Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM GENETIKA KONSERVASI

LAPORAN LENGKAP

OLEH :

Nama : Nur Muhammad Naufal

NIM : L011191024

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM GENETIKA KONSERVASI


DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN LENGKAP

Judul : Praktikum Genetika Konservasi

Nama Mahasiswa : Nur Muhammad Naufal

Nomor Pokok : L011191024

Program Studi : Ilmu Kelautan

Laporan lengkap telah diperiksa dan disetujui oleh :

Dr. Widyastuti, S.Kel

Koordinator Praktikum

Tanggal Lulus : 21 Juni 2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., Karena limpahan rahmat serta
karunia-Nya membuat saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktikum
Genetika konservasi ini.
Adapun tujuan penyusunan laporan ini guna memenuhi tugas dan melengkapi nilai
mata kuliah Genetika konservasi ini serta sebagai materi atau bahan bacaan bagi yang
memerlukannya, terkhusus mahasiswa yang mengambil mata kuliah Genetika
konservasi.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses penyelesaian laporan ini, baik yang terlibat secara langsung maupun tidak.
Laporan praktikum ini masih jauh dari kesempurnaan, kami memohon kepada
bapak/Ibu dosen serta pembaca apabila menemukan kesalahan atau kekurangan, baik
dari segi bahasanya maupun isinya, saran dan kritik sangat saya harapkan guna
perbaikan dan penyempurnaan makalah ini di masa mendatang.

Makassar, 21 Juni 2021


Nur Muhammad Naufal

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Genetika saat ini yang telah tumbuh dan berkembang sejak temuan hasil
percobaan J.G. Mendel diumumkan pada 1966. Ilmu genetika terus tumbuh dan
berkembang; bahkan pada beberapa dekade terakhir ini, laju pertumbuhan dan
perkembangan genetika sangat pesat, banyak aplikasinya sudah terbukti
mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari [ CITATION Ely15 \l 1033 ].
Genetika adalah cabang biologi yang bersangkut-paut dengan pewarisan sifat
(hereditas) dan variasi. Genetika adalah cabang biologi yang berhubungan dengan
pewarisan sifat dan ekspresi sifat-sifat menurun [ CITATION Ely15 \l 1033 ].
Konsep Genetika berkembang dari ilmu yang membahas tentang bagaimana sifat
diturunkan menjadi lebih luas lagi yakni ilmu yang mempelajari tentang materi genetik.
Salah satunya Genetika dalam populasi [ CITATION Ely15 \l 1033 ].
Genetika populasi adalah bidang biologi yang mempelajari komposi genetik
populasi biologi, dan perubahan dalam komposisi genetik yang dihasilkan dari
pengaruh berbagai faktor, termasuk seleksi alam. Genetika populasi mengejar tujuan
mereka dengan mengembangkan model matematis abstrak dinamika frekuensi gen,
mencoba untuk mengambil kesimpulan dari model-model tentang pola-pola
kemungkinan variasi genetika populasi yang sebenarnya, dan menguji kesimpulan
terhadap data empiris [ CITATION Has141 \l 1033 ].
Genetika populasi terikat erat dengan studi tentang evolusi dan seleksi alam, dan
sering dianggap sebagai landasan teori Darwinisme modern. Ini karena seleksi alam
merupakan salah satu faktor yang paling penting yang dapat mempengaruhi komposisi
genetik populasi. Seleksi alam terjadi ketika beberapa varian dalam populasi-out
mereproduksi varian lainnya, sebagai akibat karena lebih disesuaikan dengan
lingkungan, atau yang lebih cocok. Menganggap perbedaan kebugaran setidaknya
sebagian karena perbedaan genetik, ini akan menyebabkan make up genetik populasi
yang akan diubah dari waktu ke waktu [ CITATION Has141 \l 1033 ].
Ilmu ini menggunakan berbagai macam pendekatan statistik untuk membuktikan,
menjelaskan atau mendeteksi adanya perubahan organisme dalam lingkungan oleh
sebab adanya dorongan evolusi (evolutionary force). Evolusi dideskripsikan sebagai
perubahan frekuensi alel yangada dalam populasi di tempat dan waktu tertentu oleh
sebab adanya evolutionary force. Evolutionary force yang dimaksud di sini terdiri dari
mutation, natural selection, random genetic drift, non-random mating dan migration
[ CITATION Has141 \l 1033 ].

B. Tujuan

Praktikum Genetika Konservasi bertujuan untuk :


1. Membuktikan hukum Hardy-Weinberg yang menyatakan bahwa kondisi yang
setimbang terjadi jika populasi berada dalam jumlah yang besar atau kajian
genetika populasi membutuhkan jumlah sampel yang besar.
2. Pembuktian Hukum Hardy-Weinberg dilakukan dengan pengujian secara simulasi
menggunakan kancing untuk kasus persilangan monohibrida dengan sepasang
alel. Pengujian ini dilakukan terhadap dua kasus, yaitu (a) kesesuaian dengan
Hukum Hardy-Weinberg dan (b) penyimpangan terhadap Hukum Hardy Weinberg.
Pengujian dilakukan terhadap rasio atau frekuensi genotip, frekuensi fenotip dan
alel (masing-masing dua kali percobaan)

3. Melakukan pengamatan variasi morfologi (fenotip) secara kuantitatif dengan


mengukur parameter bobot dari kacang merah/jogo (Red Kidney Bean).

C. Ruang Lingkup

Praktikum ini meliputi pembuktian hukum Hardy-Weinberg dan pengamatan variasi


morfologi secara kuantitatif.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Hukum Hardy-Weinberg
Genetika populasi membahas dan menghitung besarnya peluang munculnya gen
atau genotip tertentu dalam suatu populasi. Informasi besarnya peluang munculnya
gen tertentu yang mengontrol suatu sifat bermanfaat untuk mengetahui potensi
populasi secara genetik. Informasi tentang potensi genetik suatu sifat dalam populasi
selanjutnya digunakan sebagai dasar penentuan sistem pemuliabiakan yang tepat.
Sistem pemuliabiakan ternak tersebut terdiri dari seleksi dan persilangan (Sulastri dkk.,
2020).
Seleksi dan persilangan mengakibatkan terjadinya perubahan frekuensi gen yang
mengatur suatu sifat sesuai dengan Hukum Hardy-Weinberg yang berakibat pada
terjadinya ketidakseimbangan genetik suatu sifat dalam populasi. Ketidakseimbangan
genetik ditandai dengan perubahan frekuensi gen sehingga proporsi menyimpang dari
Hukum Hardy-Weinberg. Populasi yang tidak berada dalam keseimbangan genetik
tersebut dapat mengalami keseimbangan genetik kembali apabila dilakukan
perkawinan secara acak dalam populasi tersebut. Perkawinan acak merupakan
perkawinan antara individu jantan dan betina dalam populasi yang masing-masing
individu memiliki peluang untuk memilih sendiri pasangannya (Sulastri dkk., 2020).
Hukum Hardy-Weinberg menyatakan bahwa populasi yang berada dalam keadaan
panmixia dan tanpa adanya seleksi, migrasi, serta mutasi maka frekuensi gen akan
tetap sama dari generasi ke generasi berikutnya. Populasi dengan frekuensi gen yang
tetap dari satu generasi ke generasi berikutnya dinyatakan dalam keadaan
keseimbangan genetik atau keseimbangan Hardy-Weinberg. Populasi yang besar dan
panmixia diperlukan untuk menjelaskan Hukum Hardy-Weinberg (Sulastri dkk., 2020).
Populasi dinyatakan dalam keadaan panmixia apabila memenuhi persyaratan sebagai
berikut (Sulastri dkk., 2020) :
1. Populasi dalam jumlah besar dan perkawinan terjadi secara acak. Populasi dalam
jumlah besar berarti populasi terdiri dari individu dalam jumlah banyak. Perkawinan
secara acak merupakan perkawinan antara individu jantan dan betina serta
masing-masing individu memiliki kesempatan untuk memilih sendiri pasangannya
tanpa campur tangan manusia
2. Populasi dalam keadaan discreet dan tidak tumpang tindih karena semua individu
kawin pada saat yang sama dan individu-individu yang sudah tua digantikan oleh
generasi anaknya
3. Populasi tidak mengalami mutasi, migrasi, dan seleksi. Mutasi merupakan peristiwa
perubahan salah satu basa nitrogen yang mengakibatkan perubahan kinerja pada
sifat tertentu. Migrasi merupakan pemasukan atau pengeluaran ternak ke dalam
atau ke luar dari populasi. Seleksi merupakan tindakan memilih ternak bermutu
genetik baik
4. Pewarisan mengikuti Hukum Mendel dan materi genetik yang dibawa tetua jantan
berpengaruh sama dengan yang berasal dari tetua betina sehingga se-andainya
susunan genotip suatu sifat adalah Aa maka berpengaruh sama dengan genotip
aA.

Ahli matematika G.H. Hardy dan ahli fisika dari Jerman (Weinberg) pada tempat
yang terpisah mengemukakan dalil yang sama tentang frekuensi gen pada populasi
panmixia. Dalil tersebut selanjutnya dikenal sebagai Hukum Hardy-Weinberg.
Penjelasan tentang Hukum Hardy-Weinberg yang berlaku pada populasi panmixia
digunakan contoh gen A dan a yang terdapat pada individu-individu dalam populasi
panmixia. Peluang gamet jantan mengandung gen A dan gamet betina mengandung
gen A sama-sama besar sebesar p sehingga peluang munculnya genotip AA sebesar
(p) (p) = p2 . Peluang gamet jantan maupun betina mengandung gen a masing-masing
sebesar q sehingga peluang munculnya genotip aa sebesar (q). Peluang munculnya
genotip Aa sebesar pq dan aA sebesar qp sehingga peluang munculnya genotip
heterosigot sebesar pq + qp = pq + pq =2pq (Sulastri dkk., 2020).
Perkawinan individu Aa jantan dan Aa betina akan menghasilkan keturunan
dengan genotip AA, Aa, dan aa dengan proporsi sebagai berikut :

p2 (AA) : 2pq (Aa) : q2 (aa)

Keturunan tersebut memiliki gamet yang mengandung gen A yang berasal dari

1
genotip AA sebesar p2 dan dari Aa sebesar ( ) (2pq) sehingga frekuensi gen A = p2 + (
2

1
) (2pq) = p2 + pq = p (p+q) = p (keterangan: p + q = 1). Keturunan juga berpeluang
2

1
memiliki gen a dengan frekuensi yang dihitung berdasarkan genotip Aa sebesar ( )
2

1
(2pq) dan berasal dari aa sebesar q2 sehingga frekuensi gen a = q2 + ( ) (2pq) = q2 +
2
pq q (p +q) = q (Keterangan: p + q = 1). Uraian tersebut membuktikan bahwa frekuensi
gen dan genotip pada populasi panmixia selalu tetap dari generasi ke generasi
(Sulastri dkk., 2020).
Suatu populasi yang dalam keadaan keseimbangan genetik dapat mengalami
perubahan apabila mendapat perlakuan seleksi dan mengalami mutasi atau migrasi
sehingga populasi tidak berada dalam keseimbangan genetik. Keseimbangan genetik
dapat dicapai kembali dengan cara perkawinan secara acak namun frekuensi gen dan
genotip mengalami perubahan dan tidak sama dengan frekuensi sebelum kawin acak
(Sulastri dkk., 2020).

B. Keanekaragaman Genetik Laut

C. Genetika Konservasi dan Implementasinya pada Bidang Kelautan

Anda mungkin juga menyukai