Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PAKAN HEWAN

PEMBUATAN TEPUNG IKAN

14 OKTOBER 2016

NAMA KELOMPOK :

ERIC PITRA ERNANDA ( 061511535001 )

ELGA RASTIKA VIRYA NANDA ( 061511535002 )

WAHYU DWI KATMONO ( 061511535003 )

RIDA DWI JAYANTI ( 061511535004 )

FACHRUR ROZI ( 061511535005 )

FIRMAN SETYAWAN ( 061511535006 )

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

PDD BANYUWANGI

2016
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Sebagai negara dengan lokasi perairan yang luas, hasil perikanan tentu sangatlah berkelimpahan.
Tetapi dengan jumlah yang banyak masih ada banyak hasil yang tak terolah, seperti ikan-ikan dengan
ukuran kecil maupun jenis ikan yang kurang disenangi untuk mengkonsumsi maupun ekspor. Dari
beberapa bahan itu sesungguhnya, masih ada peluang usaha yang bisa di kembangkan, yakni pemakaian
ikan untuk bahan baku pakan dengan pemrosesan jadi tepung ikan. Kandungan protein serta mineral
yang tinggi membuat tepung ikan ini sangatlah baik untuk dipakai sebagai bahan baku pakan serta
mempunyai prospek yang cerah untuk di kembangkan jadi usaha pembuatan tepung ikan.

Tepung Ikan adalah ikan atau bagian-bagian ikan yang minyaknya diambil atau tidak,
dikeringkan kemudian digiling. Kegunaan utama tepung ikan adalah sebagai bahan campuran
pada makanan ternak. Tepung ikan yang bermutu baik harus bebas dari kontaminasi serangga.
Jamur, mikroorganisme pathogen.

Dalam susunan pakan ternak, tepung ikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
terutama ternak ayam dan babi selain itu juga sebagai komponen makanan ikan.

Tepung ikan yang bermutu baik harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

 butiran – butirannya harus seragam


 bebas dari sisa – sisa tulang, mata ikan dan benda asing, warna halus bersih, seragam,
serta bau khas ikan amis (Afrianto dan Liviawaty, 2005).
II. Alat dan bahan

2.1 Bahan yang perlu disiapkan :

Ikan. Beragam jenis ikan laut bisa di proses jadi tepung ikan. Namun yang paling
ekonomis yaitu ikan-ikan kecil (rucah) yang kurang disenangi untuk dikonsumsi serta harga nya
relatif murah. Jenis ikan yang digunakan dalam praktikum ini adalah menggunakan ikan lemuru.

2.2 Peralatan yang digunakan :

Peralatan yang dipakai dalam pembuatan tepung ikan di sini yaitu alat-alat yang simpel serta
umum dipakai dalam beragam jenis industri kecil yakni :

 Penggiling ikan. Alat ini dipakai untuk menggiling bubur kering ikan.
 Alat pengering. Alat ini dipakai untuk mengeringkan ikan hingga kandungan air meraih
8%.
 Pisau dan alas, digunakan untuk memotong dan menghaluskan ikan basah agar
memudahkan saat proses pengeringan ikan.
 Panci dan kompor, digunakan untuk mengukus ikan setelah dipotong untuk memudahkan
pengambilan minyak ikan di dalamnya.

2.3 Proses membuat tepung ikan secara sederhana :

1. pemotongan Ikan Basah

Pemotongan ikan basah dikerjakan pada ikan yang memiliki ukuran kecil serta sedang.
Ikan-ikan yang memiliki ukuran kecil (ter) tak mesti digiling, serta proses ini tak mesti
dikerjakan. Ikan memiliki ukuran sedang serta besar, butuh dibuang jeroannya, serta dicuci.
Sementara untuk ikan yang memiliki ukuran kecil, pembuangan jeroan serta pencucian tak butuh
dikerjakan. Ikan dipotong dengan pisau hingga didapat bubur mentah ikan.

2. Pengukusan

Bubur ikan hasil pencacahan dengan pisau pada step pertama atau ikan kecil dikukus
dengan panci berisi air selama 20 menit hingga bubur atau ikan kecil jadi masak dan memiliki
tekstur lebih halus.

3. pengeluaran minyak

Setelah ikan selesai dikukus dilakukan pemerasan dengan cara ditekan dengan maksud
mengeluarkan minyak ikan yang ada di dalamnya.

4. Pengeringan

Bubur ikan yang telah dikukus dikeringkan dengan alat pengering hingga kandungan air
sekitar8%. Hasil pengeringan dimaksud cake kering ikan. Namun dalam praktikum ini kelompok
kami hanya menggunakan alat pengering selama kurang lebih 6 jam, sehingga kondisi ikan tidak
terlalu kering, sehinggga masih memerlukan bantuan sinar matahari untuk mencapai tingkat
kandungan air hingga 8%.

5. Penggilingan ikan kering

ikan yang telah kering atau memiliki kandungan air 8% kemudian sudah siap di haluskan
kembali menggunakan mesin penggiling hingga dihasilkan tepung yang halus.

III. Hasil

Berat Volume
Berat awal Berat setelah Berat setelah Berat setelah setelah air+lemak (ml)
(gram) dicacah (gram) dikukus (gram) dikeringkan (gram) digiling
(gram)

Tepung ikan 500 450 301 98 94 105

IV. Pembahasan

Tepung ikan yaitu produk samping pemrosesan ikan berkadar air rendah yang didapat dari
penggilingan ikan. Produk yang kaya dengan protein serta mineral ini dipakai sebagai bahan baku pakan
ternak. Tepung ikan adalah satu diantara bahan pakan yang punya potensi sebagai sumber protein
ataupun lemak terlebih asam lemak tidak jemu rantai panjang (poly-unsaturated fatty acids–PUFA) yang
diketahui banyak bertindak dalam melakukan perbaikan tampilan reproduksi ternak (Ashes et al., 1992).
Mandell et al. (1997) melaporkan kalau tepung ikan banyak terkandung asam lemak esensial
eicosapentaenoic acid (EPA, C20 : 5n-3) yakni sejumlah 5, 87 g serta docosahexanoic acid (DHA, C20 : 6n-
3) sejumlah 9, 84 g/kg.

Asam lemak esensial itu dilaporkan banyaknya peneliti memiliki manfaat unik dalam tingkatkan
produktivitas, kuaalitas produk, serta tampilan reproduksi ternak (Pike et al., 1994). Tepung ikan yang
berkualitas baik mesti bebas dari kerancuan serangga. Jamur, mikroorganisme pathogen.

Dalam susunan makanan ternak, tepung ikan adalah sisi yang tidak bisa dipisahkan terlebih
ternak ayam serta babi diluar itu sebagai komponen makanan ikan. Tepung ikan bisa dibuat lewat cara
basah, kering serta lewat cara penyulingan. Namun langkah kering paling pas dikerjakan untuk industri
kecil lantaran lebih simpel serta lebih murah.

Selain mengandung protein dan mineral, tepung ikan juga berpotensi sebagai sumber
protein dan lemak, khususnya asam lemak tak jenuh rantai panjang. Sehingga memiliki peran
besar dalam memperbaiki penampilan reproduksi hewan ternak. Pada tahun 1997, Mandell et al
menyatakan bahwa tepung ikan ternyata mengandung banyak asam lemak esensial
eicosapentaenoic acid (EPA, C20:5n-3) sebanyak 5,87 gram serta docosahexanoic acid (DHA,
C20:6n-3) sejumlah 9,84 gram/kilogram.

Berbagai penelitian melaporkan bahwa asam lemak esensial tersebut memiliki fungsi unik dalam
meningkatkan jumlah produktivitas, penampilan produk ternak dan kualitas produk.

V. Kesimpulan

Tepung ikan merupakan salah satu jenis pakan dari hewan yang baik untuk pertumbuhan
hewan ternak. Tepung ikan mengandung protein dan mineral, tepung ikan juga berpotensi
sebagai sumber protein dan lemak, khususnya asam lemak tak jenuh rantai panjang,lemak
esensial tersebut memiliki fungsi unik dalam meningkatkan jumlah produktivitas, penampilan
produk ternak dan kualitas produk.Sehingga memiliki peran besar dalam memperbaiki
penampilan reproduksi hewan ternak.

VI. Daftar Pustaka

Anonymous,2016, Jual Tepung Ikan Murah dan Berkualitas untuk Bahan Pakan Ternak,
http://www.infonasa.com/jual-tepung-ikan/, 19/10/2016

Firdaus maulana, 2015, Berikut Ini Proses Pembuatan Tepung Ikan Secara Sederhana,
http://www.drakemedia.net/4598/2015/08/19/berikut-ini-proses-pembuatan-tepung-ikan-secara-
sederhana/,19/10/2016

VII. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai