FARMASI– UHAMKA
Tim Dosen Bioteknologi Farmasi
2019/2020
Teknologi Protein Sel Tunggal
1. Mikroba Fotosintetik
a. Alga
2. Mikroba Non Fotosintetik
a. Bakteri
b. Yeast
c. Kapang
d. Mushroom
Alga
• Alur reaksi fotosintetik:
CO2 + H2O + Amonia atau nitrat + mineral sel alga + O2
Sinar matahari
• Pemanfaatan PST dari mikroalga:
– Pakan ternak
– Pakan ikan
– Food Suplemen
• Perkembangan : AS, Jepang dan Korea
• Produksi dilakukan pada kolam-kolam raksasa yang
didisain sebagai bioreaktor besar untuk
memperbanyak biomassa mikroalga
Alga
• Mikroalga adalah organisme
aerobik fotosintetik, uniseluler
ataupun multiselluler, hidup
sebagai penyusun trofik dasar
lingkungan perairan,
mengandung satu atau lebih
kloroplas yang berisi klorofil
dan pigmen-pigmen pelengkap
lainnya yang merupakan situs
reaksi fotosintesis.
• Mikroalga penghasil PST
Spirulina, Scenedesmus,
Tetraselmis dan Chlorella.
Spirulina
• Spirulina adalah salah satu genus
Cyanobacteria
• Dua jenis Spirulina yang unggul dalam
menghasilkan PST adalah :
Arthrospira platensis, dan Arthrospira
maxima (saat ini diklasifikasikan sbg
genus yg berbeda) yaitu Arthrospira
• Meskipun demikian, istilah lama
Spirulina tetap menjadi nama yang
populer.
• Spirulina dibudidayakan digunakan
sebagai suplemen makanan dalam
bentuk tablet, flake, dan powder.
• Sebagai suplemen pakan di industri
akuakultur, akuarium, dan unggas
Spirulina
Chlorella
Produk dari Mikroalga
Minerals
N, P, K, Mg, Na, S
Trace elements Cahaya MH
Biomass
H2 O
CO2
Organic
substrate
Kultivasi Chorella dalam labu 200 ml dengan
cahaya artifisial 24 jam/hari
Kultivasi Chorella dalam labu 2000 ml dengan
cahaya artifisial 24 jam/hari
Kultivasi Chorella dalam labu 10 liter dengan
cahaya artifisial 24 jam/hari
Kultivasi Chorella dalam bioreactor cahaya
4000 dengan cahaya artifisial 24 jam/hari
Kultivasi Chorella dalam bioreactor cahaya
4000 dengan cahaya artifisial 24 jam/hari
Chlorella untuk produksi Biofuel
dan pakan ternak
Chlorella cell
Kolam produksi Chlorella di Arizona 20
Chlorella untuk produksi Biofuel
dan pakan ternak
Kultivasi Chorella dalam sirkular kolom
tembus cahaya in door
Kultivasi Chorella dalam sirkular kolom
tembus cahaya out door
ARID Integrated Algae-Oil Biorefinery
Bioreactor
Chlorella
• di Beijing
Bioreaktor
Chlorella
di Jeddah
MEDIA DIPERKAYA :
Serbuk kayu 42%, millet 42%,
bekatul 15%, CaCO3 1%, RH
60%, pH 7
Tahap 2b. Inokulasi Medium Bibit dengan
kultur Jamur
Pemanfaatan serbuk
gergaji kayu untuk
produksi jamur
Pengisian Media Produksi
dalam Baglog
18 x 30 0,8 - 0,9
20 x 30 0,9 - 1,0
20 x 35 1,2 - 1,3
Persiapan baglog untuk
sterilisasi
Tahap 4. Inokulasi Bibit pada Media Produksi
Beberapa Bentuk Kumbung
(Rumah Produksi Jamur)
Tahap 5. Pertumbuhan Miselia pada Media
Produksi (Inkubasi)
Tahap 6. Pertumbuhan Tubuh Buah
(Fruktifikasi)
Tahap 6. Pertumbuhan Tubuh Buah
(Fruktifikasi)
Setelah 2 – 3 minggu,
Primordia (baby
mushrooms) mulai
muncul. Setelah
tumbuh primordia,
kira-kira seminggu
kemudian berkembang
menjadi mushroom
penuh siap untuk
dipanen. Diperlukan
kondisi lingkungan yang
lembab.
Penyusunan baglog
berjajar membujur
dan ditumpuk keatas
mengisi rak kumbung
Penyusunan baglog
berdiri tegak berjajar
diatas meja rak kumbung
Penyusunan baglog jamur shiitake, secara berjajar
di atas meja rak didalam kumbung
Bedeng Pertumbuhan