Anda di halaman 1dari 14

DINAMIKA ATMOSFER DAN DAMPAKNYA

TERHADAP KEHIDUPAN BAGIAN A, B, C, D

GURU PEMBIMBING :
SITI ENIK MUKHOIYAROH BAMBANG, S.Pd, M.Pd

NAMA KELOMPOK 3 : VENUS


1. ADDIN WAHYU DINATA
2. ANGGI AHMAD FAUZI
3. ARILZA HARMAWAN
4. KLARA JULIANA
5. LULUK MUJANAH
6. RICHAN RAFFI ANDRA

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAMBI


JANUARI 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya maka saya
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ATMOSFER BUMI”. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas mata pelajaran GEOGRAFI.
Makalah ini berisi tentangatmosfer bumi, dengan bahasa yang singkat, padat, dan
mudah dimengerti. Makalah ini saya lengkapi dengan pendahuluan sebagai pembuka yang
menjelaskan latar belakang dan tujuan pembuatan makalah. Pembahasan yang menjelaskan
Atmosfer Bumi. Penutup yang berisi tentang kesimpulan yang menjelaskan isi dari makalah
kami. Makalah ini juga saya lengkapi dengan daftar pustaka yang menjelaskan sumber dan
referensi bahan dalam penyusunan.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini akan saya terima, Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak baik yang menyusun maupun yang membaca.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bumi memiliki seluruh sifat yang diperlukan bagi kehidupan. Salah satunya adalah
keberadaan atmosfer, yang berfungsi sebagai lapisan pelindung yang melindungi makhluk
hidup. Atmosfer terdiri dari lapisan yang berbeda yang tersusun secara berlapis satu diatas
yang lainnya. Persis sebagai mana dipaparkan dalam al-qur’an surat Al-Baqarah ayat 29 yang
menyatakan bahwa atmosfer terdiri dari tujuh lapisan. Oleh karena itu mengingat pentingnya
pengetahuan mengenai atmosfer maka penulis menyusun makalah yang diberi judul
“ATMOSFER BUMI”.

1.2. Rumusan Masalah


Dalam makalah ini masalah yang akan diangkat adalah:
1. Bagaimana Karakteristik Lapisan-Lapisan Atmosfer Bumi ?
2. Bagaimana Pengukuran Unsur-unsur Cuaca dan lnterpretasi Data Cuaca ?

1.3. Tujuan
1)   Sebagai tugas dari guru bidang studi
2)   Sebagai bahan referensi pengetahuan tentang atmosfer ,
3)   Sebagai pengenalan terhadap atmosfer dan lapisan lapisanya,
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik Lapisan-Lapisan Atmosfer Bumi


Secara sederhana, atmosfer berasal dari bahasa Yunani, yaitu atmo yang berarti udara
dan sphere yang berarti lapisan. Dengan demikian, atmosfer berarti lapisan udara. Atmosfer
adalah lapisan udara yang berfungsi sebagai pelindung permukaan bumi dari suhu udara yang
ekstrem. Dengan adanya atmosfer suhu udara pada siang hari di permukaan bumi tidak terlalu
panas dan pada malam hari tidak terlalu dingin. Selain itu, atmosfer juga berfungsi untuk
menghambat benda-benda angkasa yang mengancam kehidupan di bumi, seperti meteor.
Meteor yang hendak menabrak bumi akan terhalang oleh selubung lapisan atmosfer.
Gas-gas penyusunatmosferterdiriatas lapisan nitrogen (N2), oksigen (O2), argon (Ar),
dan karbondioksida (CO2). Nitrogen merupakangas yang paling banyak terdapat di atmosfer.
Oksigen penting bagi kehidupan manusia dan hewan. Karbon dioksida bermanfaat bagi
tumbuhan dalam proses fotosintesis. Akan tetapi, jikakadarkarbon dioksida di atmosfer sangat
banyak dapat menyebabkan gejala efek rumah kaca (green house effect), yaitu terjadi
pemanasan suhu permukaan bumi.
Pada selubung lapisan atmosfer terdapat juga gas ozon. Ozon (O3) merupakan gas
yang berfungsi menahan sinar ultraviolet. Untuk melindungi kehidupan, lapisan ozon
menyerap seluruh radiasi ultraviolet dari matahari. Ozon terletak pada ketinggian 20-30 km.
Akan tetapi, saat ini lapisan ozon menipis akibat banyak kegiatan manusia yang merusak
lapisan ozon.
Penipisan lapisan Ozon menyebabkan sinar ultraviolet lebih banyak masuk ke
permukaan bumi. Hal tersebut menyebabkan berbagai jenis penyakit, seperti kankerkulit,
katarak, menurunnya kekebalan tubuh, dan menurunnya hasil panen. Penipisan lapisan own di
atmosfer lebih disebabkan oleh chlorofluorocarbon (CFC) yang terdapat pada lemari es dan
air conditioner (AC).
Atmosfer terdiri atas beberapa lapisan, yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, dan
thermosfer. Berikut akan diuraikankarakteristikdari setiap lapisan atmosfer.
1. Troposfer
Troposfer merupakan lapisan atrnosfer paling rendah yang sangat berpengaruh pada
kehidupan di bumi. Semua gejala cuaca, seperti awan, petir, dan hujan terjadi pada lapisan
troposfer. Pada lapisan troposfer terjadi penurunan suhu, tetapi masih terpengaruh oleh
panas permukaan bumi melalui proses konduksi, konveksi, dan kondensasi. Konduksi
adalah proses pemanasan secara merambat. Konveksi adalah proses pemanasan secara
mengalir. Adapun kondensasi adalah proses pengembunan uap air menjadi titik air.
Ketebalan lapisan troposfer diperkirakan mulai O sampai dengan 10 km. Pada
lapisan ini, setiap naik 100 meter suhu udara akan turun sebesar 0,5°C-0,64°C. Dari
permukaan bumi yang merniliki panas rata-rata mencapai 15C, suhu udara di atmosfer
dapat menurun hingga -60°C pada puncak troposfer. Pertukaran panas banyak terjadi di
troposfer bagian bawah sehingga seiring dengan bertambahnya ketinggian, makasuhu
udarasemakin rendah. Batas antara troposfer dan stratosfer adalah tropopauuse, suhunya
berkisar -57C sampai -62°C.
2. Stratosfer
Lapisan stratosfer berada padaketinggian 10 sampai 50 km di atas permukaan burni.
Lapisan stratosfer penting bagi kelangsungan hidup organisme di permukaan burni karena
lapisan ini merupakan lokasi terakumulasinya ozon. Oleh karena itu, stratosfer sering pula
dinamakan sebagai ozone layer (lapisan ozon). Lapisan ozon berfungsi untuk melindungi
permukaan bumi dari pengaruh langsung sinar ultraviolet.
Pada lapisan stratosfer suhu udara bertambah panas seiring dengan naiknya
ketinggian. Lapisan ini disebut juga lapisan inversi. Suhunya menghangat kembali l0°C
saat mencapai puncak stratosfer. Kenaikan suhu ini terjadi karenalapisan ozon menyerap
ultraviolet. Batas antara lapisan stratosfer dan lapisan mesosfer adalah stratopase.
Stratopauuse terletak pada ketinggian 60 km dengan suhu 0C.
3. Mesosfer
Mesosfer terletak pada ketinggian 50-80 km di atas permukaan bumi. Lapisan ini
berfungsi untuk memantulkan gelombang radio. Anda mungkin tidak asing dengan
gelombang UHF (Ultra High Frequency) dan VHF (Very High Frequency). Di lapisan
inilah kedua gelombang tersebut dirambatkan. Pada lapisan mesosfer terjadi kembali
penurunan suhu, yaitu 0,4°C setiap naik 100 m. Saat mencapai puncak mesosfer, suhu
akan kembali menurun sampai -120C. Setelah itu, suhu udara kembali menghangat saat
menembus thermosfer. Bagian atas mesosfer dibatasi oleh mesopause, yaitu lapisan di
dalam atmosfer yang memiliki suhu yang paling rendah, sekitar -100C.
4. Thermosfer
Thermosfer terletak pada ketinggi an di atas 80 km dari permukaan bumi. Thermos
artinya panas. Lapisan thermosfer memiliki suhu paling tinggi, yaitu sampai ratusan
bahkan ribuan derajat celsius. Bagian atas thermosfer dibatasi oleh lapisan thermopauuse
yang meluas dari ketinggian 300 km sampai 1.000 km.
Terdapat beberapa gejala alam yang sering terjadi pada lapisan thermosfer, antara
lain sebagai berikut.
a. Pelangi, yaitu suatu bentuk setengah lingkaran (lengkungan) di udara yang terdiri atas
spektrum warna yang terjadi ketika sinar matahari mengenai partikel-partikel air di
udara. Partikel-partikel air tersebut berupa uap atau titik-titik air yang tipis dan tembus
pandang yang berfungsi sebagai prisma yang memantulkan (refleksi) dan membiaskan
(refraksi) spektrum warna pada cahaya matahari.
b. Aurora, yaitu suatu gejala dalam bentuk cahaya yang sering tampak disekitar kutub
utara dan selatan bumi. Aurora terbentuk jika partikel-partikel bermuatan listrik dari
sun spot (bintik-bintik matahari) mengalir ke arah bumi yang tertarik oleh gaya
geomagnetik utara dan selatan bumi. Aurora di sekitar kutub utara disebut Aurora
Borealis (Cahaya Utara), sedangkan aurora di kutub selatan disebut Aurora Australis
(Cahaya Selatan).
c. Kilat, yaitu aliran atau loncatan listrik dalam bentuk cahaya (sinar) di antara dua awan
atau antara awan dan bumi yang bermuatan listrik berlawanan.
d. Fatamorgana, yaitu ilusi optik akibat pembiasan sinar matahari oleh udara dengan
tingkat kerapatannya yang berbeda. Biasanya terjadi di daerah gurun.
e. Halo, yaitu lingkaran putih yang terkadang terlihat di sekitar matahari atau bulan.
Biasanya terjadi di daerah gurun .

2.2 Pengukuran Unsur-unsur Cuaca dan lnterpretasi Data Cuaca


Cuaca adalah kondisi udara pada jangka waktu yang singkat dan wilayah yang sempit.
Misalnya, suhu, angin, dan hujan. Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari tentang cuaca.
Keadaan cuaca di permukaan bumi dipengaruhi oleh penyinaran matahari, kondisi permukaan
bumi seperti daratan dan perairan, serta topografi. Unsur-unsur cuaca meliputi suhu udara,
kelembapan udara, awan, hujan, tekanan udara, dan angin.
1. Pengukuran Unsur-unsur Cuaca
a. Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Suhu udara di setiap wilayah
permukaan bumi cenderung berbeda-beda. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu
udara adalah termometer. Suhu udara di permukaan bumi yang tertinggi adalah di
daerah tropis, kemudian menurun seiring dengan bertambahnya letak lintang sampai
ke arah kutub. Suhu udara biasanya dinyatakan dalam skala celsis dan fahrenheit.
Terdapat faktor-faktor yang memengaruhi tinggi rendahnya suhu udara, yaitu sebagai
berikut.
1) Lamanya penyinaran matahari. Semakin lama matahari menyinari permukaan
bumi, suhu udara akan semakin panas.
2) Sudut datang sinar matahari. Matahari pada waktu terbit dan terbenam akan lebih
rendah suhunya dibandingkan pada waktu tepat berada di atas kepala.
3) Perbedaan letak lintang. Semakin jauh dari khatulistiwa (ekuator) suhu semakin
rendah. Hal ini dikarenakan penyinaran matahari pada daerah ekuator tegak lurus
dibandingkan dengan daerah lintang sedang atau tinggi yang miring.
4) Keadaan awan. Jika awan banyak, suhu udara akan rendah, berbeda dengan langit
cerah tanpa awan.
5) Relief permukaan bumi. Daerah pegunungan akan memiliki suhu udara yang
rendah dibandingkan dengan daerah pantai.
Pemanasan di permukaan bumi melalui proses penyinaran matahari terjadi
secara langsung dan tidak langsung. Pemanasan langsung melalui proses absorpsi,
refleksi, dan difusi. Absorpsi adalah proses penyerapan unsur-unsur radiasi matahari,
seperti sinar ultraviolet, sinar X, dan sinar gamma. Refleksi adalah proses pemanasan
matahari yang dipantulkan kembali oleh butir-butir air (H,O) dan awan. Adapun
proses difusi adalah proses penghamburan gelombang pendek biru ke segala arah.
Pemanasan tidak langsung terjadi melalui proses konduksi, konveksi, adveksi,
dan turbulensi. Proses konduksi adalah perambatan panas dari lapisan bawah ke
lapisan atas. Konveksi adalah proses pemanasan oleh gerak udara secara vertikal.
Adveksi adalah proses pemanasan akibat udara yang bergerak secara mendatar
(horizontal). Adapun turbulensi adalah pemanasan melalui udara yang bergerak tidak
beraturan (berputar-putar).
b. Tekanan Udara
Tekanan udara adalah berat massa udara di atas suatu wilayah. Tekanan udara
menunjukkan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam setiap
satuan luas tertentu. Tekanan udara semakin rendah jika semakin tinggi dari
permukaan laut. Ketinggian wilayah berkaitan dengan tekanan udaranya. Semakin
tinggi suatu wilayah maka semakin rendah tekanan udara, dan berlaku sebaiknya.
Alat untuk mengukur tekanan udara disebut barometer. Dalam meteorologi,
ukuran tekanan udara menggunakan satuan bar. Satu bar sama dengan 1.000 milibar.
Satu atmosfer sama besarnya dengan 1,013 bar atau 1.013 mb.
Orang pertama yang mengukur tekanan udara ialah Torri Celli (1643). Alat
yang digunakan untuk mengukur tekanan udara adalah barometer air raksa.
Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat dengan tekanan udara
yang sama disebut isobar. Daerah yang banyak menerima panas matahari udaranya
akan mengembang dan naik. Oleh karena itu, daerah tersebut bertekanan udara rendah.
Di tempat lain terdapat tekanan udara tinggi sehingga terjadilah gerakan udara dari
daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan udara rendah. Gerakan udara tersebut
dinamakan angin.
c. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah yang memiliki tekanan udara
maksimum ke daerah yang memiliki tekanan udara minimum. Jika terjadi pemanasan,
udara akan memuai sehingga udara menjadi lebih ringan dan naik. Jika ini terjadi,
tekanan udara turun karena udara berkurang, kemudian udara dingin di sekitarnya
mengalir ke tempat yang memiliki tekanan rendah.
Menurut Hukum Buys Ballot, udara bergerak dari daerah yang memilikiv tekanan
maksimum ke daerah yang memiliki tekanan minimum. Di belahan bumi utara udara
berbelok ke kanan dan di belahan bumi selatan udara berbelok ke kiri.
Alat untuk mengukur kecepatan angin adalah anemometer. Arah angin menunjukkan
arah datangnya angin bukan arah ke mana angin bergerak. Arah angin dipengaruhi
oleh rotasi bumi. Oleh karena bumi berbentuk bulat, maka terjadi pembelokan arah
angin. Di daerah khatulistiwa pembelokannya sama dengan O derajat. Semakin ke
utara atau ke selatan pembelokannya semakin besar.
Untuk memudahkan dalam pemberian informasi, kecepatan angin diukur dengan
menggunakan Skala Beaufort.
Angin dapat digolongkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu angin musim dan angin
lokal.
1) Angin Musim
Angin musim adalah angin yang bersifat musiman. Angin musim dibedakan atas
angin pasat dan angin muson.
a) Angin Pasat
Angin pas at adalah angin yang bertiup sepanjang tahun dari daerah subtropis
ke daerah tropis (khatulistiwa). Angin pasat dibedakan atas angin pasat timur
laut yang bertiup di belahan bumi utara dan angin pasat tenggara yang bertiup
di belahan bumi selatan.
Di daerah khatulistiwa kedua angin pasat tersebut bertemu. Tempat pertemuan
kedua angin pasat disebut Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT). DKAT
adalah suatu zona atau wilayah yang memiliki suhu tertinggi dibandingkan
dengan daerah sekitarnya. Oleh sebab itu, daerah ini disebut jugaEquator
Thermal. Letaknya pada 23,5°LU dan 23,5°1S yang selalu bergerak setiap 14
hari, yaitu bergeser dari utara ke selatan atau sebaliknya.
DKAT ditandai dengan temperatur yang selalu tinggi sehingga massa udara
tersebut dipaksa naik secara vertikal (konveksi). Hal ini menyebabkan DKAT
terbebas dari adanya angin topan sehingga disebut daerah doldrums (wilayah
tenang). Udara di atas daerah ekuator yang mengalir turun di daerah subtropis
disebut angin anti-pasat. Di belahan bumi utara disebut angin anti• pasat barat
daya dan di belahan bumi selatan disebut angin anti-pasat barat laut. Angin
anti-pasat bersifat kering sehingga menyebabkan terbentuknya gurun, seperti
Gurun Sahara dan Gurun Australia.
b) Angin Muson
Angin muson adalah angin yang berganti arah secara berlawanan setiap tahun.
Umumnya pada setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan
setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah.
Di Indonesia yang secara geografis terletak di antara dua benua (Asia dan
Australia) dan dua samudra (Pasifik dan Hindia) serta letak matahari yang
berubah setiap enam bulan berada di utara dan enam bulan berada di selatan
khatulistiwa, angin pasat mengalami perubahan menjadi angin muson barat
dan angin muson timur.
Pada Oktober-April, matahari berada di belahan langit selatan sehingga Benua
Australia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari daripada Benua Asia.
Akibatnya di Australia terdapat pusat tekanan udara rendah (depresi),
sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi (kompresi).
Angin ini melewati Samudra Pasifik dan Samudra Hindia yang luas sehingga
banyak membawa uap air yang mengakibatkan di Indonesia terjadi musim
hujan. Angin muson ini diberi nama angin muson barat. Musim penghujan
meliputi hampir seluruh wilayah Indonesia, hanya saja persebarannya tidak
merata. Semakin ke timur curah hujan semakin berkurang karena kandungan
uap airnya semakin sedikit.
Pada April-Oktober, matahari berada di belahan langit utara sehingga Benua
Asia lebih panas daripada Benua Australia. Akibatnya, di Asia terdapat pusat-
pusat tekanan udara rendah, sedangkan di Australia terdapat pusat• pusat
tekanan udara tinggi yang menyebabkan terjadinya arus angin dari Australia
menuju Asia.
Oleh karena tidak melewati lautan yang luas maka angin ini tidakbanyak
mengandung uap air sehingga di Indonesia terjadi musim kemarau, kecuali
pantai barat Sumatra, Sulawesi Tenggara, dan pantai selatan Papua.
Antara kedua musim tersebut terdapat musim pancaroba. Adapun ciri• ciri
musim pancaroba, yaitu udara terasa panas, arah angin tidak teratur, dan terjadi
hujan secara tiba-tiba dalam waktu singkat serta lebat.
2) Angin Lokal
Di samping angin musim, di Indonesia juga terdapat angin lokal (setempat), yaitu
sebagai berikut.
a) Angin Darat dan Angin Laut
Angin darat dan angin laut merupakan jenis angin yang biasa dirasakan dalam
kehidupan sehari-hari, terutama penduduk yang tinggal menetap di daerah
pesisir.
Daratan sebagai benda padat akan mudah menyerap panas sinar matahari dan
lebih cepat melepaskan panas. Oleh karenaitu, pada malam hari daratan lebih
cepat dingin daripada laut. Oleh karena suhu di daratan pada malam hari lebih
rendah maka tekanan udara di daratan tinggi (maksimum) sedangkan tekanan
udara di lautan cenderung lebih rendah (minimum).
Sesuai dengan Hukum Buys Ballot, udara akan bergerak dari daerah
bertekanan udara maksimum ke minim um. Jadi, pada malam hari bertiuplah
angin dari darat menuju laut. Itulah yang dinamakan angin darat. Angin darat
dimanfaatkan oleh para nelayan tradisional pergi melaut pada malam hari.
Pada siang hari, daratan lebih cepat menerima panas dan lautan relatif lebih
lambat. Hal tersebut menyebabkan daratan merupakan pusat tekanan rendah
(minimum) dan lautan merupakan pusat tekanan tinggi (maksimum). Oleh
karena itu, pada siang hari berhembuslah angin dari laut menuju darat. Itulah
yang dinamakan angin laut.
b) Angin Gunung dan Angin Lembah
Angin gunung merupakanjenis angin yang bergerakdari gunung
menujulembah, dan sebaliknya angin lembah bertiup dari lembah menuju
gunung. Proses terjadinya angin gunung dan angin lembah tidak jauh berbeda
dengan angin darat dan angin laut. Angin gunung dan angin lembah pun
termasuk kelompok angin lokal. Amatilah gambar berikut yang menjelaskan
tentang proses dan pola pergerakan angin gunung dan angin lembah.
c) Angin Jatuh (Fohn)
Angin Fohn adalah angin jatuh atau turun yang kering dan panas. Angin ini
sifatnya panas, kering, kencang, dan ribut. Proses terbentuknya angin Fohn,
yaitu jika ada gerakan massa udara yang menaiki suatu pegunungan dengan
ketinggian lebih dari 200 meter. Massa udara yang naik tersebut akan
mengalami kondensasi sehingga terjadi hujan pada lereng tersebut. Kemudian,
angin bergerak menuruni pegunungan sehin gga suhu udaranya panas dengan
kecepatan tinggi.
An gin Fohn yang terdapat di Indonesia, antara lain Angin Bohorok (Deli),
Angin Kumbang (Cirebon), Angin Gending (Pasuruan), Angin Wambraw
(Biak), dan Angin Brubu (Sulawesi Selatan).
Angin Kumbang yang bertiup dari Pegunungan Kumbang Brebes ini memiliki
kecepatan hingga 15 knot atau 30 kilometer per jam melewati Cirebon,
Indramayu, Brebes, dan Pemalang. Angin Kumbang dapat bertiup lebih
kencang, khususnya mulai pukul 18.00 hingga pukul 23.00 WIB. Angin
Kumbang ini terjadi setiap tahun antara Agustus sampai akhir Oktober.
Angin Bohorok adalah angin Fohn yang bertiup di daerah dataran rendah Deli
Utara, Sumatra Utara. Oleh karena datangnya dari arah Kota Bohorok,
dinamakan Angin Bohorok. Bohorok terletak pada arah barat laut dari Medan.
Tanda-tanda terjadinya Angin Bohorok, yaitu suhu panas yang muncul dari
arah Pegunungan Bohorok dan dapat dilihat dari mulai mengeringnya daun-
daun.
Angin Gentling adalah angin Fohn yang berembus dari gunung dan
pegunungan di sebelah tenggaramenuju Probolinggo,Jawa Timur. Dinamakan
demikian karena datangnya dari arah Kota Gentling.
Dampak angin Fohn, antara lain sebagai berikut.
1) Udang menjadi stress seperti yang sering terjadi di Cirebon dan Indramayu.
2) Rusaknya tanaman tembakau seperti di daerah Deli Sumatra Utara.
d. Kelembapan Udara
Kelembapan udara berkaitan dengan kandungan air dalam udara. Semakin banyak
kandungan air di udara maka udara tersebut semakin lembap. Semakin banyak
matahari menyinari, maka penguapan akan semakin tinggi sehingga kelembapan juga
semakin tinggi. Kelembapan udara dibedakan atas dua jenis, yaitu sebagai berikut.
1) Kelembapan absoluut, yaitu banyaknya uap air yang terdapat pada udara di suatu
tempat. Kelembapan absolut dinyatakan dengan banyaknya gram uap air dalam 1
m3 udara.
2) Kelembapan relatif, yaitu perbandingan jumlah uap air dalam udara (kelembapan
absolut) dengan jumlah uap air maksimum dalam udara tersebut dalam suhu yang
sama dan dinyatakan dalam persen (%).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi sebuah planet, termasuk bumi.
Atmosfer terdiri atas tiga komponen utama, yakni gas, uap air, dan aerosol. Atmosfer tersusun
atas beberapa lapisan yang dinamai menurut fenomena yang terjadi pada lapisan tersebut,
antara lain troposfer, tropopause, stratosfer, stratopause, mesosfer, mesopause, dan thermosfer
atau ionosfer. Peranan atmosfer antara lain sebagai pengendali suhu di bumi, stabilisator
unsur-unsur cuaca, penahan radiasi ultraviolet dari matahari, penyedia O2, CO2, dan N2 bagi
kehidupan serta sebagai penunjang komunikasi radio.

3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan diatas, penulis mengemukakan beberapa
saran sebagai berikut :
1. Model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa lebih tinggi
dibandingkan dengan model pembelajaran berbasis tema jika diterapkan pada indicator
menjelaskan ciri-ciri lapisan atmosfer dan pemanfaatannya, menganalisis dinamika unsur-
unsur cuaca dan iklim dan menunjukkan persebaran iklim di dunia, mengidentifikasi
faktor-faktor penyebab terjadinya pemanasan global. Sedangkan model pembelajaran
berbasis tema dapat meningkatkan hasil belajar siswa lebih tinggi dibandingkan dengan
model pembelajaran berbasis masalah pada indikator mengklasifikasikan berbagai tipe
iklim, menjelaskan informasi tentang persebaran curah hujan di Indonesia. Oleh karena
itu, bagi guru bidang studi geografi, strategi pembelajaran ini dapat diterapkan dalam
pembelajaran geografi sebagai salah satu alternatif strategi pembelajaran untuk dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Agar kegiatan pembelajaran berlangsung secara efektif, maka rencana pembelajaran harus
dibuat secara jelas disesuaikan dengan materi yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA

pbcahyono.files.wordpress.com/2012/01/atmosfer.doc/ Di unggah pada hari Senin, 30 april


2012
http://alenmarlissmpn1gresik.wordpress.com/2010/01/10/lapisan-atmosfir-atmosfir-bumi/ Di
unggah pada hari Rabu, 2 mei 2012
http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_karbon/ Di unggah Pada  hari Rabu, 2 mei 2012
http://pesonageografi.wordpress.com/2011/01/22/manfaat-atmosfer-dalam-kehidupan/ Di
unggah Pada hari Rabu,  2 mei 2012
http://iwandahnial.wordpress.com/2011/03/25/debu-alami-mendinginkan-bumi-sekaligus-
menghangatkan-atmosfer/ Di unggah pada hari Rabu, 2 mei 2012
http://arinifisikauin.wordpress/2011/04/09/atmosfer/ Di unggah Pada hari Rabu, 2 mei 2012

Anda mungkin juga menyukai