Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PEMANASAN GLOBAL

Disusun Oleh :

Andi Nurul Azizah Triwahyuni (04)

XI MIPA 1

MAN 3 MAKASSAR

2020-2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah tentang Pemanasan global atau global warming.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.Akhir kata kami berharap semoga
makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Makassar, 29 April 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemanasan Global
B. Penyebab Pemanasan Global
C. Dampak Pemanasan Global
D. Upaya Pemanasan Global

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Semenjak manusia zaman purbakala sampai dengan zaman sekarang, manusia selalu
mengalami perkembangan dalam setiap periode waktu yang dilewatinya. Peradaban
manusia sekarang telah mengalami banyak kemajuan. Selama perkembangan itu, manusia
menjalani kehidupan dengan bergantung pada pertanian dan agrikultur. Melalui orientasi
kehidupan tersebut, manusia selalu berusaha menjaga dan melestarikan lingkungannya
dengan sebaik-baiknya yang bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup manusia.
Manusia sekarang telah mengalami zaman revolusi industri yang menggantungkan
kehidupan pada bidang perindustrian. Dengan menggunakan orientasi hidup tersebut,
dunia agrikultur pun mengalami kemunduran secara perlahan-lahan.

Nilai-nilai kehidupan manusia pun mengalami perubahan, terutama dalam interaksi


manusia dengan lingkungannya. Perubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan
dampak positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan
masih terus berlanjut pada masa sekarang dalam kehidupan dan peradaban manusia
adalah dampaknya bagi lingkungan yang ada di sekitar manusia itu sendiri. Ekspansi usaha
yang dilakukan oleh para pelaku industri seperti pembangunan pabrik-pabrik dan
pembuatan produksi dengan kapasitas besar dengan mengesampingkan perhatian
terhadap dampaknya bagi lingkungan secara perlahan namun pasti telah mengakibatkan
kelalaian yang pada akhirnya akan merugikan lingkungan tempat tinggal manusia dan
kehidupannya.

Para ahli lingkungan telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi
lingkungan dan dunia secara global akibat usaha perindustrian yang dilakukan dan telah
berkembang pesat saat ini. Dampak negatif ini adalah terjadinya pemanasan di dunia dan
sering disebut sebagai Global Warming. Namun, masalah Global Warming sebagai masalah
lingkungan ini masih diperdebatkan kebenarannya oleh beberapa pihak yang menganggap
Global Warming adalah alasan yang diciptakan untuk membatasi laju perkembangan
perindustrian. Masalah Global Warming ini tidaklah dapat diungkiri untuk diteliti dan diteliti
lebih lanjut demi kelangsungan kehidupan manusia.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai


berikut :

1) Apakah pemanasan global itu ?

2) Apakah penyebab pemanasan global ?


3) Apa dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global ?

4) Upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi pemanasan global ?

C. TUJUAN

Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan, maka tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :

1) Memahami tentang pemanasan global.

2) Memahami penyebab pemanasan global.

3) Memahami dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global.

4) Memahami upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi pemanasan global.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemanasan Global

Pemanasan global yang dikenal dengan istilah Global Warming, merupakan suatu


peristiwa yang menyebabkan suhu rata-rata bumi, baik daratan, lautan, serta atmosfer
terus meningkat.

Natural Resources Defence Council (NRDC) menyampaikan bahwa pemanasan global


adalah rangkaian proses peningkatan suhu udara karena panas yang terperangkap di
atmosfor oleh gas karbondioksida sehingga menyebabkan perubahan iklim dan
menimbulkan bencana di permukaan bumi.

Selain iu, definisi lain mengenai pemanasan global juga disampaikan oleh National
Wildlife Federation. Menurut lembaga tersebut, pemanasan global atau global warmin
adalah proses peningkatan suhu udara di permukaan bumi sehingga mengakiabtkan
terjadinya bencana alam, meliputi badai, banjir, kekeringan dan sebagainya.

B. Penyebab Pemanasan Global

Ada beberapa hal yang dianggap dapat menyebabkan pemanasan global. Meski masih
banyak disanggah, tidak bisa dipungkiri bahwa kenaikan suhu tetap terjadi dan
dipengaruhi oleh beberapa hal ini. Beberapa hal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca dianggap berkontribusi tinggi terhadap naiknya suhu bumi. Energi
panas yang dihasilkan oleh matahari seakan terjebak pada permukaan bumi,
sehingga suhu bumi secara keseluruhan meningkat.Saat permukaan bumi
menerima cahaya dari matahari, cahaya tersebut akan berubah menjadi energi
panas yang dapat menghangatkan seluruh permukaan bumi.

Permukaan bumi menyerap sebagian panas dari cahaya matahari, namun sebagian
lainnya dilepas atau dipantulkan kembali ke luar angkas dalam bentuk radiasi
inframerah.Pada peristiwa efek rumah kaca, panas yang dipantulkan oleh
permukaan bumi tersebut tidak dapat menembus atmosfer bumi. Sebabnya, terjadi
penumpukan elemen gas rumah kaca di atmosfer, seperti karbondioksida, uap air,
sulfur dioksida, dan juga metana.
Gas rumah kaca tersebut akan memantulkan energi panas yang tadinya dilepas oleh
permukaan bumi, kembali ke permukaan bumi. Akibatnya, suhu udara akan
meningkat.
Kondisi terpantulnya kembali energi panas matahari yang dilepas permukaan bumi
oleh gas-gas rumah kaca tersebut apabila terjadi secara terus menerus akan dapat
meningkatkan suhu rata-rata tahunan di bumi.

Sebenarnya, efek rumah kaca juga sangat penting bagi mahluk hidup di bumi.
Lapisan ini bermanfaat untuk tetap menjaga suhu permukaan bumi, agar tetap
hangat dan menjadi lingkungan yang dapat ditempati kehidupan. Suhu rata-rata
bumi saat ini sekitar 15° celcius. Namun apabila tidak ada efek rumah kaca, maka
suhu bumi akan turun drastis ke angka -18° Celcius.

2. Peningkatan Polusi
Pencemaran udara akibat gas buang kendaraan bermotor, sebagian besar berasal
dari bahan bakar fosil. Hasil pembakaran bahan bakar fosil, seperti bensin dan solar
menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah gas rumah kaca pada atmosfer.
Tidak hanya polusi dari kendaraan bermotor. Sebab, sektor pertanian, peternakan,
dan perkebunan juga berperan dalam kenaikan kadar gas rumah kaca. Misalnya,
peternakan sapi yang menghasilkan gas methana, kemudian pupuk yang digunakan
para petani kebanyakan mengandung gas nitro oksida.
Sama halnya dengan limbah, baik dari sumber industri ataupun rumah tangga.
Limbah atau sampah yang dihasilkan juga melepaskan gas karbon dioksida dan juga
metana ke atmosfer dalam jumlah besar.

Kegiatan lain yang juga meningkatkan kadar gas rumah kaca, adalah kegiatan
pembakaran hutan. Asap yang dihasilkan akan berubah menjadi gas rumah kaca.
Selain itu, penebangan hutan dapat pula mengurangi kemampuan pohon untu
menyerap karbondioksida.

3. Efek Umpan Balik Penguapan Air, Awan, dan Es


Peningkatan suhu bumi berakibat terhadap naiknya permukaan air laut. Muka air
laut yang semakin meningkat, berpengaruh terhadap kadar gas rumah kaca. Sebab,
air atau H2O merupakan salah satu unsur dari gas rumah kaca yang dapat
memantulkan energi panas kembali permukaan bumi.Saat ini, para peneliti juga
mengamati apakah awan juga berperan dalam meningkatnya suhu secara global.

Fenomena awan ini cukup unik, karena jika pengamatan dilakukan dari permukaan
bumi, awan terlihat memantulkan kembali energi panas yang berbentuk radiasi
inframerah. Sementara itu, jika pengamatan dilakukan dari atas, awan akan terlihat
meneruskan radiasi inframerah tersebut ke angkasa.Bumi yang semakin panas
menyebabkan kutub es mencair. Permukaan es memiliki kemampuan untuk
memantulkan cahaya matahari, atau disebut proses albedo.

Terutama pada lapisan es yang menutupi daratan yang biasa disebut tanah beku
atau permafrost. Apabila daratan ini tidak lagi tertutup oleh es, maka gas CO2 akan
dilepaskan ke udara, sehingga menambah kadar gas rumah kaca pada atmosfer
bumiNamun, keadaan ini dapat menjadi positif, karena dengan terbukanya daratan
akan menambah area pemukiman, mengingat populasi manusia yang terus
bertambah.

4. Variasi Matahari
Penyebab lain yang masih berupa hipotesa adalah adanya pengaruh dari variasi
matahari terhadap pemanasan global. Menurut hipotesa ini, meningkatnya aktivitas
matahari akan membuat lapisan stratosfer semakin panas.

Menurut beberapa peneliti, kontribusi dari matahari justru lebih besar


dibandingkan dengan pengaruh efek rumah kaca yang digembar-gemborkan saat
ini.Bahkan, menurut dua ilmuwan dari Duke University, memperkirakan bahwa
kontribusi matahari terhadap peningkatan suhu rata-rata global adalah sekitar 45-
50%.

Hipotesa ini menerima banyak bantahan dari ilmuwan Amerika Serikat, Jerman, dan
Swiss. Dalam penelitiannya, mereka menyatakan jika sinar matahari tidak
bertambah terang maupun panas dalam seribu tahun terakhir.Bahkan 30 tahun
belakangan ini, panas yang dihasilkan matahari hanyalah sekitar 0,07%. Sehingga
dianggap tidak signifikan menjadi penyebab pemanasan suhu bumi

C. Dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global

Dampak pemanasan global sangat beragam, baik dampak lingkungan alam, hingga
dampak terhadap mahluk hidup di bumi. Berikut adalah beberapa dampak pemanasan
global, beserta efek berantai yang mungkin ditimbulkan, yaitu:

1. Mencairnya es kutub utara dan selatan akan meningkatkan ketinggian


permukaan air laut, sehingga area daratan akan berkurang.
2. Daratan yang berkurang akibat naiknya muka air laut, maka akan timbul masalah
lain, yaitu luas area yang bisa ditempati manusia berkurang.
3. Global warming menyebabkan kondisi cuaca tidak menentu.
4. Selain itu, peralihan musim juga mengalami gangguan tanpa bisa diprediksi.
5. Kerusakan terumbu karang merupakan dampak dari pemanasan global. Suhu air
laut yang semakin tinggi akan membuat terumbu karang sulit beradaptasi,
sehingga rusak atau mati.
6. Rusaknya terumbu karang berdampak pada biota laut yang memperoleh
makanan dan perlindungan dari terumbu karang.
7. Banyak spesies hewan yang punah akibat kesulitan dalam beradaptasi dengan
suhu yang semakin tinggi.
8. Suhu yang semakin tinggi juga meningkatkan risiko kebakaran hutan yang
disebabkan oleh dedaunan kering.
9. Area tanah beku atau yang dikenal dengan sebutan permafrost akan mencai.
Sehingga gas karbondioksida yang tadinya tertutup es akan menguap ke udara
dan menambah kadar gas rumah kaca.
10. Berkurangnya salju abadi yang ada di pegunungan, sehingga mengakibatkan
pasokan air tawar ke sungai semakin berkurang.
11. Memperpanjang musim kemarau yang menimbulkan ketidakstabilan ekosistem.
12. Meningkatnya penyakit kulit atau penyakit yang ditimbulkan akibat suhu yang
terlalu panas.

D. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi pemanasan global

Ada bermacam cara memperlambat dampak pemanasan global, cara-cara tersebut umumnya
mudah dan sederhana. Tetapi kurang dilakukan secara serius oleh kebanyakan orang.

1. Batasi Penggunaan kertas.


Tanamkan di pikiran anda kuat-kuat, bahwa setiap anda menggunakan selembar kertas
maka anda telah menebang sebatang pohon. Oleh karena itu gunakan kertas se-efektif
mungkin misalnya dengan mencetak print out bolak-balik pada setiap kertas. Bila anda
ngeprint sesuatu yang tidak terlalu penting, gunakanlah kertas bekas yang dibaliknya
masih kosong.

2. Ganti bola lampu.


Segera ganti bola lampu pijar anda dengan lampu neon. Lampu neon ini membutuhkan
energi yang lebih sedikit dibanding lampu pijar. Ingat setiap daya daya listrik yang anda
pakai maka anda turut serta menghabiskan sumber daya energi listrik yang kebanyakan
berbahan bakar fosil. Bahan bakar fosil adalah bahan bakar tak terbarukan, dan dalam
jangka sepuluh tahun ke depan mungkin bahan bakar jenis ini akan habis.

3. Buka jendela lebar-lebar.


Di Amerika , sebagian besar dari 22,7 ton emisi CO2 berasal dari rumah. Kebanyakan
emisi atau gas buang tersebut berasal dari AC, kulkas, kompor gas atau refrigerator.
Unutk meminimalkannya ketika dapat mengatur termostat AC dengan suhu udara di
luar ruangan. Kemudian bukalah jendela lebar-lebar karena sirkulasi udara yang terjebak
dapat mengkonsumsi energi.

4. Gunakan pupuk organik.


Pupuk yang digunakan kebanyakan petani mengandung unsur nitrogen, yang kemudian
berubah menjadi N2O yang menimbulkan efek GRK (Gas Rumah Kaca) 320 kali lebih
besar dari pada CO2. Jika anda hobi berkebun gunakanlah pupuk organik. Disamping
aman, murah pula.
5. Tanamlah rumpun bamboo.
Pepohonan memang terbukti mampu menyerap CO2, tetapi ternyata pohon atau
rumpun bambu mampu menyerap CO2 empat kali lebih banyak dari pohon-pohon lain.

6. Naik kendaraan umum


Saat ini jumlah kendaraan pribadi sudah teramat banyak dan bikin sumpek. Sector
transportasi menyumbang sampai 14 % emisi gas rumah kaca ke atmosfer, jika kita
menggunakan kendaran umum maka kita mengurangi emisi gas rumah kaca,

7. Jangan pakai kantong plastic.


Di beberapa Negara bagian Amerika, urusan kantong plastik bahkan sampai dibuat
undang-undangnya segala. LSM peduli lingkungan mendorong pemerintah Negara
setempat unutk melarang penggunaan kantong plastic sebagai kantong belanjaan.
Plastik ini memang unsur yang sulit terurai, butuh 1000 tahun untuk mengurainya
didalam tanah. Efek Gas rumah kaca yang ditimbulkannya juga cukup besar. Maka
beralihlah ke kantong kain, misal dari kain serat alami.

8. Hidup efisien
Apapun aktifitas manusia di bumi akan berdampak pada bumi yang kita diami ini. Pola
komsumsi energi, pola lingkungan dan sebagainya. Hiduplah seefisien mungkin, gunakan
sedikit energi, komsumsilah sedikit makanan, tinggalkan pola hidup konsumtif, ramahlah
terhadap lingkungan, sedikit bicara lebih banyak berpikir, dan sebagainya.

9. Mengemudi cerdas
Hindari perjalanan yang panjang dan menghabiskan waktu, bila mungkin memotong
jalan lakukanlah. Kurangilah aktifitas yang menggunakan kendaraan pribadi. Jika
terpaksa menggunakan kendaraan pribadi, pilihlah jalan-jalan alternative yang bebas
macet dan tidak mengkonsumsi energi. Bila anda menunggu, matikan mesin sebab gas
buangan tetap keluar sementara bahan bahan bakar terpakai.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfir. Penyebab terbesar


pemanasan global adalah efek gas-gas rumah kaca akibat aktifitas manusia melalui efek rumah
kaca. Pemanasan global sangat berdampak negatif bagi alam semesta ini, seperti naiknya
permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, punahnya berbagai
jenis hewan dan munculnya berbagai penyakit. Pemanasan global hanya dapat dikendalikan
diantaranya dengan cara adalah menggunakan sumber energi alternatif dan menanam dan
menanam pohon mengurangi produksi gas rumah kaca. Pemanasan global bisa diperlamban
dengan pengembangan dengan menjalankan prinsip Reuse, Reduce, dan Recycle.

B. Saran
Bumi sudah ada sangat lama, maka dari itu untuk menjaga dan melestarikan bumi ini kita harus
bergotong royong untuk menyelamatkan bumi untuk kehidupan cucu kita kelak. Maka dari itu
mulailah dari dini untuk melakukan penanggulangan yang bisa dilakukan agar bumi tetap
lestari. Stop Pemanasan Global (Global Warming).

Anda mungkin juga menyukai