Anda di halaman 1dari 11

DEVERSIFIKASI DAN PENGEMBANGAN

PRODUK PERAIRAN

PRODUK NON KONSUMSI DARI RUMPUT LAUT

(GEL RUMPUT LAUT UNTUK KECANTIKAN)


OLEH: MARIA RICA OKTAFIVIANI YAWIHAN

PRODI: PHL B

NIT: 19.4.13.089

POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN

MALUKU
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
kepada saya untuk menyelesaikan makalah ini. Atas kebaikan-Nya saya dapat menyelesaikan
makalah berjudul “Gel Rumput Laut Untuk Kecantikan” dengan tepat waktu.

Makalah “Gel Rumput Laut Untuk Kecantikan” disusun guna memenuhi tugas dari
ibu Rachel I. Wattimena, S.Pi., M.Si pada mata kuliah devesifikasi dan pengembangan produk
perairan di Politeknik KP Maluku. Selain itu, saya juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang cara pembuatan gel rumput laut.

Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu Rachel I. Wattimena,


S.Pi., M.Si. selaku dosen mata kuliah Deversifikasi dan Pengembangan Produk Perairan.
Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang
yang ditekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
proses penyusunan makalah ini.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun, saya akan terima demi kesempurnaan makalah ini.

Sentani, 28 Januari 2021

Maria Rica Oktafiviani Yawihan

ii | P r o d u k N o n K o n s u m s i , G e l R u m p u t L a u t
DAFTAR ISI

BAB I
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan dan Manfaat ....................................................................................................... 1
BAB II

2.1 Jenis-jenis rumput laut yang ada di Indonesia ............................................................ 2


2.1.2 Gracilaria Verruccosa ............................................................................................. 2
2.1.3 Eucheuma spinosum ................................................................................................ 3
2.1.4 Eucheuma Cottonii .................................................................................................. 4
2.1.5 Acantophora spicifera ............................................................................................. 4
2.1.6 Chondrococcus hornemannii .................................................................................. 4
2.1.7 Hpnea sp. .................................................................................................................. 5
2.1.8 Ulva lactuca .............................................................................................................. 5
2.2 Cara Membuat Gel Masker rambut ............................................................................. 5
2.3 Manfaat rumput laut bagi rambut ................................................................................ 6
BAB III

3.1Kesimpulan ....................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………… 8

iii | P r o d u k N o n K o n s u m s i , G e l R u m p u t L a u t
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan komuditas terbesar dalam memproduksi rumput laut. Saat ini,
Indonesia telah menjadi salah satu produsen utama rumput laut dunia dengan produksi
rumput laut basah mencapai 11,6 juta ton pada tahun 2016. Sedang produksi rumput laut
dunia adalah sekitar 30 juta ton sehingga Indonesia berkontribusi hampir 40% dari total
produksi rumput laut dunia (FAO, 2018).

Rumput laut memiliki kandungan serat pangan sangat tinggi, rumput laut tidak hanya
digunakan untuk produk konsumsi, namun dapat pula dikembangkan menjadi produk non
konsumsi. Biasanya produk yang dikembangkan yaitu: nori, sup rumput laut, es serut
rumput laut, kripik rumput laut dan masih banyak produk lainnya. Sedangkan non
konsumsi sendiri biasanya di olah menjadi ptoduk siap pakai seperi sabun rumput laut,
hand body rumput laut, pomade rumput laut dan masih banyak produk lainnya.

Pada makalah ini akan dibahas tetang pembuatan produk non konsumsi dari rumput
laut yang gampang dan bernilai ekonomis yaitu gel dari rumput laut. Gel ini sangat
bermanfaat untuk dijadikan masker rambut karena dalam memelihara kesehatan rambut,
mencegah rontok, melembutkan rambut dan mencegah kerusakan lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja jenis rumput laut yang ada di Indonesia?
2. Bagaimana cara membuat gel rumput laut?
3. Apa saja manfaat daari gel tumput laut?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1. Agar para pembaca dapat memahami jenis rumput laut apa saja yang berada di
Indonesia.
2. Agar menjadi pedoman atau contoh pembuatan gel rumput laut bagi taruna/I yang
akan melakukan percobaan.
3. Menambah wawasan dalam manfaat-manfaat rumput laut.

1|Produk Non Konsumsi, Gel Rumput Laut


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Jenis-jenis rumput laut yang ada di Indonesia


Rumput laut adalah tumbuhan bawah laut yang termasuk dalam jenis makroalga,
dengan daun dan berbatang sejati dan tidak berakar. Rumput laut menyerap unsur hara serta
nutrisi menggunakan thallus dan thallus juga berfungsi sebagai fotosintesis pada rumput laut.

Kekayaan sumber daya laut Indonesia, keragaman hayati dan jenis jenis sumber daya
alam di dalamnya begitu melimpah ruah. Rumput laut merupakan salah satu biota laut yang
beragam spesiesnya di Indonesia. Kekayaan spesies dari rumput laut ini tidak hanya berperan
dalam menjaga keseimbangan ekosistem namun dapat diambil manfaatnya.
Manfaat dari rumput laut ini sangatlah beragam, diantaranya yaitu, sebagai bahan baku
industri masakan, industri kosmetik, industri konstruksi, farmasi, kesehatan dan kedokteran.
Untuk itu telah banyak masyarakat terutama masyarakat pesisir yang telah membudidayakan
berbagai jenis rumput laut.
Pengelompokan tumbuhan rumput laut termasuk ke dalam makroalga, yang tidak memiliki
akar, daun dan batang sejati (Thallophyta). Terdapat thallus yang menggantikan fungsi akar
pada tumbuhan, yaitu sebagai penyerap hara dan nutrisi dari sekitar. Proses fotosintesis pada
tumbuhan juga terjadi pada rumput laut karena telah memiliki klorofil dan terjadi di bagian
thallus (autotrof).
2.1.1 Gelidium sp.

Rumput laut jenis ini merupakan salah satu spesies dari Rhodophyta (rumput laut
merah). Warna merah pada rumput laut ini disebabkan oleh pigmen fikoeritrin. Gelidium sp.
memiliki panjang kurang lebih 20 cm dan lebar 1,5 mm. Thallusnya berwarna merah, coklat,
hijau-coklat atau pirang.
Organ reproduksinya berukuran makroskopis. Rumput laut jenis ini memiliki warna
yang bervariasi, hal ini terkait fungsi cahaya matahari bagi tumbuhan rumput laut di mana ada
besar kecilnya intensitas cahaya berpengaruh terhadap warna. Di Indonesia sendiri memiliki 8
spesies dari jenis rumput laut ini.
Adapun sentra budidaya rumput laut Gelidium sp. terdapat di pesisir Kepulauan
Seribu, Kepulauan Riau, Lombok, Sulawesi, Maluku dan Papua. Berbagai jenis Gelidium sp.
di Indonesia dan negara lain dimanfaatkan sebagai bahan baku pabrik agar-agar dalam negeri
dan sebagai komoditas ekspor. Kandungan agar-agarnya berkisar antara 12-48%,
tergantung jenisnya.

2.1.2 Gracilaria Verruccosa


Rumput laut jenis ini merupakan salah satu spesies dari Rhodophyta (rumput laut
merah). Sama seperti jenis rumput lainnya, G. verrucosa memiliki bentukan yang menyerupai

2|Produk Non Konsumsi, Gel Rumput Laut


akar, batang, daun, atau buah yang disebut thallus. Ciri-ciri umum G. verrucosa pada bentuk
thallusnya yang menipis dan silindris dengan bentukan percabangan yang tidak teratur.
Pada pangkal percabangan thallusnya menyempit. Umumnya ujung thallus G.
verrucosa meruncing dengan permukaan yang halus namun terkesan berbintil. Diameter
thallus G. verrucosa berkisar antara 0.5 – 4.0 mm. Jenis rumput laut ini pada habitat aslinya
mendiami wilayah 300-1000 m dari garis pantai. G. verrucosa termasuk rumput laut yang
bersifat euryhalin yaitu kemampuan untuk dapat hidup pada perairan bersalinitas 15-30 ppt.
Pertumbuhan G. verrucosa diketahui lebih baik di tempat dangkal yang memiliki intensitas
cahaya tinggi dari pada di tempat dalam.
Suhu yang optimum untuk pertumbuhan adalah 20-28ºC dan pH optimum antara 6-9.
Selain itu, substrat tempat melekatnya G. verrucosa berupa batu, pasir dan lumpur. Gambaran
umum rumput laut adalah macrobenthic (besar dan melekat), organisme autotrof,
membutuhkan cahaya untuk keberlangsungan hidupnya sehingga rumput laut tidak dapat
hidup pada kedalaman laut yang tidak ada cahaya.
Wilayah penyebaran G. verrucosa di Indonesia meliputi di wilayah Sulawesi selatan
(Jeneponto, Takalar, Sinjai, Bulukumba, Wajo, Paloppo, Bone, Maros), Sulawesi tenggara dan
Sumbawa barat. Daerah budidaya Gracilaria terdapat di Sulawesi selatan, Lombok barat,
Sumbawa, Pantai utara Jawa, Serang, Lamongan dan Sidoarjo. G. verrucosa juga ditemukan
hidup di teluk atau laguna yang keruh dangkal dekat dengan aliran air tawar yang mengandung
banyak nutrien. Biasanya melekat di batu pasir, lumpur dan jenis jenis terumbu karang. (baca
juga artikel terkait cara melestarikan terumbu karang dan cara transplantasi terumbu karang)

2.1.3 Eucheuma spinosum


Rumput laut jenis ini merupakan salah satu spesies dari Rhodophyta (rumput laut
merah). Thallus berbentuk silindris, percabangan thallus berujung runcing dan ditumbuhi
tonjolan, berupa duri lunak. Permukaan tubuhnya licin, berwarna coklat tua, hijau coklat, hijau
kuning atau merah ungu.
Variasi warna ini terkait dengan kemampuan adaptasi karomatik dari jenis rumput laut
ini yang tergantung dari intensitas cahaya matahari yang diterima. Tinggi E. spinosum dapat
mencapai 30 cm dan percabangan thallus pertama dan kedua tumbuh membentuk rumpun
yang rimbun dengan ciri khusus mengarah ke arah datangnya sinar matahari, ada yang
memanjang dan ada yang melengkung.
Eucheuma spinosum tumbuh pada perairan yang jernih, dasar perairannya berpasir
atau berlumpur dan hidupnya menempel pada berbagai jenis jenis terumbu karang. Persyaratan
hidup lainnya yaitu terdapat arus. Umumnya di sekitar rumput laut akan banyak terdapat jenis
jenis plankton. Untuk di Indonesia sendiri masih baru dibudidayakan dalam skala besar di
daerah Madura – Sumenep dan Bali. Adapun rumput laut E. spinosum adalah salah satu
komoditas ekspor yang potensial untuk dikembangkan. Rumput laut E. spinosum diambil
karaginannya yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

3|Produk Non Konsumsi, Gel Rumput Laut


2.1.4 Eucheuma Cottonii
Rumput laut jenis ini merupakan salah satu spesies dari Rhodophyta (rumput laut
merah). E. cottonii dapat dibedakan dari thallusny di mana thallusnya bercabang-cabang
berbentuk silindris atau pipih, percabangannya tidak teratur dan kasar (sehingga merupakan
lingkaran) karena ditumbuhi oleh nodulla atau spine untuk melindungi gametan.
Ujungnya runcing atau tumpul berwarna coklat ungu atau hijau kuning. Spina
Eucheuma cottonii tidak teratur menutupi thallus dan cabang-cabangnya. Permukaan licin,
cartilaginous, warna hijau, hijau kuning, abau-abu atau merah. Penampakan thallus bervariasi
dari bentuk sederhana sampai kompleks.
Habitat dari E. cottonii ini adalah pada daerah pasang surut, rataan terumbu karang,
menempel pada substrat yang keras. Pertumbuhan rumput laut sangat dipengaruhi oleh dua
faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang berpengaruh antara lain
jenis, galur, bagian thalus dan umur. Sedangkan faktor eksternal yang berpengaruh antara lain
keadaan fisik dan kimiawi perairan. Sentra wilayah budidaya rumput laut jenis ini terdapat di
Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Bali, Jawa Timur, Sulawesi
Tenggara dan Nusa Tenggara Barat. E. cottonii diambil kandungan kimiawinya yaitu
karagenan dan dimanfaatkan dalam industri kosmetika, makanan, dan obat-obatan.

2.1.5 Acantophora spicifera


Rumput laut jenis Acanthopora sp. merupakan salah satu contoh Rhodophyta (rumput
laut merah). Thallus silindris, percabangan bebas, tegak, terdapat duri-duri pendek sekitar
thallus yang merupakan karakteristik jenis ini. Tubuh berwarna coklat tua atau coklat kekuning
– kuningan. Rumpun lebat dengan percabangan kesegala arah.
Tumbuh pada substrat batu atau substrat keras lainnya seperti beberapa jenis terumbu
karang dan dapat bersifat epifit. A. spicifera menghasilkan alanine dan aspartic acid. Jenis
rumput laut ini masih sedikit dibudidayakan di Indonesia dan biasanya dimanfaatkan. sebagai
makanan ringan dan makanan olahan.

2.1.6 Chondrococcus hornemannii


Rumput laut jenis C. hornemannii merupakan salah satu spesies dari Rhodophyta
(rumput laut merah). Thallus pipih, permukaan halus, membentuk rumpun kecil tetapi sangat
rimbun saling bertumpukan. Percabangan berselang-seling teratur, merapat, tubuh berwarna
merah-ungu atau pirang.
Tumbuh umumnya di daerah ujung luar bagian terumbu karang yang senantiasa
terendam air, melekat pada substrat batu dan terumbu karang dengan holdfast yang berbentuk
cakram kecil. Rumput laut merah jenis C. hornemannii menghasilkan produk kimia asparagin
dan karagenan serta dimanfaatkan sebagai bahan dasar agar agar dan kosmetik.

4|Produk Non Konsumsi, Gel Rumput Laut


2.1.7 Hpnea sp.
Rumput laut jenis Hypnea sp.merupakan salah satu contoh Rhodophyta (rumput laut
merah). Cir khas dari rumput laut jenis ini adalah mempunyai thallus yang lurus, bercabang
lemah, berwarna coklat atau kehijau-hijauan tergantung intensitas cahaya matahari dan
kedalaman tempat tumbuh.
Sepanjang thallus terdapat rambut-rambut yang halus. Sama seperti rumput laut merah
jenis lain Hypnea sp. dimanfaatkan dan diambil karagenannya sebagai bahan baku berbagai
industri. Perkembangbiakan tumbuhan rumput laut jenis ini dalam budidayanya biasanya
diperbanyak dengan vegetatif buatan yaitu menggunakan stek thallus.

2.1.8 Ulva lactuca


Rumput laut jenis Ulva sp.atau selada laut (sea lettuce) adalah rumput laut yang
tergolong dalam divisi Chlorophyta (rumput laut hijau). Termasuk dalam divisi Chlorophyta
karena sel-sel mengandung banyak mengandung klorofil A sehingga memberikan warna hijau
pada rumput laut ini
Habitatnya adalah di air laut dan morfologinya berupa thallus tipis dan gepeng seperti
pedang yang terdiri atas 2 lapis sel. Tidak ada diferensiasi jaringan dan seluruh sel memiliki
bentuk yang kurang lebih identik, kecuali pada sel-sel basal yang mengalami elongasi
membentuk rhizoid penempel. Masing-masing sel pada spesies ini terdiri atas sebuah nukleus,
dengan kloroplas berbentuk cangkir dan sebuah pirenoid.
Ulva lactuca memiliki panjang sampai 100 cm dan berwarna hijau apel terang, dan
memiliki bentuk strap-shaped blades (pedang melipat) dengan tepi yang halus tapi
bergelombang. Bagian tengah setiap helaian seringkali berwarna pucat dan semakin ke
arah tepi warnanya semakin gelap. Pada daerah tropis, tumbuhan ini biasanya terdapat di air
yang dangkal (zona intertidal bagian atas sampai kedalaman 10 meter)

2.2 Cara Membuat Gel Masker rambut


Berikut adalah cara atau prosedur pembuatan masker rambut gel dari rumput
laut :
1. Sediakan rumput laut Euchema Cottonii sebanyak 100 gram, pilihlah
rumput laut yang benar-benar steril dan dibudidayakan di tempat yang
tidak terkontaminasi limbah industry, anda dapat membelinya
dipasaran
2. Cuci bersih rumput laut dengan menggunakan air bersih. Rendam
rumput laut dengan air bersih selama minimal 8 jam dan setiap 2 jam
sekali dicuci ulang sambil diganti air rendamannya. Pada perendaman
terakhir, gunakan air cucian beras untuk menghilangkan bau amis pada
rumput laut.
3. Setelah dilakukan perendaman dan rumput laut telah menjadi bersih,
angkat rumput laut dan tiriskan hingga air benar-benar tuntas.

5|Produk Non Konsumsi, Gel Rumput Laut


4. Siapkan blender, dan masukkan rumput laut kedalamnya dan tambahkan air bersih
sebanyak 100ml.
5. Blender rumput laut hingga benar-benar halus, hasilnya akan
tampak seperti gambar disamping.
6. Siapkan panci perebusan, dan masukkan rumput laut halus
yang telah diblender. Nyalakan api dalam keadaan normal
jangan terlalu besar juga jangan terlalu kecil. Tuangkan air ke
dalamnya sebanyak 1 liter atau sesuai kebutuhan. Saat direbus,
aduk rumput laut yang telah menjadi gel. Campurkan daun
pandan atau air jeruk nipis untuk menghilangkan bau amis,
lama perebusan adalah antara 25 hingga 20 menit
7. Setelah direbus selama 20 menit, angkat dan angin-anginkan
hingga dingin
8. Simpan Gel yang telah jadi didalam kulkas dan gunakan sesuai
kebutuhan. Gel rumput laut akan mampu bertahan sampai dua
bulan jika disimpan dalam kulkas
9. Anda dapat menggunakan Gel rumput yang telah jadi untuk
berbagai keperluan, seperti untuk masker rambut, wajah atau
dapat dikonsumsi langsung bersama dengan madu atau susu.

2.3 Manfaat rumput laut bagi rambut


Manfaatnya jika menggunakan masker ini dengan rajin akan memperkuat kekuatan
rambut, membuat rambut cepat panjang dan kandungan protein dari rumput laut akan
menutrisi rambut agar tidak rusak. Apa lagi rambut yang sering terkena panas matahari
maupun hair stayling yang mempercepat kerusakan sangat cocok menggunakan masker gel ini,
karena masker gel ini mengandung protein yang dibutuhkan oleh rambut, vitamin A,B
komleks dan mencegah sinar UV.

Selain itu gel ini bisa digunakan sebagai wajah karena lebih banyak orang yang
menggunakan rumput laut E. Cotonnii ini menjadi masker wajah, karena dapat mecerahkan
wajah dan membuat wajah menjadi lebih fresh setelah menggunakan masker gel ini. Gel ini
juga dapat menjadi campuran apa saja karena gel rumput laut ini alami dan masih banyak lagi
manfaat gel rumput laut ini dalam kecantikan. Itulah manfaat dari gel rumput laut.

6|Produk Non Konsumsi, Gel Rumput Laut


BAB III

PENUTUP

3.1Kesimpulan
Rumput laut banyak kegunaannya dalam berbagai bidang juga tentunya dari konsumsi
maupun non konsuntif seperti dalam farmasi, kecantikan, pangan, rekontruksi dan lain
sebagainya. Dalam kosmetik rumput laut sangat dibutuhkan karena mengandung bahan yang
dapat membuat kosmetik menjadi padat, melembabkan, menutrisi dan mencegah keriput yang
diakibatkan kosmetik.

Rambut pun perlu nutrisi oleh karena itu mengapa rumput laut sudah berevolusi dalam
pembuatan produk masker rambut dan sudah banyak dipasarkan berbagai jenis produk dari
rumput laut. Rumput laut dapat menutrisi rambut serta dapat membuat rambut tampak lebih
sehat. Dalam pembuatan masker rambut alami pun sangat mudah karena bahan yang
digunakan bisa ditemukan di pasar dan bisa ditemukan juga di market-market karena sudah
dibuat menjadi serbuk yang siap pakai.

7|Produk Non Konsumsi, Gel Rumput Laut


DAFTAR PUSTAKA
Kandungan Proksimat dan Aktivitas Antioksidan Rumput Laut Merah (Eucheuma cottonii) di
Perairan. 20II.pdf
Cara membuat gel rumput laut: https://raheemtabet.wordpress.com/2014/10/18/cara-mudah-
membuat-gel-rumput-laut/
Jenis rumput laut yang ada di Indonesia https://www.minapoli.com/info/8-jenis-jenis-rumput-
laut-di-indonesia

8|Produk Non Konsumsi, Gel Rumput Laut

Anda mungkin juga menyukai