BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
memiliki capit salah satu jenis yang termasuk dalam golongan ini adalah
menjadi favorit bagi penggemar masakan ikan laut yang ada di restaurant-
sama dengan yang kita kenal. Lobster adalah jenis yang tidak memiliki
cakar, lobster air tawar juga merupakan kerabat lobster karang namun
memiliki rasa dan tekstur yang jauh berbeda karena habitat asalnya.
Lobster termasuk hewan nokturnal yang aktif pada malam hari, pada
waktu siang hari lebih suka berdiam pada lubang-lubang karang dan nanti
liar termasuk hewan yang memiliki pola makan omnivora atau pemakan
segala. Ia memakan ikan kecil, berbagai jenis moluska kecil dan udang-
udang kecil lain serta makan ganggang serta tanaman laut. Dalam
Tujuan
Manfaat
BAB II
PERSIAPAN
A. Rencana Kegiatan
terbagi menjadi 2 (dua) tempat, yaitu tempat pemeriksaan fisik Balai Besar
1. Pemeriksaan
2. Pengasingan
3. Pengamatan
4. Perlakuan
5. Penahanan
6. Penolakan
7. Pemusnahan
8. Pembebasan
5
B. Jadwal Kegiatan
1 Pengenalan
2 Pengujian
Laboratorium
BBKIPM
MAKASSAR
3 Dokumentasi
4 Pemeriksaan
Kesesuaian
Jenis,
Jumlah,
Volume Dan
Ukuran
6
C. Potensi Wilayah
a. Aspek Sosial
Dakota dan JL. Andi Djemma dapat diterima dengan baik dan respon
b. Aspek Ekonomi
c. Aspek Teknis
Letak Balai Besar KIPM Makassar yang terletak di JL. Dakota dan
BAB III
dan Keamanan Hasil Perikanan Makassar. Praktik Kerja Lapang (PKL) ini
Kota : Makassar
Kecamatan : Mamajang
Kota : Makassar
B. Tahapan Pelaksanaan
berikut :
kesehatan (HC).
baik untuk tujuan perdagangan antar area, ekspor, dan impor maupun
dan kelautan. Hal ini dapat dipahami bahwa keberadaan Karantina Ikan di
yang diakui secara Nasional dan Internasional serta menjadi salah satu
Internasional.
Hasil Perikanan Makassar sebagai filter masuk dan tersebarnya hama dan
2. Visi dan Misi Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan
masuk, keluar, dan tersebarnya hama dan penyakit ikan dari luar negeri
dan dari satu area ke area lain di dalam negeri, atau keluar wilayah
11
perikanan.
nasional.
akuabisnis.
yang profesional.
diamanatkan dalam UU. No. 16 tahun 1992 tentang karantina hewan, Ikan
dan tumbuhan adalah mencegah masuk dan tersebarnya HPIK dari luar
negeri dan dari suatu area ke area lain didalam negeri, atau keluarnya dari
menyelenggarakan fungsi :
penyakit ikan.
c. Pembuatan koleksi Hama dan Penyakit Ikan (HPI) dan Hama Penyakit
perundang-undangan perkarantinaan.
pengeluarannya.
karantina dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam
negeri, atau keluarnya hama dan penyakit ikan dari dalam wilayah
Republik Indonesia.
tersebut meliputi :
1. Ikan
Ikan adalah semua biota perairan yang sebagian atau seluruh daur
(Mollusca)
perairan (Algae)
2. Benda lain
1. Bahan Patogenik
2. Bahan Biologik
3. Makanan Ikan
a. Prosedur Impor
tempat pemasukan.
pelepasan.
pengiriman.
untuk pemeriksaan.
kesehatan ikan.
ulang.
pelepasan.
dan ukuran).
5) Surat Penolakan.
6) Sertifikat Pelepasan.
7) Surat Pemusnahan.
Indonesia.
Hama Dan Penyakit Ikan Karantina Dari Luar Negeri Dan Dari Suatu
Ikan.
1) Pemeriksaan
tertularnya hama penyakit ikan atau hama penyakit ikan karantina pada
pembawa.
3. Pengasingan
tertular atau bebas dari HPIK dan memenuhi persyaratan maka media
kesehatan ikan) sebagai bukti bebas HPIK dan merupakan salah satu
4. Pengamatan
Penyakit Ikan Karantina dan/atau hama dan penyakit ikan pada media
ikan.
5. Perlakuan
tertular atau diduga tertular hama dan penyakit yang dipersyaratkan hama
pembawa :
Tiindakan/Perlakuan Pemusnahan.
6. Penahanan
hari untuk melengkapi dokumen atau sertifikat kesehatan ikan, jika dalam
7. Penolakan
dimasukkan atau dikeluarkan dari suatu area ke area lain atau dalam
antara jenis, jumlah isi dan ukuran media pembawa dengan yang
Gol. II.
25
Media Pembawa tertular HPIK Gol. I busuk, jenis yang dilarang atau
8. Pemusnahan
II.
3. Media pembawa yang telah masuk tertular HPIK Gol. I, busuk, rusak,
dan atau jenis yang dilarang, tidak diurus, atau tidak diketahui
4. Dalam waktu 3 hari media pembawa tidak diurus, busuk, dan rusak.
9. Pembebasan
4. Media Pembawa yang tertular HPIK Gol. II, setelah diberi perlakuan
dapat dibebaskan/disembuhkan.
karantina ikan sebagai bukti media pembawa telah bebas dari HPIK.
Media pembawa yang telah bebas dari HPIK dan dilengkapi dengan
Sebelum pengiriman, media pembawa yang sudah bebas dari HPIK tiba
1. Kelengkapan dokumen
dokumen
ke area tujuan.
D.URAIAN KEGIATAN
a. Pelaporan
ruang pelayanan. Untuk bagian ekspor sendiri hanya bisa dilakukan oleh
dan antar area maka diperlukan penerapan cara karantina ikan yang baik
sekaligus menjadi syarat yang harus dipenuhi oleh eksportir apabila ingin
berikut :
a) Kelayakan Lokasi :
budidaya disekitarnya.
Sarana Perlakuan;
tertentu.
memasukkan sampel sesuai dengan grade yang telah di tetapkan oleh upt
uji akan mengambil sampel di lokasi pengguna jasa kecuali daerah yang
berada di luar kota makassar, maka pengguna jasa yang berlokasi di luar
pemusnahan.
e. Permohonan
PPK Online kemudian mengisi data pada aplikasi tersebut dan melakukan
permohonan.
Invoice (asli)
f. Pemeriksaan fisik
penerbitan sertifikat.
g. Penerbitan sertifikat
1) Ekspor
2) Domestik Keluar
BAB IV
(panulirus SP) dapat disajikan dalam bagan yang dapat dilihat pada
bagan tabel.2
PERMOHONAN PENGUJIAN
OLEH UPI
HASIL PENGUJIAN
PERMOHONAN PENERBITAN
SERTIFIKAT KESEHATAN (HC) DAN
LAPORAN HASIL UJI (LHU)
SERTIFIKAT KESEHATAN
(HC) DAN LAPORAN
HASIL UJI (LHU)
35
pengujian berikut:
1. Pengujian parasit
menggunakan:
Mistar
Timbangan
Slide glass dan cawan petri
Nacl 0,9%
Nampan atau wadah yang digunakan lobster
Pisau, gunting
Tissue
Microskop stereo dan trinokuler
work sheet
36
menimbang beratnya.
- lendir badan dikerok lalu diletakkan pada slide glass yang ditetesi
larutan Nacl fisiologis 0,9%.
- Overculum dibuka dan insang diambil lalu diletakkan pada cawan
petri yang diberi larutan fisiologis Nacl 0,9%.
- Rongga perut dibedah lalu organ dalam diambil dan diletakkan
pada cawan petri yang diberi larutan fisiologis Nacl 0,9%.
- Kemudian dilakukan pemeriksaan didua microskop yaitu stereo dan
trinokuler apakah sampel tersebut ditemukan parasit octolasmus.sp
atau tidak ditemukan parasit. (gambar 3)
at
37
lobster ditemukan parasit atau tidak ditemukan parasit jika ditemukan tidak
akan jadi kendala pengiriman barang karena ada tindakan yang dilakukan
diantaranya: Packing List (PL) identitas produk atau batch code yaitu
dokumen muat barang yang dimuat, kode atau tanggal, produksi, tujuan,
informasi yang menerangkan produk yang akan diekspor dari sisi isian
tipe jenis produk, pemberian nomor sertifikat kesehatan dan form HC yang
pada saat pemuatan. Hal ini bertujuan Untuk memastikan kebenaran dan
kesesuaian data yang tercantum pada draft HC dengan produk yang akan
diekspor.
41
diverifikasi oleh verifikator dan produk perikanan lobster siap untuk dikirim.
42
BAB V
A. Rangkuman
Dengan adanya sertifkat kesehatan (HC) dan laporan hasil uji ini
manusia.
B. Saran
hasil uji (LHU) agar produk perikanan yang ingin dikirim tidak mengalami
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1 :
46
Lampiran 2.
Gambar.1 Penulisan
dokumen / verifikasi HPIK
49
Gambar.2
Pengeluaran sertifikat Perlepasan
Lampiran. 4.
Lampiran 5.
G am
bar.1 Kantor BBKIPM MAKASSAR
53
( TPFI )