Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM AKHIR

KIMIA HASIL PERIKANAN


UJI KADAR TVB IKAN TERI (Stolephorus sp)

Oleh:
VERI GUNAWAN
57213113719

SARJANA TERAPAN PERIKANAN


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN JAKARTA
2023
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang
Ikan merupakan salah satu sumber protein yang kaya senyawa-
senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Mengonsumsi ikan
sangat baik untuk kesehatan. Para ahli menyarankan untuk lebih banyak
mengonsumsi ikan dibandingkan daging merah. Ikan sudah tidak asing lagi
bagi bangsa Indonesia karena Indonesia kaya akan potensi ikan baik
perikanan tangkap maupun per ikanan budi daya, sayangnya kesadaran
mengonsumsi ikan pada masyarakat masih rendah. Tingkat kosumsi ikan
rata-rata per kapita di Indonesia beberapa tahun lalu hanya
23kg/orang/tahun sedangkan di Jepang mencapai 110 kg/orang/tahun.
Padahal ikan merupakan sumber protein tinggi, bahkan untuk jenis
tertentu kandungan proteinnya lebih tinggi dari daging.
Analisis proksimat pertama kali dikembangkan di Weende
Experiment Station Jerman oleh Hennerberg dan Stokmann. Analisis ini
sering juga dikenal dengan analisis WEENDE. Analisis proksimat
menggolongkan komponen yang ada pada bahan pakan berdasarkan
komposisi kimia dan fungsinya yaitu : air (moisture), abu (ash), protein kasar
(crude protein), lemak kasar (ether extract), dan bahan ekstrak tanpa
nitrogen (nitrogen free extract) (Suparjo, 2010). Menurut Winarno (1993)
menyebutkan bahwa analisis makronutrien dapat dilakukan dengan analisis
proksimat.
Analisa atau uji TVB-N (Total Volatil Base) merupakan pengujian
yang menjadi salah satu indicator dalam mengetahui suatu kualitas produk
perikanan, apakah produk tersebut sudah mengalami kemunduran mutu
hingga menuju fase busuk. Analisa ini diketahui dengan melihat jumlah total
basa yang menguap dan akyivitas enzim proteolitik yang semakin
meningkat. Dalam Analisa atau uji TVB-N terdiri dari 3 tahapan yaitu
Ekstraksi, destilasi, dan titrasi.
Dalam Uji TVB-N sering didengar istilah TMA atau Trimethyl Amine.
TMA adalah senyawa organic dengan rumus CN(CH 3)3. Senyawa ini sering
digunakan sebagai indicator kerusakan ikan darat. TMA memiliki sifat tak
berwarna dan bersifat higroskopik serta mudah terbakar.
Salah satu pengujian TVB-N dengan menggunakan cawan Conway.
Metode ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya biaya yang murah,
Cepat dalam pelaksanaanya, dan mudah untuk dilakukan. Prinsip analisis
TVB-N adalah menghitung senyawa basa volatile yang diuapkan (amin,
mono-, di-, trimetilamin)dari sampel yang dihancurkan kemudian diikat oleh
asam borat dan selanjutnya dititrasi dengan larutan HCl.
Kategori kesegaran ikan berdasarkan hasil uji TVB
 Ikan Sangat Segar ( TVB-N < 10 mgN/100g)
 Ikan Segar ( TVB-N < 20 mgN/100g)
 Ikan Masih Layak Konsumsi ( TVB-N < 30 mgN/100g)
 Ikan Tidak Layak Konsumsi ( TVB-N > 30 mgN/100g)

1.2 Tujuan
a. Taruna mampu mengetahui proses pengujian kadar TVB pada ikan
teri.
b. Taruna mampu mengetahui hasil TVB pada ikan teri.
c. Taruna mampu menentukan kesegaran ikan teri.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi Ikan Teri
Klasifikasi ikan Teri (Stolephorus sp) berdasarkan ikan yang
termasuk cartilaginous (bertulang rawan) atau bony ( bertulang keras),
menurut Young (1962) dan De Bruin et al (1994) dalam Hastuti (2010)
adalah sebagai berikut:

Filum : Chordata
Sub-Filum : Vertebrae
Class : Actinopterygii
Ordo : Clupeiformess
Famili : Engraulididae
Genus : Stolephorus
Species : Stolephorus sp
Ikan teri (Stolephorus sp) yang termasuk dalam famili
Engraulididae ini mempunyai banyak spesies. Spesies umum yang
teridentifikasi adalah (Stolephorus heterobolus), (S.devisii),
(S.buccaneeri), (S.indicus), dan (S.commersonii) (De Bruin et al,1994)
dalam Hastuti (2010).

2.1 Habitat dan Penyebaran Ikan Teri (Stolephorus sp)


Ikan teri bersifat pelagis dan menghuni perairan pesisir dan
estuaria, tetapi beberapa jenis dapat hidup pada salinitas rendah antara
10-15%. Berdasarkan sifatnya, ikan teri hidup bergerombol, sering
melakukan migrasi, sehingga ikan teri memiliki daerah penyebaran yang
dipengaruhi oleh perubahan musim pada daerah tertentu. Pola musim
ikan teri itu sendiri terjadi secara periodik setiap tahunnya (Hardenberg
1934 vide Hutomo et al.1987) dalam Dwiari (2003). Ikan teri mempunyai
daerah penyebaran yang luas di laut Pasifik bahkan sampai ke daerah
Tahiti dan Madagaskar (Nontji 2005) dalam Hastuti (2010). Penyebaran
ikan teri di Indonesia di wilayah antara 950BT – 1400BT dan 100LU –
100LS, dengan kata lain mencakup hampir di seluruh wilayah Indonesia
(DJPT, 1987) dalam Mayrita (2010).

2.3 Komposisi Kimia Ikan Teri (Stolephorus sp)


Ikan teri (Stolephorus sp) merupakan sumber nutrisi yang penting
bagi masyarakat Indonesia. Menurut Opstvedt (1988) dalam Sedjati
(2006), pada umumnya ikan teri mengandung protein sekitar 16%, namun
proses penggaraman pada pengolahan ikan secara tradisional
mengakibatkan hilangnya protein ikan yang mencapai 5%, tergantung
pada kadar garam dan lama penggaraman. Adanya variasi dalam
komposisi kimia disebabkan karena faktor biologis dan alami. Faktor
biologis antara lain jenis ikan, umur dan jenis kelamin. Faktor alami yaitu
faktor luar yang tidak berasal dari ikan, yang dapat mempengaruhi
komposisi daging ikan. Golongan faktor ini terdiri atas daerah
kehidupannya, musim dan jenis makanan yang tersedia (Muchtadi dan
Sugiyono, 1989) dalam Mayrita (2010).

2.4 Uji Kadar TVB


Analisa atau uji TVB-N (Total Volatil Base) merupakan pengujian
yang menjadi salah satu indicator dalam mengetahui suatu kualitas
produk perikanan, apakah produk tersebut sudah mengalami kemunduran
mutu hingga menuju fase busuk. Analisa ini diketahui dengan melihat
jumlah total basa yang menguap dan akyivitas enzim proteolitik yang
semakin meningkat. Dalam Analisa atau uji TVB-N terdiri dari 3 tahapan
yaitu Ekstraksi, destilasi, dan titrasi.
Dalam Uji TVB-N sering didengar istilah TMA atau Trimethyl
Amine. TMA adalah senyawa organic dengan rumus CN(CH3)3. Senyawa
ini sering digunakan sebagai indicator kerusakan ikan darat. TMA
memiliki sifat tak berwarna dan bersifat higroskopik serta mudah terbakar.
Salah satu pengujian TVB-N dengan menggunakan cawan
Conway. Metode ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya biaya yang
murah, Cepat dalam pelaksanaanya, dan mudah untuk dilakukan. Prinsip
analisis TVB-N adalah menghitung senyawa basa volatile yang diuapkan
(amin, mono-, di-, trimetilamin)dari sampel yang dihancurkan kemudian
diikat oleh asam borat dan selanjutnya dititrasi dengan larutan HCl.
Kategori kesegaran ikan berdasarkan hasil uji TVb-N
 Ikan Sangat Segar ( TVB-N < 10 mgN/100g)
 Ikan Segar ( TVB-N < 20 mgN/100g)
 Ikan Masih Layak Konsumsi ( TVB-N < 30 mgN/100g)
 Ikan Tidak Layak Konsumsi ( TVB-N > 30 mgN/100g)
III. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Kimia Dasar Politeknik
Ahli Usaha Perikanan Jakarta pada tanggal 13 Maret 2023.

3.2 Alat dan Bahan


a. Alat
 Erlenmeyer ► Plastik sampel
 Gelas ukur ► Stomacher
 Gelas beker ► Mikroburet
 Gunting ► Wadah
 Kertas saring ► Corong
 Pipet tetes ► Oven

b. Bahan
 Ikan Teri
 Indicator conway
 H3BO3
 K2CO3
 TCA 7%

3.3 Metode Kerja


1. Timbang 10 gr contoh (sampel ikan Teri) dalam gelas piala,
tambahkan larutan 30 ml TCA 7%
2. Haluskan sampel dengan stomacher selama 1 menit, lalu saring
menggunakan kertas saring
3. Siapkan cawan Conway yang telah diolesi vaselin pada bagian
tutupnya, dan letakan cawan Conway dalam posisi miring
4. Pipet 1 ml larutan H3BO3 2% kedalam bagian dalam cawan Conway
5. Setelah itu pipet 1 ml larutan sampel yang diuji kedalam salah satu
sisi bagian luar cawan Conway
6. Selanjutnya pipet 1 m larutan K2CO3 kesalah satu sisi bagian luar
cawan yang belum terisi
7. Pipet ulang pada cawan Conway yang selanjutnya untuk membuat
blanko, namun mengganti larutan filtrat dengan TCA 5%
8. Tutup cawan Conway lalu masukan kedalam inkubasi selama 24 jam
dengan suhu 35oC
9. Setelah diinkubasi cawan Conway yang berisi sampel dan blanko di
titrasi dengan larutan HCl 0,02 N
10. Amati perubahan yang terjadi pada larutan dan jumlah larutan yang
dibutuhkan untuk mereaksikannya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Nama Sampel Berat Sampel Blanko Hasil TVB
Ikan Teri 10 gram 10
0,04
Ikan Teri 10 gram 0,38

 Perhitungan
Sampel yang didalam cawan Conway yang telah diinkubasi selama
24 jam akan dititrasi dengan 50 ml larutan NaOH. Lalu didapatkan hasil
titrasi larutan sampel dan larutan blanko dengan NaOH yaitu 0,25 unutk
larutan sampel dan 0,23 untuk larutan blanko. Selanjutnya dilakukan
perhitungan kadar TVB dengan rumus berikut:
( Vc−Vb ) xN . Hclx 14,007 x 40
Mg-N/100 : x100
10,067
( 0,25−0,23 ) x 0,02 x 14,007 x 40
: x100
10,005
(0,02)x 0,02 x 14,007 x 40
: x100
10,005
TVB-N : Mg-N/100
Tanda sampel dan blanko selesai di titrasi adalah terjadi
perubahan warna pada sampel dan blanko. Dari hsil yang didapat nilai
TVB ikan berada pada
V. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai