Anda di halaman 1dari 13

KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP

Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah


“Ilmu Pengetahuan Alam SD 1”

DOSEN PENGAMPU :

Muhsinah Annisa, S.Si., M.Pd

NIP. 198503312012122001

DISUSUN OLEH :

Nama: Dhea Aulia

NIM: 2210125220140

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT yang dengan Rahmat dan Inayah-Nya
masih memberikan kesempatan, kekuatan serta memberikan curahan rahmat dan
kasih sayang-Nya.

Penyusunan makalah ini ditujukan untuk menyelesaikan tugas pada mata


kuliah Ilmu Pengetahuan Alam 1, dengan materi pembahasan mengenai
Keanekaragaman Makhluk Hidup. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada Uswah kita semua, yang telah menuntun kita dari alam
kegelapan kealam ilmu sehingga kita merasakan keindahan mengenal Allah SWT,
dialah Nabi Muhammad SAW.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Muhsinah Annisa, S.Si., M.Pd


selaku dosen pengampu beserta pihak-pihak yang sudah mendukung penulisan
makalah ini. Kami pun sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan guna
menjadikan makalah ini menjadi lebih sempurna. Kami berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Aamiin Yarobbal Aalamiin

Banjarmasin, September 2022

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... ii

DAFTAR ISI........................................................................................................... iii

BAB I........................................................................................................................ 3

PENDAHULUAN..................................................................................................... 3

1.1 Latar Belakang...........................................................................................3

1.2 Tujuan Materi............................................................................................ 2

1.3 Manfaat...................................................................................................... 2

BAB II.......................................................................................................................3

PEMBAHASAN........................................................................................................ 3

1. Terbentuknya Keanekaragaman Makhluk Hidup.........................................3

2. Pengertian Keanekaragaman Makhluk Hidup.............................................. 5

A. Keanekaragaman Ekosistem........................................................................................... 6

B. Keanekaragaman Jenis....................................................................................................6

C. Keanekaragaman Genetik............................................................................................... 7

3. Klasifikasikan Makhluk Hidup (Hewan) dan (Tumbuhan)........................... 9

4. Isu/Fakta/Fenomena/Permasalahan Faktual yang Terkait dengan


Keanekaragaman Makhluk Hidup di Sekitar...................................................... 16

BAB III....................................................................................................................18

PENUTUP............................................................................................................... 18

KESIMPULAN.................................................................................................... 18

SARAN................................................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................19

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keanekaragaman hayati adalah kekayaan bumi, termasuk hewan, tumbuhan,
mikroorganisme, dan semua gen yang dimilikinya, serta ekosistem yang dibangun olehnya.
Salah satu negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi adalah Indonesia, dengan luas
permukaan 1,3%, tumbuhan berbunga 10%, mamalia 12%, burung 17%, ikan 25%, dan
serangga 15%. (Rahayuningsi M. 2012) Kondisi alam Indonesia yang beriklim tropis
merupakan habitat yang cocok bagi flora dan fauna. Salah satu fauna tersebut adalah kelas
Insecta atau serangga. Serangga merupakan kelompok hewan terbesar dari segi jumlah,
keanekaragaman dan wilayah persebarannya yang terluas. Kelompok serangga yang
umum dan endemik di Indonesia adalah kupu-kupu. Indonesia memiliki banyak spesies
kupu-kupu yang endemik di pulau-pulau tertentu. Dari sekitar 17.500 spesies kupu-kupu
dunia, sekitar 2.000 ditemukan di Indonesia, dengan perkiraan 890 di Sumatera, sekitar 640
di Jawa, dan setidaknya 800 di Kalimantan. Ada sekitar 650 spesies di Sulawesi, 350 di
Nusa Tenggara, sekitar 400 di Maluku dan lebih dari 500 di Papua (Pegie, D. 2014)。

1.2 Tujuan Materi


a. Bagaimana proses terbentuknya keanekaragaman makhluk hidup?
b. Apa pengertian keanekaragaman makhluk hidup?
c. Apa saja pengklasifikasian makhluk hidup (hewan dan tumbuhan) ?
d. Bagaimana hasil dari penelitian data faktual keanekaragaman makhluk
hidup disekitar?

1.3 Manfaat
Mahasiswa mampu menguraikan konsep keanekaragaman makhluk hidup
melalui kegiatan mini riset

5
BAB II
PEMBAHASAN

1. Terbentuknya Keanekaragaman Makhluk Hidup


Keanekaragaman hayati adalah sistem jamak yang mengacu pada jumlah
spesies. Keanekaragaman dapat disebabkan oleh proses evolusi atau adaptasi.
Adaptasi adalah proses dimana organisme beradaptasi dengan lingkungannya untuk
bertahan hidup. Ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya
keanekaragaman hayati.
1. Mutasi : peristiwa perubahan yang disebabkan oleh faktor internal
seperti, lingkungan, radiasi, dan suhu.
2. Rekombinasi merupakan proses atau peristiwa yang berakibat
terbentuknya kombinasi gen baru pada kromosom. Individu baru
dari reproduksi seksual akan memiliki faktor keturunan dari kedua
induknya.

Keanekaragaman adalah sifat beda dari organisme dalam satu spesies atau
populasi. Dengan demikian adanya perbedaan sifat akan menjadi variasi dan
keanekaragaman dari organisme suatu spesies dalam satu spesies. Jika kita
mengamati sisa sisa yang ada pada makhluk hidup tersebut baik hewan
maupun tumbuhan akan terlihat adanya persamaan-persamaan dan
perhedaan-perbedaan. Hal ini terjadi karena adanya sifat-sifat yang menurun
dan adanya pengaruh lingkungan. Hewan dan tumbuhan juga mempunyai
variasi lain dalam bentuk, warna dan ukuran.
Dalam melihat keanekaragaman yang ada pada makhluk hidup
maka hal tersebut tidak terlepas pada pengaruh dan faktor genetika dan
lingkungan. Kedua hal tersebut saling berpengaruh antara satu dengan yang
lainnya. Lingkungan secara tidak langsung akan saling mempengaruhi
dengan faktor genetik yang ada karena adanya saling mempengaruhi
tersebut maka hasil dari fenotip yang dihasilkan adalah gabungan dari
pengaruh keduanya.

6
Genetika merupakan ilmu yang mempelajari tentang pewarisan
sifat dari orang tua meuju ke keturunannya. Pada jaman sekarang gen
merupkan sesuatuyang telah berkembang dan mengalami perkembangan
teori dan yang lama menuju ke yang baru. Pada tumbuhan perkembangan
ilmu genetika akan menghasilkan tumbuhan transgenic dan juga tumbuhan
hasil budidaya yang sangat berperan penting bagi kelangsungan hidup
manusia.
Sedangkan untuk perkembangan dalam hewan dan manusia masih
menuai kontra karena memang hasil yang dihasikan dari proses terebut
menghasilkan makhluk yang tidak normal.Dengan adanya proses budi daya
tersebut maka akan menghasilkan keanekaragaman yang baru.

Gen dominan dan gen reesif sangat mempengaruhi dari


terekspresikannya sifat-sifat dari setiap makhluk hidup dan hal itulah yang
menyebabkan keanekaragaman yang terjadi. Gen Dominan adalah gen yang
akan terekspresikan terlebih dahulu dan akan menutupi gen resesif yang ada
pada suatu individu yang ada. Sedangkan gen resesif adalah gen yang
muncul setelah gen dominan yang ada. Namun hal berbeda sering terjadi
ketika terjadi penyimpangan karena terkadang gen resesif juga dapat
menutupi dari gen dominan seperti yang terjadi pada kejadian epistasis
resesif hal ini dapat terjadi.

Selain faktor gen dominan dan gen resesif mutasi juga dapat
menyebabkan terjadinya keanekaragaman pada makhluk hidup karena
dengan adanya mutasi maka suatu spesies dpat berubah menjadi menjadi
beberapa bentuk yang berbeda sehingga terjadinya variasi dalam satu
spesies.

Dari hewan terkecil hingga terbesar, atau dari spesies hewan yang sangat
primitif hingga yang paling modern, fenomena kepunahan hewan sungguh
menakjubkan. Semakin Anda melihat, semakin Anda membuka mata terhadap

7
keragaman ini. Semakin mereka berusaha memahaminya, semakin mereka
merasakan kebesaran Tuhan. Sains berusaha menemukan dan menjelaskan
keteraturan dengan mencari kesamaan yang ada di antara makhluk hidup. Kami
melampaui pengetahuan tentang keberadaan untuk membuatnya lebih mudah
dipahami. Namun, keragaman masih dapat ditemukan di dalam keraton.
Apa yang menyebabkan kerusakan? Bagaimana organisme bersel tunggal
berevolusi menjadi organisme yang begitu berbeda? Anda akan menemukan
jawabannya dalam modul ini. Sebelum melanjutkan pembahasan, kita perlu
mengetahui terlebih dahulu apa itu organisme. Keanekaragaman hayati adalah
ekspresi keberadaan berbagai jenis keanekaragaman dalam bentuk, penampilan,
jumlah dan sifat-sifat yang terdapat pada berbagai tingkat organisme: tingkat
ekosistem, tingkat spesies, dan tingkat genetik.

2. Pengertian Keanekaragaman Makhluk Hidup


Keanekaragaman makhluk hidup adalah adanya berbagai macam
keanekaragaman bentuk, rupa, jumlah, dan sifat yang terlihat pada berbagai
tingkat makhluk hidup, seperti tingkat ekosistem, tingkat spesies, dan
tingkat genetik.
A. Keanekaragaman Ekosistem
Ekosistem adalah suatu jenis kesatuan lingkungan yang terdiri dari
unsur-unsur biotik dan abiotik lainnya yang saling berinteraksi. Unsur biotik
adalah jenis makhluk hidup, dan unsur abiotik dapat berupa unsur fisik
(lingkungan, air, tanah) atau unsur kimia (keasaman, salinitas).
Keberadaannya juga dipengaruhi oleh lingkungan kimia dan fisik di mana ia
ditemukan. Akibatnya, keseluruhan jenis, faktor-faktor fisik, dan kimia yang
menentukan bagaimana antarorganisme berinteraksi.
Karena ekosistem terdiri dari berbagai macam jenis dan kombinasi
lingkungan fisik dan kimia yang berbeda, ekosistem akan berbeda jika
komponen jenis dan faktor fisik serta kimianya berbeda. Fakta ini

8
menegaskan bahwa ada banyak jenis ekosistem karena tidak mungkin
semua ekosistem yang ada mencakup organisme dan unsur lingkungan fisik
dan kimia yang sama. Akibatnya, suatu jenis ekosistem tertentu akan
memiliki kumpulan makhluk dan komponen lingkungan khusus yang
berbeda dari susunan kumpulan ekosistem lainnya.
Kombinasi yang berbeda dari komponen biotik dan abiotik
menghasilkan ekosistem yang berbeda pula. Bangsa kita dibentuk lebih dari
17.000 pulau besar dan kecil, yang masing-masing mengalami proses
pembentukan terpisah dan memiliki sejarah geologis yang berbeda.
Berbagai macam kondisi iklim diciptakan oleh bentangan luas dan susunan
daratan dan laut yang tidak merata. Oleh karena itu, wajar jika ekosistem
yang dikembangkan akan beragam, mengingat keragaman tanah dan iklim,
luasnya letak geografis, dan keragaman makhluk hidup.
B. Keanekaragaman Jenis
Jenis (spesies) adalah suatu organisme yang dapat dikenali dari
bentuk atau penampilannya. Ini terdiri dari pengelompokan populasi atau
gabungan populasi yang dapat bebas kawin satu sama lain (tetapi tidak
dengan jenis lain) untuk memiliki keturunan yang menyerupai tetuanya.
Untuk kelompok individu yang tidak berbiak secara kawin, misalnya pada
kebanyakan jenis mikrobiota batasan jenis ditentukan oleh kemampuannya
dalam menduduki relung yang sama.
Jenis terbentuk oleh bagaimana susunan genetik yang mengontrol
sifat-sifat keabadian berinteraksi dengan lingkungan tempat mereka tinggal.
Karena lingkungan tempat hidup jenis itu beraneka ragam, begitu pula jenis
yang dihasilkan. Kemunculan jenis biasanya berlangsung lambat dan dapat
memakan waktu ribuan tahun sebagai akibat adaptasi terhadap perubahan
lingkungan atau evolusi jenis yang sudah ada sebelumnya. Selain itu,
kemunculan jenis ini berpotensi menghasilkan jenis lain. Selama miliaran
tahun, mereka telah membentuk jutaan jenis yang berbeda-beda selama
evolusi. Interaksi antara satu jenis dan jenis lain dihasilkan dari cara proses
ini. Keterkaitan inilah disebut sebagai kekerabatan.

9
Susunan genetik suatu spesies diturunkan dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Oleh karena itu, anggota jenis yang sama akan
memiliki komponen genetik dasar (kromosom) yang sama. Di sisi lain,
berbagai jenis kromosom yang berbeda akan mencakup struktur dasar yang
berbeda juga. Perbedaan ini muncul dalam konteks adaptasi jenis terhadap
lingkungan hidupnya. Jika lingkungan ini berubah, jenis yang terkena pasti
akan melalui periode penyesuaian baru. Sangat memungkinkan bahwa jenis
yang telah beradaptasi ini akan berevolusi dalam skala waktu yang sangat
lama, memunculkan jenis baru (meningkatkan keanekaragaman jenis), atau
punah karena tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
terus berubah. Itu akan terus terjadi.
Sekarang, ada 1,6 juta jenis hewan dan 325.000 jenis tumbuhan di
seluruh dunia dan 160.000 jenis mikroorganisme yang berbeda. Semua jenis
ini adalah jenis makhluk yang memiliki kepribadian dan karakteristik
internal dan eksternal mereka tersendiri (seperti reproduksi, ketahanan
terhadap penyakit, kekuatan, kemampuan untuk berpencar, serta unsur
individu).
C. Keanekaragaman Genetik
Ayam merupakan contoh dari satu jenis hewan, yakni jenis ayam.
Ternyata masih banyak jenis yang sama dalam kategori ini, baik dalam
bentuk, penampilan, maupun sifat. Nama-nama seperti ayam hutan, ayam
kampung, ayam bangkok, ayam pelung, ayam lampung, ayam bekisar, ayam
kinantan, ayam cemani, dan jenis ayam lainnya. Hal ini menunjukkan
bahwa masih terdapat keragaman antar jenis. Keanekaragaman inilah yang
disebut sebagai keanekaragaman genetik atau keragaman plasma nutfah.
Setiap jenis, secara umum, terdiri dari beberapa populasi yang
tersusun dari sekumpulan individu yang banyak sekali jumlahnya. Setiap
orang dari tipe tertentu memiliki kerangka dasar, jadi kami selalu bersama
dengan komponen genetik yang serupa. Namun, saat ini, setiap kerangka
dasar terdiri dari faktor yang mengganggu keabadian. Faktor ini lah yang
menunjukkan apakah suatu bibit jagung itu biji putih, kuning, merah, atau

10
ungu. Atau apakah ayam akan berbulu dengan warna hitam, coklat, putih,
abu-abu atau totol. Untuk setiap sifat yang baru muncul atau yang tidak jelas
akan diatur oleh yang dinamakan gen.
Sekalipun setiap individu suatu jenis memiliki komponen genetik
yang sama, ternyata memiliki komponen faktor yang berbeda, tergantung
pada penurunannya. Susunan perangkat faktor genetik ini menentukan sifat
yang disandang individu yang bersangkutan. khawatir. Keragaman genetik
suatu jenis ditentukan oleh keanekaragaman susunan faktor genetik
komponen setiap suatu jenis.
Jadi, setiap individu dalam suatu jenis memiliki susunan faktor
genetik yang berbeda dari susunan genetik induvidu lain, bahkan jika
mereka dari jenis yang sama. Selain genetik, lingkungan juga dapat
mempengaruhi sifat luar setiap individu, atau mungkin perpaduan keduanya.
Dua individu yang memiliki susunan genetik yang sama namun
menunjukkan sifat luar, bisa sangat berbeda jika lingkungannya benar-benar
berbeda. Di sisi lain, dua individu dengan susunan genetik yang berbeda
akan memiliki sifat luar yang sama jika lingkungannya sama.
Terlepas dari kenyataan bahwa susunan genetik setiap individu
berbeda-beda, di dalam tingkat jenisnya akan terdapat pengelompokan yang
memungkinkan adanya kisaran kesamaan dalam taraf-taraf tertentu,
membentuk lungkang (pool) individu yang mempunyai kesamaan dalam
kisaran lingkungan itu.
Kita menggunakan beberapa contoh flora dan fauna terdekat sebagai
contoh untuk menilai keragaman genetik. Hal ini misalnya terlihat pada
matoa yang merupakan ciri khas Irian Jaya dan tercatat kurang dari 9
penampilan matoa. Sagu yang ditemukan di Ambon, mengenal kurang lebih
6 macam sagu. Mangga, kita mengenal beberapa mangga, seperti mangga
gedong, mangga golek, mangga simanalagi, mangga apel, mangga cengkir,
mangga sengir, mangga indramayu, mangga bapang dan mangga arumanis.
Kita juga mengenal tentang rambutan Aceh, rambutan gelong, rambutan
simacan, rambutan rapiah, dan rambutan lebakbulus. Padi, yang kita kenal

11
dengan padi rakim, cempaka, sedane, padi ciliwung, padi ketan, padi IR,
padi pelita, dan lainnya. Kita juga mengenal adanya kerbau lumpur, kerbau
belang, dan kerbau sumba. Itik yang kita kenal, itik alabio, itik tegal, itik
bali, dan itik kerawang.

3. Klasifikasikan Makhluk Hidup (Hewan) dan (Tumbuhan)


Klasifikasi merupakan suatu cara memilah dan mengelompokkan
makhluk hidup menjadi golongan atau unit tertentu. Urutan klasifikasi yang
sekarang digunakan dari tingkat tertinggi ke rendah adalah Domain
(Daerah), Kingdom (Kerjaan), Phylum/ Divisio, Class (Kelas), Ordo
(Bangsa), Family (Suku), Genus (Marga), Species (Jenis).

A. Tujuan dan Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup


Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah
mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup.
Membandingkan berarti mencari persamaan dan perbedaan sifat atau
ciri pada makhluk hidup. Klasifikasi didasarkan pada :
1. Berdasarkan persamaan yang dimiliki.
2. Berdasarkan perbedaan yang dimiliki.
3. Berdasarkan ciri morfologi dan anatomi.
4. Berdasarkan ciri biokimia.
5. Berdasarkan manfaat.

12
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Keanekaragaman makhluk hidup adalah adanya berbagai macam
keanekaragaman bentuk, rupa, jumlah, dan sifat yang terlihat pada berbagai
tingkat makhluk hidup, seperti tingkat ekosistem, tingkat spesies, dan tingkat
genetik. Adanya sistem klasifikasi makhluk hidup dapat memudahkan kita
dalam mempelajari makhluk hidup, serta adanya sistem penamaan kita dapat
mengetahui nama-nama makhluk hidup sesuai ketentuan. Dan kita dapat
mengetahui beberapa isu yang terkait dengan konsep keanekaragaman hayati
seperti kepunahan spesies, pembukaan lahan, kebakaran hutan, pemilihan jenis
untuk penghijauan, rekayasa genetika, pelestarian spesies dan alam secara
keseluruhan, pemenuhan kebutuhan pangan, ekspedisi pencarian bahan obat-
obatan, pencemaran lingkungan, pemanasan global, kearifan tradisional, dan
wisata alam.

SARAN

Dengan adanya pembuatan makalah tentang Keanekaragaman Makhluk


Hidup ini diharapkan seluruh pembaca dapat paham benar mengenai terbentuknya
keanekaragaman makhluk hidup, pengertian keanekaragaman makhluk hidup di
bumi, keanekaragaman makhluk hidup dan sejarah klasifikasi. Dengan
kepahaman tersebut maka bertambahlah ilmu baru yangsangat berguna dan dapat
dibagikan kepada yang lain.

13
DAFTAR PUSTAKA

Mardiastuti, A. (1999). Keanekaragaman Hayati: Kondisi dan Permasalahannya.


Bogor: Fakultas Kehutanan IPB.
Nurhadi, M. (t.thn.). Academia. Diambil kembali dari academia.edu:
https://www.academia.edu/11115640/KEANEKARAGAMAN_MAKHLU
K_HIDUP
Susanto, T. (t.thn.). Academia. Diambil kembali dari academia.edu:
https://www.academia.edu/40421788/Makalah_Keanekaragaman_Makhluk
_Hidup
Yosaphat Sumardi, Maman Rumanta, Amalia Sapriati, Sukiniarti, Anna
Ratnaningsih, Krisna Iryani, Amini Syulasmi, Heni Safitri, Herawati,
Paken Padiangan. (2016). Konsep Dasar IPA di SD. Tanggerang Selatan:
Universitas Terbuka.

14

Anda mungkin juga menyukai