PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu usaha budidaya Ikan sangat ditentukan oleh 3 faktor yang sama
pentingnya yaitu: Breeding (bibit), feeding (pakan), dan management
pengelolahan. Tetapi jika dilihat dari total biaya produksi dalam usaha budidaya
maka kontribusi pakan adalah yang paling tinggi yakni sekitar 60%. Pakan
merupakan salah satu faktor pembatas dalam unit budidaya. Dimana pertumbuhan
dan perkembangan serta kelangsungan hidup biota budidaya tergantung dari
pakan ini dan nutrisinya.
Nutrisi yang terkandung dalam pakan harus benar-benar terkontrol dan
memenuhi kebutuhan dari ikan tersebut. Pakan memiliki peranan penting sebagai
sumber energi untuk pemeliharaan tubuh, pertumbuhan, pengganti jaringan yang
rusak dan perkembangbiakan. Tanpa nutrisi yang baik ikan akan lambat dalam
pertumbuhan pengganti jaringan yang rusak dan perkembangbiakan. Nutrien atau
kandungan zat gizi dalam bahan pakan di bagi menjadi enam bagian yaitu :
energi, protein dan asam amino, lipid dan asam lemak, karbohidrat, vitamin dan
mineral.
Menurut Samosir (2010), analisis proksimat merupakan suatu metode analisis
kimia untuk mengidentifikasikan kandungan zat makanan dari suatu bahan pakan
atau pangan. Komponen fraksi yang dianalisis masih mengandung komponen lain
dengan jumlah yang sangat kecil. Analisis proksimat menganalisis beberapa
komponen seperti zat makanan air (bahan kering), bahan anorganik (abu), protein,
lemak dan serat kasar.
Analisis proksimat bermanfaat dalam menilai dan menguji kualitas suatu
bahan pakan atau pangan dengan membandingkan nilai standar zat makanan atau
zat pakan dengan hasil analisisnya. Dengan demikian analisis proksimat ini dapat
bermanfaat bagi dunia peternakan, terutama dalam pemberian nutrisi yang dapat
memenuhi kebutuhan ikan. Maka dari itu Berdasarkan uraian di atas, praktikum
tentang analisis proksimat ini penting untuk dilakukan untuk menunjang
pengetahuan tentang cara untuk mengetahui kadar nutrisi dalam suatu pakan.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah mampu menentukan jenis bahan
yang sesuai kebutuhan nutrisi induk dan larva melalui analisa proksimat.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat menentukan jenis
bahan yang sesuai kebutuhan nutrisi induk dan larva melalui analisa proksimat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kadar Lemak
1. Lumpang dan alu
2. Labu lemak
3. Timbangan analitik
4. Cawan petri
5. Spatula
6. Soxhlet
Kadar Abu
1. Lumpang dan alu
2. Cawan porselin
3. Desikator
4. Timbangan analitik
5. Muffle furnace
Kadar protein
1. Lumpang dan alu 6. Spatula
2. Cawan petri 7. Buchi 320 N2 – distillation unit
3. Labu kjedhal 8. Buret automatis 25 ml
4. Buchi 425 digestor 9. Erlenmeyer
5. Timbangan analitik 10. Pipet volume 25 ml
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
Kadar Air
Egg custer, Artemia, Cumi-cumi dan Hati sapi
Kadar Lemak
1. Egg custer, Artemia, Cumi-cumi dan Hati sapi
2. Kertas saring
3. Kapas
4. Dietil eter
Kadar Abu
Egg custer, Artemia, Cumi-cumi, dan Hati sapi
Kadar protein
1. Egg custer, Artemia, Cumi-cumi, dan Hati sapi
2. H2SO4
3. Selen katalis
4. NaOH 25 ml
5. Mixed indikator
6. H3BO3 1%
7. HCL 0,10 M
3.1 PROSEDUR KERJA
4.1 Hasil
Kandungan Nutrisi Jumlah
No. Bahan Uji Protein Lemak Kadar Air Kadar Abu Karbohidrat
5.1 Kesimpulan
Pakan bermutu umumnya tersusun dari bahan baku pakan (feedstuffs) yang
bermutu yang dapat berasal dari berbagai sumber dan sering kali digunakan
karena sudah tidak lagi dikonsumsi oleh manusia. Pemilihan bahan baku tersebut
tergantung pada: kandungan bahan gizinya; kecernaannya (digestibility) dan daya
serap (bioavailability)ikan. Pada praktikum ini salah satu bahan yang baik untuk
pakan adalah Egg cuter karena kandunga protein yang tinggi yaitu 70,85%.