom Lie
4.2.2 Pelaksanaan
a. Persiapan
Langkah-langkah yang diterapkan dalam persiapan ini antara
lain:
1) Melakukan koordinasi internal tim pelaksana.
2) Melakukan koordinasi dengan masyarakat desa sasaran dan
pemuda karang taruna.
3) Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan perusahaan-
perusahaan atau lembaga-lembaga yang menyediakan CSR
sebagai salah satu bentuk pengabdian masyarakat perusahaan
tersebut.
4) Melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait program yang
akan dilaksanakan.
b. Pelaksanaan
1) Melaksanakan program pelatihan pembuatan es krim tinta
cumi-cumi.
2) Pembuatan sampel es krim
3) Pemasaran sampel es krim
4) Evaluasi hasil simulasi
5) Pembuatan es krim dengan jumlah lebih banyak.
6) Pemasaran es krim.
7) Evaluasi
c. Pasca Pelaksanaan
17
Pasca pelaksanaan program, mahasiswa sebagai tim
pelaksana tetap melakukan pendampingan dan monitoring
keberlanjutan usaha masyarakat.
4.2.3 Pihak-Pihak yang Terkait
Pihak-pihak yang dapat mendukung keberlangsungan program.
1. Peran Pemuda
Pemuda yang memiliki peran sebagai agent of change
memiliki peran sebagai penggerak utama dalam menjalankan
program ini.
2. Pemuda Karang Taruna
Pemuda karang taruna dalam program ini memiliki peran
untuk membantu sosialisasi program dan mendukung
keberlangsungan program.
3. Masyarakat
Masyarakat khususnya pemuda merupakan objek sasaran
pengembangan program ini.
4. Peran perusahaan
Menyediakan program CSR sebagai program pengabdian
terhadap masyarakat. Melalui program tersebut perusahaan dapat
menjalin kerjasama dengan pemuda, karang taruna dan lembaga
sosial masyarakat untuk melaksanakan program ini. Perusahaan
melalui CSR dapat memberikan kontribusi berupa dana dan
pengawasan terhadap keberjalanan program.
18
Kurangnya keterampilan masyarakat untuk memanfaatkan tinta
cumi-cumi menjadi produk pangan kreatif.
Minimnya pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh berbagai
pihak untuk masyarakat pesisir.
c. Opportunity (Peluang)
Es krim dari tinta cumi-cumi belum pernah dibuat
Daerah maritim banyak sekali wisata pantai yang banya
pengunjung sehingga bias menjadi konsumen utama es krim ini.
d. Ancaman (Treaths)
Terdapat produk lain yang lebih inovatif.
Banyak orang yang lebih memilih membuang tinta cumi-cumi dari
pada memanfaatkannya
Tinta cumi-cumi mudah busuk jika tidak segera digunakan.
1. Strategi S-O
a. Mengolah tinta cumi-cumi menjadi es krim berbagai varian
produk
b. Bekerjasama dengan pedangan di sekitar pantai agar berkenan
menjualkan es krim tersebut.
c. Memanajemen biaya produksi dengan baik, sehingga es krim
dapat dijual dengan harga relatif murah, namun keuntungan
tetap besar.
d. Meningkatkan peluang pasar yang tersedia serta
mempertahankan pasar yang telah ada melalui berbagai upaya
promosi.
2. Strategi W-O
a. Mengadakan pelatihan pembuatan es krim dari tinta cumi-cumi.
b. Mahasiswa bekerja sama dengan pemuda setempat untuk
memperluas pemasaran es krim.
19
c. Optimalisasi ketersediaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana
yang diperlukan dalam mendukung peningkatan kualitas produk
yang dihasilkan.
d. Menumbuh kembangkan fungsi kelembagaan dan kemitraan
yang berazaskan kebersamaan ekonomi.
3. Strategi S-T
a. Mengumpulkan segera tinta cumi-cumi segar agar bias terolah
dan menghasilkan produk berkualitas baik.
b. Menyediakan mesin pendingin untuk menyimpan tinta cumi-
cumi.
c. Bekerjasama dengan CSR perusahaan yang dapat memberikan
dana pengembangan usaha sehingga dapat digunakan untuk
melengkapi sarana prasarana yang dapat meningkatkan kualitas
produk yang dihasilkan.
4. Strategi W-T
a. Meningkat koordinasi dengan masyarakat sekitar untuk
meningkatkan pemberdayaan masyarakat.
b. Masyarakat sebaiknya diberikan pemahaman terkait kelemahan-
kelemahan produk sehingga terus berakselerasi menciptakan
produk baru yang lebih baik.
4.3.3. Implikasi Terhadap Kehidupan Masyarakat
a. Meningkatan partisipasi masyarakat desa sasaran dalam kreatiftas
pengolahan tinta cumi-cumi menjadi rintisan unit usaha es krim.
b. Masyarakat mendapatkan wawasan berkaitan dengan pengolahan
pangan inovatif.
c. Meningkatan kemandirian swadana masyarakat dalam
peningkatan taraf perekonomian dengan pengembangan unit usaha.
d. Meningkatkan nilai ekonomis dari tinta cumi-cumi menjadi produk
pangan sehat untuk masyarakat.
e. Mengurangi pengangguran di daerah sekitar pesisir.
20
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Tinta cumi-cumi segar dapat digunakan sebagai bahan pembuatan es krim
yang memiliki kandungan sangat baik untu kesehatan yaitu anti-kanker
dan anti-tumor.
2. Model Triple Bottom Line sesuai untuk meningkatkan jenis usaha dengan
berbasi pemberdayaan masyarakat dalam pengolahan limbah yang
memiliki nilai ekonomis rendah, menjadi suatu produk pangankreatif yang
memiliki nilai guna dan nilai ekonomis yang tinggi.
3. Pembuatan es krim tinta cumi-cumi ini memiliki peluang yang baik di
daerah maritime yang memiliki banyak wisata pantai dan banyak disukai
masyarakat.
5.2 Saran
1. Perlu adanya inovasi rasa dari es krim tinta cumi-cumi ini agar lebih
disukai banyak kalangan masyarakat.
2. Pengemasan produk es krim dibuat dengan desain menarik agar menarik
konsumen.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
BIODATA PENULIS
1. Ketua
1) Nama lengkap: Candra Resti Fatimah
5) E-mail: candrarestifatimah@gmail.com
2. Anggota
Anggota 1
5) E-mail: purwaningsihlia05@gmail.com
Anggota 2
23
3) tempat tanggal lahir: Boyolali,9 Mei 2004
5) E-mail: alfiana123@gmail.com
24