Anda di halaman 1dari 6

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER ANTARA

MATA KULIAH : PEMANFAATAN TUMBUHAN LAUT (CHRISTO BENMAR EOH)


Soal

1. Sebagai seorang mahasiswa jurusan Teknologi Hasil Perikanan dengan minat kimia,
menurut saudara, manfaat apa yang didapatkan dalam mempelajari mata kuliah
pemanfaatan tumbuhan laut dihubungkan dengan minat saudara? Jelaskan jawaban
saudara secara ilmiah
2. Menurut saudara, dalam kondisi pandemic kovid 19, pemanfaatan tumbuhan laut lebih
cocok diaplikasikan ke dalam produk apa? Sebutkan Jenis produknya dan Jelaskan
secara ilmiah
3. Jelaskan pendapat saudara diantara Makroalga, Mikroalga, Lamun dan Mangrove mana
yang memiliki prospek pengembangan yang lebih baik.

Jawaban

1. Menurut saya sebagai seorang mahasiswa ada bebarapa manfaat yang didapatkan
dalam mempelajari mata kuliah Teknologi Pemanfaatan Tumbuhan Laut yaitu
menambah pengetahuan mengenai jenis, ciri, sifat, manfaat, aplikasi, dan senyawa
dalam tumbuhan laut serta menjadi panduan dalam keterampilan analisa atau
isolasi/ekstraksi senyawa dari tumbuhan laut. Dalam mempelajari mata kuliah ini saya
dapat mengetahui bioaktivitas senyawa aktif yang dikandung masing – masing jenis
tumbuhan laut, mengetahui dan melakukan teknik yang optimal untuk mengekstraksi
dan mengisolasi senyawa bioaktif dari tumbuahan laut/perairan, dan dan juga dapat
mendisain penelitian untuk produksi senyawa bioaktif dari tumbuhan laut tersebut.
Saya Sebagai Mahasiswa dengan Minat Kimia dapat mengetahui bahwa dalam jenis
tumbuha laut/perairan ada banyak sekali senyawa fungsional (bioaktiv) yang tidak
hanya mengandung zat gizi untuk tubuh tetapi mengandung zat-zat yang dapat
mencegah bebergai jenis penyakit.
2. Menurut saya dalam kondisi pandemic covid-19 pemanfaatan tumbuhan laut sebaiknya
di aplikasikan dalam bidang farmasi. Menurut Jurnal respirologi Indonesia (vol 4. No 2,
April 2020) pencegahan utama covid-19 adalah meningkatkan daya tahan tubuh melalui
asupan makanan sehat, menjaga kebersihan tubuh, melakukan olahraga, istirahat
cukup, menggunakan masker.
Kandungan protein, asam amino, mineral, vitamin klorofil, dan vitamin C pada
pada tumbuhan laut jenis mikro alga Chlorella dan Spirullina yang diaplikasikan dalam
bentuk supleman  berfungsi sebagai antioksidan dan anti pertumbuhan radikal bebas
serta racun yang membahayakan bagi tubuh. Hal ini berdampak pada peningkatan
sistem kekebalan tubuh yang bisa mengurangi gejala alergi (Octavini, 2014).
Setyati et al. (2005), ekstrak lamun (Enhalus acoroides) memiliki kemampuan
sebagai antibakteri. Senyawa antibakteri ini dapat mengganggu pertumbuhan atau
bahkan mematikan baktei dengan cara mengganggu metabilisme mikroba yang
merugikan. Apabila ekstrak lamun dengan kandungan antibakteri diaplikasikan dalam
bentuk sabun mandi atu cuci tangan akan dapat membantu dalam mencegah penularan
covid-19.
Makroalga (Alga hijau, alga merah, ataupun alga coklat) merupakan sumber
potensial senyawa bioaktif yang sangat bermanfaat bagi pengembangan industri farmasi
misalnya sebagai antibakteri, antitumor, antikanker, sebagai reversal agent, serta dalam
industri agrokimia yaitu sebagai antibakteri, antifeedant (menghambat perilaku makan
yang normal), antifouling, antiinflamasi, fungisida, dan herbisida.
Yudi Prabowo et al (2019), ekstrak daun mangrove Avicennia sp. Dapat
digunakan sebagai produk alami bioaktif yang menjadi sumber potensial mengendalikan
pertubuhan bakteri patogen
Semua jenis tumbuhan laut mempunyai senyawa senyawa penting dalam
mencegah penularan covid-19. Senyawa ini perlu dikembangkan lebih lagi dan diinfokan
kepada masyarakat agar mereka mengetahui bahwa tumbuhan laut dapat menjadi
pangan fungsional yang mempunyai potensi dalam pencegahan covid-19
3. Menurut saya diantara Makroalga, Mikroalga, Lamun dan Mangrove yang prospek
pengembangan yang lebih baik adalah makroalga. Mengapa demikian? Karena
Makroalga mencakup rumput laut dan lamun yang mana di Indonesia merupkan
penghasil rumput laut terbesar di dunia dengan ekspor rumput laut tertinggi di dunia.

S
umber: FAO FishStat (2010) dalam Velderrama, et. al. (2013)
Keterangan: Rumput laut untuk karaginan yang sedang dibudidayakan termasuk Kappaphycus
dan Eucheuma

Total produksi rumput laut Indonesia terus mengalami peningkatan dari 5,17 juta ton basah
tahun 2011 menjadi 9,99 juta ton basah tahun 2013 dengan peningkatan rata-rata (2011-2013)
sebesar 34%. (KKP, 2014b)

Sumber: KKP (2014a)


Berdasarkan data minat produksi rumput laut (Makroalga) yang tinggi saya menarik
kesimpulan bahwa prospek pengembangan dari jenis tumbuhan laut ini adalah yang terbaik.
Prospek pengembangan juga mencakup berbagai bidang.
a. Industri Pangan
Rumput laut telah lama dikonsumsi sebagai bahan makanan di beberapa negara
seperti Jepang, sebagai salah satu komponen dalam sushi. Jelly merupakan makanan
paling sederhana yang dibuat dari agar atau karagenan. Jelly biasanya diproduksi
dicampur dengan bahan makanan lain seperti buah, ekstrak kacang – kacangan, Tujuan
penambahan agar, karagenan ataupun alginat diantaranya adalah untuk mendapatkan
tekstur tertentu, untuk makanan diet, stabilizer, pengental. Rumput laut juga telah
dimanfaatkan sebagai bahan tambahan makanan, seperti digunakan untuk menyimpan
es krim halus dan lembut dengan mencegah kristal es dari pembentukan saat
pembekuan. Rumput laut digunakan untuk memperlambat kecepatan mencairnya es
krim. Selain itu, rumput laut juga digunakan dalam bir untuk membuat busa bir lebih
stabil dan abadi, juga dalam minuman anggur untuk membantu mempertegas warna,
dan untuk mengentalkan dan menstabilkan segala sesuatu seperti saus, mayones, salad
dressing dan yoghurt. Pada industri makanan kaleng seperti daging dan ikan dalam
kaleng, memerlukan bahan pengental, pembentuk gel serta pensuspensi dengan
memanfaatkan agar dan karagenan.

b. Bioteknologi
Sebagian besar agar digunakan dalam bidang makanan. Penggunaan dalam
bidang bio teknologi kurang lebih hanya 9% yaitu digunakan sebagai medium untuk
menumbuhkan mikroba,seperti bakteri, jamur,yeast,mikro alga. Penggunaan lain
sebagai medium dalam industri perbanyakan bibit secara kultur jaringan.

c. Industri Kosmetik
Pada industri kosmetik, penggunaan agar, karagenan dan alginate biasanya
digunakan untuk produk sabun krim, sabun cair,shampoo,lotions, pasta gigi pewarna
bibir dan produk produk perawatan kulit seperti hand body lotion dan pencuci mulut
serta hair lotions
d. Pengendali Pencemaran (Pollution Control)
Rumput laut ditemukan dapat membersihkan polutan mineral yang cukup
efektif. Rumput laut dapat mengurangi fosfor dan nitrogen konten (seperti amonium)
dari pembuangan limbah perawatan dan pertanian. Rumput laut juga efektif dalam
menyerap logam. Hasil penelitian terbaru di Eropa menunjukkan bahwa rumput laut
dapat menghapus kandungan logam hingga 95% dari logam dalam air yang dibuang dari
tambang. .

e. Industri farmasi
Rumput laut telah dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik dan obat–obatan.
Hasil penelitian modern telah menemukan bahwa rumput laut kaya akan antioksidan
seperti betakaroten, vitamin B1 (tiamin), berfungsi menjaga saraf dan otot jaringan
sehat, vitamin B2 (riboflavin), berfungsi membantu tubuh untuk menyerap zat besi,
serta vitamin B12. Selain itu, rumput laut juga mengandung kromium, mempengaruhi
cara berperilaku insulin dalam tubuh, dan seng yang membantu proses penyembuhan.
Saat ini, telah banyak dihasilkan produk kosmetik berbasis rumput laut serta bentuk
terapi menggunakan rumput laut yang diyakini dapat menyembuhkan penyakit rematik
dan radang sendi.

f. Non Pangan
Penggunaan agar, karagenan dan alginat di dalam industry nonpangan
diantaranya adalah Industri makanan ternak, pupuk, Keramik, cat, tekstil, kertas
pembuatan film fotografis, Bahan baku pembuatan gel pengharum ruangan, serta
sumber energy potensial baru untuk masa depan dari rumput laut

Dengan melihat berbagai banyak manfaat yang diberikan rumput laut (Makroalga) di
berbagai bidang artinya potensi pengembangaan rumput laut menjadi produk produk optimal
dalam beberapa waktu kedepan akan terus berlangsung meningkat seiring dengan minat rumput
laut.

Anda mungkin juga menyukai