Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

EFEK RUMAH KACA

Kelompok 4
Nama Anggota :
1. Afifah Putra Triwinarti (01)
2. Anisyah Meilani (02)
3. Dias Pratama (05)
4. Hermalla Ridho D. (10)
5. Ilham Ramah F. (13)
6. Mukhamad Abdul G. (19)
7. Rega Putra R. (24)
8. Salsa Syabilla (29)

SMP NEGERI 1 SAMBIREJO


TAHUN PELAJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas karya tulis kami yang berjudul :
“Efek Rumah Kaca “ dengan baik dan lancar.
Upaya kami ini bagai setetes air ditengah samudra dunia pendidikan nasional. Namun,
kami selalu mengharap apa yang kami perbuat dapat turut serta menyukseskan tujuan
pendidikan nasional demi kemajuan bangsa. 
Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan, oleh karena itu,kritik dan saran kami  harapkan demi kesempurnaan karya
tulis ini.
Akhir kata semoga hasil karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan
bagi penyusun khususnya.

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akhir-akhir muncul berbagai pemberitaan melalui media massa, baik cetak maupun
elektronik tentang peristiwa alam yang sering terjadi. Peristiwa alam itu terjadi hampir di
seluruh wilayah tanah air kita, mulai dari badai topan, air laut pasang yang menyebabkan
banjir di daerah-daerah yang dekat dengan pantai, curah hujan yang tinggi hingga
menyebabkan banjir, angin puting beliung yang merobohkan rumah-rumah warga, dan
masih benyak peristiwa-peristiwa alam lainnya yang menyebabkan sebagian besar warga
merasa resah. Oleh karena itu, pemerintah menyebutnya sebagai bencana nasional dan
juga merupakan bencana internasional, karena peristiwa tersebut tidak hanya terjadi di
Indonesia melainkan juga terjadi di mancanegara. Peristiwa-peristiwa alam tersebut
diyakini sebagai dampak dari adanya pemanasan global yang mengakibatkan perubahan
iklim dunia.
Dikutip dari laporan terakhir Panel PBB untuk Perubahan Iklim atau United Nations
Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC) yang diumumkan di Valencia, sabtu
(19/11) yang menyatakan bahwa pemanasan global merupakan sesuatu yang tak
terbantahkan lagi dan dapat menimbulkan dampak yang mengerikan. Pernyataan tersebut
membawa seluruh pemerintah negara-negara dunia di bawah pimpinan sekretaris jenderal
PBB Ban Kin Moon mengambil kebijakan untuk merespon terjadinya peristiwa tersebut
dalam konferensi (KTT) perubahan iklim yang telah berlangsung awal desember lalu.
Menurut laporan dari IPCC tersebut mengungkapkan bahwa manusia merupakan
penyebab utama terjadinya pemanasan global di muka bumi ini. Emisi gas rumah kaca
mengalami kenaikan hingga mencapai 70% antara tahun 1970 sampai dengan 2004.
konsentrasi gas karbondioksida di atmosfer jauh lebih tinggi dari kandungan alaminya
dalam 650 ribu tahun terakhir. Rata-rata temperatur global telah naik mencapai 1,3 derajat
Fahrenheit (setara 0,72 derjat Celcius) dalam 100 tahun terakhir. Naiknya temperatur
global tersebut mengakibatkan naiknya permukaan air laut hingga mencapai rata-rata
0,175 cm setiap tahun sejak 1961. sekitar 20 hingga 30 persen spesies tumbuh-tumbuhan
dan hewan berisiko punah jika temperatur terus naik hingga mencapai 2,7 derajat
Fahrenheit (1,5 derajat Celcius). Jika kenaikannya mencapai 3 derajat Celcius, maka
diperkirakan ada 40 hingga 70 persen spesies yang musnah.
Meskipun negara-negara miskin yang akan merasakan dampak sangat buruk, akan
tetapi perubahan iklim juga melanda negara-negara maju sebagai penyumbang emisi gas
terbesar. Pada tahun 2020 diperkirakan 75 juta hingga 250 juta penduduk Afrika akan
kekurangan sumber air, sedangkan penduduk kota-kota besar di Asia akan berisiko
terlanda banjir dan rob. Di Eropa, kepunahan spesies akan ekstensif, sementara di
Amerika Utara gelombang pans makin lama dan menyengat sehingga perebutan sumber
air akan semakin tinggi. Kondisi cuaca ekstrim akan menjadi peristiwa rutin, dengan
adanya badai tropis yang sering terjadi dan semakin besar intensitasnya. Gelombang
panas dan hujan lebat akan melanda area yang semakin luas. Resiko terjadinya kebakaran
hutan dan penyebaran penyakit semakin meningkat. Sementara itu, kekeringan akan
menurunkan produktivitas lahan dan kualitas air. Kenaikan permukaan air laut akan
memicu terjadinya banjir yang lebih luas sehingga mengasinkan air tawar dan
menggeruskan kawasan pesisir.
Kejadian-kejadian tersebut sangat mengerikan bagi seluruh penduduk dunia. Hal itu
telah dibuktikan dengan terjadinya peritiwa-peristiwa alam dimana-mana yang
sebelumnya tidak pernah kita duga dan menimbulkan banyak korban. Sebagai penduduk
dunia kita harus memperkecil kemungkinan terjadinya peristiwa-peristiwa akibat
pemanasan global tersebut dengan mengambil beberapa langkah, yakni ikut serta dalam
mengembalikan keseimbangan lingkungan mulai dari sekarang.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan beberapa masalah, antara lain:
1. Apakah penyebab dari pemanasan global yang sedang terjadi di permukaan bumi ini?
2. Apakah dampak akibat pemanasan global bagi kehidupan di bumi?
3. Bagaimana cara mengurangi pemanasan global di muka bumi ini?

C. Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1. Mengungkap hal-hal yang menyebabkan pemanasan global di muka bumi.
2. Mengungkap dampak negatif akibat pemanasan global bagi kehidupn di bumi.
3. Memaparkan cara-cara untuk mengurangi terjadinya pemanasan global di muka bumi.

D. Manfaat
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis, makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk mengetahui dan memahami
penyebab terjadinya pemanasan global, dampak negatif yang ditimbulkan bagi
kehidupan di bumi serta hal-hal yang harus dilakukan untuk mengurangi terjadinya
pemanasan global di muka bumi.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, makalah ini bermafaat bagi pembaca untuk ikut serta dalam memperbaiki
keseimbangan lingkungan dengan melakukan berbagai hal sehingga dapat
mengurangi pemanasan global yang berakibat buruk bagi kehidupan di muka bumi.
Bagi guru, dengan mengetahui dan memahmi penyebab terjadinya pemanasan global,
maka guru dapat mengajak siswa untuk ikut berpartisipasi dalam memperbaiki
keseimbangan lingkungan sejak dini, misalnya dengan melakukan demonstrasi
tentang pengurangan terjadinya pemanasan global.
BAB II
PEMBAHASAN  

A. PENGERTIAN EFEK RUMAH KACA

Istilah efek rumah kaca dalam bahasa inggris disebut green house efect, pada
awalnya berasal dari pengalaman para petani yang tinggal di daerah beriklim sedang
yang memanfaatkan rumah kaca untuk menanam dan menyimpan sayur mayur dan
bunga-bungaan di musim dingin. Para petani tersebut menggunakan rumah kaca
karena sifat kaca yang mudah menyerap panas dan sulit melepas panas, di dalam
rumah kaca suhunya lebih tinggi dari pada di luar rumah kaca, karena cahaya
matahari yang menembus kaca akan dipantulkan kembali oleh benda-benda di dalam
ruangan rumah kaca sebagai gelombang panas berupa gelombang sinar infra merah,
tetapi gelombang panas tersebut terperangkap di dalam ruangan rumah kaca dan
tidak bercampur dengan udara dingin di luar ruangan.
Dari situlah istilah efek rumah kaca muncul, bumi diibaratkan sebagai
tanaman, dan kaca sebagai atmosfer bumi, dimana atmosfer ini befungsi untuk
menjaga suhu bumi agar tetap hangat walaupun di musim dingin.
Efek rumah kaca sangat berguna bagi kehidupan di bumi karena gas-gas dalam
atmosfer dapat  menyerap gelombang panas dari sinar matahari menjadikan suhu di
bumi tidak terlalu rendah untuk dihuni makhluk hidup. Seandainya tidak ada gas
rumah kaca jadi tidak ada efek rumah kaca, suhu di bumi rata-rata hanya akan -18 0 C,
suhu yang terlalu rendah bagi sebagian besar makhluk hidup, termasuk manusia.
Tetapi dengan adanya efek rumah kaca suhu rata-rata di bumi menjadi 33 0C lebih
tinggi , yaitu 15 0C, suhu ini sesuai bagi kelangsungan kehidupan makhluk hidup.
Jadi, Efek Rumah Kaca adalah terjadinya suatu proses pemanasan pada
permukaan dari suatu benda yang berada di langit yang terjadi dan disebabkan oleh
adanya komposisi serta keadaan lingkar atmosfernya tersebut, contohnya adalah
planet-planet, satelit buatan indonesia yang berterbangan diangkasa dan sebagainya
yang menghimpun di angkasa raya. bisa kita rasakan saat ini betapa bumi sudah
menjadi terasa amat panas sekali dan juga mengakibatkan terjadinya tenaga eksogen
dan endogen di bumi.
Gas Rumah Kaca
1. Uap air
Uap air adalah gas rumah kaca yang timbul secara alami dan
bertanggungjawab terhadap sebagian besar dari efek rumah kaca.Konsentrasi uap
air berfluktuasi secara regional, dan aktivitas manusia tidak secara langsung
mempengaruhi konsentrasi uap air kecuali pada skala lokal.

2. Karbondioksida
Manusia telah meningkatkan jumlah karbondioksida yang dilepas ke
atmosfer ketika mereka membakar bahan bakar fosil , limbah padat, dan kayu
untuk menghangatkan bangunan, menggerakkan kendaraan dan
menghasilkan listrik . Pada saat yang sama, jumlah pepohonan yang mampu
menyerap karbondioksida semakin berkurang akibat perambahan hutan untuk
diambil kayunya maupun untuk perluasan lahan pertanian.
3. Metana
Metana yang merupakan komponen utama gas alam juga termasuk gas
rumah kaca.Ia merupakan insulator yang efektif, mampu menangkap panas 20
kali lebih banyak bila dibandingkan karbondioksida. Metana dilepaskan selama
produksi dan transportasi batu bara,gas alam, dan minyak bumi. Metana juga
dihasilkan dari pembusukan limbah organik di tempat pembuangan sampah
(landfill), bahkan dapat keluarkan oleh hewan-hewan tertentu, terutamasapi,
sebagai produk samping dari pencernaan.Sejak permulaan revolusi industri pada
pertengahan 1700-an, jumlah metana di atmosfer telah meningkat satu setengah
kali lipat.
4. Nitrogen Oksida
Nitrogen oksida adalah gas insulator panas yang sangat kuat.Ia dihasilkan
terutama dari pembakaran bahan bakar fosil dan oleh lahan pertanian. Nitrogen
oksida dapat menangkap panas 300 kali lebih besar dari
karbondioksida.Konsentrasi gas ini telah meningkat 16 persen bila dibandingkan
masa pre-industri.
5. Gas lainnya
Gas rumah kaca lainnya dihasilkan dari berbagai proses manufaktur.
Campuran berflourinasi dihasilkan dari
peleburan alumunium .Hidrofluorokarbon  (HCFC-22) terbentuk selama
manufaktur berbagai produk, termasuk busa untuk insulasi, perabotan (furniture),
dan temoat duduk di kendaraan. Lemari pendingin di beberapa negara
berkembang masih menggunakan klorofluorokarbon  (CFC) sebagai media
pendingin yang selain mampu menahan panas atmosfer juga mengurangi
lapisan ozon (lapisan yang melindungi bumi dari radiasiultraviolet ).

B. PROSES TERJADINYA EFEK RUMAH KACA

yaitu ketika sinar radiasi matahari menembus kaca sebagai gelombang pendek
sehingga panasnya diserapa oleh bumi dan tanaman yang ada di dalam rumah kaca
tersebut. Untuk selanjutnya, panas tersebut di radiasikan kembali namun dengan
panjang gelombang yang panjang(panjang geklombang berbanding dengan energi)
sehingga sinar radiasi tersebut tidak dapat menembus kaca. Akibatnya, suhu di dalam
rumah kaca lebih tinggi dibandingkan dengan suhu yang di luar rumah kaca.

C. PENYEBAB EFEK RUMAH KACA


Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi
gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya  (CH4(Metan) dan N 2O (Nitrous
Oksida), HFCs (Hydrofluorocarbons), PFCs (Perfluorocarbons) dan SF6 (Sulphur
hexafluoride) di atmosfer yang disebut gas rumah kaca. Kenaikan konsentrasi gas
CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu
bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-
tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.
 Gas rumah kaca dapat dihasilkan baik secara alamiah maupun dari hasil
kegiatan manusia. Namun sebagian besar yang menyebabkan terjadi perubahan
komposisi gas rumah kaca di atmosfer adalah gas-gas buang yang teremisikan
keangkasa sebagai hasil dari aktifitas manusia untuk membangun dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya selama ini. Aktifitas-aktifitas yang menghasilkan gas rumah
kaca diantarnya dari kegiatan perindustrian, penyediaan energi listrik, transportasi
dan hal lain yang bersifat membakar suatu bahan.  Sedangkan dari peristiwa secara
alam juga menghasilkan/ mengeluarkan gas rumah kaca seperti dari letusan gunung
berapi, rawa-rawa, kebakaran hutan, peternakan hingga kita bernafaspun
mengeluarkan gas rumah kaca. Selain itu aktifitas manusia dalam alih guna lahan
juga mengemisikan gas rumah kaca.
Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan efek rumah kaca.
1) Penggundulan hutan
Salah satu penyebab efek rumah kaca adalah penggundulan hutan yang
memicu peningkatan jumlah karbondioksida di atmosfer. Penggundulan hutan
menyebabkan tidak terdapat tumbuhan yang menyerap karbondioksida yang
digunakan dalam proses fotosintesis.Penggundulan hutan  terjadi akibat
kebutuhanlahan untuk perumahan, pertanian, pertanian, dan berbagai macam
infrastruktur yang terus meningkat.
2) Bahan bakar fosil
Gas rumah kaca juga bisa dilepas ke atmosfer karena pembakaran bahan
bakar fosilseperti minyak bumi , batu bara, dan gas.Dan hasil pembakaran
bahan bakar fosil berperan terhadap penambahan gas rumah kaca yang memicu
pemanasan global.
Sebagai contoh, pembakaran pada kendaraan bermotor yang mengonsusmi
bahan bakar sebanyak 7.8 liter per 1000 km dan menemuh jarak 16.000 km,
maka setiap tahunnyaakan mengemisikan 3 ton karbonsioklsida ke udara.
Sumber-sumber emisi karbondioksida yang dihasilkan dari pembakaran bahan
bakar fosil, sebagai berikut :
1) 36 % dari industri energi (pembangkit lisstrik atau kilang minyak)
2) 27% dari sector transportasi
3) 21% dari sekitar industry
4) 15% dari sector rumah tangga dan jasa
5) 1% dari factor lain-lain
3) Pembangkit Listrik tenaga batu bara
Pembangkit listrik ini membuang energy dua kali lipat dari energy yang
dihasilkan. Semisal, enegi yang di gunakan 100 unit sementara energy yang
dihasilkan 35 unit. Maka, energi yang terbuang adalah 65 unit. Setiap 1000
megawatt yang dihasilkan sari pembangkit listrik bertenaga bat bara akan
mengemisikan 5.6 juta ton karbondioksida pertahun.  Disamping itu, peralatan
listrik juga memicu peningkatan efek rumah kaca karena mengandung gas
CFC. Gas CFC yang menumpuk di atmosfer menyebabkan panas bumi yang
seharusnya dipantulkan kembali ke atmosfer terhalang dan memantul kembali
ke bumi sehingga terjadi peningkatan suhu bumi.
Contoh peralatan listrik pengahsil gas rumah kaca adalah lemari es, AC,
aerosol yang terdapat pada penyemprot seperti yang biasa kita gunakan sehari-
hari dalam bentuk parfum, dll.
4) Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk merupakan pemicu tidak langsung dan salah satu
penyebab utama efek rumah kaca.

D. AKIBAT EFEK RUMAH KACA


Efek rumah kaca tentu saja memiliki dampak yang ditimbulkannya, dampak tersebut
dapat berupa dampak negatif dan positif.
1. Dampak negatif antara lain :
a) Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya
perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan
terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi
kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer.
b) Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah
kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut.
c) Efek rumah kaca menjadi penyebab global warming dan perubahan iklim.
Iklim di bumi menjadi tak menentu dan susah diprediksikan, sehingga
mengganggu sistem penerbangan dan petani dalam menentukan masa panen.

2. Dampak positif adanya efek rumah kaca antara lain :


a) Efek rumah kaca sangat berguna bagi kehidupan di bumi karena gas-gas
dalam atmosfer dapat  menyerap gelombang panas dari sinar matahari
menjadikan suhu di bumi tidak terlalu rendah untuk dihuni makhluk
hidup. Seandainya tidak ada gas rumah kaca jadi tidak ada efek rumah
kaca, suhu di bumi rata-rata hanya akan -18 0 C, suhu yang terlalu rendah
bagi sebagian besar makhluk hidup, termasuk manusia. Tetapi dengan
adanya efek rumah kaca suhu rata-rata di bumi menjadi 33 0C lebih
tinggi , yaitu 15 0C, suhu  ini sesuai bagi kelangsungan kehidupan
makhluk hidup.
b) Dengan adanya efek rumah kaca membuat manusia menjadi berhati-hati
dan berhemat terhadap penggunaan bahan bakar fosil, penggunaan
listrik.
c) Dengan adanya efek rumah kaca manusia menjadi sadar bahwa pohon
dan hutan memiliki arti penting sekali bagi kelangsungan kehidupan,
yaitu salah satunya dapat menyerap gas polutan dan menghasilkan
oksigen. Maka reboisasi kembali digalakkan dan penanaman pohon di
kota-kota besar mulai dilakukan.

E. SOLUSI UNTUK MENGATASI EFEK RUMAH KACA


Contoh nyata upaya penanggulangan efek rumah kaca dalam kehidupan sehari-hari
antara lain :
Mengubah perilaku setiap orang
Untuk mencegah terjadinya dampak-dampak dari bahaya efek rumah kaca, tentunya
harus dimulai dari diri sendiri pada setiap orang. Kepedulian setiap individu untuk
melakukan perubahan perilaku pada dirinya akan berdampak bagi generasi penerus di
kemudian hari.
a. Penggunaan alat listrik
Pembangkit listrik merupakan penyumbang emisi yang besar karena masih
menggunakan bahan bakar fosil untuk prosesnya. Sekitar 27% pembangkit listrik
di Jawa-bali menggunakan batubara, batubara sendiri adalah bahan bakar yang
paling kotor karena mengeluarkan emisi paling besar. Perlu diketahui juga, listrik
menyumbang 26 % total emisi yang dihasilkan di Indonesia.
 Menghemat penggunaan Listrik antara pukul 17.00 sampai 22.00.
 Memadamkan listrik jika sedang tidak digunakan. Karena pada
kondisi  standby, alat elektronik masih mengalirkan listrik sebesar 5 watt.
Kabel dari barang elektronik akan  lebih  baik  jika  dilepas  dari stop
kontak bila sudah tidak digunakan
 Menggunakan lampu hemat energi (CFL) dan lampu sensor cahaya untuk
lampu taman, sehingga lampu akan hidup dan mati secara otomatis
tergantung cahaya matahari. Memanfaatkan cahaya matahari untuk
penerangan di dalam ruangan di pagi dan siang hari. Selain menghemat
listrik juga dapat menurunkan emisi penyebab pemanasan global
b. Penggunaan kendaraan bermotor
 Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.
 Mendukung petani local. Dengan membeli produk-produk lokal, maka sama
halnya dengan menghemat bahan bakar dan mengurangi polusi yang
digunakan dan dihasilkan dari kendaraan yang digunakan untuk mengangkut
produk dari luar kota dan luar negeri. Selain itu juga, produk lokal tidak
kalah kualitas dan desainnya dibandingkan produk impor. Semakin banyak
membeli makanan impor, maka semakin besar kontribusi emisi CO2.
 Memperbaiki kualitas kendaraan, melakukan uji emisi dan merawat
kendaraan bermotor dengan baik.
c. Go green
Untuk mengatasi pengurangan polusi udara pada di atmosfer, maka dapat
dilakukan juga penanaman tanaman. Penanaman tanaman dapat berupa pohon
dapat dilakukan di halaman dan tempat-tempat yang banyak menghasilkan polusi
udara, seperti di pinggir-pinggir jalan. Selain itu juga, melakukan reboisasi pada
gunung-gunung yang gundul dan membuat taman-taman di perkotaan atau biasa
disebut dengan taman kota. Penting dilakukan upaya pengendalian keakaran
hutan-hutan dan lahan, pengelolaan system jaringan dan tata air, rehabilitasi
hutan dan lahan, pemberantasan pempembalakan liar, pencegahan deforestasi,
dan pemberdayaaan masyarakat.
d. Pengelolaan sampah
Untuk mengatasi masalah sampah, yang dapat dilakukan adalah :
 Mengurangi penggunaan sampah
 Memisahkan antara sampah organik dengan sampah non organik.
 Menghemat penggunaan kertas. Mengurangi penggunaan tisu
 Membuat kompos
e. Beradaptasi dengan dampak efek rumah kaca
Dengan cuaca yang tidak menentu merupakan salah satu dampak efek
rumah kaca.Mulai saat ini selalu siap sedia jas hujan, payung dan sepatu bot
untuk bepergian.
Bahaya efek rumah kaca mungkin sudah tidak dapat dihindari lagi.Namun,
jika upaya-upaya sederhana di atas dilakukan oleh semua masyarakat secara
bersama-sama dan terus-menerus, maka dampak dari efek rumah kaca dapat
dikurangi.
f. Tidak diperbolehkan menggunakan CFC
Cara lain untuk mengurangi pengaruh negatif dampak rumah kaca dan
pemanasan global adalah dilarangnya penyemprotan menggunakan CFC.
Cara ini dapat diganti dengan penyemprot biasa yang tidak membahayakan
kelangsungan makhluk hidup, dan hal yang paling penting tidak merusak
lingkungan. Pelarangan penggunaan CFC berfungsi melindungi lapisan ozon
yang berpengaruh pada dampak rumah kaca.

F. KETERKAITAN DENGAN 4 PILAR PELAKSANAAN PLH


Empat pilar utama dalam mendukung pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup
1. Departemen Pendidikan Nasional harus mempunyai keberanian untuk segera
memasukkan pendidikan lingkungan hidup ini dalam kurikulum sekolah dasar
hingga pendidikan tinggi, dengan kata lain Diknas menangani peserta didik .
 Menambahkan kurikulum Pendidikan Lingkungan Hidup pada jenjang
sekolah mulai dari SD hingga Perguruan Tinggi.
Yang realisasinya, Depdikbud sudah menambahkan kurikulum
pengenalan PLH ke dalam pendidikan formal dengan dibentuknya
pelajaran Pendidikan Kependudukan dan Linkungan Hidup (PKLH),
namun pada kenyataannya mata pelajaran PKLH belum menyeluruh di
berbagai daerah.
 Membuat peraturan-peraturan tentang lingkungan hidup agar tetap lestari.
Yang realisasinya, Depdikbud telah mengembangkan dan memantapkan
PLH di sekolah-sekolah antara lain melalui penataran guru, penggalakan
bulan bakti lingkungan, penyiapan buku pelaksanaan PKLH untuk guru
SD, SLTP, SMU dan SMK, program sekolah asri, dll.
2. Instansi pemerintah yang terkait misalnya Badan Lingkungan Hidup (BLH),
Dinas Perindustrian dalam membina masyarakat industri.
 Mengendalikan eksplorasi, eksploitasi dan dampak lingkungan akibat
pembangunan agar terpelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup.
 Mencegah kerusakan lingkungan hidup akibat pembangunan yang tidak
ramah lingkungan.
3. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), yang membina pendidikan lingkungan
hidup bagi masyarakat luas.
 Mengembangkan PLH melalui kegiatan seminar, sarasehan, lokakarya,
pengembangan sarana Pendidikan seperti penyusunan modul-modul
integrasi terkait dengan masalah lingkungan.
 Mengajak masyarakat dalam kegiatan reboisasi seperti penanaman pohon
kembali di daerah hutan yang kebakaran.
4. Lembaga hukum yang membuat dan menerapkan sangsi secara hukum
pelanggaran terhadap pelaku kerusakan dan pencemaran lingkungan.
 Membuat UUD tentang efek rumah kaca.
 Menegakkan hukum yang melanggar maupun yang bisa menimbulkan
efek rumah kaca.
 Tidak harus hukuman dalam arti diadili pada tindakan tapi harus dimulai
dari cara berperilaku dalam keseharian kita.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan 
Adanya efek rumah kaca adalah disebabkan oleh bertambahnya jumlah gas-gas
rumah kaca (GRK) di atmosfir yang menyebabkan energi panas yang seharusnya
dilepas ke luar atmosfir bumi dipantulkan kembali ke permukaan dan menyebabkan
temperatur permukaan bumi menjadi lebih panas. Gas-gas rumah kaca itu antara lain :
Uap air, Karbondioksida, Metana, Nitrogen Oksida, Gas lainnya
berupa Hidrofluorokarbon  (HCFC-22), klorofluorokarbon  (CFC) , PFCs
(Perfluorocarbons) dan SF6 (Sulphur hexafluoride).Akibat yang ditimbulkan dari efek
rumah kaca memiliki dampak negatif dan positif, tetapi kebanyakan dampak yang
ditimbulkan adalah dampak negatif karena merugikan kesejahteran makhluk hidup.
Beberapa solusi untuk mengatasi adanya efek rumah kaca dapat dilakukan dari
pihak pemerintah    dan masyarakat untuk meminimalisasi dampak yang
ditimbulkan.Dari pemerintah dapat dilakukan dengan membuat kebijakan untuk
mengajak masyarakat dalam menanggulangi efek rumah kaca. Sementara masyarakat
dapat melakukan kegiatan-kegiatan dalam kehidupan sehari-hari misalnya:
penghematan penggunaan alat listrik, keefisienan penggunaan kendaraan bermotor
dengan cara menghemat BBM, Go green dengan reboisasi atau penanaman pohon,
pengelolaan sampah, beradaptasi dengan dapak efek rumah kaca.

B. Saran
Melalui pembahasan dalam paper ini diharapkan mahasiswa, maupun para pembaca
mampu dan mau mengetahui dan memahami efek rumah kaca, proses terjadinya efek
rumah kaca, penyebab timbulnya efek rumah kaca, akibat yang ditimbulkan, dan
solusi dalam menanggulangi dampaknya.
DAFTAR PUSTAKA

http://ikabuh.files.wordpress.com/2013/10/tugas-2-efek-rumah-kaca.pdf  

Anda mungkin juga menyukai