Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

MANAJEMEN MARIKULTUR

EVALUASI PENGEMBANGAN KOMODITAS ANGGUR LAUT (Caulerpa racemosa)

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

GALUH PARAWANSA 141911133170

HESTI WULANDARI 141911133174

ANNISYA KHOIRINA ROSYDA 141911133175

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumput laut merupakan salah komoditas dengan potensi yang cukup besar untuk
dikembangkan di kalangan masyarakat mengingat bahwa teknik budidaya dari komoditas ini
yang relatif mudah dengan dana minimum akan menghasilkan produktivitas tinggi. Waktu
panen yang dapat dilakukan 4 kali dalam setahun juga merupakan keunggulan dalam sektor
ekonomi yang umumnya bersifat padat karya. Ada beberapa jenis rumput laut yang sering
dibudidayakan, salah satunya yaitu anggur laut (Caulerpa sp.) yang sedang diminati
masyarakat (Dahuri, 2011 dalam Ismianti, 2018). Anggur laut (Caulerpa sp.) saat ini menarik
perhatian masyarakat saat ini karena memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dengan
harga ekonomis.

Umumnya, masyarakat mengkonsumsi komoditas ini sebagai makanan pendamping


untuk makanan yang tinggi lemak, berminyak, dan makanan mentah sehingga dapat
membunuh bakteri yang terkandung dalam makanan (Anwar, dkk., 2016). Dengan adanya
potensi tersebut, maka kita dapat mengetahui lebih lanjut upaya pemanfaatan anggur laut
untuk meningkatkan nilai produksi.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, didapatkan rumusan
masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara yang tepat dalam menjadikan komoditas anggur laut (Caulerpa sp.)
sebagai upaya untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi dan peningkatan produksi ?

1.3 Tujuan

Pembuatan makalah ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui cara yang optimal
dalam memanfaatkan komoditas anggur laut (Caulerpa sp.) sebagai upaya untuk
meningkatkan nilai tambah ekonomi dan peningkatan produksi.
BAB II

METODOLOGI

2.1 Metode

Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah metode menggunakan analisis
deskriptif. Data yang digunakan adalah data yang diambil dari referensi jurnal, platform
digital (video CNN), dan lain sebagainya. Data yang terkumpul antara lain peluang dari
budidaya anggur laut (Caulerpa racemosa), manfaat dari anggur laut (Caulerpa racemosa),
dan upaya pengembangan budidaya anggur laut (Caulerpa racemosa).

2.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada makalah ini yaitu alat tulis dan laptop yang berfungsi
sebagai media pembuatan makalah. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu referensi jurnal,
platform digital (video CNN), dan lain sebagainya yang berfungsi sebagai data pendukung
dalam makalah ini.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Anggur Laut (Caulerpa racemosa)

Caulerpa racemosa atau biasa disebut dengan anggur laut merupakan salah satu
jenis rumput laut yang cukup potensial untuk dibudidayakan karena telah dikenal dan
digemari oleh sebagian masyarakat. Anggur laut ini dimanfaatkan tidak hanya untuk
konsumsi sebagai makanan tetapi juga telah dimanfaatkan sebagai bahan campuran untuk
obat anti jamur.

Lokasi dengan penghasil terbesar Caulerpa di dunia berada di Okinawa, jepang.


Beberapa wilayah yang membudidayakan Caulerpa di Indonesia ini yaitu dapat ditemukan di
perairan Kepualaun Riau, pesisir pulau Bali, Perairan Sulawesi dan Sekitarnya.

3.2 Potensi Komoditas Anggur Laut di Perairan Indonesia

Tahun 2010-2013 permintaan ekspor rumput laut jenis Caulerpa sebesar27,88%. Pada
tahun 2015 target produksi rumput laut mencapai 10,3 juta ton atau naik berkisar 22,25%,
salah satunya termasuk jenis Caulerpa. Pada tahun 2017-sekarang pengembangan rumput
laut (termasuk jenis Caulerpa) di Indonesia telah mencapai 1,11 juta ha dengan produksi
mencapai sebesar 167.937 ton per tahunnya.

3.3 Peluang Anggur Laut dalam Sektor Perikanan

Caulerpa dapat dijadikan peluang di sektor perikanan. Caulerpa mudah untuk


dibudidayakan. Indonesia memiliki 2 musim yang dimana Caulerpa mampu hidup pada suhu
yang stabil di wilayah tropis ini dengan suhu yang tidak terlalu panas juga tidak terlalu
dingin. Membudidayakan Caulerpa juga tidak berbeda jauh dengan budidaya rumput laut
pada umumnya. Adanya peluang ini, membudidayakan Caulerpa cukup mudah untuk
dilakukan. Adapun beberapa hal yang dapat membuat Caulerpa menjadi peluang yang mudah
untuk dibudidayakan, diantaranya sebagai berikut.

a. Habitat

Caulerpa dapat dibudidayakan di laut lepas, maupun penangkaran khusus seperti kolam
semen maupun di tambak yang berukuran 3m X 3m dengan sistem tertutup. Kolam
penangkaran ini dibuat dengan menyesuaikan habitat aslinya. Caulerpa juga dapat
dikembangkan dengan sistem tambak agar mudah mengontrol pemberian pupuk, sinar
matahari, dan kualitas airnya.

b. Kontrol

Caulerpa sangat cocok untuk dibudidayakan di wilayah tropis, karena suhu yang
dibutuhkan Caulerpa untuk tumbuh berkisar antara 28-300C. Dimana suhu yang terlalu
dingin dapat menghambat pertumbuhan dan suhu yang terlalu panas dapat menyebabkan
kematian pada Caulerpa .

c. Waktu Panen

Waktu yang digunakan untuk panen Caulerpa ini cukup singkat yaitu dapat di panen saat
batang sudah mencapai ukuran 7 cm dengan waktu kurang lebih setelah 30 hari tergantung
intensitas cahaya matahari.

3.4 Manfaat Budidaya Anggur Laut

Dalam budidaya apapun, pasti ada kelebihan dalam suatu hal yang dibudidayakan.
Anggur laut memiliki manfaat dari segi kesehatan maupun pengolahan, yaitu sebagai zat
bioaktif seperti anti bakteri, anti jamur, anti tumor; sebagai sumber vitamin; juga sebagai anti
aging di dalam tubuh yang dimana mencegah proses penuaan. Selain itu, dalam segi
pengolahan anggur laut ini dapat dikonsumsi baik berupa mentahan maupun diolah menjadi
bahan baku makanan, baik dalam keadaan basah maupun kering, seperti bahan baku
pembuatan obat.

3.5 Teknik Budidaya Anggur Laut

Di Indonesia teknik budidaya Caulerpa ini dilakukan dengan cara


membenamkannya ke dalam substrat tanah seperti sistem menanam padi pada
areal/lahan bekas tambak atau mengadopsi teknik budidaya seperti halnya di Jepang.
Kondisi inilah yang menimbulkan permasalahan karena tidak disemua wilayah pesisir
memiliki areal bekas tambak dan mahalnya biaya operasional teknologi budidaya dari
Jepang tersebut.

Oleh karena itu diperlukan suatu alih teknologi tepat guna untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Salah satunya dapat digunakan melalui rigid quadrant nets
berbahan bambu untuk media tanamnya. Teknik ini diharapkan mampu mengatasi
kendala-kendala dalam pembudidayaan Caulerpa racemosa untuk menunjang
keberadaannya dalam jumlah besar dan secara kontinu, mengingat teknik ini mudah
diterapkan, murah dari segi biaya pembuatan dan ramah lingkungan karena memanfaatkan
bahan baku berupa bambu sehingga sangat mudah untuk diaplikasikan oleh masyarakat

3.6 Upaya Peningkatan dalam Prospek Budidaya Anggur Laut

Produksi Caulerpa akan meningkat cepat jika para pembudidaya dapat mengadopsi
teknologi budidaya secara efisien. Jika hal tersebut sudah terlaksana, maka kebutuhan pasar
baik lokal maupun ekspor bisa dipasok dengan cukup. Pengembangan Caulerpa bisa berhasil
menembus pasar ekspor menjadi harapan baru bagi Indonesia untuk terus mengeksplorasi
sumberdaya rumput laut nasional.

Pengoptimalisasi pemanfaatan komoditas rumput laut Caulerpa untuk meningkatkan


nilai tambah ekonomi dapat dilakukan dengan berbagai upaya, diantaranya peningkatan
produksi melalui pengembangan dan pengelolaan bibit unggul; melakukan diversifikasi
produk turunan untuk peningkatan nilai tambah, misalnya produk olahan; memaksimalkan
sektor perikanan budidaya kepada masyarakat akan budidaya anggur laut; serta meningkatkan
peluang ekspor.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini adalah anggur laut (Caulerpa racemosa) dapat dijadikan
peluang di sektor perikanan. Caulerpa mudah dibudidayakan seperti membudidayakan
rumput laut pada umumnya. Caulerpa tidak hanya dimanfaatkan untuk makanan tetapi juga
sebagai zat bioaktif. Pengoptimalisasi pemanfaatan komoditas rumput laut Caulerpa untuk
meningkatkan nilai tambah ekonomi dapat dilakukan dengan berbagai upaya, diantaranya
peningkatan produksi melalui pengembangan dan pengelolaan bibit unggul; melakukan
diversifikasi produk turunan untuk peningkatan nilai tambah, misalnya produk olahan;
memaksimalkan sektor perikanan budidaya kepada masyarakat akan budidaya anggur laut;
serta meningkatkan peluang ekspor.

4.2 Saran

Saran yang dapat kami berikan dalam pembuatan makalah ini adalah mahasiswa
diharapkan harus mampu mengevaluasi lebih dalam dan menyeluruh materi manajemen
marikultur yang ada dalam referensi jurnal, platform digital, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, L. O., R, L. Bubun., dan Rosmawati. 2016. Manfaat Anggur Laut (Caulerpa
racemosa) dan Penangannya dengan Melibatkan Masyarakat Pantai di Desa
Rumba-Rumba. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang

Ismianti, J. 2018. Pengaruh Kedalaman Terhadap Pertumbuhan Anggur Laut (Caulerpa


racemosa) dengan Metode Longline di Desa Tanjung Bele Kecamatan Moyo Hilir
Kabupaten Sumbawa. Program Studi Budidaya Perairan. Universitas Mataram.
Mataram.

Razai, T. S., Putra, I. P. 2020. Kesesuaian Parameter Fisika-Kimia Peraran Madong untuk
Pengembangan Budidaya Rumput Laut Caulerpa sp. Simbiosa, 9(2): 97-106.

Yudasmara, A. 2014. Budidaya Anggur Laut (Caulerpa Racemosa) melalui Media Tanam
Rigid Quadrant Nets Berbahan Bambu. Jurnal Sains dan Teknologi.
3(2):2303-3142.

Video : https://youtu.be/b4AIPo1-SWQ

Anda mungkin juga menyukai