Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEANEKARAGAMAN HAYATI TINGKAT EKOSISTEM

Di susun oleh :
Kelompok II:
1. Fadila Samsudin
2. Salwa Sudin
3. Maimunah Irma Pujiati
4. Riyanti Basahona
5. Fadila Tutupoho
6. Fitrayana Teapon

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE

TAHUN

2021

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah 
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah yang berjudul “Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem“. Dalam
makalah ini disusun agar kita dapat memperluas ilmu pengetahuan tentang
Keanekaragaman Hayati baik itu pada tingkat ekosistem maupun gen dan lain
sebagainya, selain itu juga dengan adanya makalah ini diharapkan agar kita dapat
mengembangkannya lagi dimasa yang akan datang. Serta pada makalah ini diambil dari
beberapa referensi, dan kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang ikut ambil
alih sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, dan 
khususnya pada diri kami sendiri serta juga dapat memberikan wawasan yang lebih luas
bagi kita semua. Dalam makalah ini kami menyadari bahwa terdapat kesalahan dan
kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu kami  mohon untuk saran dan
kritiknya demi kesempurnaan makalah ini kedepannya.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2
2.1 Pengertian keanekaragaman hayati tingkat ekosistem.............................................2
2.2 Habitat hidup pada keanekaragaman hayati tingkat ekosistem...............................4
2.3 Lokasi / distribusi geografi dari keanekaragaman hayati pada tingkat ekosistem...5
BAB III PENUTUP.......................................................................................................8
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................8
3.2 Saran........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan keanekaragaman
hayati yang tinggi serta juga merupakan asset bangsa yang tak ternilai dan perlu
dilestarikan melalui pelindungan dan pemanfaatan secara berkelanjutan, seperti yang
diamanatkan dalam UU Nomor 5 Tahun 1994 Tentang Keanekaragaman Hayati, yang
dimana meliputi konservasi, pemanfaatan berkelanjutan atas komponen
keanekaragaman hayati serta juga akses dan pembagian keuntungan yang adil.
Mengenai hal diatas, maka perlu adanya kesadaran akan pentingnya keanekaragaman
hayati bagi kehidupan manusia, baik itu dalam menjaga, bagaimana cara kita
melestarikannya serta cara kita dalam memanfaatkan keanekaragaman hayati yang ada
di indonesia secara berkelanjutan dimasa yang akan datang.
Keanekaragaman hayati adalah ketersediaan keanekaragaman sumber daya hayati,
yang dimana hal ini berupa jenis maupun kekayaan plasma nutfah (keanekaragaman
genetik), keanekaragaman antar jenis, serta juga keanekaragaman ekosistem
(Sudarsono, 2005). Dengan demikian, secara sederhana keanekaragaman hayati itu
sendiri merunjuk pada berbagai jenis kehidupan biologis yang ada di bumi ini. Jumlah
spesies tumbuhan, satwa liar, hewan, mikroorganisme, keanekaragaman genetik dalam
suatu spesies. Termasuk juga pada keanekaragaman ekosistem di bumi misalkan seperti
padang pasir, hutan hujan, terumbu karang. Hal ini adalah bagian dari keragaman
biologis yang berada di bumi serta mereka berinteraksi antara yang satu dengan yang
lainnya.
Pada keanekaragaman hayati tingkat ekosistem itu merupakan komunitas biologi
yang berbeda serta asosiasinya dengan lingkungan fisik masing-masing (Indraawan,
2007: 15). Atau dapat kita katakan ekosistem sebagai keanekaragaman suatu komunitas
dan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan ekologi dalam alam.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian keanekaragaman hayati tingkat ekosistem
2. Habitat hidup pada keanekaragaman hayati tingkat ekosistem
3. Lokasi / distribusi geografi dari keanekaragaman hayati pada tingkat ekosistem.

1.3 Tujuan
Agar dapat mengetahui pengertian dari keanekaragaman hayati tingkat ekosistem
dan habitat hidupnya serta lokasi dari distribusi keanekaragaman hayati tingkat
ekosistem itu sendiri.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian keanekaragaman hayati tingkat ekosistem.


Pada ekosistem dapat kita artikan sebagai hubungan atau interaksi timbal balik
antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya serta mencakup juga
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ada juga pada suatu lingkungan itu tidak
hanya di huni oleh satu jenis makhluk hidup saja akan tetapi juga akan dihuni oleh jenis
makhluk hidup lain yang sesuai. Akibatnya, lingkungan itu akan dihuni berbagai
makhluk hidup berlainan jenis yang hidupnya saling berdampingan.
Pada perbedaan komponen abiotik (tidak hidup) pada suatu daerah dapat
menyebabkan jenis makhluk hidup (biotik) yang dapat beradaptasi dengan lingkungan
yang berbeda-beda, pada komponen biotik dan abiotik di berbagai daerah tersebut juga
bervariasi baik itu mengenai kualitas maupun kuantitasnya. Variasi kondisi komponen
abiotik yang tinggi ini akan menghasilkan keanekaragaman ekosistem, misalkan pada
ekosistem hutan hujan tropis, hutan gugur, padang rumput, padang lumut, gurun pasir,
sawah, ladang, air tawar, air payau serta pada laut serta yang lainnya.
Gambar 1. Ekosistem alami dan ekosistem buatan

Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem merupakan segala perbedaan yang


terdapat antar ekosistem. Ekosistem ini terjadi akibat karena adanya keanekaragaman
gen dan keanekaragaman jenis (spesies), misalkan pada pohon kelapa banyak tumbuh di
daerah pantai, pohon aren tumbuh di pegunungan.

2
Sedangkan pohon palem dan pinang ia tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah,
maka dapat kita katakan bahwa pada keanekaragaman gen itu dia dapat menyebabkan
menculnya keanekaragaman spesies dan akhirnya menyebabkan munculnya
keanekaragaman ekosistem, hal tersebut merupakan keanekaragaman hayati.
Secara garis besar itu, terdapat 2 ekosistem utama yaitu ekosistem daratan
(ekosistem terestrial) dan ekosistem perairan (ekosistem aquatik). Pada ekosistem darat
itu terbagi menjadi beberapa bioma, diantaranya bioma gurun, bioma padang rumput,
bioma savana, bioma hutan gugur, bioma hutan hujan tropis, bioma taiga dan bioma
tundra. Bioma dapat diartikan sebagai kesatuan antara iklim dominan dan vegetasi serta
hewan yang hidup didalam iklim dominan tersebut. Bisa juga diartikan suatu daratan
luas yang memiliki karakteristik komponen biotik dan abiotik. Adapun ekosistem
perairan dapat dibagi menjadi ekosistem air tawar, ekosistem laut, ekosistem pantai,
ekosistem hutan bakau dan ekosistem terumbu karang.
Keanekaragaman ekosistem terbentuk dari keanekaragaman gen dan jenis sehingga
dapat kita gambarkan sebagai berikut :
Gen  Keanekaragaman gen  Keanekaragaman jenis  Keanekaragaman
ekosistem.
Sebagai contohnya yaitu “ ada beberapa spesies Palmae (kelapa, siwalan, dan aren)
yang berinteraksi dengan lingkungan abiotik yang berbeda sehingga terbentuk
ekosistem yang berbeda pula diantara ketiga spesies tersebut. Kelapa di ekosistem
pantai, siwalan di ekosistem savana serta juga pada aren di ekosistem hutan basah.
o Manfaat Keanekaragaman Hayati
a. Manfaatnya dalam bidang ekonomi
b. Manfaat dalam bidang ekologi
c. Manfaat dalam bidang farmasi
d. Manfaat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
Ada juga manfaat yang dapat diperoleh dari besarnya keanekaragaman hayati bagi
masyarakat kita antara lain adalah :
1. Merupakan sumber kehidupan, penghidupan dan kelangsungan hidup bagi umat
manusia, karena potensial sebagai sumber pangan, papan, sandang, obat-obatan
serta kebutuhan hidup yang lain.
2. Merupakan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Dapat mengembangakan sosial budaya umat manusia

3
2.2 Habitat hidup pada keanekaragaman hayati tingkat ekosistem.
Semua makhuluk hidup itu berinteraksi dengan lingkungannya, baik itu pada faktor
biotik maupun abiotik. Faktor biotik itu merupakan bagian-bagian dalam ekosistem
yang merupakan makhluk-makhluk hidup misalnya pada tumbuhan, sedangkan pada
faktor abiotik merupakan bagian dalam ekosistem yang tidak hidup contohnya
iklim,cahaya, air,tanah,tingkat keasaman tanah, serta kandungan mineral dalam tanah.
Faktor biotik maupun faktor abiotik ini sangat berragam, oleh sebab itu ekosistem
yang tersusun atas dua faktor tersebut pun memiliki perbedaan antar ekosistem yang
satu dengan ekosistem yang lainya. Di bawah ini ada beberapa jenis ekosistem (habitat
hidup) pada keanekaragaman hayati tingkat ekosistem diantaranya sebagai berikut :
Gambar 2. Contoh habitat hidup dari keanekaragaman hayati tingkat ekosistem.

1.Ekosistem Lumut
Ekosistem ini merupakan ekosistem yang mayoritas lingkungannya di tumbuhi oleh
tumbuhan lumut. Biasanya pada ekosistem ini terdapat di daerah yang bertemperatur
rendah, seperti puncuk gunung, perbukitan, dan di daerah dekat kutub serta hewan yang
berada di ekosistem ini biasanya adalah hewan yang berbuluh tebal dan toleran terhadap
suhu yang dingin.

4
2.Ekosistem Hutan Berdaun Jarum
Ekosistem ini berada di daerah subtropis serta biasanya tumbuh pada suhu yang
relatif rendah.
3.Ekosistem Hutan Hujan Tropis
Pada ekosistem ini terdapat di daerah tropis dengan ciri khas utama tumbuhan yang
beranekaragam. Ekosistem ini biasanya memiliki keanekaragaman hayati yang sangat
besar. Di indonesia sendiri memiliki ekosistem jenis ini yang di kenal sebagai negara
megabiodiversity karena memiliki jutaan spesies makhluk hidup.
4.Ekosistem Padang Rumput
Ekosistem ini di dominasi oleh rerumputan dan terdapat di daerah yang memiliki
iklimnya yang cukup kering, ekosistem ini misalnya terdapat di hutan-hutan afrika.
5. Ekosistem Padang Pasir
Ciri utama dari ekosistem ini adalah adanya tumbuhan kaptus yang hanya
membutukan sedikit air untuk bertahan hidup. Hewan yang ada disini antara lain reptil,
mamalia kecil, serta berbagai jenis burung.
6.Ekosistem Pantai
Ekosistem pantai di dominasi oleh hewan-hewan seperti kepiting, serangga , dan
juga burung-burung pantai.
2.3 Lokasi / distribusi geografi dari keanekaragaman hayati pada tingkat
ekosistem.
Pada keanekaragaman hayati tidak terdistribusi secara merata, dimana sifatnya
sangat beragam diseluruh penjuru Bumi, serta di dalam kawasan tertentu. Beberapa
faktor mempengaruhi keanekaragaman semua makhluk hidup ( biota ), misalnya suhu,
curah hujan, ketinggian, tanah, geografi, dan keberadaan dari spesies lainnya. Tingkat
keanekaragaman secara konsisten lebih tinggi di daerah tropis dan di beberapa wilayah
lokal lainnya, seperti Wilayah Tanjung Floristik, dan umumnya lebih rendah di wilayah
kutub.

5
Gambar 3. Distribusi spesies vertebrata darat yang masih hidup. Keanekaragaman
tertinggi ditunjukan dengan warna merah di wilayah ekuator dan semakin menurun ke
arah kutub ( berwarna biru ) ( Mannion 2014 ).
Didalam sebuah ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat didalamnya selalu
melakukan hubungan timbal balik, baik itu antar makhluk hidup maupun makhluk
hidup dengan lingkungannya atau komponen abiotiknya. Hubungan ini menimbulkan
keserasian hidup di dalam suatu ekosistem. Tahukah kamu bahwa apakah yang dapat
menyebabkan terjadinya keanekaragaman tingkat ekosistem?, pada perbedaan letak
geografis lah yang menjadi penyebab atau faktor yang menimbulkan berbagai bentuk
ekosistem itu sendiri.
Dimana perbedaan letak dari geografis itu dapat menyebabkan perbedaan iklim.
Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya perbedaan temperatur, curah hujan,
intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan diatas itu akan
berpengaruh terhadap jenis-jenis flora ( tumbuhan ) dan fauna ( hewan ) yang
menempati suatu daerah dari lokasi geografis keanekaragaman hayati pada tingkat
ekosistem.
Di daerah dingin misalkan terdapat bioma Tundra. Di tempat ini tidak ada pohon,
yang tumbuh hanya jenis lumut. Hewan yang dapat hidup, antara lain yaitu rusa kutub
dan beruang kutub. Pada daerah yang beriklim sedang terdapat bioma taiga. Jenis
tumbuhan yang paling sesuai untuk daerah ini adalah tumbuhan conifer, dan fauna /
hewannya antara lain anjing hutan, dan rusa kutub.
Sedangkan pada daerah / lokasi yang beriklim tropis itu terdapat hutan hujan tropis.
Hutan hujan topis memiliki flora ( tumbuhan ) dan fauna ( hewan ) yang sangat kaya
dan beranekaragaman. Dari keanekaragaman jenis-jenis flora dan fauna yang
menempati suatu daerah akan membentuk ekosistem yang berbeda. Maka terbentuklah
keanekaragaman tingkat ekosistem.

6
Ada juga pada keanekaragaman hayati, perlu dilestarikan karena didalamnya
terdapat sejumlah spesies asli yang sebagai bahan mentah perakitan varietas-varietas
unggul dimasa yang akan datang. Kelestarian keanekaragaman hayati pada suatu
ekosistem akan terganggu bila ada komponen-komponennya yang mengalami
gangguan. Gangguan-gangguan tersebut misalkan terhadap komponen-komponen
ekosistem yang dimana dapat menimbulkan perubahan pada tatanan ekosistem itu
sendiri. Besar atau kecilnya gangguan terhadap suatu ekosistem dapat mempengaruhi
atau merubah wujud ekosistem secara perlahan-lahan atau dapat secara cepat pula.
Contoh-contoh gangguan pada ekosistem, yaitu antara lain sebagai berikut :
a. Penebangan pohon di hutan-hutan secara liar.
b. Perburuan hewan secara liar juga dapat menggangu keseimbagan dari ekosistem.
Gangguan diatas secara perlahan-lahan dapat merubah ekosistem sekaligus
mempengaruhi keanekaragaman tingkat ekosistem. Bencana tanah longsor atau letusan
gunung berapi, atau bahkan dapat memusnahkan ekosistem dilokasi itu serta juga
demikian halnya dengan bencana tsunami.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keanekaragaman hayati adalah istilah yang luas dimana digunakan untuk
menggambarkan keragaman Gen, Spesies, dan ekosistem pada suatu wilayah.
Sedangkan ekosistem sendiri merupakan suatu kesatuan dari komunitas dan
lingkunganya yang dapat membentuk suatu hubungan timbal balik di antara komponen-
komponennya yang berfungsi sebagai suatu satuan ekologi dalam alam. Serta juga
meliputi faktor biotik dan faktor abiotik ( tidak hidup ).
3.2 Saran
Sangat diperlukan konservasi atau perlindungan dan pelestarian makhluk hidup
pada keanekaragaman hayati baik itu pada tingkat gen, spesies maupun pada tingkat
ekosistem, dimana agar dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat pada masa
yang akan datang.

8
DAFTAR PUSTAKA
Kuswanto, E. 2006.Biomperialisme: Ancaman Terhadap Keragaman Hayati Indonesia.
Shiva, V. 1994. Keragaman Hayati: Dari Bioimperialisme ke Biodemokrasi, Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Endarwati, 2005 Keanekaragaman Hayati dan Konservasinya di Indonesia.
http://endarwati.blogspot.com/2005/09/keanekaragaman-hayati-dan-.html
www.slideshare.net
www.gurupendidikan.co.id
arena-edukasi.blogspot.com
biologimantappalembang.blogspot.com
dewisitiasranting97.blogspot.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem
id.m.wikipedia.org

Anda mungkin juga menyukai