Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

“Pengaruh Senyawa Bioaktif pada Komposisi Gizi Runput Laut(Eucheuma Cottoni) terhadap
Makanan”

Disusun Oleh:

Moh Sofyan Eksan;1121418010

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2020
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................3
1.3 Tujuan penelitian..............................................................................................................3
1.4 Manfaat.............................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................4
2.1 Kajian Pustaka..................................................................................................................4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..............................................................................5
3.1 Bahan dan Alat.................................................................................................................5
3.2 Metode Pengamatan.........................................................................................................5
3.3 Pengambilan dan Preparasi Sampel..................................................................................5
3.4 Preparasi Bubur Rumput Laut..........................................................................................6
LAMPIRAN..............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kita mengetahui bahwa salah satu tumbuhan laut yaitu Rumput Laut Eucheuma Cottoni
Memiliki kandungan gizi yang baik serta bisa di manfaatkan dan dikembangkan. Karena
sebagian besar masyrakat belum mengetahui kandungan gizi tersebut sehingga kadang sekali
mereka mengolah rumput laut jenis Sargassum untuk dimanfaatkan baik dikonsumsi ataupun
di pasarkan. Tapi tidak semua rumput laut yang memiliki kandungan gizi baik dapat
dimanfaatkan oleh manusia baik di dunia industri ataupun dikonsumsi. Salah satunya adalah
rumput laut jenis Sargassum sp. Yang bisa dikonsumsi oleh manusia ataupun dilibatkan
dalam dunia industri. Karena, rumput laut memiliki banyak kandungan gizi baik
protein,karbohidrat,kalsium dan kandungan lainnya. Sehingga kandungan nutrisi yang
terdapat pada rumput laut tersebut bisa menunjang pemanfaatannya sebagai sumber makanan
sehat yang bernilai gizi. Kandungan Nutrisi Protein yang terdapat pada rumput laut tersebut
bisa juga dimanfaatkan sebagai pakan, kemudian begitu juga dengan kandungan kalsium
pada rumput laut yang bisa kita olah sebagai bahan makanan untuk dikonsumsi. Karena
kandungan nutrisi yang paling banyak terdapat pada rumput laut yaitu kandungan kalsium
sehingga kita bisa memanfaatkan kandungan tersebut untuk kebutuhan makanan dan
kesehatan kita. Salah satu manfaat mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium yaitu
bisa memperkuat tulang persendian manusia.

1.2 Rumusan Masalah


 Apakah jenis senyawa bioaktif yang terdapat pada kandungan-kandungan gizi rumput
laut Eucheuma Cottoni?
 Bagaimana cara mengidentifikasi senyawa yang terdapat pada kandungan kalsium
rumput laut?
 Bagaimana pengaruh senyawa bioaktif yang terdapat pada kandungan komposisi kimi
Rumput laut jika diolah dan dikonsumsi masyarakat?

1.3 Tujuan penelitian


 Mengetahui jenis senyawa bioaktif yang terdapat dirumput laut sargassum
 Mengetahui pengaruh senyawa bioaktif yang ada pada rumput laut jika dicampurkan
pada makanan

1.4 Manfaat
 Bisa mengetahui senyawa bioaktif pada rumput laut yang bisa dicampurkan pda
makanan
 Bisa mengetahuo jenis senyawa bioaktif yang ada pada rumput laut jenis sargassum
sp
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka


Rumput laut(eEucheuma Sp) merupakan salah satu sumberdaya alam yang hayati yang ada di
Negara indonesia. Tumbuhan ini hidup diperairan indonesia dan disisi lain tumbuhan ini
mempunyai nilai ekonomis untuk kesejahteraan masyarakat dan dibidang industry sebagai
bahan kosmetik,pangan,dan lain-lain. Dalam proses pengolahan sebagai makanan, rumput
laut biasanya diolah atau dibuat sebagai makanan siap saji atau dikonsumsi misalnya,
dodol,manisan,minuman dan makanan selingan dan lain-lain. Saat ini kebanyakan makanan
dan minuman yang didistribusikan dan dikonsumsi masyarakat adalah sari
buah(Nursanton,2004) dan makanan cemilan.

Rumput laut jenis Eucheuma Cottoni sudah banyak digunakan dalam skala industry yaitu
untuk bahan baku,obat2an,bahan baku kosmetik,bahan baku makanan kesehatan,bahan baku
produk olahan makanan(Handayani,2011 dalam Sutomo dkk,2006). Secara kimia rumput laut
terdiri dari 29,97%;protein 5,91%;lemak 0,28%;karbohidrat 63,84%;serat pangan total
78,94% dan iodium 282,93%. Rumput laut juga mengandung vitamin2 seperti vitamin
A,B1,B2,B6,B12,C,D,E dan K;betakaroten serta mineral. Kelebihan rumput laut yaitu
sebagai olahan makanan yang tidak berpengaruh untuk menyebabkan obesitas,sebagai obat-
obatan,dan dapat meningkatkan kekebalan tubuh,dan baik untuk kesehatan kulit(Astawan
et.al.,2004).

Ciri fisik rumput laut Eucheuma Cottoni adalah memliki thaulus silindris,permukaan
licin,kartilagenous.keadaan warna tidak selalu tetap,kadang-kadang warnanya hijau,hijau
kuning,abu-abu,merah. Perubahan fisik ini biasanya hanya karena faktor lingkungan,kejadian
itu biasanya disebut dengan istilah adaptasi karomatik yang merupakan antara proporsi
pigmen dengan cahaya(Prasetyowati,2008).

Beberapa jenis dari rumput laut juga mempunyai kandungan gizi protein yang cukup
tinggi.karena kandungan gizi yang tinggi tersebut sehingga rumput laut dapat meningkatkan
sistem kerja hormonal,limfatik dan juga saraf. Rumput laut juga dapat meningkatkan fungsi
pertahanan tubuh,memprbaiki sistem kerja jantung dan peredaran darah,serta sistem
pencernaan. Semua rumput laut kaya akan kandungan serat yang dapat mencegah kanker
usus besar. Rumput laut juga bisa mengobati penyakit tukak lambung.radang usus
besar,susah buang air besar,dan gangguan pencernaan yang lainnya(Anggadiredja et,al.,2006)

Serat makanan(dietary fiber) merupakan bagian makanan yang termasuk dari tumbuhan
nabati yang sebagian besar tidak dapat diurai oleh enzim-enzim didalam tubuh namun
sebagian lagi dapat diuraikan melalui usus besar(lisdiana,1998). Kandungan dietary fyber dan
nutrsinya sangat bermanfaat untuk antioksidan,antimutagenic,antikoagulan,anti tumor dan
metabolisme lipid(wibowo dkk,2012 dalam zada,20090 yang bersifat untuk mengenyangkan
dan mempermudah untuk memperlancar terjadi metabolisme pada tubuh sehingga sangat baik
dikonsumsi oleh penderita obesitas(wibowo dkk,2012 dalam anonym,2010).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Bahan dan Alat


Bahan-bahan yang digunakan untuk analisis terdiri 1,1 diphenyl,2 picrylhydrazyl (DPPH),
(Sigma), asam askorbat (Merck), media Platecount agar (PCA), asam sulfat (H2SO4)
(Merck), pereaksi Dragendorff, pereaksi Meyer, dan pereaksi Wagner, kloroform (Merck),
anhidrat asetat, asam sulfat, serbuk magnesium, amil alkohol, asam klorida (HCl) (Merck),
larutan FeCl3, etanol (Merck). Alat utama yang digunakan adalah spektrofotometer UV VIS
tipe 1601 (Shimadzu), High Performance Liquid Chromatography, magnetic stirrer(Jenwey
1200), blender (Philips), sokhlet (IWAKI), vortex(Stuart SA8 Vortex Mixer, 230V, 50-60Hz,
20-2500rpm), timbangan analitik (Sartorius), timbangan digital (Tanita KD-160), oven
(Memmert, Jerman), pH meter tipe 510 (Eutech Instrument, Singapura) dan alat-alat gelas
(pyrex).

3.2 Metode Pengamatan


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yang bersifat eksploratif
deskriptif (non hipotesis). Rumput laut segar dipotong-potong dengan ukuran + 1 cm,
kemudian dimaserasi dengan menggunakan metanol teknis dengan perbandingan metanol
dan rumput laut 1:1 (b/v) selama 24 jam.Sedangkan untuk rumput laut kering, maserasi
dilakukan selama 15 hari agar masa bioaktif dapat dikeluarkan dari thallusnya yang padat

3.3 Pengambilan dan Preparasi Sampel


Rumput Laut E.Cottoni diperoleh dari hasil budidaya masyarakat Desa Lontar,Serang,Banten
dalam keadaan sudah kering. Sampel dari rumput laut jenis E.Cottoni dicuci dengan Larutan
Garam dan dikeringkan kembali dibawah sinar matahari agar sampel dapat disimpan dalam
waktu yang lama.

 KadarAir
Komposisi Kimia pada rumput laut E.Cottoni diketahui dengan analisis kadar air
berdasarkan AOAC(2005).analisi kadar air dilakukan dengan metode pengeringan
oven pada suhu 105ºC.
 Logam Berat
Pengujian kandungan logam berat dilakukan dengan metode spektrofotometeri
serapan atom (SSA).residu yang digunakan pada pengujian bahan baku rumput laut
E.Cottoni adalah Timbal(Pb)dan kadnium(Cd)
(BSN2011),Arsen(As),Merkuri(Hg),dan Timah (Sn).
 Total Mikroba
Ditahap total mikroba,cara perhitungan mikroba tersebut dilakukan secara aseptif
dengan mengacu pada metode BSN. Sampel yang digunakan adalah simplisia kering
rumput laut E.Cottoni. dan media yang digunakan adalah plate count agar(PCA) yang
harus steril pada suhu 45-55ºC. Sehingga total mikroba diperoleh dengan menghitung
jumlah koloni yang tumbuh.
3.4 Preparasi Bubur Rumput Laut
Pada proses ini hal yang dilakukan adalah merendam Rumput Laut didalam air deidonisasi
selama kurang lebih 12 jam dengan perbandingan rumput laut danair deidonisasi
1:20(Saputr,2012).tujuannya yaitu untuk melembikan rumput laut agarbisa dalam
homogenisasi.
 Analisi Fitokimia
Analisis Fitokimia mengacu pada Harborne(1984). Uji ini dilakukan untuk
mengetahui metabolit sekunder (komponen bioaktif) yang terdapat pada bubu
E.Cottoni.
 Analisis Vitamin C
Pengujian pada analisis Vit. C yaitu menghomogenkan sampeldengan asam
metafosfat,lalu dilakukan pemishan askrobat dengan kolom oktadesilan(ODS,C-18)
 Aktivitas antioksida Rumput Laut
Untuk analisis aktivitas antioksidan mengacu pada Salaza-aranda et al. (2009) dengan
metode DPPH. Sampel bubur rumput laut diabsorbansi pada panjang gelombang 517
nm menggunakan spektrofotometer UV-Visible. Persentasi penghambat aktivitas
radikal bebas diperoleh dari nilai absorbansi sampel. Persamaan regresi diperoleh dari
hubungan antara konsentrasi sampel dan persentasi penghambatan aktivitas radikal
bebas. Nilai konsentrasi penghambatan aktivitas radikal bebas sebanyak 50% (IC50)
dihitung menggunakan persamaan regresi linier.
LAMPIRAN

1. Rumput Laut Eucheuma Cottonii.

Rumput  laut tidak  hanya  dapat  digunakan  sebagai  bahan


pangan tetapi juga dapat digunakan sebagai pupuk organik
karena rumput laut  banyak  mengandung trace mineral (Fe,
Basmal,J.2009 B, Ca, Cu, Cl, K, Mg, dan Mn) dan juga zat  pengatur
tumbuh (ZPT) seperti auksin, sitokinin, dan giberilin yang
berguna untuk memacu pertumbuhan dan meningkatkan
produksi tanaman.

Kadar protein rumput laut berbedabeda tergantung dari jenis.


Kadar protein terendah pada rumput laut coklat yaitu 5-11%
dari berat kering, tetapi masih sebanding dengan kadar
Handayani,T.2006 protein pada tanaman polongpolongan. Rumput laut merah
mengandung protein sekitar 30-40% dari berat kering,
sedangkan rumput laut hijau mengandung protein ± 20%
dari berat kering

2. Metode pengeringan untuk membuat sebuah Produk

Optimasi produk Sargassum polycystum dapat dilakukan


dengan penanganan pascapanen secara optimal.Salah satu
langkah dalam penanganan pascapanen adalah pengeringan.
Masduqi, M. 2014. Tujuan dari pengeringan adalah mengurangi kandungan air
dalam Sargassum sp. karena kualitas kandungan dalam
Sargassum sp. semakin baik dengan semakin rendah kadar
airnya.

Pengolahan serbuk rumput laut melalui tahapan pencucian,


perendaman, penghancuran, pengeringan, penepungan, dan
pengayakan. Serbuk minuman rumput laut dapat berfungsi
minuman pelangsing dengan kandungan serat kasar pada
Wibowo, L.2012. penambahan tanpa perlakuan 11,83%, EG 25% sebesar
6,19%, EG 50% sebesar 5,80% dan EG 50% sebesar 5,25%,
dimana total serat yang tidak dapat larut adalah 1/5 – 1/2 dari
jumlah total serat.
Dalam dunia industri dan perdagangan, karaginan dapat digunakan
sebagai bahan baku untuk industri makanan, industri farmasi,
industri kosmetik, bioteknologi dan non pangan. Karaginan
merupakan bagian penyusun yang besar pada rumput laut
dibandingkan dengan komponen yang lain. Karaginan adalah
Prasetyowati.2008. senyawa hidrokoloid yang terdiri atas ester kalium, natrium,
magnesium dan kalium sulfat dengan galaktosa 3,6
anhidrogalaktosa kopolimer. Pembuatan karaginan diawali dengan
perlakuan alkali yang kemudian dilanjutkan dengan ekstraksi,
destilasi, pengendapan, pengeringan dan penggerusan serat
karaginan menjadi tepung karaginan.

3. Pengujian

uji aktivitas senyawa antioksidan dari rumput laut Halymenia


harveyana dan Eucheuma cottonii telah dilakukan. Aktivitas
antioksidan dan uji toksisitasnya diamati terhadap ekstrak
Suryaningrum,D.2006. kasar, fraksi n-heksana, dan fraksi metanol dari rumput laut
segar dan kering, serta identifikasi senyawa aktif menggunakan
GC-MS. Eucheuma cottonii banyak mengandung antioksidan
tetapi mempunyai toksisitas yang tinggi terhadap Artemia salina.

Rumput laut mengandung bahan aktif alami yang berfungsi


sebagai antioksidan dan inhibitor tirosinase yang dapat
menghambat proses pembentukan melanin dan pendekatan terbaru
yang digunakan untuk mencerahkan kulit. Penelitian ini bertujuan
untuk menentukan karakteristik kimia meliputi logam berat,
metabolit sekunder (senyawa fitokimia), kadar air, vitamin C dan
E, serta aktivitas antioksidan dan angka lempeng total (TPC) pada
Dolorosan,M,T.2017. simplisia dan bubur S. plagyophyllumdan E. cottonii. Total
mikroba S. plagyophyllum sebesar 2,3×102 koloni⁄g dengan kadar
air 16,71% dan E. cottonii2,2×103 koloni⁄g dengan kadar air
19,79%. Rumput laut cokelat S. plagyophyllumtidak mengandung
logam berat yang berbahaya. Kadar vitamin C pada kedua jenis
rumput laut adalah 212,95 mg/kg untuk S. plagyophyllum dan
15,95 mg/kg untuk E. cottonii. Kadar vitamin E S.
plagyophyllumadalah 363,86 mg/kg dan 0,23 mg/kg untuk E.
cottonii.
DAFTAR PUSTAKA

Basmal, J.2009.Prospek Pemanfaatan Rumput Laut Sebagai Bahan pupuk Organik.4(1);1-8

Handayani T.2006.Protein pada Rumput Laut.31(4);23-30

Masduqi, A.2014.Efek Metode Pengeringann Terhadap Kandungan Bahan Kimia dalam


Rumput Laut.Buletin Anatomi dan Fisologi.22(1);1-9

Wibowo, L.2012.Pengolahan Rumput Laut (eucheuma Cottoni) Menjadi serbuk minuman


instan.8(2);101-109

Prasetyowati.2008.pembuatan tepung karaginan dari rumput laut(Eucheuma


cottoni)berdasarkan metode pengendapan.15(2);27-33

Suryaningrum,D.2006.Uji Aktivitas Senyawa Antioksidan dari Rumput Laut Halymenia


harveyana Dan Eucheuma Cottonii.Jurnal Pasca panen dan Bioteknologi Kelautan dan
Perikanan.1(1);51-64

Dolorosan,M,T.2017. KANDUNGAN SENYAWA BIOAKTIF BUBUR RUMPUT LAUT


Sargassum plagyophyllum DAN Eucheuma cottonii SEBAGAI BAHAN BAKU KRIM
PENCERAH KULIT.JPHPI.20(3);633-644

Anda mungkin juga menyukai