Oleh:
Nama : Diah Nanda Utari
NIM : B1A015092
Kelompok :4
Rombongan : II
Asisten : Halimatus sa’diyah
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara maritim karena hampir dua pertiga luas seluruh
wilayahnya adalah lautan, yang hingga kini belum dieksploitasi secara maksimal,
sehingga banyak potensi laut yang belum dimanfaatkan. Salah satunya komoditi hasil
laut yang berpotensi untuk dieksploitasi adalah rumput laut (seaweed). Rumput laut
mempunyai nilai ekonomis penting karena memiliki kandungan karaginan yang
tinggi. Dalam dunia industri dan perdagangan karaginan mempunyai manfaat yang
sama dengan agar-agar dan alginat, karaginan dapat digunakan sebagai bahan baku
untuk industri farmasi, kosmetik, makanan dan lain-lain (Mustapha et al., 2011).
Rumput laut merupakan tumbuhan laut jenis alga, masyarakat Eropa
mengenalnya dengan sebutan seaweed. Rumput laut biasanya hidup di dasar samudra
yang dapat tertembus cahaya matahari. Rumput laut akan bernilai ekonomis setelah
mendapat penanganan lebih lanjut. Rumput laut kering masih merupakan bahan baku
dan harus diolah lagi. Pengolahan rumput laut kering dapat menghasilkan agar-agar,
karaginan, atau algin tergantung kandungan yang terdapat dalam rumput laut.
Banyak penelitian membuktikan bahwa rumput laut merupakan bahan makanan yang
sangat berkhasiat, oleh sebab itu, banyak masyarakat yang mulai
membudidayakannya dan memanfaatkannya. Salah satunya adalah dengan mengolah
rumput laut menjadi agar-agar (Deguchi, 2006).
Selain kandungan gizi yang baik, rumput laut juga mengandung senyawa
hidrokoloid, seperti karagenan, agar dan alginat. Peneliti sebelumnya melaporkan
karagenan dan agar dihasilkan oleh rumput laut (alga) merah (Rodhophycae)
(Widyastuti, 2008), sedangkan alginat dihasilkan oleh alga coklat (Phaeophycae)
Ketiga senyawa hidrokoloid tersebut memiliki nilai ekonomis yang tinggi, mengingat
manfaatnya yang demikian luas sebagai pengemulsi dan pengental dalam industri
makanan, kosmetik, obat-obatan, tekstil dan lain-lain (Widyastuti, 2006). Mengingat
potensi ekonominya yang demikian besar dan ketersediaannya yang beraneka ragam
di perairan laut Indonesia yang demikian luas, maka rumput laut telah ditetapkan
sebagai salah satu komoditi unggulan program revitalisasi kelautan, disamping udang
dan tuna (Dahuri, 2003).
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ekstraksi alginat ini adalah untuk mengetahui proses
ekstraksi kandungan kimia rumput laut seperti alginat dan nilai rendemennya.
C. Tinjauan Pustaka
A. Materi
Alat – alat yang digunakan pada praktikum ini adalah timbangan analitik,
kertas pH, pengaduk, kain saring, alat pemanas/kompor, panci, dan gelas ukur.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah rumput laut Sargassum
polycystum, HCl 0,5%, Na2CO3 7%, NaOH 0,5%, CaCl2 1%, HCl 15%, KOH 2%,
H2O2 dan akuades.
B. Metode
A. Hasil
= 5,9
produk akhir
Hasil rendemen alginat = × 100%
produk awal
Romb II
5,9
= × 100%
100
= 5,9 %
Gambar 3.1 Penambahan Na2CO3 dengan Gambar 3.2 Penyaringan ekstraksi alginat
perbandingan 1:20.
Gambar 3.3 Setelah penambahan NaOCl Gambar 3.4 Penambahan NaOH hingga pH
Dan HCL. Berkisar 7.
B. Pembahasan
A. Kesimpulan
B. Saran
Saran untuk praktikum kali ini adalah semua kelompok dapat mencoba untuk
mengekstraksi sendiri.
DAFTAR REFERENSI
Anggadireja, J.T., Zatnika, A., Purwoto, H., & Istini, S. 2008. Rumput Laut
Pembudidayaan, Pengolahan, dan Pemasaran Komoditas Perikanan
Potensial. Jakarta: Penebar Swadaya.
Aslan, L. M., 1998. Budidaya Rumput Laut. Yogyakarta : Kanisius.
Dahuri, R., 2003. Paradigma Baru Pembangunan Indonesia Berbasis Kelautan.
Orasi Ilmiah Guru Besar Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Kelautan.
Bogor: Institut Pertanian.
Deguchi., 2006. Implantation Of a New Porous Gelatin–Siloxane Hybrid into a Brain
Lesion as a Potential Scaffold For Tissue Regeneration. Journal of Cerebral
Blood Flow and Metabolism, 26(1), pp.1263–1273.
Isnansetyo, Alim., Irpani, H. M., Wulansari, T. A., & Kasanah, Noer. 2014. Oral
Administration of Alginate from A Tropical Brown Seaweed, Sargassum sp.
to Enhance Non-Spesific Defense in Walking Catfish (Clarias sp.).
Aquacultura Indonesiana Journal, Vol. 15 (1). pp. 14-20.
Jayanudin., Lestari, A. Z., Nurbayanti, Feni. 2014. Pengaruh Suhu Dan Rasio Pelarut
Ekstraksi Terhadap Rendemen Dan Viskositas Natrium Alginat Dari
Rumput Laut Cokelat (Sargassum sp.). Jurnal Integrasi Proses, Vol.5 (1).
pp. 51-55.
Kadi, A. 2008. Beberapa catatan kehadiran marga Sargassum di perairan indonesia.
Jurnal Oseana, 6(4), pp.19-29.
King, H.K. 1983. Brown Seaweed Extract (Alginates). In Glicksman M (ed). Food
Hydrocolloids. Florida: CRC Press Inc.
Koesoemawardani, Dyah., & Mahrus, Ali. 2016. Rusip dengan Penambahan Alginat
Sebagai Bumbu. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, Vol. 19
(3). pp. 277-287.
Maharani, M. A. & R. Widyayanti. 2009. Pembuatan Rumput Laut Untuk
Menghasilkan Produk dengan Rendemen dan Viskositas Tinggi. Semarang:
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.
Mustapha, S., Chandar, H., Abidin, Z. Z., Saghravani, R., & Harun, M. Y., 2011.
Production of Semi-Refined Carrageenan from Eucheuma cottonii. Journal of
Scientific and Industrial Research.
Rifandi, Raditya, A., Gunawan, W. S. & Ali, R. 2014. Pengaruh Konsentrasi Asam
Klorida (HCl) Terhadap Mutu Alginat Rumput Laut Coklat Sargassum Sp.
Dari Perairan Teluk Awur Kab.Jepara Dan Poktunggal Kab. Gunungkidul.
Journal Of Marine Research, 3(4), pp.676-684.
Sastry and Rao. 1994. Antibacterial Substance From Marine Algae. Successive
Extraction Using Benzene, Chloroform and Methanol. Department of
Biochemistry, Institute of Medical Science, Banaras Hindu University.
India.
Sugiarto, A., dkk, 1978. Rumput Laut (Algae), manfaat, Potensial dan Usaha
Budidayanya. Jakarta: LON - LIPI.
Sulistijo. 2002. Penelitian Budidaya Rumput Laut (Algae Makro/Seaweed) di
Indonesia. Pidato Pengukuhan Ahli Penelitian Utama Bidang Akuakultur,
Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Jakarta.
Wandrey, C., 2004, Hydrogels and Hydrocolloids: Alginates and Other Biopolymers,
7th Worlds Biomaterials Congress, Sydney.
Wang, Qun., Du, Yumin., Hu, Xianwen., Yang, Jianhong., Fan, Lihong., Feng, Tao.
2006. Preparation of alginate/soy protein isolate blend fibers through a
novel coagulating bath. Journal of Applied Polymer Science, Vol 101 (1).
pp. 425-431.
Widyastuti, Sri. 2008. Kadar Alginat Rumput Laut Kadar yang Tumbuh di Perairan
Laut Lombok yang Diekstrak dengan Dua Metode Ekstraksi. Jurnal
Teknologi Pertanian, Vol. 10 (3). pp. 144-152.
Sukri, N., 2006. Karakteristik Alkali Treated Cottonii (ATC) dan karaginan dari
rumput laut Eucheuma cottonii pada umur panen yang berbeda. Skripsi.
Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Taylor, W.R. 1979. Marine Algae of The Eastern Tropical and Subtropical Coasts of
the American. Amerika: The University of Michigan Press.