Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PENGOLAHAN EKSTRAKSI

“LAPORAN PENGOLAHAN LIMBAH KEPALA IKAN MENJADI TEPUNG IKAN”

KELOMPOK 1:

Abrar Hafina

Dian Latifa

Nova Herliza

Alfina Salma Latifah

Nuh Obeth Raimon

Muhammad arzan

PROGRAM DIPLOMA IV

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PRIKANAN

JURUSAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PRIKANAN

SEKOLAH TINGGI PERIKANAN/2018


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Ikan merupakan bahan pangan yang mudah rusak (perishable food) karenanya begitu
ikan tertangkap, maka proses penanganan dalam bentuk pengawetan harus segera dilakukan.
Selama pengolahan ikan, masih banyak bagian-bagian dari ikan, baik kepala, ekor maupun
bagian-bagian yang tidak termanfaatkan akan dibuang. Tidak mengherankan kalau sisa ikan
dalam bentuk buangan dan bentuk-bentuk lainnya berjumlah cukup banyak, apalagi kalau
ditambah dengan jenis-jenis ikan lainnya yang tertangkap tetapi tidak mempunyai nilai
ekonomi dan hanya menjadi tumpukan limbah (Resmawati, 2012). Dengan berkembangnya
agroindustri hasil perikanan selain membawa dampak positif yaitu sebagai penghasil devisa,
memberikan nilai tambah dan penyerapan tenaga kerja, juga telah memberikan dampak
negatif yaitu berupa buangan limbah. Limbah hasil dari kegiatan tersebut dapat berupa
limbah padat dan limbah cair (Ibrahim, 2005).

Meningkatnya produksi ikan akan diiringi pula peningkatan limbah ikan baik berupa kulit
dan sisik ikan. Limbah dari sektor perikanan selain dihasilkan oleh TPI juga dihasilkan oleh
industri-indusrti kecil yang bergerak dibidang pengasapan ikan, presto ikan, terasi dan ikan
asin. Saat ini belum ada upaya untuk mengolah lebih lanjut limbah kelautan dan perikanan
yang berupa kulit dan sisik ikan (Hartati, 2010).

1.2 Tujuan

1. Mengetahui lebih jauh tentang serbuk/tepung ikan


2. Dapat mengetahui bahan-bahan yang di gunakan dalam pembuatanya
3. Dapat mengetahui proses dan langkah pembuatanya
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tepung Ikan adalah ikan atau bagian-bagian ikan yang minyaknya diambil atau tidak,
dikeringkan kemudian digiling. Kegunaan utama tepung ikan adalah sebagai bahan campuran
pada makanan ternak. Tepung ikan yang bermutu baik harus bebas dari kontaminasi serangga.
Jamur, mikroorganisme pathogen.
Dalam susunan makanan ternak, tepung ikan merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan terutama ternak ayam dan babi selain itu juga sebagai komponen makanan
ikan.Tepung ikan yang bermutu baik harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :butiran –
butirannya harus seragam bebas dari sisa – sisa tulang, mata ikan dan benda asing, warna halus
bersih, seragam, serta bau khas ikan amis (Afrianto dan Liviawaty, 2005).
Kandungan protein tepung ikan memang relatif tinggi. Protein hewani tersebut disusun
oleh asam-asam amino esensial yang kompleks, diantaranya asam amino Lisin dan Methionin.
Di samping itu, juga mengandung mineral kalsium dan fosfor, serta vitamin B kompleks,
khususnya vitamin B12. Tepung ikan merupakan bahan baku yang mutlak harus ada dalam
ransum ayam pedaging (boiler). Tepung ikan adapt dipakai dalam ransum sebesar 10%.
Memiliki kandungan protein yang tinggi dan asam aminonya seimbang, serat kasar rendah.
Kandungan Nutrisi tepung ikan :

Zat Nutrisi Kandungan Nutrisi


Protein Kasar (%) 63.0
Lemak Kasar (%) 9.0
Serat Kasar (%) 1.0
Calsium (%) 3.7
Phospor (%) 2.3
Energi Metabolis (kkal/kg) 3080
Alur proses pembuatan tepung ikan:

Penerimaan bahan baku



Limbah

Di bersihkan/ di cuci

Perebusan/ presto

Pendinginan

Pengepresan

Penjemuran/ pengeringan

Penepungan
BAB III
METODE DAN PELAKSANAAN

1. Waktu dan tempat pelaksanaan


Waktu pengolahanan limbah ikan cakalang menjadi tepung di laksanakan pada:
a) Hari/ tanggal : Rabu-kamis, 24-25 oktober 2018
b) Tempat : workshop teknologi hasil pengolahan hasil perikanan
Sekolah Tinggi Perikanan
2. Alat dan Bahan
a) Alat:
 Mesin presto  Nampan
 Kain blacu  Panci
 Penyepres  Pisau
 Pengering  Baskom
 Alat Penepung  Ember
 Kompor  plastik
 alat pengukus
b) Bahan:
 Bahan baku (limbah kepala ikan cakalang)
 Air
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Proses Pengolahan

Proses pengolahan limbah kepala menjadi tepung ikan melalui beberapa tahap yaitu:

1. Persiapan bahan baku


Menyiapkan limbah ikan cakalang yaitu bagian kepala. Kemudian kepala
yang masih memiliki mata di pisahkan mata ikan kemudian di pisahkan dengan
kepala lalu lakukan proses pencucian, cuci ikan dan pastikan ikan dalam keadaan
bersih.
2. Penimbangan I
Selanjutnya proses penimbangan berat awal limbah sebelum adalah 16,7
kg. Proses ini dilakukan untuk mengetahui berat awal bahan baku tersebut.
3. Perebusan
Ikan yang telah di timbang, dimasukan kedalam panic presto yang
sebelumnya di isi air dan dengan perbandingan 1:1. Perebusan bertujuan untuk
mengkoagulasi protein, sehingga memudahkan tahap pengepresan untuk
mengeluarkan air dan lemak. Hal tersebut disebabkan dengan mengkoagulasi
protein, sehingga memudahkan mengeluarkan air dan lemak.
4. Penimbangan II
Limbah yang telah di rebus ditiriskan lalu di pindahkan kedalam wadah yang
telah di siapkan kemudian di dinginkan.
5. Proses pemerasan/ pengepresan
Proses ini dilakukan untuk membuang sisa air dan di press sampai minyaknya ke
luar. Proses ini berfungsi agar tepung yang didapat jadi kering dan tahan lama.
Pengepresan bertujuan untuk menghilangkan cairan dan lemak sekaligus
menghancurkan padatannya. Semakin tinggi kecepatan yang digunakan
menyebabkan kadar air dalam bahan cukup banyak sehingga proses pengeringan
akan menjadi lebih lama.
6. Pengeringan
Proses ini seterusnya dikeringkan dibawah sinar matahari atau dikeringkan oleh
mesin pengeringan. Pengeringan yang menggunakan cahaya matahari
memerlukan jangka waktu yang cukup lama. Bahkan dinilai kurang efisien untuk
dilakukan terkait hasil akhir kandungan air terhadap ikan yang susah untuk
terukur.
7. Penepungan
Proses ini dilakukan untuk melakukan langkah press yang selanjutnya digiling
memakai mesin hingga tepung ikan terasa halus.

Anda mungkin juga menyukai