Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PEMANASAN GLOBAL
DAN DAMPAK TERHADAP LINGKUNGAN

DISUSUN OLEH:
NAMA : TARSILA SERIN

SEKOLAH : SMA BUDI MULIA SAUMLAKI

KELAS : XI, MIA 2

TAHUN AJARAN : 2022/2023


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan kehendak dan kuasa-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah
tentang pemanasan global..

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas ketuntasan belajar para


siswa-siswi dalam pemahaman tentang pemanasan global lewat media
presentasi. Sebagaimana diketahui, kegiatan belajar mengajar seringkali
dianggap dan dirasa kurang cukup jika sepenuhnya hanya mengandalkan
guru yang menerangkan. Sehingga perlu pula diadakan presentasi yang
dapat berperan aktif bagi para siswa untuk lebih memahami materi.

Kami berharap, pembuatan amakalah ini dapat membantu para


siswa dalam menguasai kompetensi seperti yang disyaratkan kurikulum 2013.
Sungguh merupakan kegembiraan dan kepuasan bagi kami apabila hal itu
dapat terwujud dan untuk membuat harapan itu menjadi kenyataan, kami
akan terus berupaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pembuatan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR. 2

DAFTAR ISI 3

BAB I 4

PENDAHULUAN.. 4

Latar Belakang Masalah. 4

Rumusan Masalah. 5

Tujuan. 6

Manfaat. 7

BAB II 8

PEMBAHASAN.. 8

1. Pengertian Pemanasan Global 8

2. Penyebab Pemanasan Global 8

3. Dampak Pemanasan Global 9

4. Solusi Pemanasan Global 9

5. Kesepakatan dalam Mengurangi Pemanasan Global 11

BAB III 13

PENUTUP. 13

Kesimpulan. 13

Saran. 13
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Segala bentuk aktivitas manusia selalu berdampak bagi lingkungan,
baik itu membawa dampak positif ataupun dampak negatif. Begitu pula
dengan kondisi atmosfer bumi saat ini yang mengalami perubahan akibat
aktivitas manusia. Pemanasan global sangat erat kaitannya dengan
pencemaran udara di seluruh dunia. Meningkatnya jumlah karbon dioksia
(CO2), efek rumah kaca ( Green House), gas akibat pembakaran bahan bakar
fosil, dan aktivitas manusia lainnya, merupakan sumber utama terjadinya
pemanasan global selama bertahun-tahun.
Pemanasan global diperkirakan telah menyebabkan perubahan-
perubahan sistem terhadap ekosistem di bumi, antara lain ; perubahan iklim
yang ekstrem, mencairnya es sehingga permukaan air laut naik, serta
perubahan jumlah dan pola presipitasi.

Adanya perubahan sistem dalam ekosistem ini telah memberi


dampak pada kehidupan di bumi seperti terpengaruhnya hasil pertanian,
hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis hewan. Pemanasan global
telah memicu terjadinya sejumlah konsekuensi yang merugikan baik terhadap
lingkungan maupun setiap aspek kehidupan manusia.

Berdasarkan kenyataan inilah, kami dan seluruh siswa-siswi lainnya


perlu adanya menganalisis dan memahami pemanasan global dengan cara
membuat makalah dan presentasi untuk meningkatkan kesadaran kita
sebagai manusia yang bijak selalu dalam beraktivitas apapun. Dan juga
diharapkan agar memenuhi tugas ketuntasan belajar Fisika yang telah
diberikan.

Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari pemanasan global itu?
2. Apa sajakah yang menjadi penyebab pemanasan global?
3. Apa saja dampak yang diberikan oleh pemanasan global secara langsung maupun
tidak langsung?
4. Bagaimanakah solusi masalah pemanasan global agar tidak terjadi di bumi kita?
5. Kesepakatan apa saja dalam hal mengurangi pemanasan global oleh negara-negara
di seluruh dunia?
Tujuan
Tujuan pembuatan makalah berdasarkan latar belakang dan rumusan
masalah yang dibahas sebagai berikut.

1. Siswa diharapkan mampu menjelaskan gejala pemanasan global


2. Siswa diharapkan mampu menjelaskan penyebab pemanasan global
3. Siswa diharapkan mampu menjelaskan dampak pemanasan global
4. Siswa diharapkan mampu memberikan ide/ gagasan penyelesaian pemanasan
global sehubungan dengan gejala dan dampak bagi kehidupan serta lingkunan
5. Siswa diharapakn mampu mempresentasikan makalah tersebut di depan kelas

Manfaat
Kami berharap hasil pembuatan pembahasan makalah ini akan mempunyai
manfaat, baik secara teoretis maupun praktis.

1. Manfaat teoretis
Manfaat teoretis pembahasan makalah ini adalah memberikan masukan
pengetahuan dampak pemanasan global yang terjadi di bumi. Selain itu,
pembahasan makalah ini juga dapat memberikan sumbangan pemikiran dan
tolok ukur kajian pada pembahasan makalah yang lebih lanjut.

 Manfaat praktis
Pembahasan/pembuatan makalah ini diharapkan dapat memberikan masukan
sebagai peningkatan pemahaman terhadap materi pemanasan global.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pemanasan Global
Pemanasan global (global warming) adalah peristiwa meningkatnya suhu rata-
rata pada lapisan atmosfer dan permukaan bumi secara bertahap, serta
sebuah perubahan yang diyakini secara permanen mengubah iklim bumi.
Aktivitas manusia selalu menghasilkan berbagai zat sisa buangan yang salah
satunya berupa gas. Sebagai besar orang berpikir bahwa atmosfer dapat
menyerap gas-gas buangan tersebut secara tidak terbatas dan tidak
menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan. Akan tetapi saat ini diketahui
bahwa banyaknya gas buangan tersebut dapat menyebabkan perubahan di
atmosfer dan juga kondisi kehidupan bumi.
Berbagai aktivitas manusia seperti penggunaan bahan bakar fosil,
penebangan dan pembakaran hutan untuk pengalih fungsian menjadi lahan
pertanian, pemukiman dan industri yang menyumbangkan CO2 ke atmosfer
dalam jumlah yang banyak. Lebih dari beberapa periode , CO2 di atmosfer
meningkat sekitar 20%. Meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca
seperti CO2 akan mempengaruhi kadar panas di bumi. Banyak dari radiasi
matahari yang menyinari permukaan bumi, kemmudian direfleksikan kembali
ke angkasa.
Meningkatnya kadar CO2 di atmosfer selama 150 tahun terakhir membuat
para ilmuan prihatin karena hal tersebut berkaitan erat dengan meningkatnya
suhu global. Lebih dari satu abad, ilmuawan telah mempelajari bagaimana
gas-gas rumah kaca menghangatkan bumi dan bagaimana pembakaran
bahan bakar fosil berkontribusi terhadap pemanasan suhu bumi. Menurut
berbagai penelitian, pada saat ini suhu di permukaan bumi sudah
menunjukkan peningkatan yang sangat drastis yaitu sekitar 0,6 yang terjadi
dalam satu abad terakhir. Peningkatan yang terjadi terbilang dan terlihat kecil,
namun dampak pemanasan global sangat besar bagi bumi dan kehidupan di
bumi. Gejala-gejala atau tanda-tanda terjadinya pemanasan global dapat kita
amati dan rasakan.
Gejala-gejala pemanasan global diantaranya pergantian musim yang sulit
diprediksi, sering terjainya angin puting beliung, terumbu karang yang
memutih, dan banjir serta kekeringan di wilayah yang tidak biasa
mengalaminya.

2. Penyebab Pemanasan Global


Beberapa penyebab pemanasan global yaitu, sebagai berikut.

1. Polusi karbon dioksida (emisi CO2 yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil
sebagai pembangkit tenaga listrik dan dari pembakaran gasoline sebagai bahan
bakar alat transportasi).
2. Penggunaan bahan kimia (penggunaan pupuk kimia dalam pertanian).
3. Penebangan (deforestation) dan pembakaran hutan.
4. Efek rumah kaca.
5. Pemborosan energi listrik.
6. Emisi metana dari hewan, lahan pertanian, dan dari dasar laut Arktik.
7. Penggunaan chorofluorocarbons (CFCs) dalam refrigator (pendingin).
3. Dampak Pemanasan Global
Dampak pemanasan secara umum adalah terjadinya peningkatan suhu rata-
rata di bumi. Namun, ada banyak sekali dampak yang terjadi akibat
pemanasan global tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Temperatur bumi menjadi semakin tinggi, dibeberapa wilayah mungkin


temperaturnya menjadi tinggi dan diwilayah lainnya mungkin tidak.
2. Tingginya temperatur bumi dapat menyebabkan lebih banyak penguapan dan
curah hujan secara keseluruhan, tetapi masing-masing wilayah akan berfariasi,
beberapa menjadi basah dan bagian lainnya kering.
3. Mencairnya es kutub utara dan selatan (glesier) yang menyebabkan kadar air laut
meningkat. Begitu pula dengan dataran pantai yang landai, lama-kelamaan akan
mengalami peninkatan akibat penggenangan air.
4. Hilangnya terumbu karang (terganggunya ekologis). Sebuah laporan tentang
terumbu karang yang dinyatakan bahwa dalam kondisi terburuk, populasi karang
akan hilang pada tahun 2100 karena meningkatnya suhu dan pengasaman laut.
Sebagaimana diketahui bahwa banyak spesies lain yang hidupnya bergantung pada
terumbu karang.
5. Kepunahan spesies yang semakin meluas. Menurut penelitian yang dipublikasikan
dalam majalah Nature, peningkatan suhu dapat menyebabkan kepunahan lebih dari
satu juta spesies. Sampai saat ini hilangnya speseis semakin meluas dan daftar
spesies yang terancam punah terus berkembang dan bertambah.
6. Kegagalan panen besar-besaran. Menurut penelitian terbaru, terdapat 90%
kemungkinan bahwa 3 miliar orang di seluruh dunia harus memilih antara pergi
bersama keluarganya ke tempat yang beriklim baik atau kelaparan akibat
perubahan iklim dalam kurun waktu 100 tahun.
7. Penipisan lapisan ozon (O3). Lapisan ozon adalah salah satu lapisan atmosfer yang
berada di dalam lapisan stratosfer, yaitu sekitar 17-25 km diatas permukaan bumi.
Lapisan inilah yang melindungi bumi dari bahaya radiasi sinar ultraviolet (UV).
Berdasarkan pengamatan satelit, diketahui bahwa laisan ozon secara berangsur-
angsur mengalami penipisan sejak pertengahan tahun 1970.
8. Terjadinya hujan asam. Asap hasil pembakaran batu bara dan minyak akan
menghasilkan emisi SO dan nitrogen oksida. Ketika kedua gas tersebut bereaksi di
udara maka akan menghasilkan asam nitrat, asam sulfat. Inilah yang kemudian
mengakibatkan terjadinya hujan asam. Hujan asam ini dapat mengakibatkan
kerusakan pada benda- benda logam, merusak tanaman, mengakibatkan kesulitan
bernafas, dan lain sebagainya.

4. Solusi Pemanasan Global


Pemanasan global dapat diatasi dengan tindakan nyata oleh semua umat
manusia di berbagai penjuru dunia. Ekspolitasi alam yang selama ini
dilakukan harus dikendalikan dengan baik. Mengacu pada pengertian
pemanasan global di atas, berikut beberapa upaya sederhana untuk
mengatasi, mengurangi, mencegah, dan menanggulangi dampak dari
pemanasan global antara lain sebagai berikut.

1. Sumber Energi Alternarif


Selain krisis ekonomi dan energi, pemanasan global (global warming) adalah
masalah nyata yang harus dihadapi dunia sejak awal abad 21 ini. Nuklir
sebagai sumber energi yang sedikit mengeluarkan gas rumah kaca bisa
menjadi salah satu pilihan dalam upaya kita menghadapi pemanasan global.
Meski begitu aspek keamanan dan keselamatan bagi masyarakat dan
lingkungan tetap harus menjadi prioritas utama.

 Gaya Hidup yang Mengurangi Pemanasan Global


Seorang peneliti bernama Dr. Hansen menuturkan bahwa perubahan gaya
hidup manusia dapat menyelamatkan bumi dari pemanasan global.
Setidaknya ada dua jenis kategori gaya hidup yang perlu di ubah untuk
mencegah pemanasan global.

1. Bidang Transportasi
2. Kontrol secara berkala kondisi mesin kendaraan. Pembakaran yang sempurna
dapat menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi yang dikeluarkan kendaraan.
3. Mempertimbangkan untuk membeli jenis hibrida atau listrik jenis kendaraan yang
baru. Hal ini dapat membantu untuk mencegah dampak masa depan akibat
pemanasan.
4. Menggunakan alat transportasi dengan bijak.
5. Menggunakan angkutan umum sedapat mungkin. Beberapa kota telah
menyediakan jalur khusus kendaraan umum yang dapat membantu mengurangi
waktu perjalanan anda.
6. Berkendaralah dengan bijak, gunakan gigi yang benar untuk membantu
mengurangi pengguanaan bahan bakar.
7. Mengurangi penggunaan mobil. Mobil sebagai penyumbang sumber CO2 terbesar
di perkotaan, juga perlu diantisipasi dengan mengubah perilaku orang.
Penggunaan mobil pribadi menjadi penyumbang CO2 terbesar, bila tidak ada
pengturan penggunaan mobil pribadi dengan baik. Penggunaan transportasi umum
yang mengangkut sekaligus banyak orang dapat mengurangi emisi CO2 di udara.
8. Kebiasaan di Rumah
9. Mempertimbangkan membeli panel surya atau sistem energi terbarukan sebagai
sumber listrik di rumah.
10. Menggunakan bola lampu hemat energi yang akan mengurangi jumlah energi yang
dibutuhkan untuk menerangi ruangan. Bola lampu hemat energi biasanya lebih
tahan lama dan dapat menghemat lebih banyak uang dibandingkan bola lampu
pijar tradisional.
11. Memiliki ventilasi yang tepat dan cukup di rumah. Hal ini tidak hanya dapat
mengurangi pemakaian energi untuk alat pendingin ruangan di rumah, tapi juga
menghemat tagihan listrik rumah anda.
12. Mendaur ualang barang-barang yang tidak terpakai untuk membantu mengurangi
konsumsi energi pada saat pembuatan produk baru.
13. Mematikan peralatan-peralatan yan tidak digunakan.
14. Menanam pohon. CO2 digunakan tanaman untuk berfotosintesi, maka penanaman
pohon dalam jumlah banyak akan menjadi solusi untuk mengurangi jumlah CO2 di
atmosfer.

5. Kesepakatan dalam Mengurangi Pemanasan Global


Berbagai negara saling bekerja sama untuk menangani masalah pemanasan
global. Keseriusan ini terlihat dari terselenggaranya berbagai konferensi yang
telah menghasilkan berbagai kesepakatan antarnegara, terutama di bawah
naungan PBB. Berikut adalah kesepakatan-kesepakatan berikut.

1. Konferensi Pemanasan Global Dunia Tahun 1979


Konferensi ini diadakan di Geneva pada tahun 1979. Pada konferensi ini,
perubahan iklim dinyatakan sebagai sebuah permasalahan global yan sangat
mendesak dan mengeluarkan deklarasi untuk mengundang pemerintah
diseluruh dunia untuk melakukan antisipasi. Hal ini ditindaklanjuti dengan
pembentukan World Climate Programme di bawah arahan World Meteorological
Organization (WMO), United Nations Environments Programme (UNEP),
dan International Council of Scientific Unions (ICSU), serta diikuti
penyelenggaraan Intergonvernmental Panel on Climate Change (IPCC).

 Konferensi Pemanasan Global Dunia Tahun 1985


Pada tahun 1985, berabungnya UNEP, WMO, dan ICSU dalam konferensi
yang dilaksanakan di Villach (Austria) dengan tema “Prediksi peranan karbon
dioksida dan gas yang dihasilkan rumah kaca terhadap pemanasan global
dan perubahan iklim serta dampak terkait lainnya”. Konferensi tersebut juga
menyimpulkan bahwa dampak dari meningkatnya gas yang dihasilakan oleh
rumah kaca diyakini bahwa pada pertengahan abad 21 mendatang
peningkatan rata-rata iklim secara global dapat meningkat lebih besar dalam
sepanjang sejarah manusia. Suhu air laut meningkat dan secara langsung
terkait dengan masalah utama lingkungan lainnya, terjadinya peningkatan
suhu bumi tidak dapat dihindarakan disebakan oleh akivitas masa lalu, dan
rata-rata peningkatan suhu di masa depan juga merupakan hasil dari
kebijakan emisi yang dihasilkan oleh rumah kaca.

 IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change)


Pada tahun 1988, Badan PBB untuk lingkungan (United Nations Environment
Programme) dan organisasi meteorologi dunia (World Meteorological
Organization) mendirikan sebuah penel antarpemerintah untuk perubahan
iklim yang dikenal dengan IPCC (Intergovernmental Panel of Climate
Change) yang terdiri atas 300 lebih pakar perubahan iklim dari seluruh dunia.
IPCC bersekretariat di Jenewa (Swiss) dan bertemu satu tahun sekali di
sebuah rapat pleno yang membahas tiga hal utama sebagai berikut.
1. Informasi ilmiah mengenai perubahan iklim.
2. Dampak, adaptasi dan ketahanan.
3. Mitigasi perubahan iklim.
Laporan IPCC terakhir tahun 2007 secara garis besar terdiri atas:

1. Laporan Kelompok Kerja l dikeluarkan pada Februari 2007, menekankan bahwa


manusia adalah penyebab utama peningkatan gas rumah kaca (GRK) di lapisan
udara.
2. Laporan Kelompok Kerja II mengenai dampak dan adaptasi perubahan iklim
dikeluarkan awal April 2007, membeberkan perkiraan ancaman bencana di
banyak negara apabila tidak dilakukan upaya segera untuk mengurangi kegiatan
yang dapat menyebabkan pemanasan global.
3. Laporan Kelompok Kerja III yang dikeluarkan Mei 2007 menganalisis proses
pengurangan emisi karbon yang sudah dan harus dilakukan, dan strategi adaptasi
untuk bertahan terhadap dampak perubahan iklim yang tidak bisa dihindari.
4. UNFCC (United Nations Framework Convention on Climate Change)
Pada 1992 PBB menggelar konferensi mengenai lingkungan dan
pembanunan atau UNCED (United Nations Conference on Environment and
Development) di Rio de Jenerio, Brasil. Konferensi ini dikenal dengan nama
Earth Summit (KTT Bumi) atau KTT Rio. Untuk merumuskan sebuah protokol,
negara-negara penandatanganan UNFCCC melakukan pertemuan tiap tahun
sejak 1955. Pertemuan ini disebut dengan COP yang berlangsung di Kyoto,
Jepang, pada 1997. Inilah yang dinamakan Protokol Kyoto. Dalam
perjalanannya, nama ini lebih dikenal daripada UNFCCC itu sendiri.

 Protokol Kyoto
Menurut rilis pers dari Program Lingkunan PBB: “ Protokol Kyoto adalah
sebuah persetujuan sah dimana negara-neara perindustrian akan mengurangi
emisi gas rumah kaca mereka secara kolektif sebesar 5,2% dibandingkan
dengan tahun 1990 (namun yang perlu diperhatikan adalah jika dibandingkan
dengan perkiraan jumlah emisi pada tahun 2010 tanpa protokol, target ini
berarti pengurangan sebesar 29%). Tujuannya adalah untuk mengurangi rata-
rata emisi dari enam gas rumah kaca: karbon dioksida, metana, nitrogen
sulfida, sulfur heksaflurida, HFC, dan PFC yang dihitung sebagai rata-rata
selama masa lima tahun antara 2008-2012.

 Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI)


Tugas pokok dan fungsi DNPI menurut Perpers No.46 Tahun 2008 sebagai
berikut.

1. Merumuskan kebijakan nasional, strategi program dan kegiatan pengendalian


perubahan iklim.
2. Mengoordinasikan kegiatan dalam pelaksanaan tugas pengendalian perubahan
iklim yang meliputi kegiatan adaptasi, mitigasi, alih teknologi, dan pendanaan.
3. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi implementasi kebijakan tentang
pengendalian perubahan iklim.
4. Merumuskan kebijakan pengaturan mekanisme dan tata cara perdagangan karbon.
5. Memperkuat posisi Indonesia untuk mendorong negara-negara maju untuk lebih
bertanggung jawab dalam penendalian perubahan iklim.
6. Asia Pacific Partnership on Clean Development and Climate (APPCDC)
Asia Pacific Partnership on Clean Development and Climate (APPCDC)
merupakan kerja sama internasional yang bersifat sukarela antara Australia,
Kanada, India, Jepang, Republik Rakyat Cina, Korea Selatan yang
mengumumkan pembentukannya pada tanggal 28 Juli 2005, Menteri Luar
Negeri, Lingkungan dan Energi dari negara-negara peserta sepakat untuk
bekerja sama dalam pengembangan dan transfer teknologi yang
memungkinkan penguranan emisi gas rumah kaca yang bersesuaian dengan
UNFCC dan perangkat internasional lainnya seperti Protokol Kyoto.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pemanasan global (global warming) adalah peristiwa meningkatnya suhu rata-
rata pada lapisan atmosfer dan permukaan bumi secara bertahap, serta
sebuah perubahan yang diyakini secara permanen mengubah iklim bumi.
Berbagai aktivitas manusia seperti penggunaan bahan bakar fosil,
penebangan dan pembakaran hutan untuk pengalih fungsian menjadi lahan
pertanian, pemukiman dan industri yang menyumbangkan CO2 ke atmosfer
dalam jumlah yang banyak. Lebih dari beberapa periode , CO2 di atmosfer
meningkat sekitar 20%. Meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca
seperti CO2 akan mempengaruhi kadar panas di bumi. Banyak dari radiasi
matahari yang menyinari permukaan bumi, kemmudian direfleksikan kembali
ke angkasa.

Saran
Demikian tugas makalah ini dibuat. Saya yakin bahwa tugas yang saya
buat ini masih jauh dari yang namanya kata memadai dan sempurna,
karenanya arahan, kritikan, dan masukkan dari Guru dan kawan-kawan amat
saya perlukan demi kebaikkan makalah ini.Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai