Anda di halaman 1dari 4

BIOSINTESIS ASAM LEMAK Untuk dapat memahami proses biosintesa asam lemak, berikut ini akan

dibahas tahapan-tahapannya yaitu sebagai berikut :


A. PENGERTIAN ASAM LEMAK

Asam lemak adalah rantai hidrokarbon alifatik panjang yang memiliki


gugus asam karboksilat. 1. Produksi Asetil KoA Sitoplasma

Rantai hidrokarbon ini bersifat nonpolar yang berfungsi untuk


menyeimbangkan gugus asam karboksilat yang bersifat polar. Rantai
hidrokarbon asam lemak biasanya berjumlah genap karena berkaitan
dengan tambahan dua karbon dari asetil-CoA saat biosintesis asam lemak.

B. PROSES PADA TAHAPAN BIOSINTESA ASAM LEMAK

Biosintesis asam lemak terjadi di dalam sitosol sel eukariotik. Asam Enzim-enzim untuk biosintesis awal dari asam-asam lemak terdapat
lemak yang dibuat di sitosol kemudian digunakan sebagai unit pembanguhn dalam sitoplasma sel-sel hati dan sel-sel jaringan lemak. Urutan reaksi
untuk membuat triasilgliserol atau fosfolipid. Pada biosintesis asam lemak dimulai dengan asetil KoA yang harus dibawa keluar dari mitokondria
terdapat tiga tahapan, antara lain : untuk menghasilkan asetil-KoA sitoplasma.

1. Produksi Asetil KoA Sitoplasma (E Schumm, Dorothy. 1992 : 255)

2. Pembentukan malonil KoA dari Asetil KoA Hampir semua asetil-KoA yang digunakan pada metabolisme dibentuk
di dalam mitokondrion dari oksidasi piruvat tetapi asetil-KoA ini tidak
3. Pemanjangan rantai palmitat
dapat digunakan untuk sintesis asam lemak jika belum berpindah ke
1 |BIOKIMIA
sitosol . Asetil-KoA yang berasal dari oksidasi piruvat ini tidak dapat
menembus mitokondrion sehingga diperlukan system ulang alik atau suatu
siklus gugus asetil yang diperlukan untuk memindahkan gugus asetil
melintasi membrane mitokondrion.

Dalam system ulang-alik tersebut, asetil-KoA intramitokondrion


pertama-tama bereaksi dengan oksaloasetat untuk membentuk sitrat.

Asetil-KoA + oksaloasetat + H2O → sitrat + KoA + H+

Sitrat yang terbentuk kemudian keluar dari matrik menuju sitosol,


menembus membrane mitokondrion. Selanjutnya sitrat bereaksi dengan
KoA di sitosol dan ATP untuk menghasilkan asetil-KoA sitosol, reaksi ini
dikatalisis oleh sitrat liase yang disebut juga sebagai enzim pemecah sitrat :
Untuk merubah asetil KoA menjadi malonil KoA diperlukan enzim asetil
Sitrat +ATP + KoA → Asetil-KoA + ADP + Pi + Oksaloasetat KoA karboksilase. Reaksi ini merupakan langkah reaksi yang mengatur
laju sintesis asam lemak. Mula-mula CO 2 diikat seara kovalen oleh biotin
Oksaloasetat yang terbentuk tidak dapat kembali ke mitokondrion dengan menggunakan energy yang diperoleh dari hidrolisis satu molekul
seperti semula. Untuk bisa kembali ke matrik mitokondrion melalui system ATP. Kemudian CO2 tersebut dipindahkan ke asetil KoA sehingga
transport dikarboksilat, oksaloasetat terlebih dahulu direduksi menjadi terbentuklah malonil KoA.
malat oleh malat dehidrogenase yang selanjutnya dioksidasi kembali
menjadi oksaloasetat untuk menyempurnakan siklus ini. (E Schumm, Dorothy. 1992 : 255)

Setelah pada tahap pertama dihasilkan asetil-KoA yang terbentuk di 3. Pemanjangan rantai palmitat
dalam sitosol, maka pada tahap kedua, asetil KoA akan mengalami
Untuk melakukan pemanjangan rantai palmitat dengan cara
karboksilasi untuk menghasilkan malonil KoA dan malonil KoA ini
penambahan setiap unit 2 karbon digunakan ACP (Ayl Carrier Protein) atau
nantinya akan digunakan pada pemanjangan rantai palmitat pada tahap
protein pembawa asil. ACP terdiri dari dua gugus prostetik, yaitu senyawa
ketiga.
4’fosfopantetein (Pn) dan residu sistein spesifik (Sis). Gugus fosfopantetein
(Lehninger, Albert L. 1982 : 279-280) –SH ACP adalah tempat masukan gugus malonil, sementara gugus Sistein
spesifik –SH ACP merupakan tempat masukan gugus asil.
2. Pembentukan malonil KoA dari Asetil KoA
Pada reaksi yang pertama, dikatalisis
oleh ACP-transferase, gugus asetil
pada aetil-S-KoA dipindahkan ke
gugus sistein-SH pada sintase.

2 |BIOKIMIA
Pada reaksi yang kedua, gugus malonil dalam reaksi yang dikatalisis oleh 3-
pada malonil-S-KoA dipindahkan ke ketoasil-ACP reduktase.
gugus fosfopantetein sulfihidril ACP,
dalam reaksi yang dikatalisis oleh ACP Tahap Dehidrasi
maloniltransferase. Senyawa 3-hidroksibutiril-S-ACP
Hasil akhir kedua reaksi ini adalah didehidrasi oleh 3-hidroksiasil ACP
bahwa enzim sintase sekarang dehidratase untuk menghasilkan trans-
memiliki dua gugus asil yang terikat ∆2-butenoil-S-ACP.
secara kovalen, satu gugus asetil pada Tahap Penjenuhan
gugus sistein-SH dan satu gugus
malonil pada gugus fosfopantetein-SH. Ikatan ganda pada ∆2-butenoil-S-ACP
direduksi atau dijenuhkan untuk
membentuk butiril-S-ACP melalui
Tahap Kondensasi aktivis enoil-ACP reduktase.

Gugus asetil dan gugus malonil yang Gugus malonil selanjutnya dipindahkan
berikatan secara kovalen dengan gugus dari malonil-KoA ke gugus
SH pada sintase mengalami reaksi fosfopantetein-SH pada ACP.
kondensasi untuk membentuk suatu Gugus butiril lalu meninggalkan gugus
gugus asetoasetil yang terikat pada SH-Sis dan menggantikan CO2 dari
gugus fosfopantetein-SH, dalam waktu gugus malonil pada gugus ACP-SH.
yang bersamaan dibebaskan molekul
CO2. Reaksi ini dikatalisis oleh 3- Sekarang sudah terbentuk gugs asil 6-
ketoasil-ACP sintase. karbon (dari asetil-KoA, dari malonil
KoA pertama dan dari malonil-KoA
Asetoasetil-S-ACP
kedua) yang berikatan secara kovalen
dengan gugus fosfopantetein –SH.
Tahap Reduksi
Molekul Asetoasetil-S-ACP lalu Gugus 3-ketonya direduksi pada ketiga
mengalami reduksi pada gugus karbonil tahap selanjutnya pada siklus sintase
dengan mempergunakan NADPH untuk menghasilokan gugus asil 6-
sebagai pembawa electron untuk karbon jenuh, sama seperti putaran
membentuk 3-hidroksibutiril-S-ACP di pertama reaksi ini. Lalu, gugus heksanoil

3 |BIOKIMIA
dipindahkan dari fosfopantetein –SH ke 2. Biosintesis Fosfolipid
gugus sistein –SH.
Melalui gambar dapat dilihat jalur metabolic biosintesis fosfolipid.
Setelah melalui rangkaian siklus tersebut, dihasilkan palmitoil-S-ACP Sebelum membentuk trigliserida, 1,2-digliserida dapat pula bereaksi
sebagai produk akhir. Pada proses perpanjangan ini berhenti pada karbon dengan sitidindifosfat-etanolamina menghasilkan fosfatidil-etanolamina
16, dan asam palmitat bebas dilepaskan dari molekul ACP oleh aktivitas (reaksi 6).
enzim hidrolitik.

C. BIOSINTESIS TRIGLISERIDA DAN HUBUNGANNYA


DENGAN FOSFOLIPID

1. Biosintesis Trigliserida

Tahap pertama sintesis trigliserida adalah pembentukan gliserofosfat,


baik dari gliserol (reaksi 1) maupun dari dihidroksi aseton fosfat (reaksi
2). Selanjutnya gliserofosfat yang telah terbentuk bereaksi dengan 2
mol asil koenzim A membentuk suatu asam fosfatidat (reaksi 3).
Selanjutnya ialah reaksi hidrolisis asam fosfatidat ini dengan fosfatase
sebagai katalis dan mengahasilkan suatu 1,2-digliserida (reaksi 4).
Asilasi terhadap 1,2-digliserida ini merupakan reaksi dari tahap akhir
karena molekul asil koenzim A akan terikat pada atom C nomor 3, (Poedjiadi, Anna. 1994 : 293-294)
sehingga terbentuk trigliserida (reaksi 5).

4 |BIOKIMIA

Anda mungkin juga menyukai