OLEH:
i
LEMBAR PENGESAHAN
OLEH
Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Jurusan
Teknologi Hasil Perikanan
1
KATA PENGANTAR
dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2021 dan menyelesaikan Laporan
ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak maka pada kesempatan ini
Kerja Lapangan.
4. Ibu Ir. Lusje L. Mandolang selaku HRD dan pembimbing di PT. Sinar
5. Staff dan karyawan PT. Sinar Pure Foods International yang telah
2
Praktek Kerja Lapangan.
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini telah di susun oleh Penulis dengan
kekurangan dalam Laporan Praktek Kerja Lapangan ini baik dari segi
penulisan atau tata bahasa. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran
3
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................5
1.2 Tujuan.............................................................................................................7
1.3 Manfaat...........................................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengalengan Ikan.........................................................................................8
2.3 Limbah Pengalengan Ikan............................................................................10
BAB III METODE PRAKTEK KERJA LAPANGAN
3.1 Waktu dan Tempat.......................................................................................11
3.2 Alat...............................................................................................................11
3.3 Metode Pelaksanaan Praktek........................................................................11
3.4 Sumber Data.................................................................................................12
3.5 Objek yang diamati......................................................................................12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan..........................................................................................13
4.2 Proses Produksi............................................................................................14
4.3 Limbah Produksi Pengalengan Ikan...........................................................15
4.4 Proses Pengolahan Limbah Padat Pengalengan..........................................17
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan...................................................................................................22
5.2 Saran.............................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................23
LAMPIRAN..........................................................................................................24
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
besar karena hasil perikanan tersebut tidak hanya di pasarkan dalam bentuk
segar,sehiga perlu pengolahan lebih lanjut yaitu dengan proses sterilsasi dalan
mempunyai kandungan protein (18-30 %) dan air yang cukup tinggi (70-80%)
hasil ikan bahkan menimbulkan kerugian besar, terutama pada saat produksi ikan
melimpah. Oleh karena itu perlu dilakukan usaha untuk meningkatkan daya
dari pembusukan dan kerusakan. Selain itu juga untuk memperpanjang daya awet
produk dalam industri pangan. Pengolahan ikan bertujuan untuk memperbaiki cita
1995 dalam Angela, 2017). PT. Sinar Pure Foods International merupakan salah
satu perusahaan kota Bitung yang mengolah hasil laut dengan metode
5
Dalam proses produksi sebagian besar akan menghasilkan sisa hasil
produksi atau biasa disebut limbah, Limbah adalah bagian dari suatu bahan atau
barang tertentu yang tidak atau belum terolah dalam suatu tingkat proses tertentu
yang lazim juga disebut waste. Khususnya limbah hasil perikanan dapat terjadi
ikan menghasilkan limbah berupa limbah cair (air rebusan) dan limbah padat
(daging coklat, jeroan,isi perut, tulang, kepala dan sirip).Limbah tersbut harus
dimafaatkan agar tidak mencemari lingkungan baik berupa polusi, bau, para
dimanfaatkan atau diolah menjadi produk seperti tepung ikan, silase ikan, petis
ikan dan minyak ikan. Limbah industri pengalengan ikan ternyata banyak
ikan yaitu 58,52% (Sucofindo, 2013). Secara umum produksi limbah ikan
cakalang tergantung pada proses pengolahan industri dan bagian yang berupa by
product atau limbah adalah bagian jeroan, insang, daging coklat, kepala, tulang,
dan kulit. Perbandingan bagian tubuh tersebut terdiri dari kepala 11-26%, tulang
dan sirip 8,2%, insang 3,3%, isi perut 6,6%, daging dan kulit 60,8-66,0%.
(Gombo,dkk 2015).
limbah padat dari industri pengalengan ikan, maka kegiatan Praktek kerja
6
Lapangan dilaksanakan diindustri Pengalengan Ikan PT. Sinar Pure Foods
perusahaan tersebut.
1.2 Tujuan
perusahaan tersebut.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari Praktek Kerja Lapangan di PT. Sinar
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengalengan Ikan
dikemas secara hermatis (Kedap terhadap udara,air, dan benda asing lainnya) dan
disterilkan serta tujuan pengalengan ikan yaitu melindungi ikan dari pembusukan
dan kerusakan atau memperpanjang daya awet (Mayasari dan Lina,2013) dalam
dengan cara memasukkan ikan ke wadah yang tertutup dan dipanaskan yang
Dalam pengalengan daya awet ikan yang diawetkan jauh lebih bagus
dibandingkan pengawetan cara lain. Namun dalam hal ini dibutuhkan pengolahan
yang lebih intensif serta ditunjang dengan peralatan yang serba otomatis. Sebab
dalam proses pengalengan, ikan atau hasil perikanan lain dimasukkan dalam suatu
wadah yang ditutup rapat agar udara maupun mikroorganisme perusak yang
datang dari luar tidak dapat masuk. Selanjutnya wadah dipanasi pada suhu tertentu
dalam jangka waktu tertentu pula untuk mematikan mikroorganisme yang ikut
meliputi :
8
1. Persiapan Wadah
Mempersiapakan wadah ikan atau yang biasa disebut dengan kaleng. Kaleng
yang baik kemudian dicuci dalam air hangat yang telah diberi sabun dan
Pemilihan bahan baku ikan yang masih dalam keadaan segar. Pemilihan
bahan baku ikan dapat dilihat dari ciri-ciri fisik ikan meliputi mata ikan, kulit
ikan, daging, sisik, dan insang ikan. Selanjutnya dilakukan pemotongan kepala
3. Pengisian (Filling)
kaleng. Pengisian ikan kedalam kaleng, posisi ikan diatur misalnya telah
ditentukan bahwa dalam satu kaleng terdapat empat ekor ikan. Maka dalam sistem
penataannya dua pangkal ekor ikan menghadap kebawah dan dua pangkal ekor
ke dalam kaleng dalam keadaan panas dan wadah ditutup juga dalam keadaan
panas.
baik dan memenuhi standar akan mencegah terjadinya kebocoran dari satu kaleng
9
6. Sterilisasi
bertujuan untuk mengetahui bahan yang digunakan dan pemberian label agar
dikenal masyarakat.
Limbah adalah bagian dari suatu bahan yang tidak terpakai dalam proses
pengalengan ikan adalah limbah cair berupa air rebusan, dan limbah padat berupa
daging merah, jeroan, tulang, dan sirip (Molejanjto, 1992 dalam Ndahawali dkk.,
2016).
10
BAB III
METODE PRAKTEK KERJA LAPANGAN
sampai dengan 14 Juli 2021, dan berlokasi di PT. Sinar Pure Foods International,
3.2 Alat
No Alat Fungsi
menggunakan metode:
1. Wawancara
11
pengolahan limbah padat dari ikan pada produksi ikan kaleng di PT.Sinar
2. Observasi
secara langsung mengenai proses pengolahan limbah padat dari ikan pada
yang berkaitan dengan proses pengolahan limbah padat dari ikan pada
Objek yang diamati selama Praktek Kerja Lapangan di PT. sinar pure food
International adalah proses penanganan limbah padat pada produksi ikan kaleng
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
pengalengan ikan. Awal mula perusahaan ini beroperasi pada bulan Agustus 1992
dan melakukan ekspor perdana pada bulan Oktober 1992. Ini sesuai dengan Akta
ekspor melebar ke pasaran Timur Tengah, Jepang dan beberapa negara lainnya.
karena peran ekspor inilah PT. Sinar Pure Foods International mendapatkan
fasilitas sebagai Kawasan Berikat Bea Cukai. Jalur ekspor dilakukan melewati
Pelabuhan Kontainer Bitung yang berjarak sekitar 15 menit dari lokasi pabrik PT.
pelabelan, perkantoran dan pemuatan bisa berjalan lancar dan kualitas produk
terjaga dengan baik. Bahan baku utama dari PT. Sinar Pure Foods International
adalah ikan Tuna, yaitu terdiri dari skipjack (Katsuwonus pelamis), yellowfin
13
(Thunnus albacores), dan bonto/bullet tuna (Auxis rochei). Perusahaan memilih
ikan tuna karena, karena tingginya kandungan Omega-3 yang berfungsi untuk
pembuluh darah dan mempunyai peran penting dalam proses pertumbuhan anak.
Mengkonsumsi ikan tuna 30 gram sehari dapat mereduksi resiko kematian akibat
penyakit jantung.
Sumber bahan baku PT. Sinar Pure Foods International berupa ikan segar
dengan kualitas baik, berasal dari perairan Sulawesi Utara yang kaya akan ikan
tuna. PT. Sinar Pure Foods International mempunyai dermaga khusus pendaratan
ikan sehingga pasokan ikan dari nelayan dapat ditangani dengan baik untuk
Produk PT. Sinar Pure Foods International juga telah lolos uji FDA
sehingga bisa masuk dipasaran Amerika. Selain itu dengan kontrol mutu yang
dilakukan segenap staf dan karyawan bagian operasional, maka PT. Sinar Pure
Foods International juga mendapatkan sertifikat mutu yang diterbitkan oleh pihak
ketiga (Cisco, CMI,etc). PT. Sinar Pure Foods Interntional menerapkan konsep
lingkungan hidup.
permintaan buyer. Proses produksi dapat berjalan selama 1 minggu penuh atau
hanya beberapa hari tergantung jumlah produk yang diproduksi. Proses produksi
dilakukan pada hari Senin sampai Sabtu. Diagram alir penanganan limbah padat
14
produksi ikan kaleng ikan di PT. Sinar Pure Foods International dapat dilihat
pada Gambar 2.
Skining Loining
Brendering
Fish meal
Limbah hasil produksi pengalengan ikan terdiri atas limbah padat, limbah
gas, limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), dan limbah cair. PT. Sinar Pure
Foods International menerapkan konsep zero waste, yaitu semua limbah diolah
menjadi bahan yang memiliki nilai ekonomis dan ramah lingkungan. Limbah
padat hasil produksi terdiri dari kulit, tulang, kepala, jeroan (isi perut), daging
cokelat. Limbah padat tersebut diolah menjadi tepung ikan (fish meal), menurut
Laili ( 2010), bahan baku tepung ikan biasanya ikan yang kurang ekonomis glut
ikan (ikan yang melimpah) dan hasil samping industri pengolahan ikan salah
15
satunya pengalengan ikan. Sedangkan limbah padat berupa kaleng dan karton
Jenis limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) di PT. Sinar Pure Foods
Pembuangan Sementara) dan akan diserahkan kepada pihak yang memiliki izin
untuk mengelola limbah tersebut. Contoh limbah B3 yang ada di PT. Sinar Pure
Foods Internasional antara lain adalah oli bekas, lampu neon, cartridge, botol
kemasan zat kimia, dan limbah batubara (bottom ash dan fly ash). Menurut
spesifik, limbah B3 sumber spesifik, dan limbah B3 dari bahan kimia kadalursa,
spesifikasi.
Limbah gas (emisi) PT. Sinar Pure Foods International yang ada proses
arrestor, gas buangan (emisi) boiler batu bara mengandung karbon (C), CO, SO2,
yaitu pada saat gas buangan naik ke atas dihisap menggunakan blower lalu
gas akan keluar dari bagian atas dengan ukuran yang lebih kecil.
tersebut diolah didalam Gedung Rendering Plant atau tempat pengolahan limbah
padat yaitu tempat pembuatan tepung ikan atau (Fish meal) dalam proses
16
pengolahan tersebut memanfaatkan Limbah padat dari ikan yang menjadi bahan
pengolahan limbah padat ikan setelah proses produksi, dengan tujuan megurangi
cemaran Limbah padat dari ikan sehinga aman untuk lingkungan dan sesuai
Limbah ikan terdiri dari kepala, isi perut, tulang, dan insang. Sumber
protein penyusun ransum broiler yaitu tepung ikan teri yang masih bersaing
dengan manusia sehingga harganya mahal, oleh karena itu perlu dicari pakan
Sumber limbah padat dari ikan tersebut antara lain sisa produksi, bagian
jeroan, insang, daging coklat, kepala, tulang,ekor dan kulit adalah hasil pemisahan
dari Skinning dan Loinning dan di olah menjadi Fish meal.Jumlah Limbah padat
Dari Ikan di PT. Sinar Pure Foods International tergantung bahan baku produksi
ikan pada hari itu, jika tidak ada produksi maka pengolahan limbah padat tersebut
tidak berjalan.
Tahapan pengolahan Limbah Padat Dari Ikan di PT. Sinar Pure Foods
17
1. Penimbangan Bak/Box
berat dari limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi pengalengan
mengunakan alat Forklift dan di bawah ke gedung Rendering dan akan di timbang
berbeda kareana bak/box terbuat dari besi dan miliki perbedaan ukuran.berat box
yang berisi limbah akan dikurangi beratnya dari berat keseluruhan bak/box
berserta isinya,setelah selesai di timbang bak/box akan di angkat dan letakan pada
Pada proses pengeringan limbah padat dari ikan yang sudah di timbang
terlebih dahulu dan akan di masukan kedalam alat yang bernama dryer dan alat
18
Gambar 4. Alat Pengering (Dryer)
(Sumber: Dokumentasi pribadi, 2021)
pengeringan tesebut berkapasitas 1,25 ton/jam pada proses tersebut limbah akan
di keringkan dalam waktu 1-2 jam, lama pengeringan tergantung dari tekanan
steam, jika tekanan steam lebih rendah maka proses pengeringan akan lebih lama
dan jika tekanan steam lebih tinggi maka proses pengeringan akan lebih cepat,
tekanan steam yang bertekanan 4kg satuan tekanan dengan Lama pengeringan 2
jam.
Pada proses ini bahan baku dari pembuatan tepung ikan atau limbah dari
19
Penepung (Hammer mill), dalam proses ini limbah harus kering terlebih dahuluh
Pada proses ini limbah ikan yang suda menjadi tepung ikan (Fish meal)
20
Pada proses ini sudah bisa di bilang proses akhir kareana limbah padat ikan
telah menjadi tepung ikan (Fish meal) dan sudah melalui proses pengolahan dan
pada proses ini tepung ikan akan di isi kedalam karaung yang telah di sediakan,
setelah karung sudah terisi tepung ikan akan di timbang terlebih dahulu untuk
berat tiap-tiap karung yang berisi tepung ikan yang telah di timbang yaitu 40kg,
tepung ikan (Fish meal) akan di ekspor keluar negeri untuk di jadikan bahan baku
21
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tahapan pengolahan Limbah Padat Dari Ikan di PT. Sinar Pure Foods
penepungan, Proses penyaringan Tepung, dan Proses Pengisian Fish meal. Fish
meal yang sudah melalui proses pengolahan akan di isi kedalam karung yang telah
di sediakan, setelah karung sudah terisi tepung ikan akan di timbang terlebih
dahulu agar mengetahaui berat masing-masing karung yang berisi terpung ikan
tersebut,berat tiap-tiap karung yang berisih tepung ikan yang telah di timbang
yaitu 40kg, tepung ikan (Fish meal) akan di ekspor keluar negeri untuk di jadikan
5.2 Saran
Adapun saran dalam penulisan laporan praktek kerja lapangan ini adalah
lebih dioptimalkan lagi kebersihan dan kesehatan diluar ruangan produksi baik
keamanan agar tetap disiplin menjaga kebersihan dan kesehatan, selain itu untuk
fasilitas kesehatan dan kebersihan perlu atensi yang tinggi, karena hal tersebut
22
DAFTAR PUSTAKA
23
LAMPIRAN
24
Lampiran 2. Struktur Organisasi PT. Sinar Pure Foods Internationa
25
26
Laampiran 4 Dokumentasi
27
28
29
30
31
32
33