• Adisti Qama
BIOFARMASETIK SEDIAAN PER ORAL
Keuntungan dan Kerugian sediaan Oral
Cara Pemberian
SOLID LIQUID
TABLET - Larutan
- Buccal - Suspensi
- Sublingual - Emulsi
- Tablet Salut
- Tablet lepas lambat
PUYER
KAPSUL
Pertimbangan Sediaan Oral
1. Tidak menyebabkan muntah
2. Tahan akan asam lambung dan enzim pencernaan
3. Enzim proteolitik dapat merusak peptida
Jejenum 6–7
2 – 3,5 jam
Ileum 7- 8
Kolon 7 -8 1 jam
MULUT
- Waktu kontak sebentar karena daerah absorpsi
sempit
- Kapasitas kelarutan berbeda untuk sediaan cair dan
tablet. Untuk dosis besar penyerapan kecil karena
volume cairan sedikit
- Mulut kurang berperan dalam sediaan oral kecuali
untuk sediaan sublingual akibat vaskularisasi yang
tinggi. Jadi sublingual hanya untuk zat aktif dalam
dosis kecil
LAMBUNG
- pH asam lambung berubah-ubah dari asam ke netral. Banyak
faktor yangmempengaruhi seperti adanya enzim proteolitik,
asam lambung dan mucin.
- Waktu transit dalam lambung dipengaruhi oleh:
a. Volume e. Emosi menyebabkan penutupan pylori
b. Konsistensi f. Posisi tidur pada sisi kanan
c. Keasaman
d. Kadar lemak
LAMBUNG (2)
- Yang mempercepat pengosongan
a. Kebasaan, pylorus akan terbuka
b. Gas CO2
c. Posisi tidur ke kiri
d. Keadaan beraktifitas
- Variasi waktu transit terjadi akibat variasi banyaknya makanan dalam lambung
yang mempengaruhi pembukaan pilorus. Ketika lambung kosong dan sediaan
encer waktu transit sekitar 10 menit. Untuk lambung penuh terisi makanan
waktu transit 8 jam.
- Proses biofa sediaan sustained release; zat aktif dilepaskan dalam matriks yang
konstan
- Proses biofa terpanjang: Sediaan sustained release berupa tablet salut
tergranulasi
USUS
- Dipengaruhi oleh gerak peristaltik
- Duodenum dan bagian pertama
jejenum memiliki fungsi
pencernaan yang sangat nyata,
sedangkan bagian kedua jejenum
dan ileum fungsi penyerapannya
lebih berperan.
- Sebagian besar sediaan obat
setelah tervaskularisasi dari usus
akan menuju ke hati
USUS KECIL
- Usus kecil tdd:
1. Duodenum
2. Jejenum
3. Ileum
- Kostituen:
a. Kelenjar pankreas:pankreatic, kolesterol esterase
b. Kelenjar empedu: mucin, getah empedu
c. Kelenjar usus: mucin, enzim, proenzim, bikarbonat
- Konsistensi: semi solid sd cair
USUS KECIL (2)
- Tegangan permukaan: rendah karena adanya garam
empedu
- Gerakan: Segmentasi, peristaltik, pendular
- NB:
1. Macam-macam mekanisme absorpsi terjadi disini
2. Transpor aktif pada bagian atas; riboflavin; turunan
penicilin, griseopulvin, tetrasiklin
- Obat yang rusak oleh sistem enzim: Insulin
USUS BESAR
Konstituen:
a. Mucus: Sekresinya sedikit
b. Mikroflora: produksi enzim penicilinase, cellulase (zat tertentu
yang mempermudah vitamin tertentu)
c. Konsistensi: Pasta yang sangat kental (fungsi dehidrasi)
d. Gerakan: Peristaltik dan segmentasi