Kelompok 4
Nama Anggota :
1. Afifah Putra Triwinarti (01)
2. Anisyah Meilani (02)
3. Dias Pratama (05)
4. Hermalla Ridho D. (10)
5. Ilham Ramah F. (13)
6. Mukhamad Abdul G. (19)
7. Rega Putra R. (24)
8. Salsa Syabilla (29)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas karya tulis kami yang berjudul :
“Efek Rumah Kaca “ dengan baik dan lancar.
Upaya kami ini bagai setetes air ditengah samudra dunia pendidikan nasional. Namun,
kami selalu mengharap apa yang kami perbuat dapat turut serta menyukseskan tujuan
pendidikan nasional demi kemajuan bangsa.
Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan, oleh karena itu,kritik dan saran kami harapkan demi kesempurnaan karya
tulis ini.
Akhir kata semoga hasil karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan
bagi penyusun khususnya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhir-akhir muncul berbagai pemberitaan melalui media massa, baik cetak maupun
elektronik tentang peristiwa alam yang sering terjadi. Peristiwa alam itu terjadi hampir di
seluruh wilayah tanah air kita, mulai dari badai topan, air laut pasang yang menyebabkan
banjir di daerah-daerah yang dekat dengan pantai, curah hujan yang tinggi hingga
menyebabkan banjir, angin puting beliung yang merobohkan rumah-rumah warga, dan
masih benyak peristiwa-peristiwa alam lainnya yang menyebabkan sebagian besar warga
merasa resah. Oleh karena itu, pemerintah menyebutnya sebagai bencana nasional dan
juga merupakan bencana internasional, karena peristiwa tersebut tidak hanya terjadi di
Indonesia melainkan juga terjadi di mancanegara. Peristiwa-peristiwa alam tersebut
diyakini sebagai dampak dari adanya pemanasan global yang mengakibatkan perubahan
iklim dunia.
Dikutip dari laporan terakhir Panel PBB untuk Perubahan Iklim atau United Nations
Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC) yang diumumkan di Valencia, sabtu
(19/11) yang menyatakan bahwa pemanasan global merupakan sesuatu yang tak
terbantahkan lagi dan dapat menimbulkan dampak yang mengerikan. Pernyataan tersebut
membawa seluruh pemerintah negara-negara dunia di bawah pimpinan sekretaris jenderal
PBB Ban Kin Moon mengambil kebijakan untuk merespon terjadinya peristiwa tersebut
dalam konferensi (KTT) perubahan iklim yang telah berlangsung awal desember lalu.
Menurut laporan dari IPCC tersebut mengungkapkan bahwa manusia merupakan
penyebab utama terjadinya pemanasan global di muka bumi ini. Emisi gas rumah kaca
mengalami kenaikan hingga mencapai 70% antara tahun 1970 sampai dengan 2004.
konsentrasi gas karbondioksida di atmosfer jauh lebih tinggi dari kandungan alaminya
dalam 650 ribu tahun terakhir. Rata-rata temperatur global telah naik mencapai 1,3 derajat
Fahrenheit (setara 0,72 derjat Celcius) dalam 100 tahun terakhir. Naiknya temperatur
global tersebut mengakibatkan naiknya permukaan air laut hingga mencapai rata-rata
0,175 cm setiap tahun sejak 1961. sekitar 20 hingga 30 persen spesies tumbuh-tumbuhan
dan hewan berisiko punah jika temperatur terus naik hingga mencapai 2,7 derajat
Fahrenheit (1,5 derajat Celcius). Jika kenaikannya mencapai 3 derajat Celcius, maka
diperkirakan ada 40 hingga 70 persen spesies yang musnah.
Meskipun negara-negara miskin yang akan merasakan dampak sangat buruk, akan
tetapi perubahan iklim juga melanda negara-negara maju sebagai penyumbang emisi gas
terbesar. Pada tahun 2020 diperkirakan 75 juta hingga 250 juta penduduk Afrika akan
kekurangan sumber air, sedangkan penduduk kota-kota besar di Asia akan berisiko
terlanda banjir dan rob. Di Eropa, kepunahan spesies akan ekstensif, sementara di
Amerika Utara gelombang pans makin lama dan menyengat sehingga perebutan sumber
air akan semakin tinggi. Kondisi cuaca ekstrim akan menjadi peristiwa rutin, dengan
adanya badai tropis yang sering terjadi dan semakin besar intensitasnya. Gelombang
panas dan hujan lebat akan melanda area yang semakin luas. Resiko terjadinya kebakaran
hutan dan penyebaran penyakit semakin meningkat. Sementara itu, kekeringan akan
menurunkan produktivitas lahan dan kualitas air. Kenaikan permukaan air laut akan
memicu terjadinya banjir yang lebih luas sehingga mengasinkan air tawar dan
menggeruskan kawasan pesisir.
Kejadian-kejadian tersebut sangat mengerikan bagi seluruh penduduk dunia. Hal itu
telah dibuktikan dengan terjadinya peritiwa-peristiwa alam dimana-mana yang
sebelumnya tidak pernah kita duga dan menimbulkan banyak korban. Sebagai penduduk
dunia kita harus memperkecil kemungkinan terjadinya peristiwa-peristiwa akibat
pemanasan global tersebut dengan mengambil beberapa langkah, yakni ikut serta dalam
mengembalikan keseimbangan lingkungan mulai dari sekarang.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan beberapa masalah, antara lain:
1. Apakah penyebab dari pemanasan global yang sedang terjadi di permukaan bumi ini?
2. Apakah dampak akibat pemanasan global bagi kehidupan di bumi?
3. Bagaimana cara mengurangi pemanasan global di muka bumi ini?
C. Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1. Mengungkap hal-hal yang menyebabkan pemanasan global di muka bumi.
2. Mengungkap dampak negatif akibat pemanasan global bagi kehidupn di bumi.
3. Memaparkan cara-cara untuk mengurangi terjadinya pemanasan global di muka bumi.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis, makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk mengetahui dan memahami
penyebab terjadinya pemanasan global, dampak negatif yang ditimbulkan bagi
kehidupan di bumi serta hal-hal yang harus dilakukan untuk mengurangi terjadinya
pemanasan global di muka bumi.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, makalah ini bermafaat bagi pembaca untuk ikut serta dalam memperbaiki
keseimbangan lingkungan dengan melakukan berbagai hal sehingga dapat
mengurangi pemanasan global yang berakibat buruk bagi kehidupan di muka bumi.
Bagi guru, dengan mengetahui dan memahmi penyebab terjadinya pemanasan global,
maka guru dapat mengajak siswa untuk ikut berpartisipasi dalam memperbaiki
keseimbangan lingkungan sejak dini, misalnya dengan melakukan demonstrasi
tentang pengurangan terjadinya pemanasan global.
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah efek rumah kaca dalam bahasa inggris disebut green house efect, pada
awalnya berasal dari pengalaman para petani yang tinggal di daerah beriklim sedang
yang memanfaatkan rumah kaca untuk menanam dan menyimpan sayur mayur dan
bunga-bungaan di musim dingin. Para petani tersebut menggunakan rumah kaca
karena sifat kaca yang mudah menyerap panas dan sulit melepas panas, di dalam
rumah kaca suhunya lebih tinggi dari pada di luar rumah kaca, karena cahaya
matahari yang menembus kaca akan dipantulkan kembali oleh benda-benda di dalam
ruangan rumah kaca sebagai gelombang panas berupa gelombang sinar infra merah,
tetapi gelombang panas tersebut terperangkap di dalam ruangan rumah kaca dan
tidak bercampur dengan udara dingin di luar ruangan.
Dari situlah istilah efek rumah kaca muncul, bumi diibaratkan sebagai
tanaman, dan kaca sebagai atmosfer bumi, dimana atmosfer ini befungsi untuk
menjaga suhu bumi agar tetap hangat walaupun di musim dingin.
Efek rumah kaca sangat berguna bagi kehidupan di bumi karena gas-gas dalam
atmosfer dapat menyerap gelombang panas dari sinar matahari menjadikan suhu di
bumi tidak terlalu rendah untuk dihuni makhluk hidup. Seandainya tidak ada gas
rumah kaca jadi tidak ada efek rumah kaca, suhu di bumi rata-rata hanya akan -18 0 C,
suhu yang terlalu rendah bagi sebagian besar makhluk hidup, termasuk manusia.
Tetapi dengan adanya efek rumah kaca suhu rata-rata di bumi menjadi 33 0C lebih
tinggi , yaitu 15 0C, suhu ini sesuai bagi kelangsungan kehidupan makhluk hidup.
Jadi, Efek Rumah Kaca adalah terjadinya suatu proses pemanasan pada
permukaan dari suatu benda yang berada di langit yang terjadi dan disebabkan oleh
adanya komposisi serta keadaan lingkar atmosfernya tersebut, contohnya adalah
planet-planet, satelit buatan indonesia yang berterbangan diangkasa dan sebagainya
yang menghimpun di angkasa raya. bisa kita rasakan saat ini betapa bumi sudah
menjadi terasa amat panas sekali dan juga mengakibatkan terjadinya tenaga eksogen
dan endogen di bumi.
Gas Rumah Kaca
1. Uap air
Uap air adalah gas rumah kaca yang timbul secara alami dan
bertanggungjawab terhadap sebagian besar dari efek rumah kaca.Konsentrasi uap
air berfluktuasi secara regional, dan aktivitas manusia tidak secara langsung
mempengaruhi konsentrasi uap air kecuali pada skala lokal.
2. Karbondioksida
Manusia telah meningkatkan jumlah karbondioksida yang dilepas ke
atmosfer ketika mereka membakar bahan bakar fosil , limbah padat, dan kayu
untuk menghangatkan bangunan, menggerakkan kendaraan dan
menghasilkan listrik . Pada saat yang sama, jumlah pepohonan yang mampu
menyerap karbondioksida semakin berkurang akibat perambahan hutan untuk
diambil kayunya maupun untuk perluasan lahan pertanian.
3. Metana
Metana yang merupakan komponen utama gas alam juga termasuk gas
rumah kaca.Ia merupakan insulator yang efektif, mampu menangkap panas 20
kali lebih banyak bila dibandingkan karbondioksida. Metana dilepaskan selama
produksi dan transportasi batu bara,gas alam, dan minyak bumi. Metana juga
dihasilkan dari pembusukan limbah organik di tempat pembuangan sampah
(landfill), bahkan dapat keluarkan oleh hewan-hewan tertentu, terutamasapi,
sebagai produk samping dari pencernaan.Sejak permulaan revolusi industri pada
pertengahan 1700-an, jumlah metana di atmosfer telah meningkat satu setengah
kali lipat.
4. Nitrogen Oksida
Nitrogen oksida adalah gas insulator panas yang sangat kuat.Ia dihasilkan
terutama dari pembakaran bahan bakar fosil dan oleh lahan pertanian. Nitrogen
oksida dapat menangkap panas 300 kali lebih besar dari
karbondioksida.Konsentrasi gas ini telah meningkat 16 persen bila dibandingkan
masa pre-industri.
5. Gas lainnya
Gas rumah kaca lainnya dihasilkan dari berbagai proses manufaktur.
Campuran berflourinasi dihasilkan dari
peleburan alumunium .Hidrofluorokarbon (HCFC-22) terbentuk selama
manufaktur berbagai produk, termasuk busa untuk insulasi, perabotan (furniture),
dan temoat duduk di kendaraan. Lemari pendingin di beberapa negara
berkembang masih menggunakan klorofluorokarbon (CFC) sebagai media
pendingin yang selain mampu menahan panas atmosfer juga mengurangi
lapisan ozon (lapisan yang melindungi bumi dari radiasiultraviolet ).
yaitu ketika sinar radiasi matahari menembus kaca sebagai gelombang pendek
sehingga panasnya diserapa oleh bumi dan tanaman yang ada di dalam rumah kaca
tersebut. Untuk selanjutnya, panas tersebut di radiasikan kembali namun dengan
panjang gelombang yang panjang(panjang geklombang berbanding dengan energi)
sehingga sinar radiasi tersebut tidak dapat menembus kaca. Akibatnya, suhu di dalam
rumah kaca lebih tinggi dibandingkan dengan suhu yang di luar rumah kaca.
A. Kesimpulan
Adanya efek rumah kaca adalah disebabkan oleh bertambahnya jumlah gas-gas
rumah kaca (GRK) di atmosfir yang menyebabkan energi panas yang seharusnya
dilepas ke luar atmosfir bumi dipantulkan kembali ke permukaan dan menyebabkan
temperatur permukaan bumi menjadi lebih panas. Gas-gas rumah kaca itu antara lain :
Uap air, Karbondioksida, Metana, Nitrogen Oksida, Gas lainnya
berupa Hidrofluorokarbon (HCFC-22), klorofluorokarbon (CFC) , PFCs
(Perfluorocarbons) dan SF6 (Sulphur hexafluoride).Akibat yang ditimbulkan dari efek
rumah kaca memiliki dampak negatif dan positif, tetapi kebanyakan dampak yang
ditimbulkan adalah dampak negatif karena merugikan kesejahteran makhluk hidup.
Beberapa solusi untuk mengatasi adanya efek rumah kaca dapat dilakukan dari
pihak pemerintah dan masyarakat untuk meminimalisasi dampak yang
ditimbulkan.Dari pemerintah dapat dilakukan dengan membuat kebijakan untuk
mengajak masyarakat dalam menanggulangi efek rumah kaca. Sementara masyarakat
dapat melakukan kegiatan-kegiatan dalam kehidupan sehari-hari misalnya:
penghematan penggunaan alat listrik, keefisienan penggunaan kendaraan bermotor
dengan cara menghemat BBM, Go green dengan reboisasi atau penanaman pohon,
pengelolaan sampah, beradaptasi dengan dapak efek rumah kaca.
B. Saran
Melalui pembahasan dalam paper ini diharapkan mahasiswa, maupun para pembaca
mampu dan mau mengetahui dan memahami efek rumah kaca, proses terjadinya efek
rumah kaca, penyebab timbulnya efek rumah kaca, akibat yang ditimbulkan, dan
solusi dalam menanggulangi dampaknya.
DAFTAR PUSTAKA
http://ikabuh.files.wordpress.com/2013/10/tugas-2-efek-rumah-kaca.pdf