Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH BIOLOGI

MEKANISME EVOLUSI

OLEH :

Kelompok 4

Chantika Permata
Fathurrahman Habibi
Kayla Alya Meva
Muhammad Rafi Putra Wardana
Niska Faiqatul Hasefa
Roselani Zahirah
Wildan Anshari Hidayat

GURU MATA PELAJARAN : NINI NELZANI, S.Si, M.Pd


SMAN 10 PADANG
TP 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan taufiq, hidayah,dan
inayah-Nya sehingga tugas kelompok Biologi ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah mengajarkan
agama Islam kepada kita agar mampu bangkit dari lembah kebodohan menuju gerbang kemuliaan
yang berilmu pengetahuan dalam rangka mencapai “Insan Kamil” di permukaan bumi ini.
Adapun tujuan dari Tugas ini adalah untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi dikelas
XII MIPA 6 pada SMA Negeri 10 Padang. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu guru
pembimbing yang telah mengajar dan memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan ananda terutama berkaitan dengan Mekanisme Evolusi. Kami
menyadari sepenuhnya bahwa Tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu dengan tangan
terbuka kami mengharapkan kritikan dan saran yang membangun bagi kami untuk lebih
sempurnanya Tugas ini. Terakhir, semoga Tugas ini akan dapat memberi nilai manfaat bagi kita
semua, terutama bagi kami semua Aamiin Yra.

Padang, 10 Januari 2024

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................2


DAFTAR ISI .............................................................................................................................3
BAB I .........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
LATAR BELAKANG ............................................................................................................4
RUMUSAN MASALAH ........................................................................................................4
TUJUAN .................................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN ........................................................................................................................5
Mutasi Gen .............................................................................................................................5
Hukum Hardy-Winberg ........................................................................................................6
Perubahan Kesetimbangan Frekuensi Alel Dan Genotipe Dalam Populasi ........................8
BAB III .................................................................................................................................... 11
PENUTUP ............................................................................................................................... 11
KESIMPULAN .................................................................................................................... 11
SARAN ................................................................................................................................. 11
Daftar Pustaka ........................................................................................................................ 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Evolusi, sebagai konsep utama dalam biologi, melibatkan mekanisme kompleks seperti
seleksi alam, mutasi gen, migrasi, drift genetik, dan rekombinasi genetik. Mekanisme ini
bertanggung jawab atas variasi genetik dalam populasi, yang menjadi dasar evolusi. Mutasi
genetik, perubahan pada DNA, menciptakan keragaman genetik yang diperlukan untuk
adaptasi organisme terhadap lingkungan.
Hukum Hardy-Weinberg menyediakan landasan matematika untuk memahami
kesetimbangan genetik dalam populasi, sementara perubahan dalam frekuensi alel dan
genotipe mencerminkan dinamika evolusi. Makalah ini bertujuan untuk merinci dan
menjelaskan aspek-aspek kunci dari mekanisme evolusi ini, mendalam ke dalam konsep-
konsep tersebut untuk memperkaya pemahaman tentang evolusi makhluk hidup.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Mekanisme Evolusi?
2. Apa yang dimaksud dengan Mutasi?
3. Bagaimana mekanisme Hukum Hardy-Winberg?
4. Apa perubahan yang terjadi pada kesetimbangan frekuensi alel dan genotipe dalam
populasi?

C. TUJUAN
1 Menjelaskan konsep dasar mekanisme evolusi dan cara perubahan terjadi pada tingkat
genetik dan populasi.
2. Menyajikan pemahaman tentang mutasi genetik sebagai salah satu mekanisme evolusi.
3. Menyelidiki secara mendalam mekanisme Hukum Hardy-Winberg dan prinsip-prinsip
dasarnya.
4. Menganalisis perubahan yang mungkin terjadi pada kesetimbangan frekuensi alel dan
genotipe dalam populasi.

BAB II

4
PEMBAHASAN
Mekanisme Evolusi

Makhluk hidup yang mampu menyesuaikan diri (beradaptasi) dengan lingkungannya akan
terus hidup dan mempunyai keturunan. Sementara itu, makhluk hidup yang tidak dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya akan punah. Contoh peristiwa seleksi alam terjadi pada
populasi ngengat (Biston betularia) di Inggris. Ngengat (Biston betularia) ada dua jenis yaitu
ngengat bersayap cerah dan ngengat bersayap gelap. Pada awal revolusi industri, lingkungan di
Inggris masih bersih, kulit batang pohon masih berwarna cerah. Kondisi ini menyebabkan kondisi
ngengat bersayap cerah yang hinggap pada kulit pohon tidak mudah tertangkap oleh burung
pemangsa. Oleh karena itu populasi ngengat bersayap cerah lebih banyak daripada ngengat
bersayap gelap, keadaan berubah setelah terjadi revolusi industri. Limbah jelaga hasil proses
industri menyebabkan polusi udara dan menempel pada kulit batang pohon. Akibatnya kulit batang
pohon menjadi lebih gelap. Kondisi ini menguntungkan ngengat bersayap gelap karena tidak
mudah terlihat oleh burung pemangsa saat hinggap di kulit pohon. Oleh karena itu populasi
ngengat bersayap gelap lebih banyak daripada ngengat bersayap cerah. Di alam terjadi 3 macam
seleksi yaitu:

A. Mutasi Gen
1. Mutasi gen adalah perubahan struktur kimia DNA sehingga menyebabkan terjadinya
perubahan sifat yang diwariskan. Mutasi dapat menyebabkan terjadinya evolusi. Mutasi
yang terjadi pada kelamin makhluk hidup akan diwariskan pada keturunannya. Jika
mutasi terjadi terus-menerus pada keturunannya maka lama- kelamaan akan muncul
spesies baru dengan susunan gon yang sama sekali berbeda dengan susunan gen nenek
moyangnya.
2. Angka laju mutasi adalah banyaknya gen yang bermutasi dari seluruh gamet yang
dihasilkan oleh individu dalam suatu spesies. Meskipun angka laju mutasi sangat kecil,
tetapi dapat memengaruhi mekanisme terjadinya evolusi, karena hal-hal berikut.
Terdapat ribuan gen dalam setiap gamet yang dihasilkan Setiap individu menghasilkan
ribuan hingga jutaan gamet dalam satu generasi. Jumlah individu dalam setiap generasi
sangat banyak Jumlah generasi selama spesies itu ada sangat banyak. Secara alamiah,

5
angka laju mutasi yang menguntungkan lebih kecil daripada yang merugikan, yaitu rata-
rata 1:1.000. Artinya, setiap 1.000 mutasi yang terjadi terdapat 1 mutasi yang
menguntungkan.

Contoh soal:
Suatu spesies memiliki data-data berikut.
- Angka laju mutasi gen dalam gamet adalah 1: 100.000.
- Jumlah gen yang mampu bermutasi dalam individu adalah1.000.
- Perbandingan antara mutasi yang menguntungkan dengan mutasi yang terjadi adalah 1:
1.000.
- Jumlah individu dalam populasi adalah 10.000.
- Jumlah populasi dalam spesies adalah 1.000.000.
- Jumlah generasi selama spesies itu ada adalah 7.000.
Berapakah jumlah gen bermutasi yang bersifat menguntungkan selama spesies itu ada?
Jawab:
- Jumlah gen bermutasi yang menguntungkan yang terjadi pada setiap individu
= 1/100.000 × 1.000 х 1/1.000 = 1/100.000
- Jumlah gen bermutasi yang menguntungkan dalam setiap generasi
= 1/10.000 × 1.000 x 1.000.000 = 100.000
- Jumlah gen bermutasi yang menguntungkan selama spesies itu ada
= 100.000 x 7.000 700.000.000.

B. Hukum Hardy-Winberg
Setiap induk akan menurunkan gen-gen yang membawa sifat-sifat yang akan diwariskan
kepada keturunannya. Gen ini bersifat stabil sehingga frekuensinya dalam suatu populasi dari
generasi ke generasi akan cenderung tetap. Akibatnya, frekuensi genotipe dalam suatu
populasi juga cenderung tetap.
Pada tahun 1908, Godfrey Harold Hardy (ahli matematika dari Inggris) dan Wilhelm
Weinberg (dokter dari Jerman) mengemukakan prinsip kesetimbangan yang dikenal dengan
hukum Hardy-Weinberg. Hukum Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi alel dan

6
frekuensi genotipe dalam suatu populasi dari generasi ke generasi berikutnya akan selalu tetap
(konstan) pada kondisi tertentu, yaitu sebagai berikut.
Frekuensi alel adalah perbandingan antara jumlah suatu alel dengan alel lainnya dalam
suatu populasi. Alel biasanya disimbolkan dengan satu huruf, misalnya A atau a. Sementara
itu, frekuensi genotipe adalah perbandingan jumlah suatu genotipe dengan genotipe lainnya
dalam suatu populasi. Genotipe biasanya di disimbolkan dengan satu pasang huruf, misalnya
AA, Aa, atau aa. Populasi adalah sekelompok individu dalam suatu lingkungan hidup yang
berasal dari spesies yang sama. Spesies adalah suatu kelompok populasi yang tiap individunya
mempunyai potensi untuk saling mengawini dan menghasilkan keturunan yang fertil (subur).
Bila populasi dalam keadaan seimbang berlaku hukum frekuensi gen Hardy-Weinberg. p
asalah frekuensi alel dominan (A) dan q adalah frekuensi alel resesif (a), untuk mengetahui
frekuensi alel resesif (a), untuk mengetahui frekuensi gen dalam populasi di gunakan rumus
aljabar sebagai berikut.

7
Contoh Soal:

C. Perubahan Kesetimbangan Frekuensi Alel Dan Genotipe Dalam Populasi


1. Genetic Drift (Hanyutan Genetik)
Genetic drift adalah perubahan frekuensi gen secara acak pada populasi kecil yang
terisolasi. Makin kecil populasi makin besar kemungkinan pengaruh genetic drift, namun
apabila jumlah populasinya besar, genetic drift dapat diabaikan. Apabila populasi suatu
organisme berukuran kecil, kemungkinan kumpulan gennya tidak dapat mewakili generasi
berikutnya karena terjadinya kesalahan dalam pengambilan sampel. Sebaliknya, apabila
populasi suatu organisme berukuran besar akan semakin baik kumpulan gennya dan dapat
mewakili dengan baik populenerasi berikutnya. Misalnya, pada populasi kecil bunga Lantana
camara mempunyai frekuensi alel untuk bunga warma merah muda (A) dan putih (a)
berfluktuasi selama beberapa generasi. Hanya sebagaian dari bunga tersebut yang dapat
menghasilkan berfluktuasi selama beberapa generasi berikutnya variasi genetik menjadi
berkurang.

Efek yang ditimbulkan oleh adanya hanyutan genetik dapat menimbulkan evolusi karena
beberapa hal berikut:

8
a. Hanyutan genetik signifikan pada populasi kecil.
b. Hanyutan genetik dapat menyebabkan frekuensi alel berubah secara acak
c. Hanyutan genetik dapat menyebabkan hilangnya genetik dalam populasi
d. Hanyutan genetik dapat menyebabkan alel-alel berbahaya menjadi tetap

2. Aliran Gen (Gen Flow)


Frekuensi alel dapat berubah akibat adanya transfer alel masuk dan keluar populasi atau
disebut dengan aliran gen. Misalnya pada populasi dua bunga Lantana Camara yang
berdekatan. Apabila serbuk sari dengan alel aa dari populasi pertama tertiup angin menuju
populasi kedua, frekuensi alel an akan meningkatkan terus pada populsi kedua. Jika hal ini
terjadi cukup luas, aliran gen akhirnya dapat menyatukan populasi yang berdekatan menjadi
sebuah populasi tunggal yang sama. Dengan demikian aliran gen mengakibatkan terjadinya
evolusi.

3. Mutasi
Mutasi yang diturunkan dalam gamet dapat segera mengubah gene pool dengan cara
menggantikan satu alel dengan alel lainnya. Gene pool adalah kumpulan gen dalam suatu
populasi pada suatu waktu tertentu. Contohnya dalam suatu populasi bunga liar putih (aa)
mengalami mutasi sehingga menghasilkan gamet yang alel A (warna merah). Hal tersebut
mengakibatkan frekuensi alel a menurun, sedangkan frekuensi alel A meningkat.

4. Perkawinan Yang Tidak Acak


Dalam kenyataannya, suatu individu lebih sering kawin dengan tetangga dekatnya
dibandingkan dengan anggota populasi yang berjauhan, terutama terjadi pada spesies yang
tidak mampu menyebar jauh. Perkawinan antar pasangan yang masih dekat hubungan
(inbreeding) lebih sering terjadi sehingga bisa dikatakan bahwa telah terjadi perkawinan yang
kurang acak. bahkan sering terjadi fertilisasi sendiri (selfing) yang cenderung akan
meningkatkan frekuensi genotipe yang homozigot.
Perkawinan tidak acak lainnya adalah perkawinan berdasarkan pilihan (assortative mating).
Perkawinan tersebut terjadi ketika individu memilih pasangan yang memiliki fenotipe tertentu
yang sama dengan dirinya. Contohnya kodok (Bufo bufo) lebih sering kawin dengan kodok

9
yang memiliki ukuran tubuh yang sama. Bahkan pada manusia pun, sering terjadi hal yang
serupa, misalnya laki-laki tinggi mencari pasangan hidup wanita yang tinggi atau wanita yang
memiliki IQ tinggi cenderung akan mencari suami yang memiliki IQ tinggi pula.

5. Seleksi Alam
Seleksi alam menyangkut keberhasilan yang berbeda dalam bereproduksi. Contohnya
dalam suatu populasi, bunga liar berwarna merah (AA dan Aa) dapat menghasilkan keturunan
lebih dibandingkan bunga liar berwarna putih (aa). Hal tersebut disebabkan bunga liar
berwarna putih lebih mudah terlihat oleh pemangsanya.

10
BAB III
PENUTUPAN

A. KESIMPULAN
Mutasi gen adalah perubahan struktur kimia DNA sehingga menyebabkan terjadinya
perubahan sifat yang diwariskan. Sedangkan angka laju mutasi adalah banyaknya gen yang
bermutasi dari seluruh gamet yang dihasilkan oleh individu dalam suatu spesies.
Menurut Hukum Hardy-Winberg, setiap induk akan menurunkan gen-gen yang membawa
sifat-sifat yang akan diwariskan kepada keturunannya. Gen ini bersifat stabil sehingga
frekuensinya dalam suatu populasi dari generasi ke generasi akan cenderung tetap.
Perubahan kesetimbangan frekuensi alel dan genotipe dalam populasi terbagi 5:
1. Genetic Drift
Perubahan frekuensi gen secara acak pada populasi kecil yang terisolasi.
2. Aliran Gen
Frekuensi alel dapat berubah akibat adanya transfer alel masuk dan keluar populasi
atau disebut dengan aliran gen.
3. Mutasi
Mutasi yang diturunkan dalam gamet dapat segera mengubah gene pool dengan
cara menggantikan satu alel dengan alel lainnya.
4. Perkawinan Yang Tidak Acak
Perkawinan berdasarkan pilihan (assortative mating). Perkawinan tersebut terjadi
ketika individu memilih pasangan yang memiliki fenotipe tertentu yang sama
dengan dirinya.
5. Seleksi Alam
Seleksi alam menyangkut keberhasilan yang berbeda dalam bereproduksi.

B. SARAN
Dalam pengerjaan makalah ini, tentunya kami menemukan banyak kekurangan yang
menyertainya. Tentunya kami akan berusaha membuatnya lebih baik dengan terus belajar

11
Daftar Pustaka

Irnaningtyas 2018. Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga

12

Anda mungkin juga menyukai