Anda di halaman 1dari 16

Cari

Makalah Kondisi Geografis Indonesia

Diunggah oleh Miskijan Nur

" 50% (2) · 959 tayangan · 17 halaman


Informasi Dokumen #
Miskijan,SE, S.Pd.M.ARS
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Unduh
Format Tersedia !
DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd

Bagikan dokumen Ini

KARYA TULIS
Facebook Twitter
TENTANG

$
KONDISI GEOGRAFIS WILAYAH DAN PENDUDUK DI
INDONESIA

Email BIDANG STUDY : GEOGRAFI

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apa itu Scribd? DI SUSUN OLEH : %

Jutaan judul di ujung jari Anda


Apakah konten ini tidak pantas? Laporkan Dokumen Ini
Beranda Hanya Rp70,000/bulan.
Buku Batalkan kapan saja. Dokumen
Buku audio
DU SUSUN OLEH :

ARI WILIAM

Baca gratis selama 30 hariKelas : X–IIS.2

Pelajari selengkapnya
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN UTARA
SMA NEGERI 1 TANJUNG PALAS
TAHUN PELAJARAN
2018/2019
1
Tingkatkan Pengalaman Anda (
Nilai akan membantu kami untuk
menyarankan dokumen terkait yang
lebih baik kepada semua pembaca kami!

& Bermanfaat

' Tidak
bermanfaat

KATA PENGANTAR

Assalamuallaikum warohmatullahi wabarokatuh

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada

kami, sehingga kami dapat menyusun makalah IPS Kelas X ini dengan judul KONDISI
GEOGRAFIS WILAYAH DAN PENDUDUK. Sholawat dan salam selalu tercurah kepada
junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW.
Terima kasih kepada Bapak Guru Bidang Studi Pendidikan Geografi selaku
pembimbing dan juga teman-teman semua yang sudah membantu kami dalam kelancaran
proses penyusunan makalah ini.
Makalah ini tentunya tidak jauh dari kata ketidak sempurnaan, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman semua guna menyempurnakan makalah
ini.

wassalamuallaikum warohmatullahi wabarokatuh

Tanjung Palas, 03 Desember 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A.Latar Belakang.................................................................................................. 1
B.Rumusan Masalah..............................................................................................2
C.Tujuan................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 3

A. Kondisi Geografis............................................................................................ 3
B. Punduduk......................................................................................................... 8
C. Kaitan Kondisi Geografis Dengan Kehidupan Penduduk............................... 9
D. Masalah Kondisi Geografis Wilayah Dan Kependudukan ........................... 13

BAB III KESIMPULAN.................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keragaman bentuk muka
bumi, baik di daratan maupun di dasar laut. Kondisi yang demikian ini ternyata
mempunyai hubungan yang erat dengan aktivitas manusianya. Satu ciri utama kajian
geografi adalah mengkaji saling hubungan antara unsur fisik dan unsur sosial di
permukaan bumi.
Aktivitas penduduk disuatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis
terutama kondisi fisiknya. Kondisi geografi fisik tersebut meliputi kondisi iklim,
topografi, jenis dan kualitas tanah serta kondisi peraian.
Pemanfaatan lingkungan fisik oleh manusia pada hakikatnya tergantung pada
kondisi lingkungan fisik itu sendiri dan kualitas manusianya. Penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh terhadap kegiatan manusia untuk
mengelola dan memanfaatkan kondisi lingkungan fisiknya untuk kesejahteraan
hidupnya.
Dalam usaha memahami perkembangan lingkungannya, diharapkan manusia
dapat mengenali unsur-unsur lingkungan yang berpengaruh terhadap kehidupannya,
baik unsur fisik (alam) maupun unsur sosial. Unsur lingkungan fisik disebut sebagai
kondisi geografis, sedangkan unsur lingkungan sosial dalam ilmu geografi lebih
mengarah kepada kondisi penduduk yang dipengaruhi kondisi geografisnya. Oleh
karena itu keterkaitan antara kondisi geografis dengan kondisi penduduknya sangat
karena itu keterkaitan antara kondisi geografis dengan kondisi penduduknya sangat
erat. Kondisi geografis dan penduduk tiap wilayah di permukaan bumi berbeda-beda,
hal ini tergantung kepada kuantitas dan kualitas unsur pendukung lingkungan yang ada
pada suatu wilayah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi geografis di Indonesia?
2. Apakah kondisi geografis berpengaruh terhadap penduduk di suatu wilayah?
3. Adakah masalah yang timbul dari kondisi geografis maupun kependudukan?

C. Tujuan

Tujuan pembelajaran makalah ini adalah agar mahasiswa-mahasisiwi peka


terhadap kondisi geografis suatu wilayah dan kependudukan, memiliki sikap sikap
yang baik untuk mengatasi perbedaan setiap suku pada kependudukan Indonesia yang
beragam dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang
menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Kondisi Geografis
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Negara ini juga
memiliki posisi geografis yang unik sekaligus menjadikannya strategis. Hal ini dapat
dilihat dari letak Indonesia yang berada di antara dua samudera dan dua benua
sekaligus memiliki perairan yang menjadi salah satu urat nadi perdagangan
internasional. Posisi ini menempatkan Indonesia berbatasan laut dan darat secara

langsung dengan sepuluh negara di kawasan. Keadaan ini menjadikan Indonesia rentan
terhadap sengketa perbatasan dan ancaman keamanan yang menyebabkan instabilitas
dalam negeri dan di kawasan. Letak geografis yaitu letak suatu daerah atau negara
dilihat dari kenyataannya di permukaan bumi dibandingkan dengan posisi daerah itu
pada bola bumi dibandingkan dengan posisi daerah lain. Secara geografis, wilayah
Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera, yaitu benua Asia dengan

benua Australia serta samudera Hindia dengan samudera Pasifik.[2]


Indonesia memiliki bentang alam atau bentuk permukaan bumi yang ada di
daratan berbeda-beda. Ada yang disebut dataran tinggi, dataran rendah dan pantai.
Daerah-daerah tersebut tentunya dapat diketahui dari letak suatu wilayah, antara lain
sebagai berikut:
1. Posisi daerah tersebut terhadap tempat atau daerah lain.

2. Kehidupan penduduk yang ada di daerah tersebut.


3. Latar belakang sejarah dan pengaruh yang pernah ada atau akan ada terhadap
daerah tersebut.
Untuk lebih memahami kondisi geografis Indonesia tentunya kita akan
mempelajari juga hal-hal yang mempengaruhinya, yaitu: letak fisiografis dan letak
sosiografis.

1. Letak Fisiografis
Letak fisiografis adalah letak suatu tempat berdasarkan segi fisiknya,
seperti dari segi garis lintang dan garis bujur, posisi dengan daerah lain, batuan

yang ada dalam bumi, relief permukaan bumi, serta kaitannya dengan laut. Letak
fisiografis ini meliputi:
a. Letak astronomis
Letak astronomis, yaitu letak suatu tempat berdasarkan koordinat garis lintang
dan garis bujurnya. Letak astronomis Indonesia: 6°.08’LU – 11°.15’LS dan
95°.45’BT – 141°.05‘BT. Letak astronomis ini mengakibatkan Indonesia
mengalami iklim tropis yang sangat membawa keuntungan bagi negara
Indonesia. Keuntungan yang didapat oleh Indonesia dengan posisi atau letak
astronomis tersebut adalah memiliki curah hujan yang tinggi dan penyinaran
matahari sepanjang tahun. Lahan-lahan pertanian sangat tergantung dengan
curah hujan yang tinggi dan penyinaran matahari, sehingga dapat memberikan
kesuburan pada lahan pertanian. Dengan demikian Indonesia memiliki nilai
ekonomis yang tinggi. Selain itu, wilayah Indonesia juga banyak terjadi
penguapan sehingga kelembapan udara cukup tinggi. Hal ini sangat
menguntungkan bangsa Indonesia untuk bercocok tanam ataupun beraktivitas
dalam segala bidang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Batas wilayah Indonesia berdasarkan letak astronomis:
1) Wilayah Indonesia paling utara adalah Pulau We, yang terletak pada
6°.08’LU.
2) Wilayah Indonesia paling selatan adalah Pulau Rote di Nusa Tenggara
Timur terletak pada 11°.15’LS.
3) WIlayah Indonesia yang paling barat yaitu pulau We di ujung utara Pulau
Sumatera pada 95°.45’BT
4) Wilayah Indonesia paling timur adalah Kota Merauke terletak pada
141°.05’BT.
Wilayah Indonesia terbagi atas tiga wilayah waktu, yaitu Waktu Indonesia
Barat (WIB) GMT +7, Waktu Indonesia Tengah (WITA) GMT +8, dan
Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT) GMT +9.
b. Letak geografis

Letak geografis, yaitu letak suatu tempat dilihat dari kenyataannya di muka
bumi atau letak suatu tempat dalam kaitannya dengan daerah lain

7
disekitarnya. Letak geografis disebut juga letak relatif, disebut relatif karena
posisinya ditentukan oleh fenomena-fenomena geografis yang membatasinya,

misalnya gunung, sungai, lautan, benua dan samudra.


Secara geografis wilayah Indonesia terletak di antara dua benua dan dua
samudra, yaitu Benua Asia dengan Benua Australia. Sedangkan samudra yang
membatasi adalah Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Letak geografis ini sangat berpengaruh terhadap keberadaan wilayah
Indonesia, baik dilihat dari keadaan fisik dan sosial maupun ekonomi dan
politik.
c. Letak geologis
Letak geologis ialah letak suatu daerah atau negara berdasarkan struktur batu-
batuan yang ada pada kulit buminya. Letak geologis Indonesia dapat terlihat
dari beberapa sudut, yaitu dari sudut formasi geologinya, keadaan batuannya,
dan jalur-jalur pegunungannya. Dilihat dari jalur-jalur pegunungannya,
Indonesia terletak pada pertemuan dua rangkaian pegunungan muda, yakni
rangkaian Sirkum Pasifik dan rangkaian Sirkum Mediterania. Oleh karena itu,
di Indonesia:
1) Terdapat banyak gunung berapi yang dapat menyuburkan tanah.
2) Sering terjadi gempa bumi.
3) Terdapat bukit-bukit tersier yang kaya akan barang tambang, seperti
minyak bumi, batu bara dan bauksit.
d. Letak geomorfologis
Letak geomorfologis, yaitu letak suatu tempat berdasarkan tinggi rendahnya
tempat tersebut terhadap permukaan air laut atau dilihat dari bentuk
permukaan bumi. Letak geomorfologis Indonesia sangat bervariasi. Perbedaan
letak geomorfologis mempunyai pengaruh yang bermacam-macam, misalnya:
1) Adanya suhu yang berbeda-beda sangat berpengaruh terhadap jenis
tanaman
2) Menentukan ada tidaknya mineral-mineral yang dikandung oleh batuan
tersebut

3) Menentukan kepadatan penduduk, misalnya tempat-tempat yang


morfologi daratannya berbukit atau terjal kepadatan penduduknya kecil
4) Perlu memperhitungkan morfologi daerah sebelum membangun
bangunan-bangunan, jembatan-jembatan, gedung-gedung, dan jalan-jalan

raya.
e. Letak maritim
Letak maritim, yaitu letak suatu tempat ditinjau dari keadaan
kelautan di sekitarnya, yakni apakah tempat itu dekat atau jauh dari laut serta
apakah sebagian atau seluruhnya dilingkungi oleh laut, dan sebagainya. Letak
maritim atau letak kelautan Indonesia sangat baik sebab wilayahnya yang

berbentuk kepulauan dikelilingi oleh tiga lautan besar, yakni: bagian timur
Indonesia berhadapan dengan Samudera Pasifik, bagian selatan Indonesia
berhadapan dengan Samudera Hindia, dan bagian utara Indonesia berhadapan
dengan Laut Cina Selatan.
Letak maritim yang demikian tentu saja membawa akibat yang baik
bagi Indonesia, misalnya, adanya usaha atau kegiatan di bidang pelayaran,

perikanan serta pelabuhan di wilayah Indonesia, menyebabkan Indonesia


mempunyai potensi ekonomi besar untuk dikembangkan, dan Indonesia
mempunyai posisi penting dalam percaturan politik dunia.
mempunyai posisi penting dalam percaturan politik dunia.

2. Letak Sosiografis
Letak sosiografis adalah letak suatu tempat ditinjau dari sosio-kulturalnya,

seperti segi ekonomi, segi politis, dan sebagainya.


a. Letak Ekonomis Indonesia
Letak ekonomis adalah letak suatu negara ditinjau dari jalur dan kehidupan
ekonomi negara tersebut terhadap negara lain. Letak ekonomis Indonesia
sangat baik, sebab terletak antara Benua Asia dan Australia ditambah dengan
beberapa tempat di sekitar Indonesia yang merupakan pusat lalu lintas

perdagangan, misalnya: Kuala Lumpur dan Singapura. Negara tetangga


Indonesia ini membutuhkan hasil-hasil pertanian dan hasil pertambangan
yang banyak dihasilkan Indonesia. Kemungkinan Indonesia menjadi pusat

pasar dunia yang besar sehingga banyak negara industri yang menanamkan
modalnya di Indonesia.
b. Letak Sosiokultural Indonesia
Letak sosiokultural adalah letak berdasarkan keadaan sosial dan budaya
daerah yang bersangkutan terhadap daerah di sekelilingnya.
Indonesia, secara sosiogeografis–kultural, terletak di perempatan jalan antara
Benua Asia dan Australia yang terdiri dari berbagai bangsa. Hal ini
menyebabkan terjadinya akulturasi budaya. Secara sosiokultural, Indonesia
mempunyai banyak persamaan umum dengan negara-negara tetangga.
Misalnya, sama-sama merupakan negara sedang berkembang, sama-sama
sedang menghadapi masalah ledakan penduduk, sama-sama berlandaskan
kehidupan beragama, sama-sama bekas negara jajahan, dan sebagian besar
penduduknya mempunyai persamaan ras.
Melihat kondisi-kondisi sosial tersebut, tidak mengherankan apabila bangsa-
bangsa di Asia, khususnya di Asia Tenggara berupaya memajukan masyarakat
dan memperbaiki keadaan sosiokulturalnya. Adanya kerja sama dan kontak
sosial ini dapat dilihat dengan dibentuknya ASEAN, Asean Games, dan
berbagai bentuk kerja sama lainnya.

B. Penduduk
Penduduk adalah seseorang yang tinggal di suatu wilayah baik selamanya
ataupun sementara. Pada masalah ini kami menbahas tentang kondisi penduduk di
wilayah Indonesia.
Penduduk Indonesia adalah orang yang tinggal di Indonesia baik selamanya

ataupun sementara. Penduduk Indonesia menduduki urutan terbanyak ke empat setelah


Cina, India dan amerika serikat. Keadaan penduduk Indonesia sangat beragam hal itu
di sebabkan penduduk Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa.
Kondisi Penduduk Indonesia Menurut para ahli ilmu Geologi, kepulauan
Indonesia yang merupakan suatu gugusan yang terpanjang dan terbesar di dunia. Ini
terbukti bahwa Indonesia merupakan negara kesatuan yang masyarakatnya majemuk

yang terdiri dari beberapa suku bangsa yang menyebar dari Sabang (ujung Sumatera

10
Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa iklan
atau gangguan!

Mulai Coba Gratis


Batalkan Kapan Saja.

Utara) sampai Merauke (ujung Papua). Keanekaragaman suku-bangsa ini tentunya


seperti yang telah disebutkan di awal pembahasan ini, bahwa Indonesia terletak di
cross position (posisi silang). Bukan saja suku-bangsa atau ras yang beraneka ragam di
Indonesia, tetapi juga keaneragaman kepercayaan (agama), misalnya seperti Hindu,
Budha, Kristen (Katolik dan Protestan), Konghucu dan Islam. Bahasa juga merupakan
suatu kekayaan bangsa kita, ada bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan dan
bahasa-bahasa daerah yang menjadi identitas kesukuan. Sebagai daerah lintasan dan
menjadi tempat tujuan setiap orang yang melaluinya, bahkan ini sudah terjadi sejak
satu juta tahun yang lalu pada zaman prasejarah.
Seperti persebaran manusia dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Kelompok ras Austronesia-Melanesoid (Papua Melanezoid), ada yang menyebar
ke arah barat dan ada yang menyebar ke arah timur. Mereka yang menyebar ke

arah timur menduduki wilayah Indonesia Timur: Papua, Pulau Aru dan Pulau Kai.
2. Kelompok ras Negroid, yang kini menjadi orang Semang di Semenanjung Malaka,
orang Mikopsi di Kepulauan Andaman.
3. Kelompok ras Weddoid, antara lain orang Sakai di Siak Riau, orang Kubu di
Sumatera Selatan dan Jambi, orang Tomuna di Pulau Muna, orang Enggano di
Pulau Enggano, dan orang Mentawai di Kepulauan Mentawai.

4. Kelompok ras Melayu Mongoloid, yang dibedakan menjadi dua golongan.


a. Ras Proto Melayu (Melayu Tua), antara lain Suku Batak, Toraja, dan Dayak.
b. Ras Deutro Melayu (Melayu Muda), antara lain Suku Bugis, Madura, Jawa,
dan Bali.
Kehidupan suku-suku bangsa yang terdapat di Indonesia ada yang telah maju dan
mengikuti kehidupan modern namun ada juga yang masih tertinggal, mereka belum

tersentuh kehidupan modern. Susu-suku bangsa yang mendiami daerah pedalaman


Papua, Sumatra, dan Kalimantan masih hidup secara sederhana.

C. Kaitan Kondisi Geografis Dengan Kehidupan Penduduk


Kondisi geografis dan manusia pada dasarnya memiliki hubungan timbal balik.
Hubungan inilah yang mengakibatkan manusia memiliki karakteristik berbeda-beda

disetiap wilayahnya. Aktivitas penduduk di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh

11

kondisi geografis terutama kondisi fisiknya. Kondisi geografi fisik tersebut meliputi
kondisi iklim, topografi, jenis dan kualitas tanah, serta kondisi perairan.Kondisi
daratan dengan segala kenampakannya merupakan tempat tinggal manusia dengan
daratan dengan segala kenampakannya merupakan tempat tinggal manusia dengan
segala aktivitasnya. Mulai dari ketinggian paling rendah yang terletak di pantai sampai
daerah puncak gunung.
Aktivitas penduduk yang terkait pada kondisi alam dapat diketahui dari corak
kehidupan penduduknya, yakni:
1. Corak kehidupan di daerah pantai. Penduduk umumnya bekerja sebagai nelayan,
penjual jasa wisata, sektor perikanan dan perkebunan kelapa.
2. Corak kehidupan di daerah dataran rendah. Penduduk biasanya bekerja pada
sektor pertanian, ladang dan bentuk pertanian lain. Selain itu sektor-sektor lain
biasanya lebih cepat berkembang seperti transportasi, industri, dan perdagangan.
3. Corak kehidupan daerah dataran tinggi. Penduduk di daerah ini umumnya bekerja
dalam sektor pertanian terutama perladangan.
1. Daerah Pantai
Pantai adalah bagian daratan yang berbatasan dengan laut. Penduduk daerah pantai
mempunyai karakteristik yang disesuaikan dengan keadaan daerahnya. Beberapa
karakteristik penduduk pantai adalah sebagai berikut:
a. Mata pencarian penduduk daerah pantai
Penduduk memilih mata pencarian mereka sesuai dengan ketersediaan yang
terkandung di alam. Sebagian besar penduduk memilih bekerja sebagai nelayan
dibandingkan bercocok tanam. Hal ini disebabkan kondisi tanah yang kurang baik
untuk dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Daerah pantai juga merupakan tempat
wisata yang menarik, sehingga sebagian penduduk bekerja sebagai penjual jasa.
Disamping itu, daerah pantai juga dapat dijadikan sebagai tempat budidaya
tanaman, meskipun penggunaannya hanya sebagai mata pencarian sampingan.
Beberapa jenis tanaman yang cocok di daerah pantai diantaranya adalah kelapa,
semangka, melon dan buah naga.
Aktivitas lain dari penduduk di daerah pantai adalah perikanan air payau.
Perikanan ini diusahakan dalam bentuk kolam luas yang disebut tambak. Ikan

12

yang banyak dibudidayakan pada tambak adalah ikan yang bernilai tinggi, seperti
bawal, bandeng dan lobster.
b. Transportasi dan perdagangan
Beberapa pantai di Indonesia digunakan sebagai sarana transportasi dan bongkar
muat barang. Daerah pantai yang digunakan sebagai dermaga pelabuhan, dapat

kita jumpai, misalnya: Tanjung Benoa, Gilimanuk (Bali), dan lain-lain. Aktivitas
transportasi dan perdagangan membentuk karakteristik penduduk sekitar pantai.
Lapangan pekerjaan ini semakin terbuka sehingga banyak penduduk yang
berprofesi sebagai pedagang, buruh pelabuhan, dan aktivitas lain penunjang
aktivitas transportasi dan perdagangan.
c. Pola pemukiman

Sebagian besar penduduk di daerah pantai bermata pencarian sebagai nelayan,


maka pemukiman mereka biasanya membentuk pola memanjang (linear)
mengikuti garis pantai. Pola pemukiman linear memudahkan para nelayan untuk
pergi melaut.
d. Kondisi fisik penduduk
Suhu udara di daerah pantai terasa sangat panas. Suhu rata di daerah pantai pada

siang hari bisa lebih dari 27°C. Kondisi suhu yang panas ini mengakibatkan
penduduk daerah pantai berwarna kulit agak gelap. Selain itu, jika berbicara
penduduk pantai agak keras, karena harus beradu dengan suara gemuruh ombak
yang tak kunjung henti.
e. Bentuk rumah
Rumah-rumah di daerah pantai biasanya memiliki ventilasi yang banyak dan atap

terbuat dari genteng tanah. Ventilasi yang banyak dimaksudkan agar banyak udara
dingin yang masuk ke rumah.
2. Dataran Rendah
Merupakan daerah dataran yang memiliki ketinggian hampir sama. Di
Indonesia daerah dataran rendah merupakan daerah yang penuh dengan kedinamisan
dan kegiatan penduduk yang sangat beragam. Daerah dataran rendah cocok dijadikan
wilayah pertanian, perkebunan, peternakan, kegiatan industri, dan sentra-sentra
bisnis.

13

Lokasi yang datar, menyebabkan pengembangan daerah dapat dilakukan


seluas mungkin. Pembangunan jalan raya dan jalan tol serta kelengkapan saran
transportasi ini telah mendorong daerah dataran rendah menjadi pusat ekonomi
penduduk. Kemudahan transportasi dan banyaknya pusat-pusat kegiatan di daerah
dataran rendah menarik penduduk untuk menetap disana. Oleh karena itu
penduduknya semakin bertambah dan kebutuhan tempat tinggal serta tempat usaha
juga meningkat. Lahan-lahan seperti sawah dan hutan sebagai penyangga

keseimbangan alam semakin berkurang digantikan oleh tumbuhnya bangunan


bertingkat. Hal ini banyak menimbulkan permasalahan, seperti daerah resapan air
berkurang yang mengakibatkan banjir pada saat musim hujan dan kekeringan pada
saat musim kemarau.
Petani, pedagang, buruh dan pegawai kantor adalah beberapa contoh mata
pencaharian penduduk daerah dataran rendah.

3. Dataran Tinggi
Wilayah Indonesia pada daerah dataran tinggi memiliki sistem pegunungan
yang memanjang dan masih aktif. Relief daratan dengan banyaknya pegunungan dan
perbukitan, menyebabkan Indonesia memiliki kesuburan tanah vulkanik, udara yang
sejuk, dan alam yang indah.
Relief daratan dengan banyak pegunungan dan perbukitan memiliki udara yang

subur dan udara yang sejuk sehingga sangat diminati penduduk yang kegiatan
utamanya di bidang pertanian. Sebagian besar penduduk juga masih banyak yang
tergantung pada alam dan memanfaatkan hasil dari alam. Penduduk daerah
pegunungan juga banyak yang memanfaatkan suhu udara yang dingin untuk
menanam sayuran dan tanaman perkebunan. Selain itu, relief daratan yang demikian
juga memiliki potensi menjadi daerah pariwisata.

D. Masalah Kondisi Geografis Wilayah Dan Kependudukan


Masalah yang timbul dalam kondisi geografis dan kependudukan ada berbagai
macam. Ada yang di sebabkan karena kondisi geografis lingkungan dan ada masalah
yang hubungannya tentang kependudukan. Bencana alam di sebut juga peristiwa alam.
Banjir, tanah longsor, gempa bumi, gunumg meletus maupun angin topan merupakan

14

contoh-contoh peristiwa alam. Adapun masalah yang timbul akibat kependudukan atau
masyarakat ialah karena manusia makluk sosial maka manusia selalu berinteraksi
antara individu satu dengan individu yang lain. Dalam interaksi kehidupan sehari-hari
tersebut manusia tak dapat luput dari sebuah permasalahan.
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhadapan dengan berbagai masalah
hal itu terjadi akibat dari hubungan antar manusia. Beberapa maslah sosial yang di
hadapi dalam kehidupan sehari-hari adalah masalah kemiskinan, kejahatan, kenakalan
remaja, dan pengangguran.
15

BAB III
KESIMPULAN

Pemanfaatan lingkungan fisik oleh manusia, pada dasarnya tergantung pada kualitas
manusianya. Pusat-pusat kegiatan ekonomi penduduk pada hakekatnya adalah hasil
peradaban manusia yang mampu memanfaatkan kondisi lingkungan fisiknya sesuai dengan

kemampuan potensinya yang dominan di daerah yang bersangkutan.


Aktivitas penduduk dalam memenuhi kebutuhan hidupnya cenderung memiliki
hubungan yang erat dengan lingkungan fisiknya, walau tidak sepenuhnya mutlak kondisi
geografis ini mewarnai aktivitas kehidupan penduduk di wilayah dataran tinggi, dataran
rendah dan wilayah pantai.

16
DAFTAR PUSTAKA

Excelen Tim, LKS Geografi dan Sosiologi: untuk SMP/MTs Kelas VII Semester 2,
Surakarta: CV. Media Semesta, 2002.
Koentjaraningrat, Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Jakarta, Djambatan, 1999.
Nurdin Muh, Mari Belajar IPS 1: untuk SMP/MTs Kelas VII, Jakarta, Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Prestasi Tim, Pendamping Materi Geografi: untuk SMP/MTs Kelas 7, Denpasar, Prestas,

2005.
Sudarmi, Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu 2: SMP/MTs Kelas VIII, Jakarta, Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Thayeb. M, Pengetahuan sosial terpadu untuk sd kelas V, Jakarta, Erlangga, 2004.
Umar Arsyad, Pengetahuan sosial terpadu untuk sd kelas IV, Jakarta, Erlangga, 2007.

17

Bagikan dokumen Ini


) * + $ ,

Anda mungkin juga menyukai

PK Guru Terbaru-converted
THalita TaLi
Makalah Lompat Tinggi Gaya
Straddle
Miskijan Nur

macam macam bioma


Miskijan Nur

Majalah Podcast

Lembar Musik

Soal Seni Budaya Kelas 9


SMP.docx
Miskijan Nur
fungsi pancasila
Miskijan Nur

contoh ceramah
Miskijan Nur

Surat Permohonan Pencairan


Dana BOS
Miskijan Nur

MAKALAH KHUTBAH
Miskijan Nur
KHUTBAH JUMAT
Miskijan Nur

CERAMAH SINGKAT
anayusud

Pengantar Ilmu Administrasi


Negara
Miskijan Nur

Makalah Penjas Lompat Tinggi


Miskijan Nur

Tampilkan lebih banyak


Tentang Dukungan

Tentang Scribd Bantuan / Pertanyaan Umum

Media Aksesibilitas

Blog kami Bantuan pembelian

Bergabunglah dengan tim kami! AdChoices

Hubungi Kami Penerbit

Undang teman
Sosial
Hadiah

Scribd untuk perusahaan Instagram

Twitter
Hukum
Facebook

Syarat Pinterest
Privasi

Hak Cipta

Preferensi Cookie

Dapatkan aplikasi gratis kami

Buku • Buku audio • Majalah • Podcast • Lembar Musik • Dokumen •


Snapshots

Bahasa: Bahasa Indonesia

Hak cipta © 2022 Scribd Inc.

Anda mungkin juga menyukai