DiSUSUN OLEH:
KELAS
GURU PEMBIMBING
MATA PELAJARAN
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyajikan laporan tugas karya tulis tentang
global warming atau pemanasan global.
Seperti yang kita ketahui, bahwa panasnya cuaca makin banyak bencana alam
dan fenomena-fenomena alam yang cenderung semakin tidak terkendali. Mulai dari
banjir, angin puting beliung, semburan gas, hingga curah hujan yang tidak menentu
dari tahun ke tahun.
Sadarilah bahwa itu semua adalah dampak negatif dari global warming atau
pemanasan global yang menunjukkan bahwa planet kita tercinta sedang mengalami
proses kerusakan yang menuju pada kehancuran
Dari semua hal tersebut sudah sepantasnya kita menjaga alam yang merupakan
titipan Tuhan Yang Maha Esa ini dengan cara mencegah dan berupaya mengurangi
faktor pemanasan global.
Terakhir penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu tersusunnya karya tulis ini. Sehingga dapat menambah wawasan yang jauh
lebih luas tentang dampak pemanasan global dan dapat bermanfaat bagi siapa saja
yang membacanya.
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
i
http://www.scribd.com/
doc/22182806/Makalah-
Global-Warming
http://id.wikipedia.org/
wiki/Pemanasan_global
http://akyura-
kun.blogspot.com/
2010/10/makalah-global-
warming.html.
http://id.wikipedia.org/
wiki/Pemanasan_global
Assyifa, Deviliena. 2015.
Pemanasan Global.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan............................................................................................2
D. Manfaat Penulisan..........................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Karena adanya pemanasan global suhu di planet bumi menjadi semakin panas,
makin banyaknya bencana alam dan berbagai fenomena-fenomena alam yang
cenderung semakin tidak terkendali.
Bumi adalah satu-satunya tempat untuk hidup bagi manusia dan makhluk
hidup lainnya. Di tempat ini semua tersedia untuk memenuhi kebutuhan makhluk
hidup di dalamnya. Sumber yang tersedia di bumi tersebut merupakan sumber daya
alam yang sejauh ini dimanfaatkan manusia.Seiring perkembangan jaman, semakin
berkembang pula teknologi yang dimiliki manusia. Kehidupan manusia pun berubah
dari masa agrikultur ke era revolusi industri seperti sekarang ini. Dengan orientasi
tersebut dunia agrikultur mengalami kemunduran secara perlahan. Nilai-nilai
kehidupan manusia turut mengalami perubahan terutama mengenai masalah
lingkungan.
1
B. Rumusan Masalah
Di dalam karya tulis yang kami susun ini telah kami ambil beberapa masalah,
yaitu kami ingin mengetahui dampak pemanasan global secara mendasar. Masalah
tersebut kami rangkum dalam beberapa hal, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan global warming atau pemanasan global?
2. Apa gejala dan penyebab dari global warming?
3. Apa dampak dari global warming?
4. Bagaimana cara penanggulangan global waming?
5. Sebagai seorang siswa apa yang harus kita lakukan untuk menanggulangi
global warming?
6. Bagaimana hasil kesepakatan dunia internasional tentang global warming?
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaaat Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Global warming atau pemanasan global adalah proses kenaikan suhu rata-rata
atmosfer, laut, dan daratan bumi. Peningkatan suhu permukaan bumi terjadi karena
adanya radiasi sinar matahari menuju ke atmosfer bumi, kemudian sebagian sinar
tersebut berubah menjadi energi panas dalam bentuk sinar inframerah yang diserap
oleh udara dan permukaan bumi. Sebagian sinar inframerah dipantulkan kembali ke
atmosfer dan di tangkap oleh gas-gas rumah kaca, kemudian menyebabkan suhu bumi
meningkat. Gas-gas rumah kaca tersebut berupa karbon dioksida, metana dan
nitrogen oksida. Akumulasi gas-gas kimia di atmosfer tersebut karena aktifitas
manusia.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-
perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas
fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-
akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya
gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan. Beberapa hal yang masih diragukan para
ilmuwan adalah mengensi jumlah pemanasan yang di perkirakan akan terjadi pada
masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi
tersebut akan dari satu daerah ke daerah lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan
politik dan public di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan
untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau beradaptasi
terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada.Sebagian besar pemerintahan negara-
negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang
mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.
3
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C
(1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate
Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan temperatur rata-
rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh
meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek
rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan
ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu
permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara
tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu dikarenakan oleh penggunaan
skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang,
serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar
penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut
diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat
emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari
lautan.
4
Sumber energy bumi diperoleh dari matahari . energy matahari sebagian besar
berbentuk radiasi gelombang pendek , termasuk cahaya tampak. Cahaya tampak yang
sampai ke permukaan bumi , akan mengalami perubahan dari bentuk cahaya menjadi
panas sehingga menghangatkan bumi. Permukan bumi akan menyerap sebagian panas
dan memantulkan sisanya kembali ke luar angkasa.
Pemanasan global merupakan akibat yang dipicu oleh kegiatan manusia,
terutama yang berkaitan dengan bahan bakar fosil (BBF) dan kegiatan alih-guna
lahan. Kegiatan tersebut dapat menghasilkan gas-gas rumah kaca yang makin lama
makin banyak jumlahnya di atmosfer.
Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek
rumah kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan. Gas
rumah kaca yang paling banyak adalah uap air yang mencapai atmosfer akibat
penguapan air dari laut, danau dan sungai. Karbondioksida adalah gas terbanyak
kedua.
2. Emisi Karbon
Manusia telah meningkatkan jumlah karbondioksida yang dilepas ke atmosfer
ketika mereka membakar bahan bakar fosil, limbah padat, dan kayu untuk
menghangatkan bangunan, menggerakkan kendaraan dan menghasilkan listrik. Pada
saat yang sama, jumlah pepohonan yang mampu menyerap karbondioksida semakin
berkurang akibat perambahan hutan untuk diambil kayunya maupun untuk perluasan
lahan pertanian. Hasilnya, pemanasan global yang mengancam kehidupan berbagai
flora & fauna di bumi tidak dapat dihindari.
5
3. Efek umpan balik
Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat
bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan
menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri
merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah
uap air di udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek
rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2
sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara,
kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara
menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya dapat dibalikkan secara perlahan-lahan
karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.
Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan
cahaya (albedo) oleh es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat
kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersama dengan melelehnya
es tersebut, daratan atau air dibawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air
memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan
es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan
menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi
suatu siklus yang berkelanjutan.
Umpan balik positif (yang menambah pemanasan) akibat terlepasnya CO2
dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang
berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas
CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.
Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia
menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona
mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang
merupakan penyerap karbon yang rendah.
Faktor pertumbuhan penduduk dan pengunaan bahan bakar fosil berkaitan
dengan kerusakan hutan (deforestasi). Ketidakseimbangan antara perusakan dan
perbaikan tercermin pada kedua faktor tersebut. Hal lain yang perlu diperhatikan
adalah perubahan tata lahan. Pembabatan lahan penyerap karbon harus segera
dihentikan untuk menekan pemanasan global.
6
4. Variasi Matahari
Variasi dapat meningkatkan eepek umpan balik dari awan sehingga
menambah dampak pemanasan global.Pemanasan global karena efek rumah kaca
menyebabkan bertambahnya aktivitas matahari sehingga memanaskan
stratosfer.Sebaliknya,efek rumah kaca dapat mendinginkan stratosfer.Terjadinya
penipisan lapisan ozom juga memberikan efek pendinginan.
6. Keberadaan Pabrik
Pabrik beroperasi menggunakan bahan bakar fosil, misalnya minyak bumi dan
batubara. Bahan bakar fosil digunakan sebagai sumber energi untuk meghemat
pengeluaran dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Akan tetapi,
penggunaan bahan bakar fosil sebaikya dilakukan secara bijak karena penggunaanya
memberikan sumbsngan yang besar terhadap pemanasan global. Eksploitasi bahan
bakar fosil memberikan dampak terhadap pemanasan global.
8. Penebangan Pohon
Pohon merupakan komponen alam sebagai paru-paru dunia dan menjaga
keseimbangan alam. Akan tetapi, saatt ini banyak pohon yang ditebang dengan
alasan, misalnya untuk pembukaan lahan, bahan bakar, dan sebagainya. Jika
pemanfaatan pohon tidak diimbagi dengan penanaman benih baru, maka kuantitas
pohon akan semakin berkurang dan menipis sehingga menyebabkan
ketidakseimbangan alam, misalnya pemansan global. Pemanfaatan kayu sebagai
material untuk pembangunan rumah dapat diganti dengan material lainnya.
7
Pemanasan global merupakan salah satu bentuk ketidakseimbangan alam.
Pemanasan global menyebabkan perubahan di bumi. Misalnya suhu, pola presipitasi,
dan sirkulasi atmosfer. Pemanasan global juga berdampak terhadap cuaca, tinggi
permukaan air laut, pantai,pertanian,kehidupan hewan liar, dan kesehatan manusia.
9. Boros Listrik
Penggunan listrik yang wajar dan sesuai kebutuhan tentu prilaku manusia
bijak. Semua orangmenginginkan hal tersebut bisa di lakukan oleh setiap individu.
Tapi, ternyata untuk hematdalam penggunaan listrik bukanlah pekerjaan yang mudah
bagi sebagian besar orang. Akibatnya,hal ini sebagai penyumbang pemanasan global
terjadi. Himbaun atau kampanye hemat listrik(save energy) sudah banyak di lakukan,
tapi tetap saja banyak rumah yang boros dalam pemakaian listrik.
8
C. Dampak global warming
Dampak global warming dapat dilihat dari berbagai aspek. Berikut beberapa
aspek yang merupakan imbas dari pemansan global bagi bumi.
1. Perubahan Iklim
Kelembapan pada daerah yang hangat cenderung meningkat karena jumlah air
laut yang menguap lebih banyak. Kelembapan tinggi menyebabkan peningkatan
curah hujan sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. Selain itu,
badai lebih sering terjadi dan air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya,
beberapa daerah menjadi lebih kering dari sebelumnya. Begitupun juga, angin akan
bertiup lebih kencang dengan pola yang berbeda . badai topan (hurricane) yang
memperoleh kekuatan dari penguapan air akan terjadi lebih besar.
Perubahan iklim menyebabkan musim sulit diprediksi. Petani tidak dapat
memprediksi perkiraan musim tanam akibat musim yang juga tidak menentu.
Akibatnya, musim tanam sulit diprediksi dan musim penghujan yang tidak menentu
menyebabkan produksi panen sulit ditentukan. Hal ini menimbulkan masalah
penyediaan pangan bagi penduduk, kelaparan, lapangan kerja, bahkan menimbulkan
kriminal akibat tekanan tuntutan hidup. Daerah di bumi yang hangat akan memilih
cadangan makanan lebih banyak daripada sebelumnya. Adapun daerah di bagian
selatan kanada akan mengalami curah hujan lebih tinggi dan masa tanam mnjadi lebih
lama. Di lain pihak, lahan pertanisn gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-
gunung yang jauh akan mengalami snowpack (kumpulan salju) musim dingin sebagai
reservoir alami akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman
pangan dan hutan akan diserang serangga dan penyakit.
9
daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya
lagi, bagian yang tertutup salju pada semakin sedikit dan salju akan lebih cepat
mencair. Bahkan suhu pada msim dingin dan malam hati cenderung menigkat.
Pencairan es di kutub bumi mengakibatkan naiknya permukaan air laut secara global.
Sejumlah ppulau-pulau kecil menjadi tenggelam sehingga kehidupan masyarakat
yang hidup di daerah pesisir menjadi terancam. Selain itu, permukiman penduduk
akan mengalami banjir karena air pasang yang tinggi sehingga terjadi kerusakaan
fasilitas sosial dan ekonomi. Saat temperatur atmosfer hangat maka menyebabkan
volume air laut meningkat. Tinggi permukaan laut yang berubah dapat mennguragi
kehidupan di daerah sekitar pantai.
3. Terganggunya Ekologi
Pemansan global menyebabkan hewan dan tumbuhan mengalami kesulitan
dalam menghindari damoaknya. Hak ini karena sebagian besar lahan telah dihuni
oleh manusia. Terdesaknya tempat tinggal hewan, maka hewan cenderugg
berimigrasi kearah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan mengubah arah
pertumbuhannya. Lahan yang telah dihuni oleh manusia menjdi penghalang bagi
perpindahannya hewan-hewan ke kutub maupun pegunungan sehingga hewan-hewan
tersebut mati.
Perubahan tekanan udara,suhu,kecepatan, dan arah angin menyebabkan
terjadinya perubagan arus laut. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap migrasi ikan
sehingga hasil perubahan araus laut. Kondisi tersebut di pengaruhi larva dan masa
pertumbuhan organisme tertentu. Keadaan tersebut memungkinkan munculnya wabah
penyakit baru yang resisten terhadap perubahan musim. Tumbuhan yang tidak tahan
terhadap perubahan suhu, kelembapan, kadar air, dan sumber makanan akan
mengalami hambatan laju produktivitas primer. Pemanasan global juga mengancam
kerusakan terumbu karang karena berbagai perubahan pada lautan.
10
Menurutnya kualitas lingkungan karena pencemaran limbah pada sungai
menyebabkan terjadinya penyebaran penyakit melalui air (waretborne diseases)
maupun melalui vektor (vector-borne diseases). Penyebaran penyakit tersebut dapat
meningkatkan kasus demam berdarah karena Aedes aegypti, penyebar virus, bakteri,
dan plasmodium.
Polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol dan kebakaran
hutan dapat menyebabkan munculnya penyakit-penyakit salran pernapasa, misalnya
infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), BROCHITIS, penyakit paru obstruksi kronis
(COPD). Asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit jantung, paru kronis, kanker
paru, gangguan kehamilan, kemandulan, pada wanita, dan sebagainya.
Pemansan global juga mempengaruhi penipisan lapisan ozon, antara lain
meningkatnya intensitas sinar ultraviolet yang mencapai permukaan bumi. Hal
tersebut menyebabkan terjadinya gangguan terhadap kesehatan, misalnya kanker
kulit, katarak, penurunan daya tahan tubuh, pertumbuhan mutasi genetik,
memperburuk penyakit-penyakit umum seperti asma dan alergi, meningkatkan kasus-
kasus kardiovaskular, serta kematian karena penyakit jantung dan stroke serta
gangguan jantung dan pembuluh darah.
5. Kebakaran Hutan
Selama dekade terakhir ini, banyak penelitian telah dilakukan untuk
memastikanapakah
pemanasan global menyebabkan peningkatan frekuensi dan intensitas kebakaran huta
n.Kebakaran hutan menyebabkan kerusakan ekosistem dan
infrastruktur.Akibatkebakaranhutan, jumlah pelepasan karbon dioksida yang merupak
an gas rumah kaca juga akan meningkat yang pada akhirnya memperparah
pemanasan global (global warming).
6. Banjir
Pemanasan global yang mampu memicu banjir tampaknya berlawanan
denganlogika. Namun kenyataannya perubahan iklim menyebabkan perubahan pola
cuaca di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir kita telah melihat fenomena
banjir besar yang menimpa berbagai belahan dunia.
7. Wabah
Perubahan iklim akan menyebabkan lonjakan epidemi sejumlah
penyakit.Berbagai virus umumnya tidak dapat bertahan hidup pada suhu dingin.
Namun,dengan kenaikan suhu akibat perubahan iklim, virus yang tadinya hanya
11
mampu berkembang dalam iklim tropis kemudian menyebar ke daerah
lain.Kekeringan.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ahli iklim Inggris
menemukan bahwa pemanasan global akan mengakibatkan kekeringan besar dalam
100 tahun ke depan. Skala kekeringan begitu besar hingga mencakup setengah dari
totallahan yang kita miliki saat ini.
8. Kabut Asap
Peningkatan suhu akibat pemanasan global akan membuat konsentrasi kabut
asapdi atmosfer mengalami peningkatan. Peningkatan kabut asap pada akhirnya
akanmenyebabkan penyakit dan kematian. Kabut asap juga
mengintensifkangelombang panas yang tentu saja dapat berdampak buruk bagi
kehidupan.
1. Konservasi lingkungan
Lembaga yang berwewenang sebaiknya mengawasi penebangan hutan untuk
mengurangi penebangan hutan. Hutan memberikan banyak manfaat,
misalnyabterhindar dari bencana banjir dan erosi.konservasi lingkungan dilakukan
dengan cara melakukan penanaman pohon dan penghijauan pada lahan-lahan kritis.
Hal ini karena tumbuhan hijau memiliki peran dalam proses fotosintesis yang
memerlukan karbondioksida dan menghasilkan oksigen. Penanggulangan
karbodioksida oleh tumbuhan yang akan terjadi secara akumulasi menyebabkan gas-
gas karbon di atmosfer menjadi berkurang.
12
negara,keamanan pribadi,dan kenyamanan.Pihak perorangan dan organisasi dapat
menghemat biaya dengan melakukan penghematan energi, sedanfkan pengguna
komersial dan industri dapat meningkatkan efisien dan keuntungan dengan
melakukan penghematan energi.Efisiensi energi dapat menurunkan konsumsi dab
permintaan energi per kapita sehingga dapat menutup peningkatan kebutuhan energi
karena pertumbuhan populasi. selain itu dapat menguragi naiknya biaya energi dan
kebutuhan pembangkit energi atau impor energi . Berkurangnya permintan enegi
dapat memberikan freksibilitas dalam memilih metode produksi energi.Efisiensi
energi juga memudahkan pergantian sumber-sumber energi tak trbarukan dengan
sember-sumber energi yag dapat diperbarui. Efisiensi energi merupakan cara paling
ekonomis dalam menghadapi kekurangan energi dan upaya yang lebih ramah
lingkungan daripada peningkatan produksi energi.
Penggunaan biogas merupakan salah satu caara untuk melakukan efisiensi
energi. biogas diperoleh dari berbagai limbah industri, misalnya produksi kertas,
produksi gula, kotoran hewan peternakan, dan sebagainya. Proses fermentasi maupun
fisika-kimia pada bahan-bahan organik dengan cara gasifikasii dapat melepaskan gas
yang mudah terbakar. Aliran limbah harus diencerkan dengan air dan di berikan
secara alami agar terjadi fermentasi sehingga menghasilkan gas metana. Residu dari
aktivitas fermentasi adalah pupuk yang kaya nitrigen,karbon,dan mineral.
13
karena energi nuklir tidak menghasilkan karbondioksida. Energi terbarukan meliputi
energi surya, energi panas bumi, tenaga air, biomassa, biogas, dan biocair.
14
7. Mensiasati Konsumsi Makanan
Konsumsi makanan oleh semua orang di bumi ternyata berperan dalam
pemansan global. Konsumai daging dari peternakan sebaiknya di kuragi karena aspek
peternakan menyumbangkan 18% dari jejak karbon dunia. Jumlah tersebut lebih
tinggi daripada prosentase jejak karbon karena penggunaan kendaraan bermotor.
Konsumsi produk lokal juga dapat menurunkan angka emisi kendaraan untuk
mengangkut produk impor dari daerah atau negara lain. Konsumsi fast food atau
masakan cepat saji menghasilkan sampah terbesar didunia dan memicu pemanasan
global.
15
e. Etika lingkungan
Kecintaan terhadap lingkungan hidup dan sumber daya alam akan
menumbuhkan sikap dan perilak ari dalam kehidupan. Kearifan lokal melahirkan
etika dan norma kehidupan masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam dan
lingkungannya. Selama masyarakat masih mnghormati budaya tradisional yang
memiliki etika dan nilai norma terhadap lingkungan alamnya., maka konservasi
sumber daya alam dan lingkunan mnjadi hal mutlak. Etika lingkungan akan guna jika
muncul dalam tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
16
3. Menanam Pohon.
Kita sebagai pelajar mengemban tugas tidak hanya untuk belajar, kita juga
harus menjaga lingkungan dengan menanam pohon. Kita bisa menanam pohon
dimana saja dan kapan saja. Apalagi dalam waktu dekat ini Forum Komunitas Hijau
Kabupaten Tasikmalaya akan menggelar Festival Hijau yang akan di laksanakan
tanggal 30 November 2013 bertempat di Setda Kabupaten Tasikmalaya (Singaparna).
Mari kita buktikan bahwa kita sebagai pelajar mampu menjaga bumi.
Itulah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga bumi kita. Karena Hijau
nya bumi kita dengan pepohonan membuat hidup kita lebih baik. "Green Eart fo
Good Life".
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Kita harus menjaga kelestarian bumi kita agar dapat mengurangi global
warming. Dengan cara yang sederhana pun sebernanya kita telah membantu
mengurangi global warming. Contohnya lebih memilih naik sepeda untuk ke warung
yang jaraknya dekat dengan rumah. Mematikan listrik yang tidak digunakan dan
menanam pohon. Hal kecil inilah justru dianggap sepele oleh sebagian orang. Jika
kebiasaan ini terus-menerus dilakukan maka akan membuat pemanasan global
semakin parah.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahtugasku.blogspot.co.id/2013/05/contoh-makalah-pemanasan-
global.html
19