Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI HASIL PERIKANAN


(PENGUJIAN ALT, PENGUJIAN COLIFORM DAN PEWARNAAN
GRAM)

Disusun Oleh:
SULHAN AZIS ADITYA RAHMAN 1910711310003
EKA FATMAWATI 1910711120005
RAHMADI NOOR 1910711310011

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
BANJARBARU
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji praktikan panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala


rahmat dan karunia yang diberikan, sehingga laporan praktikum Mikrobiologi
Hasil Perikanan yang berjudul “Pengujian Alt, Pengujian Coliform, dan
Pewarnaan Gram” ini bisa terselesaikan dengan baik. Adapun laporan ini
praktikan disusun sebagai bagian dari tugas mata kuliah Mikrobiologi Hasil
Perikanan.
Praktikan mengucapkan terima kasih kepada para Dosen Mata Kuliah
Mikrobiologi Hasil Perikanan yang telah memberi petunjuk, arahan dan
bimbingannya dalam pelaksanaan praktikum. Terima kasih juga praktikan
ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan
ini.
Praktikan menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dan
kesalaan dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu, praktikan mengharapkan
adanya saran yang membangun demi kesempurnaan laporan berikutnya. Praktikan
berharap, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang
membacanya.

Banjarbaru, Mei 2021

Praktikan

ii
ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR...........................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................
DAFTAR TABEL..................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN..................................................................... 1
1.1. Latar Belakang........................................................................ 1
1.2. Tujuan Praktikum................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA........................................................... 3
BAB 3. METODE PRAKTIKUM........................................................ 4
3.1. Waktu dan Tempat.................................................................. 4
3.2. Alat dan Bahan........................................................................ 4
3.3. Prosedur Praktikum................................................................. 7
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................ 7
4.1.1. Pengujian ALT.............................................................. 7
4.1.2. Pengujian Coliform....................................................... 7
4.1.3. Pewarnaan Gram........................................................... 7

4.2. Pembahasan............................................................................ 10
4.2.1. Pengujian Alt................................................................ 12
4.2.2. Pengujian Coliform....................................................... 12
4.2.3. Pewarnaan Gram........................................................... 13
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN................................................ 13
5.1. Kesimpulan............................................................................. 13
5.2. Saran....................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA

iii
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
4.1. Hasil Pengamatan Angka Lempeng Total (ALT) ........................... 10
4.2. Hasil Pengamatan Coliform ............................................................ 10

iv
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengujian ALT (Angka Lempeng Total) adalah dimaksudkan untuk


menunjukkan jumlah mikroorganisme dalam suatu produk yang menunjukkan
pertumbuhan bakteri mesofil aerob setelah sampel diinkubasi dalam perbenihan yang
cocok selama 24-48 jam pada suhu 37oC. Prinsip dari ALT yaitu metode hitungan
cawan adalah jika sel mikroba tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloni
yang dapat langsung dilihat mata setelah cuplikan diinokulasikan pada lempeng agar
dengan cara tuang dan diinkubasi pada suhu yang sesuai.
Pengujian dilakukan secara duplo. Setelah diinkubasi, dipilih cawan petri
dari satu pengenceran yang menunjukkan jumlah koloni antara 30-300 koloni. Jumlah
koloni rata-rata dari kedua cawan dihitung lalu dikalikan dengan faktor
pengencerannya. Hasil dinyatakan sebagai Angka Lempeng Total (ALT) dalam tiap
gram contoh bahan.
Bakteri coliform adalah mikroorganisme yang dapat digunakan sebagai
indikator untuk menentukan kualitas sumber air yang terkontaminasi. Berdasarkan
penelitian, bakteri koliform ini menghasilkan zat etionin yang dapat menyebabkan
kanker. Total koliform adalah suatu kelompok bakteri yang digunakan sebagai
indikator adanya polusi kotoran. Total koliform yang ber- ada di dalam makanan atau
minuman menunjukkan ke- mungkinan adanya mikroba yang bersifat enteropato-
genik dan atau toksigenik yang berbahaya bagi kese- hatan.
Pewarnaan Gram adalah prosedur pewarnaan diferensial yang dapat
membedakan jenis bakteri berdasarkan reaksi yang timbul pada struktur dinding sel
selama prosedur pewarnaan. Pewarnaan Gram pertama kali digunakan pada tahun
1884, oleh ahli patologi Hans Christian Gram, yang ingin mencari cara visualisasi
bakteri kokus dari jaringan paru orang yang meninggal akibat pneumonia.
Bakteri Gram positif memiliki lapisan peptidoglikan tebal sehingga akan
berwarna biru sampai ungu. Sedangkan bakteri Gram negatif memiliki lapisan
peptidoglikan tipis sehingga akan berwarna merah sampai merah muda. Pewarnaan

1
2

Gram tidak memiliki kontraindikasi dan komplikasi yang spesifik. Kontraindikasi


lebih berkaitan dengan kontraindikasi proses pengambilan specimen.

1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum Mikrobiologi Hasil Perikanan ini antara lain:
a. Penentuan Angka Lempeng Total (ALT)
1. Mampu melakukan penetapan ALT.
2. Mampu menetapkan cemaran bakteri-bakteri yang terdapat pada ikan dan
hasil olahannya.
b. Penentuan Coliform
1. Mengetahui nilai MPN Coliform sampel air.
2. Menentukan kualitas mikrobiologi air berdasarkan nilai Most Probable
Number (MPN) Coliform.
c. Pewarnaan Gram
1. Memahami pengertian pewarnaan bakteri.
2. Memahami macam-macam pewarnaan bakteri.
3. Memahami teknik pewarnaan gram pada bakteri untuk memisahkan bakteri
gram positif dan gram negatif.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang berukuran


sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan harus
menggunakan bantuan mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini disebut
sebagai mikroorganisme, atau sering disebut mikroba ataupun jasad renik. Saat
ini, mikrobiologi sangat berkembang luas pada berbagai bidang ilmu
pengetahuan, misalnya pertanian, industri, kesehatan, lingkungan hidup, bidang
pangan, bahkan bidang antariksa (Waluyo, 2009).
Metode Angka Lempeng Total (ALT) merupakan metode kuantitatif
untuk mengetahui jumlah mikroba yang ada pada suatu sampel. Penentuan Angka
Lempeng Total dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, metoda cawan agar
tuang/pour plate yaitu dengan menanamkan contoh ke dalam cawan petri terlebih
dahulu kemudian ditambahkan media agar. Kedua, metode cawan agar
sebar/spread plate yaitu dengan menuangkan terlebih dahulu media agar ke dalam
cawan petri kemudian contoh diratakan pada permukaan agar dengan
menggunakan batang gelas bengkok (Linda et al, 2019).
Makanan yang kurang terjamin kebersihannya akan sangat mudah
terkontaminasi. Kontaminasi juga dapat terjadi jika penyimpanan makanan terlalu
lama. Penyimpanan yang lama akan menyebabkan tumbuhnya bakteri patogen
seperti coliform. Bakteri coliform merupakan mikroorganisme yang sering
digunakan sebagai indikator untuk menentukan suatu sumber air terkontaminasi
patogen atau tidak. Bakteri coliformdapat tumbuh dan berkembang biak pada
suhu penyimpanan 7°C hingga 60°C (Nurjanah, 2006).
Penyebab keracunan makanan menurut Rien dan Wiharyani (2010)
adalah adanya cemaran bakteri patogen. Terjadinya keracunan ditandai dengan
adanya gejala diare. Jika diare terjadi dalam jangka yang panjang akan dapat
menyebabkan kematian. Kasus keracunan terjadi karena penerapan sanitasi
lingkungan pengolahan yang masih kurang memadai. Cemaran yang dapat
menyebabkan penyakit adalah cemaran mikrobiologi seperti Eschericia Coli,
Staphylococcus aureus atau bakteri coliform.

3
4

Di dunia laboratorium khususnya di bidang mikrobiologi, pewarnaan


merupakan salah satu bagian terpenting. Pewarnaan berfungsi untuk memudahkan
melihat bakteri dengan menggunakan mikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk
bakteri, untuk melihat struktur luar dan struktur dalam bakteri seperti dinding sel
vakuola, menghasilkan sifat-sifat dan kimia yang khas bakteri dengan zat warna,
serta meningkatkan kontras mikroorganisme dengan sekitarnya (Virgianti, 2017).
Dalam pewarnaan, bakteri Gram positif berwarna ungu sedangkan
bakteri Gram negatif berwarna merah. Bakteri memiliki beberapa bentuk yaitu
bacillus (batang), coccus (bulat), dan spirilum (lengkung). Bakteri yang berbentuk
bacillus dibagi atas diplobacillus dan tripobacillus. Pada bentuk coccus dibagi
atas monococcus, diplococcus, sampai staphylococcus (bentuknya mirip buah
anggur). Khusus pada spirilum hanya dibagi dua yaitu setengah melengkung dan
tidak melengkung (Bulele, 2019).
BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan secara online pada hari Jumat, 7 Mei 2020
pukul 15.30 – 17.10 WITA.
3.2. Alat dan Bahan
1. Angka Lempeng Total (ALT)
Alat dan bahan yan digunakan dalam praktikuk pengujian alt ini adalah:

1. Cawan Petri 8. Erlenmayer


2. Mikropipet 9. Tabung Reaksi
3. Laminar Air Flow 10. Rak Tabung Reaksi
4. Vortex 11. Tips Biru
5. Inkubator 12. Gelas Ukur
6. Neraca Analitik 13. Spatula
7. Autoclave 14. Cawan Timbang

Bahan yang digunakan adalah :

1. Media Pca (Plate Count Agar)


2. NACL
3. Aquades
4. Sampel
2. Coliform
Alat dan bahan yan digunakan dalam praktikuk pengujian coliform ini adalah:
1. LAF (Laminar Air Flow) 8. Neraca Analitik
2. Tabung Reaksi Kecil 9. Spatula
3. Tabung Durham 10. Gelas Beaker
4. Vortex 11. Mikropipet 5 ml
5. Lampu Spiritus 12. Mikropipet 1 ml
6. Inkubator 13. LTB
7. Rak Tabung Reaksi

5
6

Bahan yang digunakan adalah


1. Aquades
3. Gram
Alat yang digunakan dalam praktikum pewarnaan gram ini adalah
1. Mikroskop
2. ose
3. Botol Semprot
4. Object Glass
5. Bunsen
Bahan yang digunakan adalah
1. Biakan Bakteri
2. Lugol
3. Kristal Violet
4. Safranin
5. Alkohol 96%
6. Minyak Emersi
7

3.3. Prosedur Praktikum

1. Pengujian Alt
a. Buat pengencer menggunakan nacl 0,85%, sesuai dengan jumlah
pengencer yang diperlukan (untuk pengenceran pertama menggunakan 45
ml pengencer,dan untuk pengenceran berikutnya menggunakan 9 ml
pengencer)
b. Buat media pca ( 25 g/liter) sesuai jumlah petri yang digunakan (1 petri ±
20 ml)
c. Larutan pengencer dan media pca di sterilisasi basah menggunakan
autoclave selama 15 menit pada suhu 121 derajat celcius.
d. Lakukan pengenceran sampel (5 gram sampel dalam 45 ml pengencer
untuk pengenceran pertama) bisa dilihat pada gambar berikut
e. Pipet 1ml dari setiap pengenceran 10-1,10-2, dst dan masukkan ke dalam
cawan
f. Petri steril. lakukan secara duplo untuk setiap pengenceran.
g. Tuang pca yang sudah hangat-hangat kuku kedalam masing-masing petri
sebanyak ±20 ml.
h. Petri di goyang seperti angka 8 atau huruf s supaya homogeny dan biarkan
memadat.
i. Setelah media agar memadat ,diinkubasi pada suhu 37 dejat celcius selama
24 jam dengan posisi cawan petri terbalik
j. Setelah 24 jam,jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada petri siap dihitung
k. Pilih cawan petri dari pengenceran yang menunjukkan koloni antara 25-
250 setiap cawan.
l. Dihitung semua koloni pada cawan menggumakan colony counter
m. Catat pengenceran yang digunakan dan hitung jumlah total koloni.
n. Perhitungan angka lempeng total

2. Pengujian Coliform

a. Disiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan.

b. Digunakan ragam pengenceran


8

c. Ragam 333 (3 tabung triple, 3 tabung single, 3 tabung single).

d. 3 tabung triple 10ml sampel air, 3 tabung single 1ml sampel air, 3 tabung

single 0,1ml sampel air.

e. Dihomogenkan masing-masing tabung

f. Diletakkan di rak tabung kemudian diinkubasi selama 24 jam dengan suhu

37°C

g. Dilihat dari masing-masing tabung pertumbuhan bakteri yang ada didalam

tabung

(+) : Apabila ada gas pembentukan gas pada tabung durham.

(-) : Apabila tidak ada pembentukan gas pada tabung durham.

h. Bila didapat hasil positif, maka dilanjutkan dengan tes penegasan

i. Dari tiap uji perkiraan yang positif, dipindahkan 1-2 ose ke dalam tabung

uji penegasan yang berisi 10 ml BGLB. Dari masing-masing tabung uji

pendahuluan diinokulasi kedalam 2 tabung BGLB.

j. Satu seri tabung BGLB diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam (untuk

memastikan adanya Coliform), dan satu seri yang lain diinkubasi pada

suhu 44°C selama 24 jam (untuk memastikan adanya Colitinja).

k. Pembacaan dilakukan selama 24-48 jam dengan melihat jumlah tabung

BGLB yang menunjukkan positif gas.

l. Pembacaan dilakukan setelah 24-48 jam dengan mengamati jumlah tabung

Briliant Green Lactose Bile Broth (BGLB) 2% yang menunjukkan hasil

positif:

(+) : Apabila ada pembentukan gas pada tabung durham.

(-) : Apabila tidak ada pembentukan gas pada tabung durham


9

3. Pewarnaan Gram
a. Ambil biakan murni bakteri dengan jarum ose.
b. Letakkan bakteri pada kacaobyek steril, ratakan.
c. Fiksasi kaca obyek bakteri ke bunsen beberapa kali.
d. Teteskan Kristal violet pada bakteri, diamkan selama 3 menit. Buangsisa
pewarna dan cuci dengan air menggunakan botol semprot.
e. Teteskan lugol, diamkan 1 menit. Cucikembali dengan air.
f. Tambahkan alkohol pada preparat dan diamkanselama 30 detik
(dekolorisasi). Cuci kembali dengan air mengalir.
g. Tambahkan safranin, dan diamkan selama 10-20 detik. Cuci dengan air
mengalir.
h. Keringkan preparat hingga kering.
BAB. 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
a. Hasil pengamatan Angka Lempeng Total (ALT)

Jumlah Koloni dalam Pengenceran Jumlah koloni pada


Sampel produk (N)
-2 -2 -3 -3 -4 -4
10 10 10 10 10 10

Ikan Nila Segar TBUD TBUD 296 244 151 98 2,2 x 105
Ikan Nila TBUD TBUD 65 35 26 20
5,7 x 104
Goreng
Ikan Nila Bakar TBUD TBUD 134 199 54 33 1,9 x 105

b. Hasil pengamatan coliform


Jumlah tabung (+) gas pada penanaman Indeks MPN pe
Sampel
3 x 10 ml 3 x 1 ml 3 x 0,1 ml 100 ml
Air sumur 0 0 1 3
Air kolam 3 3 2 438
Ikan lele segar 0 0 2 6
 Perbandingannya ialah air sumur dan ikan Lele segar memiliki jumlah
indeks kurang dari 100 ml maka sampel tersebut lavak pakai sedangkan pada air
kolam jumlah indeksnya lebih dari 100 ml maka sampel tersebut tidak layak
pakai.

c. Hasil Pengamatan Pewarnaan Gram


 Perbedaan hasil pewarnaan antara gram positif dan gram negatif
disebabkan oleh perbedaan dalam struktur kimiawi dinding selnya. Bakteri
gram positif adalah bakteri yang memiliki dinding sel multilapis dan
membran tunggal yang dilapisi peptidoglikan tebal. Sedangkan, bakteri
gram negatif adalah bakteri yang dinding selnya terdiri dari satu lapisan
lipopolisakarida atau yang diketahui sebagai endotoksin dan mengandung
lipid serta lipoprotein.
 Gambar bentuk-bentuk bakteri:

10
11

 Contoh bakteri gram positif: Clostridium perfringens

 Contoh bakteri gram negatif: Streptococcus mutans


12

4.2. Pembahasan
a. Pengamatan Angka Lempeng Total (ALT)
Uji mikrobiologis adalah salah satu pengujian yang menggunakan
perubahan sifat mikroba terhadap lingkungan sebagai tolak ukurnya. Praktikum
ini menguji banyaknya cemaran mikroba (Angka Lempeng Total) pada tiga
produk hasil perikanan, yaitu ikan nila segar, ikan nila goreng, dan ikan nila
bakar.
Sampel produk hasil perikanan yang dipakai untuk analisis sebanyak
lima gram dan ditambahkan larutan NaCl 0,85% sebagai pengencer dan PCA
sebagai media. Hasil pengujian Angka Lempeng Total (ALT) pada ikan nila segar
menghasilkan 2,2 x 105 koloni, ikan nila goreng menghasilkan sebanyak 5,7 x 104
koloni, dan ikan nila bakar sebanyak 1,9 x 105. Dari hasil perhitungan berdasarkan
rumus Jumlah koloni/produk (N) dapat dinyatakan bahwa tiga sampel produk
perikanan yang digunakan berada dibawah maksimal cemaran mikroba yang
ditetapkan SNI 7388:2009 kategori pangan ikan segar, ikan yang dikukus atau
rebus atau goreng, dan ikan yang diasap dengan atau tanpa garam yaitu 5 x 10 5
koloni/gram, sehingga ikan nila segar, ikan nila bakar, dan ikan nila panggang
layak dikonsumsi dan tidak berbahaya untuk kesehatan. Jika sebuah produk
memiliki nilai cemaran melebih batas maksimum yang ditetapkan SNI maka
berbahaya untuk dikonsumsi karena dapat berdampak buruk pada kesehatan.
b. Pengujian Coliform
MPN memiliki 3 tahap yaitu :Uji praduga (presumtive test)Merupakan
tes pendahuluan tentang ada tidaknya kehadiran bakteri coliform berdasarkan
terbentuknya asam dan gas yang disebabkan oleh fermentasi laktosa oleh bakteri
golongan coli. Terbentuknya asam dilihat dari kekeruhan pada media laktosa dan
gas yang dihasilkan dapat dilihat dalam tabung durham.Uji penetapan ( confirmed
test)Bertujuan untuk menegaskan hasil positif dari test perkiraan pada media
BGLBB.Uji pelengkap (completed test)Bertujuan untuk mendapatkan hasil yang
betul-betul lengkap dan memperkuat hasil uji sebelumnya. Interprestasi hasil
dilakukan dengan melihat jumlah tabung yang positif terb entuk gas pada tabung
durham, baik yang diinkubasi pada suhu 37◦C maupun 44◦C. Angka yang
12

diperoleh disesuaikan dengan table MPN, maka diperoleh indeks MPN Coliform
untuk
13

tabung yang diinkubasikan pada suhu 37◦C dan indeks MPN Colitinja untuk
tabung yang diinkubasikan pada suhu 44◦C
Indeks MPN per 100 ml air sumur adalah 3 Indeks MPN per 100 ml air
kolam adalah 38 Indeks MPN per 100 ml ian lele segar adalah 6 Reaksi warna
Biru keunguan, Lapisan Peptidoglikan Dinding Sel Multi lapis, Teichoic Acid
(WTAs) Berlimpah, Ruang Periplasmik Tidak Ada Membran Luar Ada Reaksi
warna Merah Lapisan Peptidoglikan Dinding Sel Selapis, Teichoic Acid (WTAs)
Tidak ditemukan Ruang Periplasmik Ada.

c. Pengamatan Pewarnaan Gram


Pewarnaan gram merupakan pewarnaan yang digunakan untuk
mengelompokan bakteri gram positif dan gram negatif. Bakteri gram positif akan
mempertahankan zat warna crystal violet dan akan tampak berwarna ungu tua di
bawah mikroskop. Adapun bakteri gram negatif akan kehilangan zat warna crystal
violet setelah dicuci dengan alkohol, dan sewaktu diberi zat pewarna air fucsin
atau safranin akan tampak berwarna merah. Perbedaan zat warna ini disebabkan
oleh perbedaan dalam struktur kimiawi dinding selnya. Pewarna yang digunakan
dalam pewarnaan gram antara lain : crystal violet, alkohol, safranin, dan iodine
(Lay.1994).
Crystal violet atau ungu gentian adalah pewarna Triarylmethane.
Pewarna ini digunakan sebagai histologis noda dalam metode gram klasifikasi
bakteri. Crystal violet memiliki sifat-sifat anti bakteri, jamur dan obat cacing, dan
sebelumnya penting sebagai antiseptik topikal (Sutedjo,1991).
Safranin adalah noda biologis yang digunakan dalam histologi dan
sitologi. Safranin digunakan sebagai conterstain dalam beberapa protokol
pewarnaan. Mewarnai seluruh inti sel darah merah. Hal ini adalah counterstain
klasik dalam gram stain. Hal ini juga dapat digunakan untuk deteksi tulang rawan,
musin dan butiran sel mast. Safranin biasanya memiliki struktur kimia. Ada juga
trimetil safranin kedua senyawa berperilaku dasarnya identik dan aplikasi
pewarnaan biologi dan kebanyakan prosedur safranin tidak membedakan diantara
keduanya. Persiapan safranin komersial sering mengandung campuran dari kedua
jenis. Safranin juga digunakan sebagai indikator redok dalam kimia analitik.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang didapat pada praktikum kali ini adalah


sebagai
berikut :
a. Penentuan Angka Lempeng Total (ALT)
1. Angka Lempeng Total (ALT) merupakan salah satu metode kuantitatif
yang digunakan untuk mengetahui jumlah mikroba pada suatu sampel atau
produk dengan menggunakan media padat dengan hasil akhir berupa
koloni yang dapat diamati secara visual dan dihitung, interpretasi hasil
berupa angka dalam koloni per mL/g.
2. Cemaran bakteri-bakteri yang terdapat pada ikan dan hasil olahannya pada
praktikum kali ini yaitu ikan nila segar menghasilkan 2,2 x 105 koloni, ikan
nila goreng menghasilkan sebanyak 5,7 x 104 koloni, dan ikan nila bakar
sebanyak 1,9 x 105. Dari hasil perhitungan berdasarkan rumus Jumlah
koloni/produk (N) dapat dinyatakan bahwa tiga sampel produk perikanan
yang digunakan berada dibawah maksimal cemaran mikroba yang
ditetapkan SNI 7388:2009 kategori pangan ikan segar, ikan yang dikukus
atau rebus atau goreng, dan ikan yang diasap dengan atau tanpa garam
yaitu 5 x 105 koloni/gram,
b. Penentuan Coliform
1. MPN memiliki 3 tahap yaitu :Uji praduga (presumtive test)Merupakan tes
pendahuluan tentang ada tidaknya kehadiran bakteri coliform berdasarkan
terbentuknya asam dan gas yang disebabkan oleh fermentasi laktosa oleh
bakteri golongan coli.
2. Indeks MPN per 100 ml air sumur adalah 3 Indeks MPN per 100 ml air
kolam adalah 38 Indeks MPN per 100 ml ian lele segar adalah 6 Reaksi
warna Biru keunguan, Lapisan Peptidoglikan Dinding Sel Multi lapis,
Teichoic Acid (WTAs) Berlimpah, Ruang Periplasmik Tidak Ada
Membran Luar Ada Reaksi warna Merah Lapisan Peptidoglikan Dinding
Sel Selapis, Teichoic Acid (WTAs) Tidak ditemukan Ruang Periplasmik
Ada.

13
14

c. Pewarnaan Gram
1. Pewarnaan gram merupakan pewarnaan yang digunakan untuk
mengelompokkan bakteri gram positif dan gram negatif. Prinsif
pewarnaan gram didasari pada perbedaan struktur dinding sel bakteri
sehingga menyebabkan perbedaan reaksi dengan permeabilitas zat warna
dan penambahan larutan pencuci.
2. Dari praktikum yang telah dilakukan bahwa organime yang dapat
menahan zat pewarna setelah dicuci dengan alkohol disebut organisme
gram positif, dimana indikasinya menunjukkan warna ungu pada bakteri
itu sendiri dan bentuk yang dihasilkan berbentuk Monobacillus.
5.2. Saran
Praktikan diharapkan lebih teliti dalam menghitung hasil penelitian dan
pengamatan.
DAFTAR PUSTAKA

Aprilia M, P., & Pramudya K., 2018. Identifikasi Keberadaan Bakteri Coliform
dan Total Mikroba dalam Es Dung-Dung di Sekitar Kampus Universitas
Muhammadyah Surakarta. Vol 13, No.1.
Bulele, T., Rares, F. E. S., & Porotu’o, J. 2019 Identifikasi Bakteri dengan
Pewarnaan Gram pada Penderita Infeksi Mata Luar di Rumah Sakit Mata
Kota Manado. Vol 7, No 1.
Lay, Bibiana.W. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. Rajawali. Jakarta.
Rahmawati, G. W., & Linda, R. Angka Lempeng Total Mikroba pada Minuman
Teh di Kota Pontianak. Protobiont, 8(2).
Virgianti, D. P., & Luciana, C. 2017. Penggunaan Ekstrak Kombinasi Angkak dan
Daun Jati sebagai Pewarna Penutup pada Pewarnaan Gram. Jurnal
Kesehatan Bakti Tunas Husada. Vol 17, No 1.
Sutedjo, M. 1991. Mikrobiologi Tanah. Jakarta : Rineka Cipta.
Waluyo, L. 2019. Mikrobiologi Lingkungan. Malang: UMM Press.

Anda mungkin juga menyukai