Anda di halaman 1dari 13

Makalah Biologi

“Mekanisme Evolusi”
D
I
S
U
S
U
N
Oleh
Kelompok 3
Nama Anggota:
Priskila Linting

Mely Yanti

Shalihummah Erfiani

Dian Astuti

Dwi Nashwa

Saiful Ahmad

Aldi Hermansyah
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Mekanisme Evolusi” ini sebagai tugas yang di berikan guru mata pelajaran Biologi. Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari dukungan berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untu itu
kami harapkan kritik dan saran yang membangun dari para pendengar dan pembaca.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.
Daftar Isi

Halaman Judul……………………………………………………………………………………………………..i

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………………….ii

Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………………..iii

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang……………………………………………………………………………………………….1
B. Tujuan…………………………………………………………………………………………………………...2
C. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………………..2

Bab II Pembahasan

A. Pengertian Mekanisme Evolusi………………………………………………………………………..3


B. Hukum Hardy-Weinberg………………………………………………………………………………….3
C. Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Evolusi……………………………………………………5
D. Terbentuknya Spesies Baru……………………………………………………………………………..7

Bab III Penutup

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………9
B. Saran..……………………………………………………………………………………………………………9

Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………………………….10
Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Makhluk hidup yang ada di bumi ini akan mengalami perubahan secara perlahan-
lahan dalam waktu yang lama. Hal ini dikenal sebagai evolusi. Evolusi dalam kajian
biologi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari
satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh
kombinasi tiga proses utama yaitu variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang
menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu
makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. etika organisme
bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat
diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan
antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru
juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara
organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih
umum atau langka dalam suatu populasi.
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam  dan hanyutan
genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang
berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi  lebih umum
dalam  suatu populasi  dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang.
Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang
besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang
mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi
terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan
acak ini dengan seleksi alam. Sementara itu, hanyutan genetik  merupakan sebuah
proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi.

B. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan atau menuntaskan tugas
yang diberikan oleh guru mata pelajaran Biologi. Makalah ini juga dibuat untuk
memberikan informasi penting mengenai Mekanisme Evolusi. Dengan demikian
diharapkan para pembaca dapat mengerti dan memahami banyak hal mengenai
Mekanisme Evolusi.

C. Rumusan Masalah
1. Mejelaskan pengertian mekanisme evolusi
2. Menjelaskan Hukum Hardy-Weinberg
3. Menjelaskan factor-faktor pendorong terjadinya evolusi
4. Menjelaskan terbentuknya spesies baru

Bab II
Pembahasan

A. Pengertian Mekanisme Evolusi


Mekanisme evolusi adalah perubahan sedikit demi sedikit dari makhluk hidup yang
sederhana ke makhluk yang lebih kompleks. Evolusi merupakan perubahan makhluk
hidup dalam jangka waktu yang lama dan berlangsung perlahan-lahan. Perubahan ini
terjadi dalam satu populasi dan diturunkan dari generasi ke generasi.
Dalam suatu lingkungan, sifat-sifat genetik menentukan keanekaragaman makhluk
hidup, keanekaragaman ini meliputi struktur, tingkah laku, dan lain-lain. Jika terjadi
perubahan materi genetik, maka terjadi perubahan sifat pada keturunanketurunannya.
Hal ini menyebabkan munculnya spesies baru.

B. Hukum Hardy-Weinberg
G.H Hardy merupakan ilmuwan matematika dari Inggris, sedangkan G. Weinberg
merupakan ilmuwan fisika dari Jerman. Hardy dan Weinberg menyatakan bahwa dalam
populasi besar, perbandingan genitipe alami selalu konstan dari generasi ke generasi
apabila perkawinan terjadi secara random dan tidak ada kekuatan yang mengubah
perbandingan alel dalam lokus.
1. Ukuran populasi besar
Dalam populasi besar (jumlah individu banyak), proses pergeseran genetik atau
genetic drift yang merupakan fluktuasi acak di kumpulan gen tidak akan mengubah
frekuensi alel.
2. Terisolasi dari populasi lain
Di populasi yang terisolasi, tidak akan ada aliran gen (perpindahan alel antar-
populasi akibat ada migrasi individu) yang dapat mengubah kumpulan gen.
3. Tidak ada mutasi
Perubahan satu alel menjadi alel lain akibat mutasi dapat mengubah frekuensi alel
serta genotip di suatu populasi.
4. Perkawinan acak
Dengan adanya perkawinan acak, frekuensi alel dan genotip bisa sesuai dengan
hukum pewarisan sifat Mendel. Maka itu, frekuensi alel dan genotip dapat bertahan
tetap sama (konstan) dari satu generasi ke generasi berikutnya.
5. Tidak ada seleksi alam
Dalam kondisi potensi keberlangsungan hidup dan keberhasilan reproduksi di
semua individu tetap sama, frekuensi alel dan genotip akan tetap konstan dari
generasi ke generasi.
Hukum Hardy-Weinberg dirumuskan sebagai berikut.

Hukum Hardy-Weinberg berfungsi sebagai parameter evolusi dalam populasi.


Apabila frekuensi gen dalam suatu populasi selalu konstan dari generasi ke generasi
populasi tersebut tidak mengalami evolusi. Namun, apabila salah satu syarat hukum
Hardy-Weinberg tidak terpenuhi maka frekuensi gen berubah dan populasi tersebut
sedang mengalami evolusi. Apabila terjadi evaluasi akan menyebabkan perubahab
dari generasi ke generasi dalam alel suatu populasi. Keadaan ini disebut dengan
mikroevolusi. Menurut Hardy-Weinberg, factor-faktor penyebab pendorong
terjadinya evolusi yaitu seleksi alam, mutasi, hanyutan genetic (genetic drift), aliran
gen (gene flow), dan perkawinan tidak acak.

C. Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Evolusi


Faktor yang mendorong terjadinya evolusi yaitu sebagai berikut.
1. Seleksi Alam
Seleksi alam adalah suatu proses di mana individu-individu tertentu dapat
beradaptasi lebih baik dengan lingkungan. Makhluk hidup yang mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungannya akan terus hidup dan mempunyai
keturunan. Sementara itu, makhluk hidup yang tidak dapat menyesuakan diri
dengan lingkungan akan punah.
Contih peristiwa seleksi alam terjadi pada Ngengat (Biston betularia) di inggris
ada yang berwarna cerah (purih) dan ada yang berwarna hitam. Sebelum revolusi
industri ngengat berwarna putih sangat banyak karena kualitas udaranya bagus.
namun setelah revolusi industri, polusi udara terjadi yang mengakibatkan udara jadi
gelap oleh debu industri dan asap serta pepohonan berubah jadi hitam, ngengat
biston putih tidak mampu beradaptasi dengan kondisi ini yang mengakibatkan
mereka mudah ditemukan mangsa, beda hal nya dengan ngengat biston hitam.
Ngengat biston hitam bisa beradaptasi dan jumlahnya semakin banyak, sedangkan
ngengat biston putih populasinya jadi sedikit.
2. Mutasi Gen
Mutasi dapat menyebabkan terjadinya perubahan susunan DNA dalam sel suatu
spesies. Laju mutasi pada suatu spesies biasanya lambat dan mungkin terlihat
terlalu kecil untuk ukuran evolusi yang terjadi. Tetapi jika lajunya dikalikan dengan
jumlah sel kelamin yang dihasilkan dan jumlah generasi maka jumlah mutasi akan
luar biasa.
Tiga fakta penting yang muncul pada peristiwa mutasi sebagai berikut.
1) Mutasi muncul secara spontan dan tidak di arahkan oleh alam.
2) Mutasi dapat terjadi lagi pada mutan.
3) Mutasi pada umunya merugikan organisme yang mengalaminya.
3. Hanyutan Genetik (Genetic Drift)
Hanyutan genetic yaitu perubahan dalam kumpulan gen suatu populasi kecil
akibat kejadian acak. Hanya factor keberuntungan saja yang mengakibatkan
hanyutan acak dapt memperbaiki data adaptasi populasi itu ke lingkungannya.
4. Aliran Gen (Gene Flow)
Aliran gen adalah pertukaran gen dari antar populasi atau antar species.
Pertukaran gen dapat menyebabkan kerugian ataupun keuntungan pada suatu
populasi. Jika menguntungkan, maka variasi dari gen tersebut dapat menggantikan
variasi gen hingga seluruh anggota populasi menunjukkan sifat dari aliran gen yang
baru.
Pertukaran gen ini biasanya terjadi pada spesies yang sama. Transfer gen antar
species mencakup transfer gen horizontal dan pembentukan organisme hibrid.
Pada aliran gen, imigrasi pada suatu populasi dapat menambah suatu bahan
genetika baru pada lukang gen pada suatu populasi namun emigrasi dapat
menimbulkan hilangnya bahan genetika.
liran gen ini biasanya terjadi pada bakteri, contohnya bakteri ke eukariota
misalnya pada kumbang Callosobruchus chinensis dan khamir Saccharomyces
cerevisiae.
5. Perkswinan Tidak Acak
Perkawinan non-acak adalah yang terjadi dengan individu yang memiliki
hubungan lebih dekat. Pasangan non-acak menyebabkan distribusi alel yang tidak
acak pada individu. Jika ada dua alel (A dan a) pada individu dengan frekuensi p dan
q, frekuensi dari tiga genotipe yang mungkin (AA, Aa dan aa) masing-masing akan
menjadi p², 2pq dan q². Ini dikenal sebagai keseimbangan Hardy-Weinberg.
Jika perkawinan tidak acak, generasi baru individu akan memiliki lebih sedikit
heterozigot dibandingkan ras lain dibandingkan jika mereka mempertahankan
perkawinan acak. Jadi kita dapat menyimpulkan bahwa jika generasi baru individu
suatu spesies memiliki lebih sedikit heterozigot dalam DNA mereka, itu mungkin
karena itu adalah spesies yang menggunakan perkawinan selektif. Sebagian besar
organisme memiliki kemampuan penyebaran yang terbatas, sehingga akan memilih
pasangannya dari populasi lokal. Dalam banyak populasi, perkawinan dengan
anggota dekat lebih sering terjadi dibandingkan dengan anggota populasi yang lebih
jauh. Itulah sebabnya tetangga cenderung lebih dekat. Perkawinan dengan individu
yang memiliki kesamaan genetik dikenal sebagai perkawinan sedarah.
Homozigositas meningkat dengan setiap generasi perkawinan sedarah berikutnya.
Ini terjadi pada kelompok populasi seperti tumbuhan di mana dalam banyak kasus
terjadi pembuahan sendiri. Perkawinan sedarah tidak selalu berbahaya, tetapi ada
beberapa kasus yang pada beberapa populasi dapat menyebabkan depresi
perkawinan sedarah, di mana individu kurang tepat dibandingkan yang tidak kawin.
Namun pada perkawinan non-acak, pasangan yang akan dikawinkan dipilih
berdasarkan fenotipe mereka. Hal ini membuat frekuensi fenotipik berubah dan
membuat populasi berkembang.

D. Terbentuknya Spesies Baru


Proses evolusi pada akhirnya akan memunculkan spesies baru. Proses pembentukan
spesies baru yang berbeda dari spesies sebelumnya melalui proses perkembangbiakan
secata natural dinamakan spesiasi. Spesiasi dapat terjadi jika memenuhi beberapa
persyaratan, yaitu terjadinya perubahan lingkungan, adanya relung (niche) yang
kosong, dan adanya keanekaragaman suatu kelompok. Selain itu, spesiasi dipengaruhi
oleh isolasi geografi dan radiasi adaptif.
1. Isolasi Geografi
Isolasi geografi merupakan suatu batas atau penghalang alam. Suatu populasi yang
terpisah dapat mengakibatkan penyebaran spesies sehingga tidak memungkinkan
terjadinya pertukaran gen. kondisi ini mengakibatkan proses evolusi di dalam
populasi tersebut berjalan terpisah.
Contohnya yaitu dua spesies tupai antelope yang menempati sisi berlawanan di
Grand cayon. Pada sisi selatan hidup tupai antelope Harris (Ammospermophilus
harrisi), sedangkan pada sisi utara hidup tupai antelope berekor putih
(Ammospermophilus leucurus).
2. Radiasi Adaptif
Radiasi adaptif adalah penyebaran suatu spesies dari tetua yang sama ke
beberapa daerah luas sehingga lama-kelamaan mengalami adaptasi berbeda-beda
pada masing-masing daerah dan akan membentuk spesies baru. Biasanya bentuk
adiptif berbeda tersebut terjadi dalam interval waktu yang relative singkat. Sebagai
contoh, penyebaran adiptif burung finch di kepulauan Galapagos. Penyebaran
adiptif tersebut terlihat jelas pada banyaknya jenis paruh yang dikhususkan untuk
jenis makanan berbeda-beda.
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Mekanisme evolusi adalah perubahan sedikit demi sedikit dari makhluk hidup yang
sederhana ke makhluk yang lebih kompleks. Ada beberapa factor yang mendorang
terjadinya evolusi yang di sebutkan oleh Hardy-Weinberg yaitu seleksi alam, mutasi
gen, hanyutan genetic, aliran gen, dan perkawinan tidak acak.
Pembentukan spesies baru atau spesiasi dapar terjadi oleh dua factor yaitu Isolasi
Gerorafi dan Radiasi Adaptif.

B. Saran
Melalui makalah ini Penulis mengharapkan bagi para pembaca untuk bisa
mengembangkan maksud dari evolusi itu dan juga ikut berperan dalam menggali
evolusi di muka bumi ini yang mana kita tahu bahwa evolusi adalah suatu hal yang
belum jelas dan dapat di buktikan secara langsung. Oleh karena itu teori – teori tentang
evolusi janganlah dijdikan sebuah momen untuk berperang pemikiran karena akan
menimbulkan perpecahan.
Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk dapat mengevaluasi
hasil penyusunan makalah ini dan agar dapat disempurnakan kembali. Atas kritik dan
sarannya penulis sampaikan terima kasaih.

Daftar Pustaka
Biologi SMA dan MA. Jakarta: Erlangga.
http://putra-tatiratu.blogspot.com/2008/06/evolusi-6.html
http://www.edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan
%20Belajar/Materi%20Pokok/view&id=330&uniq=3659
http://www.scribd.com/doc/58423350/MAKALAH-EVOLUSI
http://www.scribd.com/doc/39730000/MAKALAH-EVOLUSI
http://www.scribd.com/doc/39540687/Makalah-Evolusi-Final

Anda mungkin juga menyukai