Anda di halaman 1dari 27

Tim Dosen Teknologi

STUDI BIOFARMASETIK PEMBERIAN


OBAT SECARA ORAL

BAGIAN pH WAKTU TRANSIT

Mulut 6,7 - 7 2-10 detik


Oesofagus
Lambung 1-2 (puasa) 10 mn – 1 jam (puasa)
1-8 jam (isi makanan)
Duodenum 4–6 5-15 mn

Jejunum 6–7 2 j - 3,5 jam

Ileum 7-8 3 - 6 jam

Kolon (usus 7 - 8 K.menaik: 1 j


besar) K.mendatar: 3-4 j
K.menurun: 3 j
K.pinggul: sampai 18 j
Oral Drug Absorption

Gastric
Emptying

Metabolism

Transit Permeation
Dissolution
In Vivo and In Vitro Relationship:
Scientific Issues
 Limits to oral drug Gastric
Emptying
absorption
 Dissolution-limited

 Solubility-limited Metabolism

 Permeability-limited

Transit Permeation
Dissolution
Solubility

Dissolution Permeation

Conc  Solubility
Mulut

 Kapasitas relatif kecil


 Cairan: air liur (0,5-1 l/hari) dengan enzim
ptialin, pH 6,7-7,0
 Di bawah lidah ada pembuluh darah
cukup besar: vena lingualis yang
bergabung dengan vena raninus
 Waktu transit umumnya pendek, kecuali
ditahan seperti sub-lingual
Oesofagus

 Tidak bermakna dalam penyerapan obat


Lambung

 Volum: 1 – 1,5 liter


 Ada kantong udara
 Cairan: bersifat asam, mengandung
enzim pepsin, katepsin, kimosin,
lipase
 Mengandung mukus yang melindungi
mukosa
 Mukoprotein termolabil (faktor
intrinsik) yang memfasilitasi
penyerapan vit. B12
 Gerakan lemah (gelombang
kontraksi)
 Ada pilorus yang menutup dan
membuka
 Debit darah 250 ml/menit menuju hati
Keasaman lambung

Kondisi pH rata-rata Rentang pH


Normal 1,9 0,5 – 5
Tukak usus 1,7 0,6 – 1,9
Tukak lambung 4,1 1,9 – 6,8
Gastritis 5 2,5 – 5,7
Waktu pengosongan lambung

Diperlambat oleh Dipercepat oleh


Volume Kebasaan
Konsistensi Gas CO2
Keasaman Posisi tidur pada sisi kiri
Kandungan bahan Keadaan berjalan
berlemak
Hipertonisitas
Emosi
Posisi tidur pada sisi kanan
Usus Halus

 Duodenum (usus 12 jari)


 Jejunum
 Ileum (panjang dengan
jejunum 6 meter)

 Terdiri dari 3 lapisan: otot,


mukosa dan mukus
 Mengandung lipatan dan vili
(luas 40-50 m2)
 Getah: pankreas, empedu,
getah usus
Jonjot usus
Usus halus

 Mengandung banyak enzim (amilase, lipase,


enzim proteolitik)
 Mengandung getah empedu (musin dan garam
empedu)
 Garam empedu bersifat sebagai surfaktant
 Musin dapat membentuk kompleks dengan
berbagai senyawa dan memfasilitasi
penyerapannya
 pH 3,5 – 8 (ada pengeluaran karbonat)
 Konsistensi: cair sampai pasta lunak
 Gerakan: macam-macam
Gerakan pada usus halus

 Gerakan segmentasi
 Gerakan peristaltik
 Gerakan penduler (pada
lengkungan usus)
Gerakan segmentasi
Usus Besar (kolon)

 Usus besar menaik


 Usus besar mendatar
 Usus besar menurun
 Colon ileocaecal

Fungsi lebih banyak untuk


resorpsi air. Untuk
penyerapan obat kurang
bermakna
Usus besar (lanjutan)

 Penggetahan: kurang
 Konsistensi: sangat kental sampai pasta
 pH: 7,5 – 8
 Mengandung flora yang mengasilkan
penisilinase dan zat-zat yang dapat
meningkatkan absorpsi vitamin tertentu.
Berbagai bentuk sediaan obat yang
diberikan secara oral

 Sediaan tablet
 Sediaan serbuk
 Sediaan cair (larutan, suspensi, emulsi)
Bagaimana memodifikasi disposisi?

 Bagaimana mempercepat disposisi?


 Bagaimana memperlambat disposisi?
Evaluasi biofarmasetik sediaan oral

 Uji waktu hancur


 Uji disolusi
 Uji ketersediaan hayati
Kondisi uji in vitro

 Jenis/komposisi cairan uji


 Volum cairan uji
 Suhu
 Pengadukan
Drug absorption

Faktor yg mempengaruhi penyerapan obat


– Sifat fisiko kimia obat
– pH ditempat absorpsi
– Konsentrasi obat di tempat absorpsi
– Faktor anatomi dan fisiologi
Aliran darah
Luas permukaan
Keuntungan klinis
– aman
– murah
– Tingkat penerimaan oleh pasien
baik
Kekurangan
– Efek agak ditunda
– Perlu kerjasama pasien
– Masalah dgn toksisitas GI
IV drugs are 100% absorbed
Tdk ada fase absorpsi krn
obat lsg dimasukkan ke dlm
darah

Digunakan utk start


administrasi dr obat
Drug Concentrations in the
Plasma
IV
50 administration
Drug 40 IM
Concentration administration
in Plasma (Cp) PO and SQ
30
administration
mcg/mL
20

10

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Time since administration of drug
(hours)
Semua obat diabsorpsi di saluran
cerna & masuk ke dlm sistem
hepatic

Olehsebab itu
semua obat
hrs masuk ke
sirkulasi hati
sblm ke
sirkulasi
sitemik
Beberapa obat di eksresi oleh hati
sblm masuk ke dlm sirkulasi
sistemik

This is called
the FIRST
PASS EFFECT
Administrasi diazepam pada
anjing, 97-99% mengalami First
Pass Effect
Hindari hanya 1-3%
penggunaan masuk sirkulasi
obat First Pass sitemik
Effect

100%

97-99%

Anda mungkin juga menyukai