Anda di halaman 1dari 21

PENGUJIAN HIPOTESIS

• Hipotesis (Hypotesis) adalah


dugaan/pernyataan/asumsi sementara terhadap
suatu masalah. Berasal dari kata Hypo = sementara
dan Thesis = dugaan. Dugaan ini bisa benar dan
bisa salah, sehingga perlu pengujian lebih lanjut.

• Secara statistik Hipotesis menyatakan parameter


populasi dari suatu variabel yang terdapat dalam
populasi dan dihitung berdasarkan statistik sampel.

• Pengujian hipotesis adalah langkah-langkah yang


dilakukan dengan tujuan untuk memutuskan apakah
hipotesa tersebut diterima atau ditolak
RUMUSAN HIPOTESIS
• Hipotesis biasanya dinyatakan dalam sebuah
pernyataan atau kalimat deklaratif sederhana dan
mudah dipahami.
• Hipotesis dalam bentuk kalimat biasa
disederhanakan dengan menggunakan formula atau
persamaan/pertidaksamaan matematik (terutama
hipotesis statistik untuk menyimpulkan populasi).
Contoh :
• Hipotesis : Rata-rata tinggi badan mahasiswa FIKP
adalah 160 Cm >>> disederhanakan dalam formula
matematik menjadi
• Hipotesis : µTB = 160 Cm
• Hipotesisi biasanya berpasangan atau berpadanan
karena terkait dengan tujuannya diterima atau ditolak
RUMUSAN HIPOTESIS
• Hipotesisi biasanya berpasangan atau berpadanan
karena terkait dengan tujuannya diterima atau ditolak,
sehingga hipotesis biasanya dinyatakan berpasangan.
Dinyatakan dengan H0 dan Ha atau H0 dan H1

Contoh Untuk kasus diatas maka :


H0 : µTB = 160 Cm
H1 : µTB ≠ 160 Cm

• Bagaimana menyatakan atau menempatkan hipatesis


sebagai H0 atau Ha ?
RUMUSAN HIPOTESIS
• Dalam merumuskan hipotesis maka hipotesis yang
diharapkan akan ditolak ditempatkan sebagai H0 dan
hipotesisi yang diharpkan akan diterima ditempatkan
sebagai Ha atau H1

Contoh :
Para pehobby mancing mulai mengeluhkan kalau mata pancing
carbon no. 5 merek A beratnya sudah tidak sesuai dengan
spesifikasi dalam kemasan produknya yaitu 10 mg/biji. Mereka
menduga bahwa produk sekarang sudah lebih berat. Dalam rangka
mempertahankan pelanggannya. produsen merek A mata pancing
carbon no. 5 mengklaim bahwa produknya masih tetap sama
dengan apa yang ada di kemasan yaitu 10 mg/biji

• Bagaimana menyatakan atau menempatkan hipotesis


sebagai H0 atau Ha ?
RUMUSAN HIPOTESIS
• Jika yang berkepentingan membuktikan argumennya
adalah pihak perusahaan (produsen) maka tentu
berharap menolak hipotesis yang mengatakan
bahwa rata-rata berat per biji mata pancing carbon no.
5 produksinya > 10 mg. sehingga
H0nya : Rata-rata berat per biji mata
pancing carbon no. 5 produksinya > 10 mg;
dan
H1nya : Rata-rata berat per biji mata
pancing carbon no. 5 produksinya  10 mg
atau
H0 : µ > 10 mg
H1 : µ  10 mg
RUMUSAN HIPOTESIS
• Hyoptesis yang baik adalah hipotesis yang memiliki
beberapa kriteria sebagai berikut :
• Dinyatakan dengan jelas dan spesifik
• Mudah dipahami dan tidak menimbulkan
interpretasi ganda
• Mudah diformulasikan dalam persamaan atau
fungsi matematik
• Ditunjang dan berkaitan dengan teori
• Dapat dibuktikan atau diuji berdasarkan data
empiris
• Menggunakan statistik uji yang jelas dalam
pengujiannya
• Mempunyai makna atau manfaat dari hasil
pengujiannya
PENGUJIAN HIPOTESIS
• Ada dua kemungkinan dalam pengujian hipotesis
yaitu menolak atau menerima hipotesis. Menolak
hipotesis jika tidak cukup bukti untuk menerima
hipotesis tersebut. Menerima hipotesis jika tidak
cukup bukti untuk menolak hipotesis tersebut

• Penerimaan suatu hipotesis terjadi karena TIDAK


CUKUP BUKTI untuk MENOLAK hipotesis
tersebut dan BUKAN karena HIPOTESIS ITU
BENAR
dan
• Penolakan suatu hipotesis terjadi karena TIDAK
CUKUP BUKTI untuk MENERIMA hipotesis
tersebut dan BUKAN karena HIPOTESIS ITU
SALAH.

KESALAHAN DALAM
PENGUJIAN HIPOTESIS
• Dalam proses menolak atau menerima hipotesis,
ada peluang terjadinya kesalahan. Ada dua
kesalahan yang mungkin terjadi yaitu kesalahan
jenis I dan kesalahan jenis II

• Kesalahan Jenis I : suatu kesalahan yang terjadi


karena menolak hipotesis yang benar (seharusnya
diterima). Kesalahan ini biasa disimbolkan dengan α
(Alpha); dan
• Kesalahan Jenis II : suatu kesalahan yang terjadi
karena menerima hipotesis yang salah (seharusnya
ditolak). Kesalahan ini biasa disimbolkan dengan β
(Beta).

KESALAHAN DALAM
PENGUJIAN HIPOTESIS

Prinsip pengujian hipotesis yang baik adalah meminimalkan nilai


α dan β
Jenis Uji Hipotesis
Langkah Pengujian Hipotesis

Rumuskan Hipotesis yang sesuai (H0 dan H1)

Tentukan taraf nyata (α) yang digunakan

Pilih Uji Statistik dan Tentukan Daerah Kritisnya

Hitung Nilai Statistik dari Contoh Acak Berukuran n

Bandingkan antara nilai statistik dan nilai kritis

Buat Keputusan: TOLAK Ho Jika Nilai Statistik


Mempunyai Nilai Dalam Daerah Kritis, Selain Itu
TERIMA Ho
Langkah Pengujian Hipotesis

Contoh : Klaim sebuah perusahaan hatchery bahwa bibit ikan


kerapu yang dijualnya rata-rata 50 gram/ekor dengan standar
deviasi = 5 gram. Masyarakat meragukan klaim hatchery sehingga
berinisiatif untuk menguji hypotesis tersebut. Karena kalau tidak
seragam ukuran bibit ikan yang ditebar akan mengganggu dengan
terjadinya kanibalisme.. Bagaimana masyarakat menguji klaim
perusahaan pakan tersebut?

Rumuskan Hipotesis yang sesuai (H0 dan H1)


H0 = µ = 50 gram

H1 = µ ≠ 50 gram (Hipotesis 2 arah)

Perhatikan penempatan H0
Langkah Pengujian Hipotesis

Tentukan taraf nyata (α) yang digunakan


Pilih taraf nyata (α) yaitu 0.05 atau 0.01 (terkait nilai kritis,
statistik tabel)

Pilih Uji Statistik dan Tentukan Daerah Kritisnya


Langkah Pengujian Hipotesis

Hitung Nilai Statistik dari Contoh Acak Berukuran n


Mengambil contoh acak n lalu analisis

Hitung nilai z tabel dengan jumlah sampel n setelah


mentransformasi ke distribusi normal baku (nilai z hitung)

Bandingkan antara nilai statistik dan nilai kritis

Buat Keputusan: TOLAK Ho Jika Nilai Statistik


Mempunyai Nilai Dalam Daerah Kritis, Selain Itu
TERIMA Ho

Tarik Kesimpulan
Uji Hipotesis Rata-rata
Uji Hipotesis Rata-rata σ diketahui:
Contoh
Sebuah perusahaan alat olah raga mengembangkan jenis
batang pancing sintetik, yang dikatakan mempunyai
kekuatan dengan nilai tengah 8 Kg dan simpangan baku
0.5 Kg. Ujilah hipotesis bahwa :
µ = 8 Kg Vs µ ≠ 8 Kg bila suatu contoh acak 50 batang
pancing setelah ditest memberikan kekuatan nilai
tengah 7.8 Kg. Gumakan taraf nyata 0.01. (Walpole,
1995: hal 304)

Penyelesaian :
Diketahui : H0 = µ = 8 Kg Vs H1 = µ ≠ 8 Kg
σ = 0.5, n = 50,
Contoh
Penyelesaian :
Diketahui : H0 = µ = 8 Kg Vs H1 = µ ≠ 8 Kg
= 7.8 σx = 0.5, n = 50
Wilayah kritis : z < - z α/2 = - 2.576 dan z > z α/2 = 2.576

Kesimpulan : Tolak H0 , Rata-rata kekuatan batang pancing


tidak sama dengan 8 Kg, tetapi kurang dari 8 Kg
Uji Hipotesis Rata-rata σ Tidak diketahui:
Contoh
• Dalam suatu prosedur registrasi mahasiswa di suatu
universitas tertentu membutuhkan waktu rata-rata 50 menit.
Dengan waktu ini dirasakan cukup lama, untuk itu telah
dikembangkan prosedur baru. Ingin diketahui apakah
prosedur baru yg dicoba itu cukup efektif dan efisien dalam
soal waktu. Suatu contoh yg terdiri dari 12 mahasiswa
diambil ketika melakukan registrasi dan diperoleh rata-rata
42 menit dengan simpangan baku (s) 11,9 menit. Uji
hipotesis dengan menggunakan taraf nyata α = 0.05
(gunakan pengujian satu arah
Penyelesaian

Penyelesaian :
• Ho : u = 50 menit Vs H1 : u < 50 menit
• α = 0.05
• n = 12 → db = 12-1 = 11
• Daerah kritis: t< -t (db; α) = (uji satu arah → α/ tdk dibagi 2)
-t (db; α) = -t (11; 0.05) = -2.201

• Statistik Uji : (n<30 dan σ tidak diketahui)

= -0.582 Terima H0

Anda mungkin juga menyukai