KELOMPOK 1
- DESI KRISTINA GULTOM 22010316140038
- NARULITA WIDHI PRADITA 22010317140036
- SYIFA MEDIATI FIRDAUSYA 22010317130040
- NUR AGHNIA AZIZAH 22010317140045
- DIAN GABRIELLA SILALAHI 22010317130049
- WILDAN JALALUDIN 22010317130053
- CLARA SINTADEWI 22010317130054
- THEDA TERTIA SAPUTRI 22010317130063
ANATOMI DAN FISIOLOGI SALURAN
CERNA
PEMBULUH DARAH YANG MELEWATI
SALURAN CERNA
Saluran limfa
menyerap lipida dari
saluran usus.
Limfa di dalam kapiler-
kapiler ini disebut
bubur usus (chyle),
mempunyai warna
putih susu (tak
transparan) karena
adanya lemak.
ALIRAN DARAH GASTROINTESTINAL
4. Usus Halus
a) Getah Pankreas
Cairan agak kental
pH 8-9 dan bersifat isotonik terhadap plasma
Volume pengeluaran : 500-1000 ml/hari
Mengandung enzim proteolitik
b) Getah Empedu
Cairan kuning berlendir, kental
pH 6 dalam kantong empedu dan pH 7-7,5 saat
memasuki duodenum
• Keasaman
Keasaman
Aktivitas : berjalan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES
BIOFARMASETIK OBAT PADA PEMBERIAN
SECARA ORAL
A.Faktor
Fisiologi
Faktor yang
mempengaruhi A.Faktor
proses Patologi
biofarmasetik
obat peroral
A.Faktor Cara
Pemberian
A. FAKTOR FISIOLOGI
1. Permukaan penyerap
Lambung lebih berperan pada penggetahan dibandingkan
penyerapan. Namun mukosa lambung dapat melakukan
penyerapan tergantung lamanya kontak
Usus halus memiliki luas permukaan penyerapan sekitar 40 –
50 m2. Sehingga peran penyerapan zat dominan.
2. Umur
Saluran pencernaan pada bayi baru lahir bersifat sangat
permeabel dibandingkan dengan yang lebih umurnya, selain itu
fungsi enzimatik belum berfungsi sempurna yang memungkinan
dapat menyebabkan penyerapan dosis berlebih. Demikian juga
orang tua fungsi sistem pencernaan dan enzimatik fungsinya
menurun.
3. Sifat membran biologi
Sifat utama lipid memungkinkan terjadinya difusi pasif zat
aktif yang bersifat lipofil dan tak terionkan dilambung. Jenis
transfor zat aktif diusus halus meliputi :
Transport dengan pembentukan pasangan ion
Transport sederhana
Transport aktif
Pinositosis
7. Kekentalan
Kekentalan yang ditambahkan dalam formulasi
akan meningkatkan waktu tinggal sehingga dapat
memberikan kesempatan penyerapan zat aktif.
8. Isi saluran cerna yang dapat mengubah zat aktif
Musin
merupakan mukopolisakarida alami dalam lapisan sal
pencernaan yang dapat membentuk kompleks dengan zat aktif
dan menghambat penyerapan. Tetapi musin juga dapat
berperan sebagai pembawa atau media penyerapan zat aktif.
Garam empedu
dapat menurunkan tegangan permukaan zat aktif terutama
yang bersifat lipofil sehingga dapat meningkatkan kelarutan.
Ion-ion tertentu
Ion Ca, Mg dan Fe yang bervalensi dua atau tiga dapat
membentuk kompleks kelat yang tidak larut sehingga tidak
diserap dalam saluran pencernaan. Contohnya tetrasiklin.
Flora Usus
Contohnya enzim penisilinase yang dapat merusak golongan zat
aktif penisilin.
B. FAKTOR PATOLOGI
1. Gangguan Fungsi Penggetahan
Pengeluaran getah lambung yang menurun saat tukak
lambung akan mengurangi penyerapan zat aktif tertentu.
Berkurangnya getah empedu akan menyulitkan
pencernaan lemak.
2. Gangguan transit
Waktu tinggal dalam lambung akan meningkat pada
kondisi penyempitan pilorus, tukak lambung, dan
peradangan saluran pencernaan. Pada kondisi diare
waktu transit akan dipercepat sehingga penyerapan akan
menurun.
C. FAKTOR CARA PEMBERIAN
Uji Absorpsi
BA/BE
UJI DISOLUSI
Caco-2 monolayer
merupakan selapis sel yang
diperoleh dari kultur sel human
colon carcinoma yang
mempunyai karakteristik
sangat mirip dengan sel
absorbtif pada epitel usus
sehingga merupakan metode
uji permease in-vitro yang
paling ideal.
BIOAVAIBILITAS/BIOEKIVALENSI
Bioekivalen
Protokol studi
B. Metode Analisis
Akurat, sensitive dan spesifik