PENDUHULUAN
1
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
1. Untuk memperoleh pengetahuan, keahlian dalam pengolahan ikan.
2. Mengetahui dan mengikuti tahapan-tahapan dalam produksi.
3. Belajar dan memahami apa yang di kerjakan selama produksi.
4. Agar bisa mengetahui alur proses pengolahan ikan, khususnya ikan kerapu fillet skinless
1.2.2 TUJUAN
1. Untuk mengetahui cara pembekuan dan pengolahan ikan kerapu fillet.
2. Untuk mengetahui perbedaan teori yang didapat di sekolah dengan praktek kerja lapang
3. Agar bisa melakukan pengolahan ikan secara langsung di dunia kerja
4. Mendapatkan pengalaman selama prakerin.
2
1.4.1 Data primer
Data primer di peroleh secara langsung di unit pengolahan sesuai dengan obyek yang di
amati. Penulis melakukan observasi atau pengamatan secara langsung serta wawancara kepada
segenap karyawan perusahaan selama mengikuti praktek di unit pengolahan guna mendapatkan
informasi dan data yang terkait dengan penyusunan laporan pada kegiatan Praktek Kerja
Lapangan.
BAB II
3
TINJAUAN PUSTAKA
KLASIFIKASI ILMIAH
KELAS CHONDRICHTYES
SUBKELAS ELLASMOBRANCHII
ORDO PERCOMORPHI
DIVISI PERCIFORMES
FAMILY SERRANIADE
GENUS EPINEPHELUS
SPESIES EPINEPHELUS
FUSCOGUTTATUS
KLASIFIKASI BIMONIAL
SINONIM BROWN-MARBLED GROUPER,
TIGER GROUPER, Nama lokal
indonesia : kerapu macan, balong
macan.
4
4. Sirip ekor berbentuk bundar, sirip punggung, posisi sirip perut berada di bawah sirip
dada.
5. Badan di tutupi sirip kecil yang bersisik stenoid.
Ikan kerapu macan merupakan salah satu jenis ikan laut yang hidup di perairan dalam
maupun payau yang bersalinitas 20 – 35 ppt. Dibawah ini merupakan gambar ikan kerapu
macan.
Menurut Mukadar (2007) kandungan gizi ikan kerapu macan memiliki kandungan energi
92 kkl; protein 19,8% ; kalsium 27% ; air 79,2% ; lemak 1,02 % dan kolesterol 37%
2.4 Pengawetan
Pengawetan adalah cara yang di gunakan untuk membuat makanan memiliki daya simpan
yang lama dan mempertahankan sifat – sifat fisik dan kimia makanan. Dalam mengawetkan
makanan harus diperhatikan jenis bahan makanan yang di awetkan, keadaan bahan makanan,
cara pengawetan, dan daya tarif produk.
5
6
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
HERMAN
(DIRECTOR)
7
Nama Perusahaan = PT. Mahkota Samudera Jaya
Alamat Perusahaan = Jalan Muara Baru Ujung, Blok S. No 8-9-10, Jakarta Utara.
8
PT. Mahkota Samudera Jaya adalah perusahaan yang berperan di bidang frozen fish,
dan jenis usahanya dapat di kelola dengan ber Standar Nasional Indonesia (SNI). Hal ini
dilakukan karena di seluruh produknya sebagian besar di ekspor ke Negara Amerika, Afrika dan
Asia.
1. Mushola
Mushola adalah bangunan yang lebih kecil dari masjid, tempat ini digunakan untuk
para umat muslim beribadah kepada Allah SWT, di PT. MAHKOTA SAMUDERA
JAYA di sediakan mushola untuk karyawan beribadah, di dalam nya terdapat, mukena,
sarung, sajadah, dan gordeng penghalang antara pria dan wanita. Mushola ini terletak di
sebelah loker pria.
2. Loker
Di perusahaan pun menyediakan loker, diantaranya loker pria dan wanita di gunakan
untuk para karyawan mengganti pakaian, untuk menyimpan barang para karyawan pada
jam istirahat, di dalamnya terdapat lemari, loker dan gantungan pakaian.
9
A B
3. Toilet
Di perusahaan ini juga menyediakan toilet diantaranya ada toilet pria dan wanita,
di dalam toilet pria terdapat 3 toilet dan 4 tempat buang air kecil pria, dan di dalam tolet
wanita terdapat 3 toilet. Di masing – masing toilet tersebut ada kloset, tempat tissue, bak,
gayung, sower dan tempat sampah.
A B
10
Gambar 5. Tempat Parkir Pegawai
Ruangan Quality Assurance dan Quality Control yaitu ruangan untuk menyimpan
dokumen yang meliputi pada produksi, dan ruangan ini juga untuk mengerjakan suatu
dokumen yaitu dokumen ekspor yang akan dikirim oleh pembeli atau buyer. Didalam
ruangan tersebut memiliki laboratorium untuk menguji histamin yang di sebut kimia.
6. Gudang
Di perusahan pun ada gudang bertempat di sebelah loker pria di gunakan untuk
menyimpan barang – barang yang di perlukan untuk produksi, contohnya seperti master
cartoon, alat – alat dan yang lainnya.
11
Gambar 7. Ruangan Gudang
7. Ruang Laundry
Ada pun ruangan laundry bertempat di samping kiri loker wanita dan toilet, di
gunakan untuk mencuci pakaian karyawan ketika sudah selesai bekerja, agar pakaian
karyawan tetap bersih pada saat akan melaksanakan kerja. Di dalamnya terdapat beberapa
fasilitas seperti, mesin cuci dan kipas angin.
12
8. Ruangan Kimia
Kemudian ada pula ruang kimia, berada di depan ruangan QC, di gunakan untuk
menyimpan bahan - bahan yang mengandung kimia seperti alkohol, chlorine, sabun dan
lainnya.
9 . Kantin
Kantin atau ruang makan berada dilantai 3 yang biasanya digunakan pada jam
istirahat untuk makan siang, di PT Mahkota Samudra Jaya karyawan mendapatkan
makan siang dengan cara menukarkan kartu makan kepada security. Fasilitas yang ada
diruang makan yaitu meja dan kursi.
13
2.5.2 Fasilitas Ruang Produksi
1. Wastafel
Wastafel adalah salah satu alur atau tahapan untuk mencuci tangan sebelum memasuki
ruang produksi, karyawan di wajibkan mencuci tangan menggunakan sabun yang sudah di
sediakan di wastafel agar tangan bersih ketika akan memulai proses, dan menyediakan
suatu kolam yang bertujuan untuk sepatu boot dan dikolam tersebut mengandung chlorine.
2. Meja Proses
Meja produksi yaitu salah satu alat yang digunakan untuk pada saat mengolah
ikan seperti ikan kerapu fillet skinless, yang bertujuan agar lebih mudah pada saat
mengerjakan dan menjadi suatu tatakan untuk memotong atau mengemas suatu produk.
3. Ruangan Sanitasi
Di ruangan produksi terdapat juga ruangan sanitasi, yaitu tempat peralatan yang akan
di gunakan ketika proses , tempat pembersihan peralatan yang sudah di pakai bertujuan
agar tetap bersih dan hygenis. Terdapat beberapa alat yang ada di dalam ruangan sanitasi
diantaranya sebagai berikut;
Pisau yaitu alat yang digunakan untuk memotong bagian ikan yang harus di
potong.
Pan yaitu tempat penyimpanan ikan/ penyusunan ikan bertujuan agar rapih pada
saat di bekukan di rak ABF (Air Blast Frezzing).
Apron yaitu alat yang di gunakan karyawan agar ketika proses baju tidak kotor
dan tidak basah terkena air dan kotoran ketika proses.
Pinset yaitu alat untuk mencabut duri pada ikan kerapu bentuk nya seperti gunting
operasi.
Tris (keranjang) ada beberapa macam tris (keranjang) yaitu untuk produksi, untuk
packing, tris yang di ruang produksi biasanya di gunakan untuk menaruh ikan
yang sudah di proses untuk selanjutnya di timbang, di soaking, di sizing.
14
Kemudian di ruangan packing biasanya di gunakan untuk glazing, untuk menaruh
ikan yang akan di kemas.
Bak limbah biasanya di gunakan untuk tempat tetelan – tetelan ikan, bekas
potongan bagian – bagian ikan, seperti kepala, tulang, sirip, bagian perut.
Bak proses biasanya di gunakan untuk tempat thawing, bisa juga untuk
mengambil es, tempat pencucian dan yang lainnya sesuai yang di butuhkan.
Bak packing biasanya di gunakan untuk mengambil es, dan menaruh air.
4. Ruang Packing
Adapun ruang packing yaitu tempat untuk mengemas ikan yang sudah di proses,
ruangan ini biasanya lebih bersih dari ruangan proses, ketika pengemasan tidak boleh
berada di tempat yang kotor agar tidak terkontaminasi dan terjaga kualitas nya.
5. Rak ABF
Yaitu alat yang di gunakan utuk menyimpan ikan yang sudah di susun ke dalam
pan kemudian di rapihkan ke rak ABF, rak ini terdiri dari 8 susun. Agar ketika di
bekukan terlihat rapih.
6. Pallet
Yaitu alat yang digunakan sebagai alas beban barang yang berfungsi untuk
menahan beban berat yang akan di simpan atau di distribusikan ekspor ke berbagai
manca Negara. Mempermudah perpindahan barang dengan ukuran yang besar maupun
kecil.
7. Selang Air
Yaitu alat yang di gunakan untuk menyalurkan air, dan untuk menyiram lantai
atau meja ketika di bersihkan.
Yaitu tempat pembekuan ikan yang sudah mencair, ABF adalah udara beku
bersuhu sangat rendah ditiupkan melalui gulungan pipa evaporator ke permukaan ikan
15
oleh kipas yang mengedarkan ulang udara beku selama proses pembekuan. Suhu ruang
ABF ( Air Blast Frezzing ) adalah -350C sampai -400C.
9. Handclip
Merupakan alat angkut untuk memindahkan beban dengan kapasitas berat yang
berbeda – beda agar meringankan kerja operator dan menghemat waktu pada saat
memimdahkan barang.
10. Lakban
Yaitu sebagai alat perekat yang biasanya di gunakan untuk proses packing.
Yaitu alat untuk menurunkan barang yang di butuhkan oleh karyawan yang ada
di ruangan produksi atau mengangkut barang yang sudah tidak terpakai oleh karyawan di
ruangan produksi. Dan untuk di ruang packing seperti master cartoon dan lainnya.
Yaitu alat untuk ikan kerapu fillet bertujuan untuk menambahkan suatu timbangan
yang sesuai standar yang diinginkan.
Merupakan mesin yang berfungsi untuk membuat es batu menjadi pecahan kecil.
Mesin ini bekerja untuk mengesil dan mengeluarkan suatu udara agar terhindar dari
sesuatu kekeringan pada ikan.
16
BAB III
PEMBAHASAN
17
Sorting adalah proses pemilihan size, mutu dan kualitas ikan tersebut. Dilakukan oleh
karyawan secara teliti, hati – hati dan dingin. Sorting(sortir) bertujuan agar ikan yang di proses
menghasilkan produk yang bagus dan berkualitas.
18
Setelah ikan di cairkan, kemudian ikan di timbang dari 1 kg sampai 20 kg, jika berat
ikan mencapai 25 kg, ikan tersebut tidak di proses karena finish prodak yang di pakai maksimal
size 5 – 7 lbs, dan biasanya di sebut dengan over size. Tujuan dari proses ini adalah agar
mengetahui berat awal ikan sebelum di proses.
19
Gambar 14. Proses Buang isi perut
3.1.9 Filleting(Pemfilletan)
Filleting adalah cara produksi ikan kerapu yang bertujuan untuk memisahkan daging
ikan dengan tulang, pada saat proses tersebut menggunakan pisau tajam agar lebih mudah pada
saat pemotongan dan tidak rusak pada bagian daging ikan tersebut, untuk memenuhi standar
yang diinginkan ikan kerapu juga harus dipotong secara hati - hati agar tulang tidak patah pada
saat dipotong dan lebih mudah pada saat tahapan berikutnya.
20
Gambar 15. Proses Filleting (Pemfilletan)
21
Gambar 17. Proses Debboning (Buang Tulang)
22
Weighing III yaitu proses penimbangan ke - 3, setelah ikan di cuci dan sudah benar -
benar bersih kemudian ikan di timbang dengan berat timbangan 20 kg. Bertujuan agar
mengetahui berat ikan yang sudah di proses.
3.1.15 Soaking
Soaking yaitu proses penambahan berat pada ikan yang sudah di proses
menggunakan mesin soaking. Dan mesin tersebut berisi air, garam dan carnal, dengan takaran
carnal 30 x 1,5 %=450 gram dan garam 30 x 0,5%=150 gram . Ikan yang sudah di timbang
kemudian masukan kedalam mesin tersebut, tunggu selama beberapa menit agar berat ikan
bertambah 10%. Tujuan dari proses ini adalah, menambah berat pada ikan yang sudah di proses
dan memutihkan daging ikan.
23
dengan rapih, proses ini bertujuan agar ikan tidak menempel pada pan dan tersusun rapih ketika
di letakkan ke dalam rak saat hendak di bekukan.
24
Trimming II yaitu proses perapihan ke – 2, Proses ini di lakukan di ruangan packing
dengan suhu ruang 180C, bertujuan membersihkan ikan dari salju es yang menempel, dan dari
tetelan – tetelan yang masih ada pada ikan agar ikan terlihat lebih rapih.
3.1.20 Sizing
Sizing adalah proses ikan kerapu fillet yang ditimbang dengan cara satu persatu dan
ada beberapa size yang bisa digunakan, tahapan ini harus teliti karena semua ukuran berbeda-
beda beratnya. Pada gambar tabel dibawah ini ada beberapa ukuran yang akan dipakai pada ikan
kerapu fillet skinless.
Tabel. 2
Size (ukuran) pada ikan kerapu fillet S/L
25
10 - 12 OZ 301 – 340
Tabel. 3
Size (ukuran) pada ikan kerapu fillet S/L
GROUPER FILLET – ONE CUT
GLAZING 10%
SIZE BERAT(GRAM) SEBELUM SESUDAH
GLAZING GLAZING
6 – 8 0Z 175 – 225 4100 – 4200 10LBS
8 – 10 OZ 226 – 300
4600 – 4700
26
Gambar 24. Proses Penimbangan V
3.1.22 Glazing
Glazing yaitu proses pembentukan pelapisan es tipis pada ikan yang sudah di bekukan,
dengan cara ikan direndam kedalam air dengan suhu setting 00C, diamkan beberapa menit
hingga mencapai 10%. Tujuan glazing yaitu pembentukan selimut es, menambah berat pada ikan
dan mengawetkan ikan dalam jangka panjang.
27
Gambar 26. Penimbangan VI sesudah Glazing
Wrapping yaitu proses di masukannya ikan kedalam plastik, plastik yang di gunakan
adalah plastik vacuum sesuai yang di butuhkan oleh ukuran ikan tersebut, ikan yang sudah di
timbang kemudian di masukan kedalam plastik vacuum per pcs ikan. Tujuannya adalah agar
terlihat lebih hygenis dan lebih rapih.
3.1.25 Vacuum
Vacuum yaitu metode kemasan yang menghilangkan udara dari kemasan sebelum di
sealing/press. Ikan yang sudah di masukkan kedalam plastik kemudian susun kedalam mesin
vacuum, lalu tutup mesin vacuum dan tunggu selama 30 detik. Maksud dari kemasasan yang di
vacuum yaitu sesuatu tahapan yang mengeluarkan udara bertujuan agar daging ikan kerapu fillet
tersebut tidak menyebabkan kekeringan.
28
Gambar 27. Hasil Vacuum
Packing and labelling yaitu proses pengemasan dan pelebelan pada ikan yang sudah
di proses. Ikan yang sudah di vacuum kemudian di kemas menggunakan MC (Master Cartoon)
sesuai dengan ukuran yang di butuhkan, untuk 4- 6 oz, 6 – 8 oz, 8 – 10 oz, dan 10 – 12 oz
menggunakan MC 10 lbs yaitu mencapai berat 4,54 kg, Kemudian untuk ukuran yang 1 – 3, 3 –
5 dan 5 – 7 itu menggunakan MC yang 20 lbs. Susun dengan rapih kemudian tutup MC (Master
Cartoon) dengan menggunakan lakban agar benar benar rapat di MC (Master Cartoon) tersebut
sudah di tempel label. Label merupakan bagian produk berupa keterangan gambar atau sumber
informasi produk. Pada umumnya label berisi informasi mengenai nama produk, bahan baku,
tanggal produksi, tanggal kadaluarsa, isi produk dan keterangan legalitas.Tujuan pengemasan
agar produk terjaga kualitasnya dan terlihat rapih. Sedangkan tujuan dari pelebelan yaitu untuk
mengetahui Best Before dan Expired Date.
Final checking yaitu proses pengecekan kembali atau proses terakhir ikan yang sudah
di kemas beratnya harus sesuai keinginan, kemasannya harus benar – benar rapat dan rapih, dan
tidak ada benda asing yang tercampur dalam kemasan. Tujuannya agar ikan yang di proses
sesuai dengan keinginan pembeli.
29
Metal Detector adalah mesin pemeriksa logam tujuan nya agar mencegah adanya
logam dan jenis lainnya seperti stainles, dan master cartoon dilewatkan satu persatu kemudian di
thawing jika ada salah satu master cartoon yang mengandung logam, produk yang diduga
mengandung metal fragment akan dijual secara lokal, salah satu pada mesin terdeteksi ini adalah
mengecek suatu prodak agar aman untuk dijual atau dikonsumsi.
Cold Storage yaitu proses penyimpanan sementara, ikan yang sudah di kemas dan di
periksa di mesin Metal Detector kemudian di simpan kedalam ruangan penyimpanan sementara
dengan suhu setting – 200C. Tujuannya adalah produk di simpan dengan suhu standar yang akan
di ekspor, agar tidak mengalami kemunduran suhu.
Stuffing (Ekspor) adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara
ke negara lain. Proses ini sering digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis kecil sampai
menengah sebagai strategi utama untuk bersaing. Adapun pengertian ekspor yang lain yaitu
penjualan barang keluar negeri dengan menggunakan sistem pembayaran, kualitas, kuantitas, dan
syarat penjualan lainnya yang telah di setujui oleh pihak eksportir.Ikan Kerapu Grouper Fillet ini
di ekspor ke negara Amerika. Dengan cara pemuatan pada setiap perusahaan agar lebih rapi dan
aman.
30
Gambar 30. Proses Stuffing
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
1) Ikan Kerapu (Grouper) sekelompok ikan demersal yaitu ikan yang hidup di dasar laut,
Ikan ini ditangkap menggunakan alat pancing, tidak menggunakan jaring karna akan
merusak karang yang ada di dasar laut.
2) Kegiatan praktek kerja lapangan di laksanakan kurang lebih 6 bulan, Bertempat di PT.
MAHKOTA SAMUDERA JAYA di kawasan pelabuhan samudera Nizam Zachman,
Muara Baru, Jakarta utara - Indonesia
3) Pada proses pengolahan ikan Kerapu melalui beberapa proses antara lain, proses
Deheading,Filleting, Skinning, Debboning, yaitu buang kepala, potong fillet, buang
Kulit dan buang tulang.
31
4) Proses pembekuan ikan Kerapu menggunakan ABF (Air Blast Freezing) dengan suhu
setting ( - 35) sampai ( - 40)
4.2 SARAN
SARAN DARI PERUSAHAAN KEPADA SISWA PRAKERIN SMKN 1 LEGONKULON
Manfaatkan waktu yang ada pada saat prakter khususnya di dunia industri perikanan,
dengan mengikuti alur, ketertiban dan kerajinan pada saat mengikuti praktek bagi pelajar
umumnya harus mengamati lebih jelas, cermat dan tangkap pada saat di jelaskan oleh
Manfaatkan ilmu perikanan khusunya di perusahaan dengan memahami suatu alur yang
Sekolah harus memberikan pembekalan pada saat akan praktek di suatu perusahaan, dari
cara bagaimana diperusahaan atau peraktek terjun langsung di sekoalah seperti peraktek
lainnya, salah satu contoh olahan nugget ikan, otak-otak ikan atau jenis surimi lainnya,
Memberikan suatu teori agar mempermudah wawasan ilmu perikanan jadi lebih paham
yaitu salah satunya memahami HACCP yang di sertai hasil olahan yang baik di
konsumsi dengan cara benar tidak mengalami kontaminasi pada sebuah produk.
32
4) Tidak boleh memakai make up kedalam produksi seperti lipstik yang terlalu mencolok.`
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?
q=latar+belakang+perikanan+indonesia&oq=latar+belakang+perikanan&aqs=crhome.
Subyakto, S. dan S. Cahyaningsih. 2003. Pembenihan Kerapu Skala RumahTangga. PT
Agromedia Pustaka, Depok.Direktorat Bina Pembenihan. Jakarta.
Direktorat Jendral Perikanan, DepartemenPertanian, 1996, Pembenihan Ikan
Kerapu (Epinephelus sp ). Jakarta.
Ir. Sudjiharno dkk, 2004, Proyek Pengembangan Perekayasaan Teknologi BalaiBudidaya
Laut. Lampung.
Anonim 1991. Operasional Pembesaran Ikan Kerapu dalam Keramba JaringApung .
Departemen Direktorat Perikanan Balai Bididaya Laut. Lampung.
Suyoto, P. Mustahal. 2002. Pembenihan Ikan Laut Ekonomis: Kerapu,Kakap,Beronang.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Saanin,H.1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Banatjipta. Bandung.
33
Nybakken, W. 1988. Biologi laut, suatu pendekatan ekologi. Dalam: AnonimPembesaran
Ikan Kerapu dan Kerapu Tikus di Keramba JaringApung. Departemen Pertanian, Direktorat
Perikanan, Balai Laut. Lampung
Penulis oleh Mapala Perikanan Green Fish Unhas at Sunday, March 01, 2015
LAMPIRAN
34
LAMPIRAN 1. GAMBAR PRODUKSI IKAN KERAPU FILLET SKINLESS
35
Gambar proses Cabut duri Gambar proses Perapihan I
36
Gambar proses sizing Gambar proses penimbangan sebelum glazing
37
LAMPIRAN 2. BAGAN ALUR PROSES IKAN KERAPU FILLET SKINLESS
Sorting
Weighing III
Weighing I
Soaking
Thawing Weighing IV
Preparation of pan
Weighing II
Frezzing
Deheading
Packing &
Labelling Trimming II
Buang isi perut
Final
Checking 38
Sizing
Washing I
Metal Weighing V
detector
Filleting
Glazing
Coldstorage
Skinning
Weighing VI
Ekspor
Debboning
Wrapping
Trimming I Vacuum
LAMPIRAN 3. LAYOUT, RUANG PRODUKSI & COLD STORAGE
COLD STORAGE
Frezzing
3
Pembekuan
COLD STORAGE
2
COLD STORAGE
39
1
A
ABF 2 R. SANITASI
R. PACKING
R. PRODUKSI
40
41