Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

BIODIVERSITAS DAN DEGRADASI LINGKUNGAN

Dosen pengampu:

Mariaty Sipayung, Dra.,M.Si

DISUSUN OLEH:

Evalina Br Simanjuntak (4213131069)


Ervina Aulia Harahap (4211131018)
Nestin Sundayan Zai (4213331023)
Nengsi Mita Hutabarat (4213131023)
Octalia Simarmata (4212431018)

FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat-Nya dan karunia-Nya
kami kelompok 5 dapat menyelesaikan makalah dengan topik Biodiversitas Dan
Degradasi Lingkungan . Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang
diberikan dalam mata kuliah Biologi Umum. Dalam penulisan ini kami merasa masih
banyak kekurangan baik pada Teknik penulisan, maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami
harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini kami
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-
pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada dosen
kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepda kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.

Medan, November 2021

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................... 3

BAB I ............................................................................................................................... 4

1.1.latar belakang………………………………………………………………6

1.2. Tujuan ..............................................................................................................................5

1.3. Manfaat ............................................................................................................................6

BAB II .............................................................................................................................. 7

PEMBAHASAN .............................................................................................................. 7

2.1. SPESIES BURUNG MERPATI (COLUMBIDAE) ................................................... 11

2.2. SPESIES KUCING DOMESTIK/RUMAH (FELIS SILVESTRIS CATUS ATAU


FELIS CATUS) ................................................................................................................... 15

2.3. SPESIES TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA) ....................................... 19

BAB II ............................................................................................................................ 22

KESIMPULAN .............................................................................................................. 22
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keanekaragaman hayati (biological diversityatau biodiversity) merupakan istilah


yang digunakan untuk menerangkan keragaman ekosistem dan berbagaibentuk
variabilitas hewan, tumbuhan, serta jasad renik di alam.Dengan demikian keanekaragamn
hayati mencakup ekosistem (habitat), jenis (spesies) dan genetik (varietas/ras). Sementara
Pasal 2, Konvensi tentang Keanekaragaman Hayati (Convention on Biological Diversity,
CBD) mendefinisikan bahwa keanekaragaman hayati sebgai variasi yang terdapat
diantara makhluk hidup dari semua sumber termasuk diantaranya ekosistem daratan,
lautan, dan ekosistem perairanlain, serta kompleks ekologis yang merupakan bagian dari
keanekaragamannya (Dahuri, 2003).Indonesia merupakan negara yang mempunyai
keanekaragaman tumbuhan yang besar dengan jumlah300.000 jenisTumbuhan paku
(Pteridophyta) termasuk dalam golongan tumbuhan yang mempunyai keanekaragaman
yang besar kurang lebih 10.000 jenis dan hampir dapat dijumpai pada setiap wilayah di
Indonesia. Sampai saat ini tumbuhan paku kurang mendapat perhatian dibanding dengan
kelompok tumbuhan lain.
Masyarakat menganggap tumbuhan ini kurang memberikan manfaat yang berarti
bagi kehidupan. Dari segi cara hidupnya ada jenis-jenis paku yang hidup terestrial (paku
tanah), ada paku epifit, dan ada paku air. Di masa 2yang silam(jutaan tahun yang lalu),
hutan-hutan di bumi kita terutama ersusun atas warga tumbuhan paku yang berupa pohon-
pohon yang tinggi besar, dan dikenal fosilnyasekarang sebagai batu bara
(Tjitrosoepomo,2009). Menurut Loveless (1989), keanekaragaman tumbuhan sudah
dikenal manusia sejak berada di bumi dan sampai saat ini kajian tentang keanekaragaman
tumbuhan masih terus dipelajari dan dikembangkan. Sehubungan dengan ini, tumbuhan
paku yang banyak manfaatnya bagi manusia dan belum banyak dikenal oleh masyarakat
sehingga merupakan salah satu potensi yang patut untuk digali dan dikembangkan demi
kemajuan ilmu pengetahuan.Slogohimo merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten
Wonogiri yang mempunyai tempat wisata yang indah.Hutan dan Air Terjun Girimanik
merupakan tempat wisata yang terdapat di Kecamatan Slogohimo dan mempunyai daya
tarik wisata.Daerah wisata ini belum lama dikembangkan di Wonogiri baru sepuluh tahun
terakhir ditemukan dan dikelola oleh pemerintah Kabupaten Wonogiri.Sehingga kawasan
ini belum banyak dikenal masyarakat diluar Kabupaten Wonogiri.Potensi alam
pegunungan menjadi salah satu daya tarik pengunjung. Hutan Girimanik merupakan
suatu dataran tinggi yang hampir menyerupai daerah Tawangmangu, Karanganyar, dan
banyak ditumbuhi oleh tumbuhanpaku.Secara astronomis, kawasan Hutan Girimanik
terletak antara 110º41’-111º18’ BT dan 7º32’-8º15’ LS,sedangkan secara administrasi
masuk 3dalam Provinsi Jawa Tengah yaitu Kabupaten Wonogiri Kecamatan
Slogohimo.Secara geografis, kawasan Hutan Girimanik terletak di Kecamatan
Slogohimo yang menjadi daerah persimpangan yang sangat ramai.Sebelah Timur
berbatasan dengan Kecamatan Purwantoro yang menjadi daerah perbatasan dengan Jawa
Timur (Gerhanawati, 2010).Luas kawasan Hutan Girimanik 10,6ha yang telah dikelola
olehpemerintah Kabupaten Wonogiri. Kondisi tanah kawasan Hutan Girimanik sangat
subur dengan kadar air yang cukup. Kondisi yang seperti ini sangat cocok untuk menanam
dan mengembangkan tanaman.Selain pohon pinus dan pohon besar lainnya, di kawasan
Girimanik ini juga ditanami buah-buahan dan sayuran (Fajar, 2010).Hutan ini
mempunyai tanah yang mengandung humus dan sangat subur.Suhu udaranya tergantung
pada ketinggian tempat sehingga bervariasi dan perbedaannya sangat menyolok. Kondisi
tanah yang baik dan kelembaban yang cukup,menyebabkan banyak tanaman tumbuh
subur dikawasan hutan inidan salah satunya adalah tumbuhan paku. Banyak masyarakat
yang belum mengetahui jenis-jenis tumbuhan pakuyang ada di kawasan Hutan Girimanik.
Hal tersebut sangat penting untuk masyarakat sekitar agar ikut berperan aktif dalam
menjaga keanekaragaman tumbuhan paku di kawasan Hutan Girimanik.Berdasarkan
uraian di atas perlu dilakukan penelitian tentang “Eksplorasi Keanekaragaman Tumbuhan
Paku di Kawasan Hutan Girimanik Kabupaten Wonogiri”.4
1.2. Tujuan
1 Mengetahui definisi dari biodiversitas dan degradasi lingkungan.
2 Mengertahui manfaat dari biodiversitas
3 Mengetahui dampak positif dan negatif dari biodiversitas.
4 Mengetahui penyebab biodiversitas.
5 Mengetahui dampak dari degradasi lingkungan.
6 Mengetahui penyebab dari degradasi lingkungan.
1.3. Manfaat
1 Apa definisi dari biodiversitas dan degradasi lingkungan ?
2 Apa manfaat dari biodiversitas?
3 Apa dampak positif dan negatif dari biodiversitas?
4 Apa saja penyebab biodiversitas?
5 Apa saja penyebab degrasi lingkungan?
6 Apa saja dampak dari degradasi lingkungan?
BAB II

PEMBAHASAN

Biodiversitas adalah semua kehidupan di atas bumi ini baik tumbuhan, hewan,
jamur dan mikroorganisme serta berbagai materi genetik yang dikandungnya dan
keaneka-ragaman system ekologi di mana mereka hidup. Termasuk didalamnya
kelimpahan dan keanekaragaman genetik relatif dari organisme-organisme yang berasal
dari semua habitat baik yang ada di darat, laut maupun sistem-sistem perairan lainnya.
Biodiversitas spesies atau jenis menampilkan jumlah dan variasi dari jenis-jenis
organisme dalam familia yang sama. Degradasi Lingkungan adalah penurunan kualitas
lingkungan karena kegiatan pe3mbangunan yang dicirikan dengan tidak bergunanya
komponen-komponen lingkungan secara baik.Atau dapat dikatakan degradasi lingkungan
ialah kondisi lingkungan alami mengarah pada kerusakan keanekaragaman hayati serta
membahayakan kesehatan lingkungan.

Manfaat dari Biodiversitas :

1. Sebagai sumber pangan


Manfaat pertama yang bisa diambil dari keanekaragam hayati adalah sebagai
sumber pangan.Manusia membutuhkan energi untuk bisa beraktivitas.Energi
tersebut diperoleh dari makanan yang dikonsumsi oleh manusia.
2. Sebagai sumber sandang
Salah satu kebutuhan manusia selain pangan adalah sandang.Pakaian yang
digunakan manusia berasal dari hewan dan tumbuhan.Meski seiring
perkembangan zaman, pakaian dibuat dari bahan- bahan sintesis tetapi masih ada
beberapa produk fashion yang dibuat dari bagian tubuh hewan atau tumbuhan
tertentu.
3. Sebagai sumber papan
Rumah tempat tinggal manusia memanfaatkan berbagai jenis tumbuhan
sebagai bahan bangunan dan aksesorisnya.Misalnya bermacam- macam pohon
berkayu seperti kayu jati, kayu sengon, kayu bangkieri, kayu mahoni
dimanfaatkan sebagai atap rumah, pintu, kusen jendela maupun dinding
rumah.Selain itu, masih banyak rumah di pedalaman yang menggunakan bambu
sebagai dinding dan penyangga bangunan.Atap rumah- rumah tradisional di
daerah tertentu masih memanfaatkan alang- alang dan daun kelapa yang sudah
kering.Sedangkan rumah- rumah modern menggunakan furniture yang terbuat
dari rotan.
4. Sebagai sumber pendapatan
Mata pencaharian manusia banyak yang bergantung pada kelangsungan
hidup hewan dan tumbuhan. Bahkan salah satu sumber devisa negara berasal dari
ekspor kayu, minyak sawit dan bagian tumbuhan- tumbuhan tertentu lainnya.
5. Sebagai bahan obat- obatan
Indonesia mempunyai sekitar seribu spesies tanaman obat.Tanaman obat
tersebut dapat ditanam di rumah sebagai tanaman obat keluarga (toga).Selain itu,
teknologi yang terus berkembang membantu industri jamu atau obat tradisional
untuk mengetahui manfaat dari setiap bagian tanaman yang
berkhasiat.Penggunaan tanaman sebagai obat ini lebih aman dan mengurangi efek
samping.Contoh beberapa tanaman obat yang sering digunakan yaitu tanaman
jahe, kencur, temulawak, daun sirih, kayu putih, buah mengkudu dan alang- alang.
6. Sebagai bahan kosmetik
Kosmetik yang digunakan perempuan banyak memanfaatkan
keanekaragaman flora di Indonesia.Misalnya minyak bunga melati dan bunga
kantil digunakan untuk parfum.Ekstrak lidah buaya untuk shampo.Ekstrak bunga
mawar untuk aroma bedak.Ekstrak teh hijau, bengkoang dan kelapa juga sering
digunakan dalam berbagai jenis produk kosmetik.
7. Sebagai sumber ilmu pengetahuan
Seseorang harus mengetahui ilmu anatomi hewan dan tumbuhan agar bisa
mengembangkan potensi dari tumbuhan dan hewan tersebut.Dengan meneliti
flora dan fauna, manusia bisa mendalami berbagai ilmu terutamanya adalah
biologi. Penelitian tersebut akan menghasilkan berbagai metode keilmuan,
misalnya perkembangbiakan vegetatif buatan pada hewan maupun tumbuhan.
Ilmu pengetahuan bisa terus berkembang dan berguna bagi manusia jika
keanekaragaman hayati sebagai sumber ilmu itu sendiri terus dijaga eksistensinya
8. Sebagai aspek budaya
Budaya di beberapa daerah di Indonesia masih menggunakan tanaman dan
hewan tertentu.Misalnya pada upacara adat di daerah Sulawesi mengharuskan
memotong hewan kerbau.Ritual Larung sesaji di Jawa juga menyembelih sapi
atau kerbau untuk di larutkan ke laut.Budaya nyekar atau berkunjung ke makam
juga memanfaatkan jenis- jenis flora seperti mawar, melati dan kenanga untuk di
tabur di atas makam.
9. Sebagai penyeimbang ekosistem
Manfaat paling penting dari keanekaragaman hayati adalah sebagai
penyeimbang ekosistem.Setiap makhluk hidup yang mendiami suatu ekosistem
mempunyai perannya masing- masing. Jika keberadaan makhluk hidup tersebut
terancam, tentu akan mengganggu keseimbangan ekosistem. Apabila ekosistem
tidak seimbang, maka akan mengakibatkan berbagai bencana yang merugikan
manusia, lingkungan dan makhluk hidup yang lain.

Dampak dari Degradasi Lingkungan

1. Pemanasan global
Pemanasan Global pada saat siang hari akan sangat terasa panas dan malam
menjadi dingin itu disebabkan kurangnya hayati yang menopang keseimbangan
lingkungan.
2. Ketersediaan air yang semakin berkurang
Walaupun manusia mendapatkan tempat tinggal, tetapi ketersediaan air bersih
untuk kebutuhan sehari-hari semakin berkurang apaalagi musim panas, maka akan
sulit memeroleh air.
3. Dampak banjir
Saat musim hujan akan berdampak banjir sebab hayati serta tanah di gerus untuk
perumahan sehingga penahan atau penyerapan air ke tanah tidak maksimal berjalan
dengan lanacar.
4. Sulitnya bercocok tanam
Petani akan susah untuk bercocok tanam, akibat fatalnya berkurangnya penghasilan
petani dan berkurangnya makanan pokok contohnya seperti nasi hasil dari petani dalam
negeri.
5. Berkurang nya unsur hara
Unsur hara akan semakin berkurang, akibatnya tanaman sulit untuk tumbuh.
Misalnya sayur dan buah sehingga berkurangnya ketersediaan makanan sehat.
6. berkurangnya habitat hewan
Habitat hewan berkurang dan banyak yang mati disebabkan wilayahnya dipakai
untuk memperluasan pemukiman dan pembangunan pabrik.
7. Kurangnya hayati
Kurangnya hayati juga bisa membuat erosi, abrasi, dan polusi udara yang
mengakibatkan lapisan ozon berlubang dan penyakit pernafasan baik menular ataupun
tidak.

Penyebab Degradasi Lingkungan

1 Abrasi
Abrasi dari ombak laut juga dapat menjadi penyebab dari degradasi lahan secara
alami. sebab ombak yang melibas sisi pantai terus menerus, meskipun lama tapi
apabila dibiarkan terus-menerus akan tetap menjadi masalah di masa selanjutnya.
2 Erosi
Erosi dapat dari alam dapat juga dari manusia. Namun yang paling cepat ialah dari
manusia sendiri. Penebangan liar untuk perluasan pemukiman atau untuk
pembangunan pabrik. Secara alam umumnya di tebing saat hujan sehingga terjadi erosi
atau longsor.
3 Populasi Manusia
Populasi manusia saat ini sangat cepat sekali meningkat sehingga jumlah manusia
membutuhkan tempat tinggal tetap semakin banyak. Sehingga mau atau tidak mau harus
menambah lahan pemukiman atau rumah huni baru.
4 Kurangnya hukum
Hukum pada zaman ini hampir tidak berlaku lagi. Hukum bisa dibeli. Dan pada
jaman sekarang ada uang ada barang, bagi yang mempunyai uang tinggal membeli dan
siapa juga yang tidak mau dengan uang. Uang merupakan segalanya.
5 Aktivitas Industri
Pembuangan limbah sembarangan di laut, di tanah akan mengakibatkan jumlah
unsur hara tanah jadi berkurang dan menjadi hilang. Aktivitas industry harusnya daat di
atasi jika industry itu bertanggung jawab dengan caranya membuang atau mengolah
dengan baik limbahnya.
Contoh Spesies:

2.1. SPESIES BURUNG MERPATI (COLUMBIDAE)

Merpati atau yang dikenal dengan burung dara merupakan famili dari Columbidae
atau burung berparuh. Merpati berasal dari ordo Columbiformes yang mencakup 300
spesies kerabat pekicau

Asal dan Sebaran

Merpati atau burung dara telah dikenal sejak kerajaan Mesir, tepatnya sejak abad
ke-20 sebelum Masehi. Menurut sejarah, merpati pertama kali ditemukan di Mesir kuno.
Masuknya merpati ke Indonesia tak lepas dari peran para pedagang yang membawa
banyak burung, termasuk spesies merpati. Burung-burung tersebut kemudian dilepaskan
di berbagai kawasan Nusantara. Sejak saat itulah merpati mulai berkembang dan dikenal
banyak orang.

Habitat Burung Dara

Habitat awal burung merpati mulanya berada di pesisir pantai. Tetapi saat ini, kita
semua bisa menemukannya dengan mudah, bahkan di hampir wilayah seluruh dunia.
Merpati dapat ditemukan di kawasan hutan, perkotaan, pedesaan, terestrial, bahkan
daerah gurun yang terkenal kering. Banyaknya penyebaran burung dara disebabkan oleh
melonjaknya populasi mereka. Salah satu faktornya adalah maraknya budidaya yang
dilakukan manusia. Kemudian dari hasil budidaya tersebut ada yang dilepaskan ke alam
bebas dan berkembang biak. Sejauh ini belum ada dampak negatif dari peningkatan
populasi merpati sehingga tidak membahayakan manusia maupun ekosistem.
Morfologi Merpati

Ukuran tubuh jenis aves ini bervariasi, tergantung dari jenisnya. Rata-rata panjangnya
antara 15 hingga 75 cm. Spesies terbesar merpati adalah Mahkota Papua yang beratnya
setara dengan ayam kalkun, yaitu 3-4 kg. Sedangkan burung dara terkecil berasal dari
genus Colombina dengan berat 22 gram serta panjang 13 cm. Secara umum, anggota
tubuh burung merpati dapat dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut:

a. Bertubuh gempal, kaki serta leher pendek, dan paruhnya ramping. Bagian cerenya
memiliki daging.
b. Ukuran kepalanya kecil.

c. Merpati kerap mengangguk-anggukkan kepalanya. Hal ini dimaksudnya agar


penglihatannya terjaga.
d. Sayap merpati berukuran cukup besar dengan sebelas bulu utama. Otot sayapnya
kuat dengan massa 40% dari total berat badan.
e. Merpati memiliki bulu tubuh unik. Bentuk bulunya lebar, kuat, serta meruncing ke
satu titik. Bulunya begitu melekat longgar pada kulit sehingga gampang sekali
putus. Mekanisme memutuskan bulu ini diduga sebagai caranya menghindar dari
predator.
f. Warna bulu merpati begitu bervariasi. Burung dara pemakan biji-bijian memiliki
bulu yang berwarna kusam. Sementara pemakan buah warna bulunya lebih cerah.

Taksonomi

Dengan ciri khas tubuh yang begitu mencolok, tentu siapapun bisa mengenali burung ini
dengan mudah. Dalam sistem klasifikasi hewan, burung dara memiliki taksonomi sebagai
berikut:

Kingdom Animalia

Filum Chordata
Kelas Aves

Ordo Columbiformes

Famili Columbidae

Subfamili Zenaidini, Columbini

Genus Geotrygon, starnoenas, leptotila, zenaida, leptotrygon, zentrygon, patogioneas,


ectopistes, reinwardtoena, macrpygia, turacoena, dysmoropelia, columba,
streptopelia, nesoenas, serta spilopelia.

Jenis Burung Dara

Di seluruh dunia, setidaknya terdapat 300 jenis spesies burung merpati. Tetapi
secara garis besar, burung dari subfamili Zenaidini dan Columbini ini dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis, antara lain:

a. Dara Laut

Dara laut merupakan jenis burung yang gemar bertengger di tempat-tempat


tinggi. Jenis merpati ini memiliki kemampuan terbang yang begitu tangguh. Ukuran
tubuhnya sedikit kecil dengan panjang badan 35 cm. Tengkuknya berwarna hitam
terlebih ketika musim dingin tiba. Burung yang berusia remaja akan memiliki warna
bulu abu-abu pada bagian sayap atas serta punggungnya. Penutup ekor atas dihiasi
dengan warna putih. Ketika beranjak dewasa, dara laut memiliki ciri-ciri khusus pada
adanya topi berwarna hitam serta dada abu-abu. Jenis dara ini memiliki mata cokelat
dengan pangkal paruh hitam. Ada pula yang berwarna merah pangkal paruhnya ketika
memasuki musim panas.
b. Mambruk Ubiaat

Mambruk Ubiaat juga dikenal dengan merpati mahkota. Burung bernama latih
Goura cristata ini merupakan jenis burung dara terbesar. Ukuran panjangnya
mencapai 75 cm dengan berat 3 sampai 4 kg. Ciri khasnya sangat tampak pada
mahkota yang ada di kepalanya. Hewan endemik Papua ini biasa hidup di hutan
dataran rendah, bagian barat Papua. Saat ini populasinya semakin berkurang karena
maraknya perburuan manusia. Data dari IUCN menyebutkan bahwa populasi satwa
langka ini hanya sekitar 2.500 hingga 10.000 individu.

c. Merpati Karolina

Merpati dengan nama latin Zenaida macroura ini juga disebut sebagai merpati
pemurung Amerika. Merpati Karolina memiliki jumlah populasi terbanyak di Amerika
Utara. Sayang tiap tahunnya satwa dengan postur unik ini diburu hingga 20 juta ekor.
Baik untuk keperluan konsumsi atau hanya sebagai sasaran tembak saja. Meskipun
diburu secara besar-besaran, kemampuan reproduksinya termasuk subur. Tiap pasang
burung dapat menghasilkan hingga enam anakan tiap musimnya. Ukuran tubuh
merpati ini terbilang sedang. Panjang badannya hanya 31 cm dengan berat 3-4 ons
saja. Sayap merpati karolina berbentuk elips dan melebar, sedangkan ekornya panjang
melancip. Ekor lancipnya ini juga merupakan ciri khas utama spesies ini. Pada sayap
dan ekornya terdapat bercak hitam dengan berwarna dominan abu-abu.

d. Merpati Karang

Merpati karang memiliki tubuh tertutup bulu abu-abu gelap kebiruan. Spesies
yang kerap dijadikan sebagai burung balap ini memiliki panjang tubuh 30-40 cm.
Burung bernama latin Columba livia ini sukses didomestiksasi oleh manusia.
Setidaknya terdapat hingga 1.000 ras hasil dari domestiksasi. Jenis merpati ini
merupakan pemakan biji yang lahap. Tetapi terkadang pakannya juga bisa dari
invertebrata kecil seperti cacing serta larva serangga sebagai tambahan asupan
proteinnya.

e. Merpati Kayu
Merpati kayu adalah spesies dara yang sebarannya cukup luas, terutama di
Indonesia. Selain itu, burung dara jenis ini juga terdapat di kawasan Asia Tenggara dan
Cina. Burung bernama latin Columba janthina ini memiliki berat sekitar 550 gram dengan
panjang badan 43 cm. Bulu merpati kayu berwarna hijau gelap atau hitam. Pada malam
hari akan sulit terlihat, terutama oleh predatornya. Habitat alaminya ada di hutan dataran
rendah tropis dan subtropis. Sayangnya, maraknya penebangan hutan seperti sekarang
membuat habitatnya berkurang. Hal itu pula yang menyebabkan populasinya kian
terancam.

Dampak Degradasi Lingkungan

Dengan adanya rekayasa genetic yang dilakukan oleh manusia maka spesies burung dara
ini akan menghilang dan digantikan oleh jenis burung dara yang ditemukan.

2.2. SPESIES KUCING DOMESTIK/RUMAH (FELIS


SILVESTRIS CATUS ATAU FELIS CATUS)

Kucing adalah hewan peliharaan favorit dan disukai oleh banyak orang. Hal ini
karena kucing memiliki sifat yang lucu dan ramah terhadap manusia. Kucing juga
termasuk dalam hewan yang cukup mudah dirawat dan tak terlalu rewel. Kucing dapat
menjadi sahabat manusia, membantu menceriakan hari dan melepas penat. Kucing telah
berbaur dengan kehidupan manusia paling tidak sejak 6.000 tahun SM, dari kerangka
kucing di Pulau Siprus. Sejak zaman 3.500 SM, orang Mesir Kuno telah menggunakan
kucing untuk menjauhkan tikus atau hewan pengerat lain dari lumbung yang menyimpan
hasil panen

Taksonomi dan evolusi

Kucing domestik pertama kali diklasifikasikan sebagai Felis catus oleh Carolus
Linnaeus dalam edisi ke-10 Systema Naturae-nya yang diterbitkan pada tahun 1758.
Karena filogenetika modern, kucing domestik biasanya dianggap sebagai subspesies dari
kucing liar, F. silvestris. Hal ini mengakibatkan penggunaan istilah yang bercampur,
karena kucing domestik dapat disebut dengan nama subspesiesnya, Felis silvestris catus.
Kucing liar juga telah disebut sebagai berbagai subspesies F. catus, tetapi pada tahun
2003, International Commission on Zoological Nomenclature menetapkan nama untuk
kucing liar sebagai F. silvestris. Nama yang paling umum digunakan untuk kucing
domestik tetap F. catus, mengikuti konvensi untuk hewan peliharaan menggunakan
sinonim pertama (senior) yang diusulkan. Kadang-kadang, kucing domestik disebut
sebagai Felis domesticus atau Felis domestica, seperti yang diusulkan oleh naturalis
Jerman J. C. P. Erxleben pada tahun 1777 tetapi ini bukan nama-nama taksonomi valid
dan jarang digunakan dalam literatur ilmiah, karena binomial Linnaeus diutamakan,
Sebuah populasi kucing liar hitam Transkaukasia pernah diklasifikasikan sebagai Felis
daemon (Satunin 1904) tetapi sekarang populasi ini dianggap menjadi bagian dari kucing
domestik.

Dibandingkan dengan anjing, kucing tidak mengalami perubahan besar selama


proses domestikasi, karena bentuk dan perilaku kucing domestik tidak secara radikal
berbeda dari kucing liar dan kucing domestik sangat mampu bertahan di alam liar. Kucing
rumah yang sepenuhnya dijinakkan sering kawin silang dengan populasi F. catus liar.
Evolusi terbatas selama domestikasi ini berarti bahwa hibridisasi dapat terjadi dengan
banyak Felidae lainnya, terutama kucing leopard Asia. Beberapa perilaku alami dan
karakteristik kucing liar mungkin telah memengaruhi mereka untuk didomestikasi
sebagai hewan peliharaan. Karakter ini termasuk ukuran kecil, sifat sosial, bahasa tubuh
yang jelas, suka bermain dan kecerdasan relatif tinggi. Beberapa spesies Felidae kecil
mungkin memiliki kecenderungan bawaan terhadap kejinakan.

Kucing memiliki hubungan mutualistik atau komensal dengan manusia. Dua teori
utama diberikan tentang bagaimana kucing didomestikasi. Dalam satu teori, orang
sengaja menjinakkan kucing dalam proses seleksi buatan karena mereka adalah predator
dari hama. Ini telah dikritik sebagai tidak masuk akal, karena hadiah untuk usaha seperti
itu mungkin terlalu sedikit; kucing umumnya tidak melaksanakan perintah dan meskipun
mereka makan hewan pengerat, spesies lain seperti ferret atau terrier mungkin lebih baik
dalam mengendalikan hama-hama ini. Ide alternatif adalah bahwa kucing hanya
ditoleransi oleh orang-orang dan secara bertahap menyimpang dari kerabat liar mereka
melalui seleksi alam, karena mereka menyesuaikan dengan berburu hama yang ditemukan
di sekitar manusia di kota dan desa.

Karakteristik

Kucing peliharaan atau kucing rumah adalah salah satu predator terhebat di dunia.
Kucing ini dapat membunuh atau memakan beberapa ribu spesies, kucing besar biasanya
kurang dari 100. Tetapi karena ukurannya yang kecil, kucing tidak begitu berbahaya bagi
manusia. Satu-satunya bahaya yang dapat timbul adalah kemungkinan terjadinya infeksi
rabies akibat gigitan kucing dan juga cakaran dari kuku kucing yang sangat perih dan
menyakitkan. Kucing dapat berakibat fatal bagi suatu ekosistem yang bukan tempat
tinggal alaminya. Pada beberapa kasus, kucing berperan atau menyebabkan kepunahan.

Kucing menyergap dan melumpuhkan mangsa dengan cara yang mirip dengan singa dan
harimau, menggigit leher mangsa dengan gigi taring yang tajam sehingga melukai saraf
tulang belakang atau menyebabkan mangsa kehabisan napas dengan merusak
tenggorokan.

Perilaku kucing

a. Mendengkur

Kucing mendengkur ketika dia akan senang dan bahagia. Kucing merupakan
satusatunya hewan yang dapat mengeluarkan suara dengkuran. Dengkuran biasanya
merupakan tanda kepuasan hati pada kucing, namun ada beberapa penyebab lain jika
kucing mendengkur. Penyebab lain kucing mendengkur ketika dia akan mati dan sakit,
agar dapat membuatnya menjadi nyaman dan mengurangi stres. Selain itu, kucing akan
mendengkur ketika akan melahirkan dan anaknya akan mendengkur ketika sedang
menyusui.
b. Memijat

Memijat adalah salah satu kegiatan yang juga dilakukan oleh kucing. Kucing
memijat dengan cara menekankan telapak tangannya secara bergantian (kanan dan kiri),
dan ada juga yang memijat dengan menarik (mengeluarkan) cakarnya. Kucing biasanya
memijat manusia atau kucing lain dengan disertai suara dengkuran.

f. Refleks Meluruskan

Refleks meluruskan adalah kemampuan yang dimiliki oleh kucing untuk


mengarahkan tubuhnya ketika jatuh dengan benar. Kemampuan ini akan dimilikioleh
kucing ketika berumur 3-4 minggu, dan akan sempurna ketika berumur 7 minggu.
Kemampuan ini dapat dilakukan oleh kucing karena kucing memiliki tulang punggung
yang sangat fleksibel dan memiliki tulang selangka yang fungsional.

Ras kucing

Jumlah ras kucing di seluruh dunia sangat banyak. Setiap ras memiliki ciri khusus,
tetapi karena sering terjadinya kawin silang antar ras, banyak kucing yang hanya
dikelompokkan dalam jenis bulu panjang dan bulu pendek, tergantung jenis rambut
penutup tubuhnya.

Ada banyak macam ras kucing, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Ocicat

Ocicat adalah salah satu ras kucing yang merupakan hasil persilangan dari beberapa
ras kucing domestik dengan ras kucing domestik yang berpenampilan liar. Salah satu
pola bulu ocicat antara lain ialah tutulnya yang mirip dengan kucing liar.
b. Manx

Manx adalah kucing yang berasal dari Pulau Manx. Sebagian orang menyebut
kucing ini dengan sebutan Rumpy. Manx memiliki ekor yang pendek dan warna bulu
terdiri dari cokelat dan lavender. Sifat dari kucing ini adalah setia, ramah dan pintar.
c. Maine Coon

Maine Coon adalah ras kucing yang berasal dari Maine, Amerika Serikat. Kucing
ini merupakan keturunan dari ras kucing Anggora dan American Shorthair. Sifat kucing
ini adalah lucu, pemalu, dan mudah akrab. Bulunya tipis, lembut, dan terdapat beragam
warna.
d. British Shorthair

Kucing ini dikembangkan di Inggris. Kucing ini adalah kucing yang tenang, lembut,
dan pintar. Warna bulu ras kucing ini diantaranya adalah polos (putih, hitam, biru, merah
dan krem), dua warna, hitam pekat, dan belang.
e. Burmese

Burmese adalah ras kucing yang dibiakan oleh Dr. Joseph Thompson di Amerika
Serikat pada tahun sekitar 1930-an. Warna bulu pada ras kucing ini adalah cokelat
musang, biru (abu-abu), champagne, lifa, merah, cokelat, dan tortoiseshell. Sifatnya
kucing ini adalah periang dan lucu.
f. Chinchilla Longhair

Chinchilla Longhair adalah kucing yang berasal dari Inggris. Ras kucing ini adalah
kucing yang anggun. Ras ini dibagi dalam dua macam, yaitu Chinchilla warna cerah
(sejati) dan yang agak gelap (perak gradasi).

2.3. SPESIES TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA)

Tumbuhan paku, paku-pakuan atau pakis-pakisan adalah sekelompok tumbuhan


dengan sistem pembuluh sejati (Tracheophyta) tetapi tidak pernah menghasilkan biji
untuk reproduksi seksualnya. Alih-alih biji, kelompok tumbuhan ini melepaskan spora
sebagai alat penyebarluasan dan perbanyakannya, menyerupai kelompok organisme
seperti lumut dan fungi. Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah
bersalju abadi dan lautan, dengan kecenderungan ditemukan tumbuh di tempat-tempat
yang tidak subur untuk pertanian. Total spesies yang diketahui sekitar 12.000, dengan
perkiraan 1.300 sampai 3000 lebih spesies di antaranya tumbuh di kawasan Malesia (yang
mencakup Indonesia). Pengelompokan klasik anggota tumbuhan paku (Pteridophyta,
dalam arti luas, mis. menurut Haeckel (1866)) pada pengetahuan terkini dianggap bersifat
parafiletik. Dari kelompok-kelompok cabang utama tumbuhan berpembuluh, satu
kelompok yang mencakup paku kawat, kumpai, serta rane, ternyata memisah paling awal
dari kelompok lainnya. Kelompok tersebut sekarang dimasukkan dalam divisio
Lycopodiophyta. Ini menyebabkan "Pteridophyta" sekarang memiliki dua pengertian: arti
luas (sebagaimana arti klasik, mencakup Lycopodiophyta) dan arti sempit (arti klasik
minus Lycopodiophyta). Kelompok tumbuhan paku arti sempit bersifat holofiletik atau
monofiletik, dan sekarang disebut Pteridophyta atau, untuk menghindari kebingungan,
disebut Polypodiophyta atau Monilophyta.Fosil paku tertua berasal dari kala Devon,
sekitar 360 juta tahun yang lalu tetapi suku-suku dan jenis-jenis modern baru muncul
sekitar 145 juta tahun yang lalu, di awal kala Kapur, di saat tumbuhan berbunga sudah
mendominasi vegetasi bumi. Pemanfaatan tumbuhan paku oleh manusia terbatas.
Kebanyakan menjadi tanaman hias, sebagian kecil dimakan, sebagai tumbuhan obat, atau
bahan baku untuk alat bantu kegiatan sehari-hari.

Ciri dan botani

Bentuk luar (morfologi) tumbuhan paku bermacam-macam, sesuai dengan hasil


evolusi adaptasinya. Secara umum, pakis dikenal karena daunnya tumbuh dari tunas
secara "gulungan membuka" (bahasa Jawa: mlungker) atau circinate vernation dalam
bahasa Inggris. Namun demikian, ciri ini sebenarnya hanya berlaku untuk paku
leptosporangiatae dan anggota Marattiales.

Penampilan luar paku ada yang berupa pohon (paku pohon, biasanya tidak
bercabang), semak, epifit, tumbuhan merambat, mengapung di air, hidrofit, tetapi
biasanya berupa terna dengan rimpang yang menjalar di tanah atau humus. Organ
fotosintetik dan reproduktif paku disebut ental (bahasa Inggris frond) dengan ukuran yang
bervariasi, dari beberapa milimeter sampai enam meter. Ental paku sejati yang masih
muda selalu menggulung seperti gagang biola dan menjadi satu ciri khas.

Sebagian besar anggota paku-pakuan tumbuh di daerah tropika basah. Paku-pakuan


cenderung ditemukan pada kondisi tumbuh marginal, seperti lantai hutan yang lembap,
tebing perbukitan, menempel atau merayap pada batang pohon atau bebatuan, di dalam
airkolam/danau, daerah sekitar kawah vulkanik, serta sela-sela bangunan yang tidak
terawat. Ketersediaan air yang mencukupi pada rentang waktu tertentu diperlukan karena
salah satu tahap hidupnya tergantung pada keberadaan air, yaitu sebagai media
bergeraknya sel sperma menuju sel telur. Karena itulah, tumbuhan ini juga lebih banyak
dijumpai di kawasan pegunungan yang basah dan teduh.

Pergiliran keturunan (metagenesis)

Daur hidup tumbuhan paku mengenal pergiliran keturunan (metagenesis), yang


terdiri dari dua tahap: gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang mudah kita lihat
merupakan bentuk fase sporofit (sporophyte, berarti "tumbuhan dengan spora") karena
menghasilkan spora. Bentuk generasi gametofit (gametophyte, berarti "tumbuhan dengan
gamet") dinamakan protalus (prothallus) atau protalium (prothallium), yang berwujud
tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar (tetapi
memiliki akar semu (rizoid) sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun.
Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembap. Protalium
menghasilkan anteridium (antheridium, penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan)
dan arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum atau sel telur). Baik anteridium
maupun arkegonium berukuran mikroskopik, tidak mudah dilihat mata tanpa bantuan alat
khusus. Pembuahan sel telur mutlak memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid
berpindah dengan berenang menuju arkegonium untuk membuahi sel telur. Ovum yang
terbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi sporofit baru.

Beberapa tumbuhan paku (seperti anggota Selaginellales dan Salviniales) memiliki


spora jantan berukuran lebih kecil, disebut mikrospora, daripada spora betina, disebut
megaspora atau makrospora. Gejala ini disebut heterospori (tumbuhannya disebut
heterospor). Kelompok dengan ukuran spora sama besar disebut homospor. Tumbuhan
berbiji (Spermatophyta) juga memiliki daur hidup seperti paku heterospor tetapi telah
berevolusi lebih jauh sehingga tahap gametofitnya tidak dapat hidup mandiri dan harus
disangga kehidupannya oleh sporofit. Spora yang dihasilkan langsung tumbuh menjadi
serbuk sari (jantan) atau kantung embrio (betina).
BAB II
KESIMPULAN

Burung merpati atau burung dara adalah salah satu hewan yang hidup di berbagai
belahan dunia, karena burung jenis ini ditemui di seluruh belahan dunia kecuali Antartika.
Burung merpati hidup berdampingan dengan manusia sebagai hewan peliharaan.
Deskripsi Bagian : Burung merpati termasuk burung berukuran sedang. Ukuran panjang
burung ini antara 20 cm hingga 30 cm dan berat antara 700 gram hingga 900
gram. Merpati adalah burung berbadan gempal dengan leher pendek dan paruh ramping
pendek. Kucing adalah binatang karnivora karena pemakan daging. Kucing
dikelompokkan menjadi beberapa jenis, berdasarkan asalnya : kucing kampung
(Indonesia), kucing anggora, kucing persia, dan kucing hutan. Tumbuhan paku
(Pteridophyta) adalah divisi dari kingdom Plantae yang anggotanya memiliki akar,
batang, dan daun sejati, serta memiliki pembuluh pengangkut. Pteridophyta berasal dari
kata pteron: sayap bulu, dan phiton: tumbuhan. Sehingga Pteridophyta merupakan
tumbuhan paku yang tergolong dalam tumbuhan kormus berspora, dimana tumbuhan ini
menghasilkan spora dan memiliki susunan daun yang umumnya membentuk bangun
sayap, yaitu pada pucuknya yang terdapat bulu-bulu.

Anda mungkin juga menyukai