Anda di halaman 1dari 50

MEI, 2018

KEBIJAKAN SISTEM JAMINAN MUTU


DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN

PUSAT PENGENDALIAN MUTU


BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2018
Ikan Sebagai Komoditi Strategis

Komoditi Pangan Komoditi Perdagangan


(Ekonomi)
 Ketahanan Pangan (Sumber
Pangan)
 Komoditi ekspor penghasil
 Sumber gizi (Protein, Lemak,
devisa negara
 Memerlukan daya saing
Vitamin, Garam Mineral, Air ),
 Memenuhi persyaratan mutu dan
pasar mutu dan keamanan
pangan
keamanan pangan (Safety)
KOMPOSISI KIMIA IKAN
Lemak Mineral/
2-22% Vitamin

Protein
16-20%
Air 60-80 %

 Konsumsi per kapita :


Produksi hasil perikanan (2016) :
 Daging : 2,9 kg/kapita/tahun
 Tangkap : 6, 35 juta ton (laut)
 Ayam : 9 kg/kapita/tahun
 479.850 ton (umum)
 Ikan : 43,88 kg/kapita/tahun
 Budidaya : 16,67 juta ton
(nilai tahun 2016) 3
Apa yang paling ditakuti
oleh industri pangan ?

Suatu wabah keracunan atau penyakit akibat


terkontaminasinya bahan pangan
dimana produk dari perusahaannya
tersangkut/ sebagai penyebab
Monday, July 26, 2021 4
SUMBER: Pusat Sertifikasi
VOLUME DAN NILAI EKSPOR Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan berdasarkan HC
TAHUN 20
JUMLAH UPI EKSPOR 2016 NILAI RATA-RATA JUMLAH HC
NO NEGARA DOMINAN JENIS PRODUK
TERDAFTAR (Unit) VOLUME (kg) NILAI ($ US) $ US (Per Kg) (Consignment)
A. Negara Mitra
1 Uni Eropa (28 Negara) 212 68.252.025 384.154.656 5,63 6.318 Tuna, udang, Cephalopod
2 Korea 382 13.916.009 44.275.135 3,18 1.297 Rumput laut, Tuna, Ikan Hidup, Cephalopod
3 China 445 128.453.159 429.110.456 3,34 13.689 Rumput laut, Ikan pelagis, Ikan Hidup
4 Rusia 15 1.971.333 12.934.223 6,56 129 Telur ikan terbang
5 Kanada 163 3.210.407 24.443.994 7,61 278 Udang, Tuna, kan demersal, Kepiting
6 Vietnam 278 74.212.499 190.480.746 2,57 4.621 Udang, Tuna/tuna like, Rumput laut, Cephalopod
7 Norwegia 212 8.680 41.857 4,82 3 Ikan Kakap, Ikan Tenggiri
B. Negara Non Mitra
1 Jepang 81.812.430 608.469.724 7,44 11.457 Udang, tuna
2 Amerika 158.654.274 1.425.826.791 8,99 12.035 Udang, Tuna, Kepiting
3 Negara Non Mitra 207.416.090 958.476.154 5 36.755 Udang, Tuna/Tuna like, Kepiting, Kakap, Ikan hidup, Kekerngan
TOTAL 737.906.906 4.078.213.736 5,53 86.582

5
ISU KEAMANAN PANGAN PADA PRODUK PERIKANAN

- Chloramphenicol (CAP)
- Nitrofurans
- Tetracycline
- Oxytetracycline
- Metal Fragment - Malachite Green
- Zinc Fragment - Leucomalachite Green

A
A
n
n
tt
ii
b
b
ii
-- Aflatoxin
Aflatoxin
Pb, Hg, Cd o
o
tt
Physical
Physical
Chemical
Heavy
Chemical
Heavy
Substance
Substance
natural
Biological
Biological
Toxin
Substances
Metal
natural Toxin
Substances
Metal
Substances
Substances -- Histamin
Histamin
ii -- Marine
cc
Marine biotoxin
biotoxin
ss
//

D
D
rr
u
u
g
- Salmonella
- Formalin g
- E. colli
- Borax R
R - Vibrio parahaemolyticus
- Hydrogen Peroxida e
e
ss - Listeria monocytogenes
(H2O2) ii - dll
Organochlorine Pesticideddu
u
e
e
ss
PERMASALAHAN LAIN

 Maraknya penggunaan bahan kimia berbahaya seperti


formalin yang sengaja ditambahkan untuk menambah
daya awet (oleh nelayan dan pelaku usaha);
 Industri pengolahan ikan sangat bervariasi dari skala
mikro sampai besar dengan skala mikro dan kecil
yang sangat dominan baik di perikanan tangkap
maupun budidaya
 Lemahnya pengetahuan dan pemahaman stakeholder
terhadap keamanan pangan
 Industri pengolahan ikan sangat tersebar luas di
seluruh Indonesia dan beberapa bahkan di area yang
sangat jauh dan terpencil.
7
► Traceability (quality &
safety/sustainability/environmental friendly)
 from farm/sea to consignment
 budidaya (pakan, benih, GAP)
 kapal/tempat pendaratan ikan
(sanitasi/hygiene, GHP)
 supplier/middleman
► Catch Certification CD 1005/2008
► Fair Trade
► Corporate Social Responsibility
► Animal welfare
II. JAMINAN MUTU & KEAMANAN HASIL PERIKANAN

 Terjaminnya keamanan hasil perikanan


tergantung pada peranan dan tanggung
jawab pemerintah, sebagai fasilitator,
pembimbing dan pengawas dan produsen
hasil perikanan sebagai pelaku utama
(produsen bahan baku, pelaku usaha,
distributor, pengecer maupun jasa boga)
serta konsumen
 Sinergi ketiganya akan mewujudkan
keamanan hasil perikanan.
 Pemerintah
Indonesia
memandang Penerapan Sistem
masalah Jaminan Mutu dan
keamanan hasil Keamanan Hasil
perikanan dan Perikanan.
produknya
sebagai issue
yang diatur
secara wajib
(mandatory).
Pelaku bisnis
harus
melaksanakannya
TUJUAN  Sistem Jaminan Mutu dan
Keamanan Hasil Perikanan
 Untuk menjamin efektifitas dan
efisiensi pelaksanaan tugas
pengendalian dari hulu ke hilir untuk
..
memberikan jaminan mutu dan
keamanan hasil perikanan untuk tujuan
konsumsi.
 Jaminan yang diberikan oleh
pemerintah/Otoritas Kompeten
terhadap pelaku usaha adalah berupa
sertifikat (CPIB, CBIB, HACCP (sistem)
dan HC (Produk))
A. REGULASI KEAMANAN PANGAN NASIONAL

UU PANGAN NO. 18/2012


• Produk sumberhayati perikanan dan perairan
secara eksplisit telah dimasukan sebagai
pangan.
• Pasal 68 ayat 3 menjelaskan bahwa : Petani,
Nelayan, Pembudidaya ikan dan Pelaku Usaha
Pangan wajib menerapkan norma, standar,
prosedur dan kriteria keamanan pangan.
UU Perikanan No.31/2004 rev. No.45/2009,
Pasal 20-21
• Pasal 20
Proses pengolahan ikan dan produk perikanan wajib
memenuhi persyaratan kelayakan pengolahan ikan,
sistem Jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan.
• Pasal 21
Setiap orang yang melakukan pemasukan atau
pengeluaran ikan dan/atau hasil perikanan dari
dan/atau ke wilayah RI harus melengkapinya dengan
sertifikat kesehatan untuk konsumsi manusia
PERATURAN PEMERINTAH NO 57 TAHUN 2015

Tentang Sistem Jaminan Mutu Dan Keamanan


Hasil Perikanan Serta Peningkatan Nilai Tambah
Produk Hasil Perikanan
1. pengembangan dan penerapan persyaratan atau standar Bahan Baku;
2. pengembangan dan penerapan persyaratan atau standar higienis, teknik
penanganan, dan teknik pengolahan;
3. pengembangan dan penerapan persyaratan atau standar mutu produk;
4. pengembangan dan penerapan persyaratan atau standar sarana dan
prasarana;
5. pengembangan dan penerapan persyaratan atau standar metode pengujian;
6. Pengendalian Mutu;
7. Pengawasan Mutu; dan
8. Sertifikasi.
Peraturan Menteri :
a. PERMEN KP No. PER.19/MEN/2010, tentang Pengendalian Sistem Jaminan
Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
b. PERMEN KP NO. PER.02/MEN/2007, tentang Monitoring Residu Obat, Bahan
Kimia, Bahan Biologi dan Kontaminan pada Pembudidayaan Ikan
c. KEPMEN KP NO. 52A/KEPMEN-KP/2013, tentang Persyaratan Jaminan Mutu dan
Keamanan Hasil Perikanan pada Proses Produksi, Pengolahan dan Distribusi
d. KEPMEN KP NO. KEP.02/MEN/2007, tentang Cara Budidaya Ikan yang Baik
e. PERMEN KP NO. MEN.74/MEN/2014, tentang Pengendalian Mutu dan
Keamanan Hasil Perikanan Yang Masuk ke Dalam Wilayah Republik Indonesia

 MRA/MOU dengan Negara Mitra


 Harmonisasi Sistem dengan UE
 MRA/MOU/Joint Agreement dengan Kanada, Korea, China, Rusia, Vietnam

 Standar Nasional Indonesia


PERMEN KP NO. PER.19/MEN/2010, tentang
Pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

BAB II
TANGGUNG JAWAB PENGENDALIAN
Pasal 4 :
Menteri memberikan kewenangan Kepada Kepala Badan sebagai Otoritas Kompeten untuk
melakukan pengendalian sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan

Pasal 5 ayat 3 :
Sertifikat Penerapan HACCP diberikan kepada UPI apabila telah memiliki Sertifikat
Kelayakan Pengolahan (SKP) dan telah menerapkan konsepsi HACCP

Pasal 5 ayat 4 :
SKP diterbitkan oleh Direktur Jenderal P2HP sebagai HASIL PEMBINAAN terhadap UPI yang
telah menerapkan GMP dan SSOP

Pasal 5 ayat 5 :
HC diberikan apabila UPI konsisten dalam memenuhi persyaratan PENERAPAN HACCP
BAB III
SERTIFIKASI
Pasal 16 ayat 3 :
Sertifikat CBIB diterbitkan oleh Kepala UPT lingkup Ditjen Budidaya atau
Kepala Dinas atas nama Otoritas Kompeten

Pasal 16 ayat 4 :
Sertifikat CPIB pada kapal penangkap atau pengangkut ikan diterbitkan oleh
Kepala Pelabuhan Perikanan atau Kepala Dinas atas nama Otoritas
Kompeten

Pasal 16 ayat 5 :
Sertifikat CPIB pada tempat pengumpulan, suplier, atau unit distribusi
diterbitkan oleh Kepala UPT di lingkungan Badan, Kepala Dinas atau pihak
ketiga yang berkompeten atas nama Otoritas Kompeten
Pasal 16 ayat 6 :
Sertifikat Penerapan HACCP diterbitkan oleh Kepala Badan selaku Otoritas
Kompeten

Pasal 16 ayat 7 :
HC dalam pelaksanaannya diterbitkan oleh Kepala UPT di lingkungan Badan,
Pimpinan Laboratorium atau pihak ketiga yang berkompeten atas nama
Otoritas Kompeten
B. Organisasi Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan
Hasil Perikanan

1. YURIDIKSI 3. PELAKU
 UU  Kapal
 PP  Tambak
 Per/Kep Men :  Suplier
• Peraturan System CA  Pelabuhan
• Hulu –Hilir  Unit Pengolahan Ikan
• Sub System
 Keputusan Ka Ban, SOP 4. SERTIFIKASI
 Unit : CBIB, CPIB, HACCP,
2. KELEMBAGAAN/ HC
ORGANISASI  Personel : Inspektur,
 Lembaga Inspeksi dan Analis, Quality Control
Sertifikasi :
Pusat dan daerah
 Laboratorium
STRUKTUR ORGANISASI COMPETENT AUTHORITY

MEN KP

Komisi Approval BKIPM


(TOP MANAGER)

Manager Mutu & Deputy Manager

MANAGER TEKNIS
MANAGER TEKNIS MANAGER TEKNIS PERIKANAN TANGKAP
KARANTINA BUDIDAYA

Manager Teknis Manager Teknis


Manager Teknis Kes Ling Pelabuhan
Sertifikasi Mutu &
Keamanan Manager Teknis
Manager Teknis
Produksi
Manager teknis Kapal Penangkap
Karantina Ikan Manager Teknis
Perbenihan

LEMBAGA INSPEKSI DAN Pendelegasian Otoritas


SERTIFIKASI
RUANG LINGKUP SISTEM JAMINAN KESEHATAN IKAN, MUTU DAN KEAMANAN HASIL
PERIKANAN

SERTIFIKASI
Pakan/ CBIB SERTIFIKASI
Obat-obatan
CPIB
MONITORING
GAP Bio Security

GHcP
AQUACULTURE Supplier
UNIT
RMP PENGOLAHAN PASAR
PRODUK
IKAN/ DALAM DAN
PERIKANAN
Tempat pendaratan Supplier INSTALASI LUAR NEGERI
TANGKAP
Kapal /pelabuhan
(Kapal)

monitoring SERTIFIKASI (HC)


TRANSPORTASI SERTIFIKASI
SERTIFIKASI - Mutu dan keamanan pangan
hasil perikanan
HACCP
CPIB - Kesehatan Ikan

TRACEABILITY
SERTIFIKASI DALAM PENGENDALIAN SJMKHP

1 TAMBAK
2 KAPAL/SUPLIER UNIT PENGOLAHAN
3 IKAN

1. Sertifikat CBIB 1. Sertifikat CPIB Sertifikat HACCP :


2. Monitoring Residu/bahan (kapal/suplier) 1. Pre-Requisite Programme
berbahaya 2. Sertifikat HACCP (GMP/SSOP)
3. NRMP 3. Monitoring Residu/Bahan 2. Penerapan 7 (tujuh) prinsip
Berbahaya HACCP
3. Traceability

Diterbitkan oleh :
4. PRODUK Health Certificate Lembaga Inspeksi dan
Sertifikasi a/n BKIPM
 Konsistensi Penerapan
HACCP
 Pengujian Laboratorium
PENTINGNYA SERTIFIKASI :

· Persyaratan pasar Internasional


· Perlindungan konsumen terhadap Mutu dan
Keamanan Pangan (Hasil Perikanan)
· Memberikan jaminan keamanan pangan dari
hulu (budidaya, tambak, kapal) hingga ke hilir
(Traceability) melalui In Process Inspection
(IPI)
III. PERSYARATAN EKSPOR
1. Memiliki Sertifikat
Penerapan HACCP

A. PERSYARATAN
DALAM NEGERI
2. Produk
dilengkapi Health
Certificate (HC)

Diterbitkan :
PERSYARATAN Lembaga Inspeksi dan
Sertifikasi
EKSPOR
Produk Dilengkapi
Surat Persetujuan
Muat (SPM)

B. PERSYARATAN Approval/Register Number


EKSPOR KE
NEGARA MITRA (berdasarkan MRA/MOU)
1. SERTIFIKASI HACCP

JENIS SERTIFIKAT HACCP


● Sertifikat Penerapan Persyaratan Dasar HACCP
● Sertifikat Penerapan HACCP

BERDASARKAN
POTENSI BAHAYA/HAZARD YANG BERBEDA
PERSYARATAN
Memiliki unit/tempat kegiatan penanganan/pengolahan
Memiliki SKP yang masih berlaku

MASA BERLAKU
masa berlaku sertifikat 1 tahun
Verifikasi tahunan oleh Competent Authority
Inspeksi reguler (surveilan) oleh UPT BKIPM minimal sesuai grade (A; 4
bln, B; 3 bln, C; 2 bulan

KLASIFIKASI :
Grade A : kritis 0, serius 0, mayor maks 5, minor maks 6
Grade B : kritis 0, serius maks 2, mayor maks 10, minor
maks 7; (jumlah mayor dan minor < 10)
Grade C : kritis 0, serius maks 4, mayor maks 11, minor NA
Sertifikat HACCP Berdasarkan Kategori Resiko
(Product Risk)

BAHAN BAKU JENIS OLAHAN TUJUAN PENGGUNAAN

Segar
Animal Origin Ready to Eat
Beku
Dipanaskan sebelum
Non Animal Origin Kaleng (Sterilisasi/ dikonsumsi
Pasteurisasi

Kering Diproses Lebih Lanjut


(Sebagai Bahan Baku)
Dll
SERTIFIKASI HACCP

PENGAWASAN
CCP

PENERAPAN
CCP

PENERAPAN
n tan

r
sa

Pr
PROSEDUR SANITASI
ka ra
Da

e
ya ya

(SSOP)


la rs

Re
Ke Pe

qu
PENERAPAN CARA BERPRODUKSI

isi
e t
YANG BAIK DAN BENAR (GMP)
GRADE HACCP DAN NEGARA TUJUAN EKSPOR

JUMLAH PENYIMPANGAN
GRADE TUJUAN EKSPOR
Kritis Serius Mayor Minor

0 0 0–5 0–6 Semua negara


A

0 1–2 6 – 10 ≥7 Semua Negara


B (Kecuali Uni Eropa)

0 3–4 ≥ 11 NA Negara yang tidak ada


C MOU/MRA

D GAGAL
PROSEDUR SERTIFIKASI HACCP

5 Laporan 6
BKIPM
Komisi Approval
Penunjukkan 2 Rekomendasi 7

8 Penerbitan
Inspector
Permohonan
1 SERTIFIKAT
HACCP
Tindakan
koreksi
3 inspeksi
4

UNIT PENGOLAHAN IKAN

● Audit secara periodik oleh Lembaga Inspeksi dan (SURVAILEN)


● Verifikasi minimal 1 tahun 1 kali
● Jika terdapat ketidak sesuaian : :
 Sertifikat HACCP tidak diterbitkan
 Suspend
 Sertifikat HACCP dicabut
2. SERTIFIKASI HC

PRINSIP SERTIFIKASI (Penerbitan Health Certificate)

◙ UPI menerapkan dan memiliki sertifikat HACCP


◙ EPI (End Product Inspection) Vs IPI (In Process Inspection)

EPI IPI
 Mutu  Jaminan Mutu
 HC bisa diterbitkan untuk  Tidak dapat diterbitkan
trader untuk trader/forwader

 Sertifikasi oleh UPT di  Sertifikasi oleh UPTdi


Port Embarkasi wilayah UPI (survailen)

◙ Ditandatangani oleh Inspektur Mutu yang ditunjuk (ditetapkan oleh CA)


Health Certificate (HC)
·Menerangkan tentang spesifikasi/data “consignment” :
jenis olahan, berat/volume, tanggal produksi, nomor
container, dll
·Sebagai jaminan mutu dan keamanan produk kepada
konsumen (attestation)
·Menerangkan tentang asal produk/barang :
 asal negara, nama UPI, dll
·Bukti Legalitas :
 Competent Authority, Cap, Tandatangan, dll
PROSEDUR PENERBITAN SERTIFIKAT KESEHATAN

33 Lembaga Inspeksi dan


Sertifikasi (UPT KIPM)

Penugasan

Laporan Surveilan
Verifikasi

Inspektur Mutu

Surveilan Tindakan koreksi Pengisian HC


temporary suspended

UPI ber HACCP Verifikasi stuffing


fisik & dokumen

GMP/SSOP,
SERTIFIKAT
Penerapan HACCP, KESEHATAN
Traceability, Audit Internal/ (HC) Tanda tangan &
External, Sampling dan
pengujian lab Stempel
PERSYARATAN ekspor ke NEGARA MITRA
UNI EROPA
UPI memiliki HACCP (Grade A)
UPI harus terdaftar (memiliki Approval Number)
Official Control harus equivalen dengan UE

CANADA
UPI memiliki HACCP (Grade min B)
UPI yang terdaftar (Nomor Registrasi), mendapat fasilitas pengujian
maks 5%
UPI yang tidak terdaftar, pengujian 15%

KOREA
UPI memiliki HACCP (Grade min B)
UPI harus terdaftar (memiliki nomor Registrasi), TIDAK berdasarkan
spesifikasi produk
Diinspeksi setiap tahun oleh CA Korea
CHINA
UPI memiliki HACCP (Grade min B)
UPI harus terdaftar (memiliki nomor Registrasi), BERDASARKAN spesifikasi
produk
Produk : hewan akuatik hidup, rumput laut & produk-produknya.

RUSIA
UPI memiliki HACCP (Grade min A)
UPI harus terdaftar (memiliki nomor Registrasi)

VIETNAM
UPI memiliki HACCP (Grade min B)
UPI harus terdaftar (memiliki nomor Registrasi)
NORWEGIA
Ruang Lingkup : seluruh hewan laut yang dikonsumsi manusia, kecuali amphibi
UPI memiliki HACCP (Grade min A)
dan reptil laut
UPI harus terdaftar (memiliki nomor registrasi)
Produk perikanan
IV. MEKANISME PERDAGANGAN INTERNASIONAL

1. Business to Business (B to B)

Jepang 1.Sistem tidak melalui


Thailand pemerintah/ Otoritas Kompeten,
Malaysia sistem hanya berlaku antara
Singapura Buyer dan Produsen

2.Inspeksi terhadap produsen


dilakukan langsung oleh pihak
buyer dan tanpa melalui
Otoritas Kompoten
2. Government to Business (G to B)

1. Produsen mendaftar ke Otoritas


Kompeten negara importir
USA (US-FDA) sepanjang ada
rekomendasi dari Buyer

2. Inspeksi terhadap produsen


dilakukan oleh Otoritas
Kompeten negara importir

3. US-FDA tidak mewajibkan produk


yang diekspor dilengkapi dengan
HC
3. Government to Government (G to G)

1. Negara tujuan ekspor/negara importir


Uni Eropa telah memiliki kerjasama (MRA/MOU)
dengan Indonesia
Korea 2. Sistem inspeksi, sertifikasi (HACCP, HC),
Rusia pendaftaran UPI ke negara importir dan
China kegiatan ekspor dilakukan oleh oleh
pemerintah/Otoritas Kompeten
Kanada 3. Hanya UPI yang telah memiliki sertifikat
Vietnam HACCP dan terdaftar di negara importir
yang dapat melakukan ekspor.
Norwegia 4. produk disertai HC (format ditetapkan
negara importir melalui persetujuan
Otoritas Kompeten NEGARA EKSPORTIR)
5. Inspeksi : Otoritas Kompeten negara
importir KE Otoritas Kompoten negara
eksportir (Inspeksi ke UPI SEBAGAI
SAMPLING)
C. Kerjasama/harmonisasi sistem jaminan mutu dan keamanan hasil
perikanan

PROSEDUR PENGAKUAN SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL


PERIKANAN OLEH INTERNASIONAL
Memiliki Sistem :
● Peraturan/legislasi tentang sistem jaminan mutu dan keamanan hasil
perikanan
● Otoritas Kompeten (Institusi yang bertanggung jawab)
● Laboratorium
● Inspektur
● Net working laboratorium

PENGAKUAN SECARA DE
FACTO (USA) :
PENGAKUAN SECARA DEJURE :
 Mempersyaratkan Sertifikasi
Berdasarkan SK/MRA/MOU dengan HACCP dari Otoritas Kompeten
negara mitra (Uni Eropa, Kanada,  Pemberitahuan kepada Otoritas
Korea, China, Vietnam, Rusia) Kompeten (KKP) setiap inspeksi
ke Indonesia
II. PROSEDUR PENERBITAN NOMOR REGISTRASI EKSPOR KE NEGARA MITRA

UPI

Permohonan Lampiran:
nomor registrasi 1. Copy sertifikat HACCP
2. Surat pernyataan pemanfaatan
3. Appendix 3 (Vietnam)
Tidak memenuhi
syarat Kapus SM

Verifikasi

Informasi persetujuan
Nomor registrasi Memenuhi syarat

Kepala BKIPM
Persetujuan nomor registrasi Pengusulan nomor registrasi

Negara Mitra

*PENDAFTARAN TIDAK DIPUNGUT BIAYA 1 tahun tidak dimanfaatkan maka nomor registrasi dibekukan
JUMLAH UPI YANG MEMILIKI
NOMOR REGISTRASI EKSPOR DI
NEGARA MITRA

NO NEGARA JUMLAH UPI


1 UNI EROPA 177 unit
2 KOREA 416 unit
3 CHINA 540 unit
4 EURASIAN ECONOMIC 15 unit
UNION
5 KANADA 191 unit
6 VIETNAM 341 unit
7 NORWEGIA 177 unit
Data: s/d Februari 2018

Website: - http://www.bkipm.kkp.go.id/bkipm/upi
- http://www.kkp.go.id/index.php/arsip/?c=Seafood-Indonesia&category_id=114
JUMLAH PERUSAHAAN PERIKANAN NEGARA MITRA
YANG TEREGISTRASI DI INDONESIA

NO NEGARA JUMLAH

1 CHINA 586 unit

2 KOREA 99 unit
3 VIETNAM 608 unit

4 NORWEGIA 1363 unit (*)


Data: s/d Februari 2018

Website: http://www.bkipm.kkp.go.id/bkipm/upi

(*) Website Norwegia :


http://www.mattilsynet.no/om_mattilsynet/godkjente_produkter_og_virks
omheter/
V. ISSUE MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
POTENSI PENYEBAB TERJADINYA KASUS DAN UPAYA PENCEGAHANNYA
NEGARA
NO PENOLAKAN PENOTIFIKASI PRODUK POTENSI PENYEBAB

1 Kadmium (Cd) Perancis Tuna 1. Food chained


Timbal (Pb), Italia Tuna Like (mahi- 2. Accumulation
Mercury (Hg) Uni Eropa mahi, swordfish,
marlin)

2 Crystalviolet Inggris Catfish Penambahan zat anti


Rusia (budidaya) bakteri dan anti
China jamur pada media air
Frozen fish selama transportasi
(tangkapan) untuk mengurangi
luka akibat gesekan.

3 Salmonella Greece Octopus Penerapan sanitasi


Italia Squid dan higiene yang
Amerika Loligo tidak konsisten
Serikat
Lanjutan....

NO PENOLAKAN NEGARA PRODUK POTENSI PENYEBAB


PENOTIFIKASI
4 Mikrobiologi Rusia Octopus Penerapan sanitasi
(Coliform) Udang dan higiene yang
Mesophyl tidak konsisten
aerobic and
optional-
anaerbic
microorganism

5 Parasit China Eel (belut) Program monitoring


Gnathostoma bahan baku yang
kurang efektif
6 Benzopyrene Korea Smoked Fish Suhu pengasapan
yang terlalu tinggi
7 Histamin Germany Tuna Kurang
Italia Cobia diterapkannya sistem
Canned Sardine rantai dingin selama
proses produksi
Lanjutan....

NEGARA
NO PENOLAKAN PENOTIFIKASI PRODUK POTENSI PENYEBAB

8 Poor Spanyol Tuna Tidak terkendalinya


temperature Skipjack suhu selama proses
control distribusi
9 Metal fragment Australia Barramundi Monitoring terkait
Korea Tuna metal fragment
kurang efektif
10 Decompose Kanada Frozen fish Mutu bahan baku
Kurang berat Baby octopus yang rendah dan
Tuna/mahi-mahi tidak terkendalinya
Baby clam sistem rantai dingin
VI. KASUS PENOLAKAN PRODUK PERIKANAN INDONESIA
DI NEGARA MITRA 2007 – 2017
PERIODE PENOLAKAN
N NEGA 200 200 200 201 201 2012 2013 2014 2015 2016 2017
R A 7 8 9 0 1
O

1 UNI 17 6 9 11 7 • Italia: 9 •Italia: 1 •Jerman: •Italia : 2 • Perancis  UK: 2 (poor temp


EROP • •Jerman: 3 •Perancis :2 control)
A Spanyol: 2 •Italia : 1 :2 • Belanda  Swedia: 1 (CO)
*) 2 •Peranci •Spanyol •Inggris :2  Italia: 1 (Hg)
• s: 1 :1 : 2 • Jerman  Spanyol: 2
Perancis: •Spanyol •Perancis •Belgia : :1 (Hg , poor
1 :1 :1 1 • Spanyol : temperature)
• Inggris: •Inggris : 1  Perancis : 3
1 1 • Italy : 1 (Hist &
• Greece: 1 •Belgia : Logam berat)
1  Yunani : 2
•Slovenia (Cd & Hist)
:1  Jerman : 1
(Hg)
 Belanda : 1
(Hg)
 Portugal :1
(Hg)

2KOREA 0 6 4 3 1 2 3 2 1 3 1 (bakteri)
3CHINA 21 2 12 0 2 0 0 0 0 2
4RUSIA 0 1 1 7 6 1 4 0 2 4 1 (Hg)
5KANA 0 0 6 1 0 0 3 4 2 1 2 (Hg, Sodium
Sumber : Pusat Sertifikasisitrat)
Mutu KHP,
Keterangan
D A : *) Data sampai dengan Mei 2016
BKIPM 0
6 VIETN - **) terdiri
- dari
- 28 -negara
0 anggota
0 0 0 -
A M
7 Norwe - 0 0 0 0 0 0 0 0 -
Data RASFF Produk Perikanan Indonesia Berdasarkan Alasan Penolakan (2007 - 2016)
TAHUN
ALASAN
PENOLAKAN 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Produk

Carbon 2 - - - 1 - - - - - Frozen Swordfish


Monoxide
Heavy Metal 7 3 2 4 3 1 1 4 4 3 Frozen Baramundi, Canned
Octopus, marlin loins,
Frozen dolphin Fish Fillets.
Frozen Moon fish, frozen
swordfish

Histamine 4 1 - 1 - 3 4 - - Chilled Tuna (Thunnus


Albacares), Canned Sardine
Antibiotik 3 1 2 - 1 - - - - Produk Budidaya

Mikrobiologi 1 - - 1 1 9 - 1 - - Frozen Octopus


Organoleptik - - - 1 - - - - - Frozen Frog legs
Peningkatan - 1 2 3 1 3 1 - 1 - Frozen Cooked Peeled
Suhu Prawns Chilled Yellowfin
Tuna, Frozen Tuna Loin

Parasit - - 2 - - - - - - - Frog legs

Irradiasi - - 1 1 - - - - - - Frozen Frog legs

Lain-lain - - - - 1 - - - 2 2 Frozen Escolar, Canned crab.


Frozen Octopus

7 5
TOTAL RASFF 17 6 9 11 7 14 5 9

Sumber : Pusat Sertifikasi Mutu KHP, BKIPM


PROSEDUR PENANGANAN KASUS PENOLAKAN HASIL
PERIKANAN OLEH NEGARA TUJUAN EKSPOR

Informasi atau Notifikasi Kasus


Pemberlakuan Penolakan dari Negara Tujuan Ekspor Pencabutan/
Pembekuan Ijin Pembekuan Ijin
Ekspor Sementara Ekspor Sementara
(Internal Suspend)
KEPALA BKIPM (Internal Suspend)

Laporan Hasil
INVESTIGASI Verifikasi
AWAL
KAPUS SM

INVESTIGASI VERIFIKASI
UPT INSPEKTUR
BKIPM/ MUTU
LPPMHP
TINDAKAN
PERBAIKAN

UPI
LAUT ADALAH
MASA DEPAN
PERADABAN
BANGSA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai