Anda di halaman 1dari 23

UTS BIOREFINERY

BIOMASSA
PERAIRAN
KELOMPOK

Maelani Sri Agustine 240310210006

Razita Indah Fakhirah 240310210027

Nafisa Ganita Ratu B 240310210034

Galant Muhamad Athalla. 240310210045

Zukhrufi 240310210051
OUTLINE
PART 1: KETERSEDIAAN BIOMASSA

PART 2: PRODUK BIOMASSA PERAIRAN

PART 3: POTENSI BIOMASSA PERAIRAN

PART 4: TEKNOLOGI KONVERSI BIOMASSA PERAIRAN


PART 1:

KETERSEDIAAN
BIOMASSA
Biomassa Perairan

Biomassa perairan adalah


Kandungan biomassa perairan dapat bervariasi tergantung pada
salah satu parameter penting
jenis perairan dan musim. Di perairan tawar, biomassa perairan
dalam ekologi perairan karena
cenderung didominasi oleh plankton dan fitoplankton, seperti alga
dapat memberikan informasi
dan ganggang. Di perairan laut, biomassa perairan didominasi oleh
tentang produktivitas dan
zooplankton dan ikan, seperti krustasea, cumi-cumi, dan hiu.
kesehatan ekosistem
perairan.

Pada umumnya, kandungan biomassa perairan dipengaruhi oleh faktor-
Biomassa perairan mengacu faktor seperti suhu, nutrisi, salinitas, dan cahaya matahari.
pada massa total semua Dalam beberapa kasus, peningkatan biomassa perairan dapat
organisme hidup yang mengakibatkan masalah ekologis seperti eutrofikasi, di mana air
ditemukan dalam air, tercemar oleh nutrien yang berlebihan, yang dapat menyebabkan
termasuk tumbuhan air, pertumbuhan alga yang berlebihan dan penurunan kualitas air.
hewan air, dan
mikroorganisme.
Jumlah Kawasan Konservasi Perairan

kawasan
perairan yang
dilindung, untuk
mewujudkan

pengelolaan

sumberdaya

ikan dan

lingkungannya
secara
berkelanjutan
sumber: badan pusat statistika
PART 2:

PRODUK BIOMASSA
PERAIRAN
Contoh Produk Biomassa Perairan
Produk biomassa perairan adalah bahan organik yang berasal dari makhluk hidup di perairan seperti tumbuhan, ganggang,
plankton, ikan, dan hewan laut lainnya. Produk biomassa perairan dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang seperti
pangan, peternakan, farmasi, dan energi.

1
Spirulina: Sejenis ganggang yang dikenal kaya akan protein, vitamin, dan mineral. Spirulina dapat diolah menjadi
suplemen makanan atau bahan tambahan pada makanan.

2
Kril: Kril adalah plankton kecil yang menjadi makanan ikan dan mamalia laut seperti paus. Kril juga mengandung
asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan manusia dan dapat dijadikan bahan baku suplemen makanan.

3
Udang: Udang adalah salah satu sumber protein hewani yang berasal dari perairan. Udang dapat diolah menjadi
berbagai produk seperti olahan makanan, bahan baku pakan ternak, atau bahan baku industri farmasi.
Contoh Produk Biomassa Perairan

4
Bahan bakar: Biomassa perairan seperti ganggang dan rumput laut dapat dijadikan bahan bakar alternatif yang
ramah lingkungan.

5 Pakan ternak: Ikan dan hewan laut lainnya yang ditangkap dari perairan dapat dijadikan bahan baku pakan ternak.

6
Kosmetik: Beberapa bahan dari produk biomassa perairan seperti ekstrak rumput laut digunakan dalam produk
kecantikan dan perawatan kulit.
PART 2:

PRODUK BIOREFINERY
DARI BIOMASSA PERAIRAN
1
Biodiesel: Biomassa perairan yang kaya akan minyak, seperti mikroalga, dapat diolah menjadi biodiesel. Biodiesel
adalah bahan bakar yang dapat digunakan untuk menggantikan diesel konvensional dalam mesin diesel.

2
Bioetanol: Mikroalga dan beberapa jenis rumput laut mengandung karbohidrat yang dapat diubah menjadi bioetanol
melalui proses fermentasi. Bioetanol dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk mesin pembakaran
internal dan dapat dicampur dengan bensin.

Biogas: Biomassa perairan juga dapat digunakan untuk menghasilkan biogas melalui proses fermentasi anaerobik.
3 Biogas terdiri dari metana dan karbon dioksida, dan dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk memanaskan atau
menghasilkan energi listrik.

Biohidrogen: Beberapa mikroorganisme air dapat menghasilkan hidrogen melalui proses fermentasi. Hidrogen ini
4 dapat digunakan sebagai sumber energi yang bersih dan dapat dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi, termasuk
transportasi.
PART 3:
1:

POTENSI BIOMASSA
PERAIRAN
Mikroalga

Mikroalga merupakan salah satu mikroorganisme fotosintetik yang hidup di air tawar atau laut dan
membutuhkan cahaya, karbondioksida, H2O dan nutrien utama berupa nitrogen dan fosfor untuk dapat
bertahan hidup di perairan. Mikroalga diperkirakan memiliki 200,000-800,000 spesies hidup di alam, 35,000
spesies dapat dikenali, dan 15.000 komponen biomassa yang dihasilkan mikroalga ini telah diteliti secara lebih
lanjut. Di Indonesia sendiri mikroalga ditemukan secara melimpah di perairan Indonesia dan terdapat beberapa
jenis mikroalga dengan kandungan minyak yang cukup tinggi, sehingga dapat dikatakan sebagai jenis
kenakearagaman hayati yang potensial sebagai sumber bahan bakar terbarukan. Spesies yang termasuk di
dalamnya antara lain Chlorella vulgaris, Nannochloropsis gaditana, dan Scenedesmus sp.

Keunggulan Biomassa mikroalga

Mudah tumbuh
Bahan baku yang Pertumbuhan mikroalga
diberbagai kondisi
melimpah yang cepat
perairan
Potensi Pemanfaatan Biomassa Perairan Mikroalga
Dengan pertumbuhannya yang cepat dan kemampuannya untuk menghasilkan beragam senyawa bioaktif, Biomassa
mikroalga menjadi sumber biomassa yang sangat potensial untuk dimanfaatkan dalam berbagai industri. Berikut adalah
beberapa potensi pemanfaatan biomassa mikroalga yang menjanjikan, antara lain:

1
Bioproduk: Mikroalga dapat dimanfaatkan menjadi produk pangan selain itu, mikroalga juga dapat dimanfaatkan
sebagai bahan pangan, biopolimer penghasil plastik, sebagai suplement, obat-obatan.

2
Bioenergi: Mikroalga berpotensi sebagai sumber energi terbarukan karena memiliki kandungan yang dapat diolah
menjadi beberapa jenis senyawa seperti biodiesel, bioethanol, dan methana.

3
Pengolahan Limbah: Mikroalga dapat digunakan untuk pengolahan limbah organik dengan menyerap beberapa
senyawa berbahaya yang terdapat dalam limbah.
Potensi Pemanfaatan Mikroalga sebagai Bioenergi
Mikroalga penghasil bioetanol

Subtrat
Bioetanol
Substrat yang
Bioetanol adalah etanol
umum
atau etil alkohol (C2 H5
digunakan
OH), berbentuk cair,
untuk
bening tidak berwarna,
fermentasi
biodegradable, dan
adalah pati
tidak menyebabkan
yang berasal
korosi. Bioetanol pada
dari jagung,
umumnya diproduksi
gandum, dan
melalui proses biokimia
gula tebu
(fermentasi) dan
(molase).
proses termokimia
(gasifikasi)
menggunakan bahan
baku hayati
sumber: http://eprints.undip.ac.id/72170/1/buku_Refenery_DONE.pdf
Potensi Pasar Produk Biomassa Perairan
Potensi pasar produk perairan sangat besar, terutama dalam industri pangan, farmasi, serta kosmetik.
Terdapat 6 produk biomassa perairan yang mempunyai potensi pasar yang cukup besar, diantaranya
yaitu:

Spirulina: Sprirulina merupakan mikroalga yang kaya akan protein, vitamin, serta mineral. Spirulina sudah lama

1
digunakan sebagai suplemen karean potensi spirulina yang kaya gizi dan bioaktif yang baik untuk kesahatan. selain
sebgai suplemen spirulina juga digunakan sebagai produk makanan dan minuman, dan memilki pasar yang cukup
besar diseluruh dunia.

Fish oil: Fish oil merupakan minyak ikan yang kaya akan omega-3, asam lemak esensial yang berguna untuk
2 kesahatan mata, jantung dan otak. Fish oil digunakan sebagai bahan baku sulpemen kesehatan serta dijadikan
sebagai produk farmasi, dan fish oil memilki pasar yang cukup besar di seluruh dunia.

Carrageenan: Carrageenan merupakan ekstrak rumput laut yang digunakan sebagai bahan pengental, emulsifier,
3 dan stabilizer pada makanan, minuman, dan produk kosmetik. Carrageenan merupakan bahan baku penting bagi
industri makanan dan kosmetik.
Potensi Pasar Produk Biomassa Perairan

Agar: Agar merupakan ekstrak rumput laut yang digunakan sebagai bahan pengental dalam
4 pembuatan makanan, minuman, dan produk kosmetik. Agar merupakan bahan baku penting bagi
industri makanan dan kosmetik.

Chlorella: Chlorella merupakan mikroalga yang kaya akan nutrisi, seperti protein, vitamin, dan
5 mineral. Chlorella sudah lama digunakan sebagai suplemen makanan dan memiliki pasar yang
cukup besar di seluruh dunia.

Hialuronat: Hialuronat merupakan senyawa yang ditemukan di dalam tubuh manusia dan hewan,
6 terutama pada jaringan ikat, kulit, dan sendi. Hialuronat digunakan sebagai bahan baku produk
kosmetik dan farmasi, dan memiliki pasar yang cukup besar di seluruh dunia.
PART 4:

TEKNOLOGI KONVERSI
BIOMASSA PERAIRAN
PRODUKSI BIOETANOL DARI MIKROALGA
Semua bahan yang mengandung karbohidrat mempunyai
potensi menghasilkan bioetanol. Namun demikian, sumber
utama untuk pembuatan bioetanol dapat diklasifikasikan
menjadi tiga, yaitu bahan yang mengandung sukrosa (tebu,
gula bit, sorgum dan buah), pati (jagung, gandum, padi-padian,
kentang dan ubi kayu), serta bahan yang mengandung
lignoselulosa (kayu, jerami, dan rerumputan).

Bahan yang mengandung lignoselulosa memerlukan tahapan yang sulit dan


memakan biaya untuk menghilangkan lignin sebelum diproses. Ketiadaan
lignin pada mikroalga menyebabkan proses hidrolisis menjadi lebih mudah.
Proses hidrolisis untuk menghasilkan gula sederhana dapat dilakukan
dengan berbagai macam metode, seperti metode fisik, kimiawi, biologi dan
enzimatis.
Metode fisik melibatkan penggunaan energi mekanik atau
panas untuk memecah dinding sel. Metode kimiawi
melibatkan penggunaan bahan kimia seperti asam atau basa
untuk memecah dinding sel. Metode biologi melibatkan
penggunaan organisme hidup seperti bakteri atau jamur
untuk memecah dinding sel. Sedangkan metode enzimatis
melibatkan penggunaan enzim untuk memecah dinding sel.

Setelah dilakukan hidrolisis, gula sederhana yang dihasilkan siap untuk diolah lebih
lanjut melalui proses fermentasi. Proses fermentasi dilakukan dengan menggunakan
mikroorganisme. Mikroorganisme ini dipilih karena kemampuannya untuk mengubah
gula sederhana menjadi bioetanol. alga difementasi menggunakan mikroorganisme
tertentu seperti Saccharomyces cerevisiae. Selama proses fermentasi, senyawa-
senyawa seperti glukosa dan sukrosa diubah menjadi etanol dan karbon dioksida.
Proses ini berlangsung dalam tangki fermentasi yang dilengkapi dengan pengatur suhu
dan kelembaban yang tepat.
Setelah proses fermentasi selesai, campuran
hasil fermentasi dipisahkan dari alga dan
kemudian dipurnakan menggunakan metode
destilasi atau pemurnian lainnya. Pemurnian
ini dilakukan untuk memisahkan etanol dari
campuran hasil fermentasi. Setelah
dipurnakan, etanol yang dihasilkan diuji untuk
mengetahui karakteristik fisikokimia dan
kemurniannya. Etanol yang memenuhi standar
dapat digunakan sebagai bahan bakar
bioetanol yang ramah lingkungan dan dapat
digunakan pada kendaraan bermotor.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai